Anda di halaman 1dari 10

Uji Validitas dan Reliabilitas

Devi Kusmarrifah
devikusmarrifah@ymail.com

LisensiDokumen:
Copyright © 2013 StatistikaPendidikan.Com
Seluruhdokumen di StatistikaPendidikan.Com dapatdigunakan,
dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial (nonprofit),
dengansyarattidakmenghapusataumerubahatributpenulisdanpernyataan copyright yang
disertakandalamsetiapdokumen.Tidakdiperbolehkanmelakukanpenulisanulang,
kecualimendapatkanijinterlebihdahuludariStatistikaPendidikan.Com.

Abstrak/Ringkasan

Validitas adalah salah satu ciri yang menandai tes hasil belajar yang baik. Untuk
dapat menentukan apakah suatu tes hasil belajar telah memiliki validitas atau daya ketepatan
mengukur, dapat dilakukan dari dua segi, yaitu : dari segi tes itu sendiri sebagai totalitas,
dan dari segi itemnya, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tes tersebut
(Sudijono,1996). Di dalam buku “Encyclopedia of Educational Evaluation,” Scarvia B.
Anderson mengatakan bahwa “A test is valid if it measures what it purpuse to measure”
artinnya : “sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak
diukur” (Arikunto,1990). Sedangkan reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata
reliability yang mempunyai asal kata rely yang artinya percaya dan reliabel yang artinya
dapat dipercaya. Keterpercayaan berhubungan dengan ketepatan dan konsistensi. Test hasil
belajar dikatakan dapat dipercaya apabila memberikan hasil pengukuran hasil belajar yang
relatif tetap secara konsisten. Beberapa ahli memberikan batasan reliabilitas. Menurut
Thorndike dan Hagen (1977), reliabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam
mengukur apa yang diukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya dilakukan
pengukuran ulang. Hopkins dan Antes (1979:5) menyatakan reliabilitas sebagai konsistensi
pengamatan yang diperoleh dari pencatatan berulang baik pada satu subjek maupun
sejumlah subjek.

http://statistikapendidikan.com 1
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
Pendahuluan
Persoalan alat ukur yang digunakan evaluator ketika melakukan kegiatan
evaluasi sering dihadapkan pada persoalan akurasi, konsisten dan stabilitas sehingga
hasil pengukuran yang diperoleh bisa mengukur dengan akurat sesuatu yang sedang
diukur. Instrumen ini memang harus memiliki akurasi ketika digunakan. Konsisten
dan stabil dalam arti tidak mengalami perubahan dari waktu pengukuran satu ke
pengukuran yang lain.
Alat ukur atau instrumen yang baik harus memenuhi dua syarat yaitu
validitas dan reliabilitas. Suatu alat ukur yang tidak reliabel atau tidak valid akan
menghasilkan kesimpulan yang bias, kurang sesuai dengan yang seharusnya, dan
akan memberikan informasi yang keliru mengenai keadaan subjek atau individu
yang dikenai tes itu. Apabila informasi yang keliru itu dengan sadar atau tidak
dengan sadar digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan suatu
keputusan, maka keputusan itu tentu bukan merupakan suatu keputusan yang tepat.
Alat ukur atau instrumen yang akan disusun tentu saja harus memiliki validitas dan
reliabilitas, agar data yang diperoleh dari alat ukur itu bisa reliabel, valid dan disebut
dengan validitas dan reliabilitas alat ukur atau validitas dan reliabilitas instrumen.

Isi
Rumus Uji Validitas
1. Validitas atau kesahihan empiris butir soal objektif
Pengertian validitas dipakai untuk butir soal dan soal (perangkat soal),
karena dikenal validitas butir soal dan validitas perangkat soal. Perangkat soal terdiri
atas sejumlah butir soal, validitas perangkat soal ditentukan oleh validitas butir-butir
soalnya. Perangkat soal bersifat valid (sahih) bila butir-butir soalnya valid.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, ada dua macam validitas yaitu validitas teoritis
(isi dan perilaku) dan validitas empiris.
Validitas empiris butir soal dihitung dengan cara statistik korelasi. Validitas
butir soal objektif dihitung dengan rumus korelasi point biserial, validitas butir soal
uraian dihitung dengan rumus korelasi product moment. Angka korelasi yang

http://statistikapendidikan.com 2
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
diperoleh dengan cara demikian disebut koefisien validitas atau angka validitas butir
soal.
Untuk butir soal objektif validitas butir soal dihitung dengan rumus korelasi
point biserial antar masing-masing skor butir soal (Xp) dengan skor total (Xt).
Dipakai rumus point biserial karena data yang dikorelasikan adalah data nominal
dengan data interval. Data nominal berasal dari skor butir soal, yaitu 1 untuk
jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah.

2. Validitas atau kesahihan empiris butir soal uraian


Validitas butir soal uraian dihitung dengan rumus product moment, antara
skor butir soal (Xp) dengan skor total (Xt). Dipakai product momen karena data
yang dikorelasikan adalah data interval dengan data interval.
a. Rumus product moment dengan simpangan

keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
∑xy = jumlah perkalian x dan y
X2 = kuadrat dari x
Y2 = kuadrat dari y

http://statistikapendidikan.com 3
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
b. Rumus product moment angka kasar

keterangan:
rxy = koefisien korelasi
∑X = jumlah skor butir
∑Y = jumlah skor total
N = jumlah sampel
Rumus Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan instrumen, apabila datanya memang
benar sesuai kenyataannya maka berapa kalipun diambil tetap akan memperoleh
hasil yang sama.

diantara rumus yang di pakai dalam konsep realibilitas adalah sebagai berikut :

1. Rumus Spearman-Brown
Syarat : - data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0
jumlah butir pertanyaan genap
Langkah: skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal,
baik ganjil-genap maupun awal-akhir

Rumus:

di mana
r11 = reliabilitas instrumen

http://statistikapendidikan.com 4
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
r12 = indeks korelasi antara dua belahan instrumen

Catatan: reliabilitas hanya dihitung berdasarkan butir-butir pertanyaan yang


terbukti valid

2. Rumus Flanagan

Syarat : - data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


jumlah butir pertanyaan genap

Langkah: skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal,


baik
ganjil-genap maupun awal-akhir

Rumus:

di mana:
r11 = reliabilitas instrumen
V1 = varians belahan pertama
V2 = varians belahan kedua
Vt = varians skor total

3. Rumus Rulon

Syarat : - data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


jumlah butir pertanyaan genap

Langkah: skor-skor dikelompokkan menjadi dua berdasarkan belahan bagian soal,


baik ganjil-genap maupun awal-akhir

Rumus:

di mana r11 = reliabilitas instrumen


Vt = varians skor total
Vd = varians beda
d = skor pada belahan awal dikurangi dengan skor pada belahan akhir

http://statistikapendidikan.com 5
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
4. Rumus K-R 20

Syarat : - data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0

Digunakan apabila peneliti mempunyai instrumen dengan butir pertanyaan yang


valid
ganjil

Rumus:

di mana
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
k = banyaknya butir pertanyaan
p = proporsi subyek yang mendapat skor 1
q = proporsi subyek yang mendapat skor 0

5. Rumus K-R 21

Syarat : - data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0

Rumus:

Di mana
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
k = banyaknya butir pertanyaan
M = skor rata-rata

6. Rumus Hoyt

Syarat : - data yang digunakan merupakan instrumen dengan skor 1 dan 0


Rumus:

http://statistikapendidikan.com 6
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
di mana
r11 = reliabilitas instrumen
Vt = varians skor total
Vs = varians sisa

7. Rumus Alpha

Digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0,


misalnya angket atau soal uraian

Rumus:

di mana
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan
Σσ b2 = jumlah varians butir
σ t2 = varians total

Penutup
“Semoga Hari Ini Lebih Baik Dari Hari Kemarin”
SEMOGA BERMANFAAT

Referensi
Arikunto, S.1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.
Sugiyono.2007. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Sukardi.2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

http://statistikapendidikan.com 7
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
Biografi Penulis
Devi Kusmarrifah, lahir di Jakarta, 11 Maret 1993. Telah
menempuh pendidikan di SDN Depok 4, SMPN 9 Depok, dan
SMAN 5 Depok. Saat ini tercatat sebagai mahasiswa program
studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu
Sosial, Universitas Negeri Jakarta.

http://statistikapendidikan.com 8
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
http://statistikapendidikan.com 9
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com
http://statistikapendidikan.com 10
Copyright © 2013StatistikaPendidikan.Com

Anda mungkin juga menyukai