Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL OBSERVASI KURIKULUM

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN


DI SMP NEGERI 26 SURABAYA

Di Tujukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Semester 7


Mata Kuliah Analisis Kurikulum
Pengenalan Lapangan Perseolahan
Dosen Pengampu : I Nengah Mariasa

Oleh :
1. Farizka Suci Handayanik ( 19020134028 )
2. Wilujeng Damayanti ( 19020134033 )
3. Anggis Defrina Ayu Permatasari ( 19020134050 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENDRATASIK


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Undang-Undang Sistem pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003 menyatakan bahwa “ Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang di
gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tujuan pendidikan tertentu. Proses Pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran atau dalam kelas, akan bisa berjalan dengan lancar, kondusif,
interaktif, dan lain sebagainya apabila pendidikan bisa di jalankan dengan baik
ketika kurikuum menjadi penyangga utama dalam proses belajar mengajar.
Kurikulum mengandung sekian banyak unsur konstruktif supaya pembelajaran
berjalan secara optimal. Sejumlah pakar kurikulum berpendapat bahwa jantung
pendidikan berada pada kurikulum. Baik dan buruknya pendidikan di hasilkan
oleh penerapan krikulum apakah mampu membangun kesadaran kritis terhadap
peserta didik atau tidak. Dengan demikian kurikulum memegang peranan
penting dalam keberhasilan sebuah pendidikan bagi peserta didik.
Guru merupakan pendidik profesional yang mana ia telah merelakan
dirinya untuk memikul sebagian pendidikan dipundak orang tua. Para orang tua
tatkala menyerahkan anaknya kesekolah tentunya berharap anaknya
mendapatkan pendidikan yang berkualitas dari guru. Oleh karena itu seorang
guru harus menjadikan dirinya sebagai guru yang berkualitas salah satunya
dengan memahami kurikulum yang sedang berjalan saat ini yaitu kurikulum
2013. Sebagai calaon pendidik yaitu mahasiswa yang mengambil fakultas
pendidikan dan keguruan di harapakan pula memahami kurikulum 2013 agar
nantinya bisa menjadi seorang guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas
dan juga harus memahami tentang pergantian kurikulum.
B. Rumusan masalah
1) Bagaimana profil sekolah di SMP Negeri 26 Surabaya ?
2) Bagaimana kurikulum yang berlaku di SMP Negeri 26 Surabaya?
C. Tujuan
1) Mengetahui profil sekolah SMP Negeri 26 Surabaya
2) Mengetahui Kurikulum Sekolah SMP Negeri 26 Surabaya
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil sekolah dan narasumber
1. Profil sekolah
Nama sekolah : SMP NEGERI 26 SURABAYA
Alamat sekolah : Jl. Banjar Sugihan Baru No.21, Banjar Sugihan, Kec. Tandes,
Kota SBY, Jawa Timur 60185
Kepala sekolah : Dr. Khamim Rosyidi Irsyad, S.Pd, M.Pd, M.Si
Akreditasi : A
Jumlah guru : 47 orang
2. Profil narasumber
1) Nama : Rifa’i, S.Pd
Jabatan : Wakasek Kurikulum

B. Hasil Observasi
Profil sekolah

Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan dilaksanakan di SMP Negeri 26


Surabaya yang berlokasi di Jl. Banjar Sugihan Baru No.21, Banjar Sugihan, Kec.
Tandes, Kota SBY, Jawa Timur 60185. Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 1
Agustus 2022 sampai dengan 11 November 2022. Kegiatan belajar mengajar telah
dilaksanakan secara luring sepenuhnya. Berikut kami akan memaparkan hal yang
berkaitan dengan analisis situasi mengenai kondisi sekolah penempatan.

Kepala sekolah Dr. Khamim Rosyidi Irsyad, S.Pd, M.Pd, M.Si, wakil kepala
sekolah Drs. H. Hadi Suwandi, M.Pd, dengan mempunyai guru berjumlah 47 terdiri
dari guru mata pelajaran matematika, IPS, IPA, PPKN, Bahasa Daerah, penjas,
prakarya, seni budaya, TIK, bahasa indonesia, bahasa inggris, agama islam, agama
kristem, agama katolik, BK. Staf TU 17 orang, dan jumlah peserta didik di tahun ajaran
2022/2023 1195 terdiri dari, kelas VII 320 (10 Rombel), Kelas VIII 396 (11 Rombel),
kelas IX 479 (12 Rombel).

Daftar pertanyaan yang di ajukan


a. Apa kurikulum yang berlaku di SMPN 26 Surabaya ?
b. Jenis KOSP apa yang dipilih oleh pihak sekolah ?
c. Apa hambatan yang dialami dengan adanya perubahan kurikulum seperti saat
ini ?
d. Apa solusi dalam menghadapi hambatan-hambatan yang terjadi ?
e. Apakah ada sosialisasi kepada para guru mengenai program kurikulum merdeka
?
f. Apa saja perangkat pembelajaran yang dipersiapan oleh guru sebelum
melangsungkan pembelajaran dalam kelas ?
g. Apakah guru menggunakan alat peraga/ media pembelajaran selama kegiatan
pembelajaran berlangsung ?
h. Bagaimana guru memilih metode mengajar yang relevan dengan materi
pembelajaran ?
i. Bagaimana cara guru memberi nilai terhadap hasil belajar siswa, apakah
terdapat acuan pedoman penilaian yang telah ditetapkan oleh sekolah ?
j. Apakah guru/sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang telah tuntas
dalam pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan, media apa yang
digunakan dalam melakukan pengayaan terhadap siswa tersebut ?
k. Apakah para guru memberikan umpan balik dan menerima kritik atau
pertanyaan dari siswa ketika proses pembelajaran?
l. Apakah para guru menganalisis nilai hasil belajar siswa? Apakah para guru
memberikan bimbingan khusus kepada pribadi siswa yang mengalami
keterlambatan belajar?
m. Bagaimana sistem penentuan KKM di SMPN 26 Surabaya ?
n. Apakah di SMPN 26 Surabaya masih menerapkan peserta didik yang tidak naik
kelas?
o. Terkait kurikulum merdeka, bagaimana ketentuan pelaksanaan proyek di
SMPN 26 Surabaya?

Kurikulum SMP Negeri 26 Surabaya

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,isi,dan


bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan
kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab
itu kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian
program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
SMP Negeri 26 Surabaya menggunakan 2 macam kurikulum yaitu Tahun
Pembelajaran 2022-2023 menggunakan dua jenis kurikulum: 1. KOSP : Kelas VII, 2.
KTSP (K13) : Kelas VIII dan IX.
KOSP adalah dokumen yang memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan
pembelajaran.

Dalam proses penerapannya, sekolah perlu menyelaraskan dengan prinsip yang ada.
Terutama terkait pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

Prinsip Penyusunan KOSP


Adapun prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan yang
dimaksud adalah sebagai berikut. https://www.detik.com/tag/kurikulum-merdeka

1. Berpusat pada peserta didik: pembelajaran dapat memenuhi keragaman potensi,


kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

2. Kontekstual: kekhasan dan kesesuaian dengan karakteristik satuan pendidikan,


konteks sosial budaya dan lingkungan

3. Esensial: semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di


satuan pendidikan.

4. Akuntabel: dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.

5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan: orang tua, organisasi, berbagai sentra


di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.

Proses Penyusunan KOSP


Lebih lanjut Ari Dwi menjelaskan bahwa dalam proses menyusun KOSP ada 5
tahapan yakni:

1. Menganalisis konteks karakteristik satuan pendidikan


Peserta didik, kompetensi, jumlah tenaga pendidik, sarana dan prasarana, lokasi
sekolah, dan sebagainya.

2. Merumuskan visi misi tujuan

3. Menentukan pengorganisasian pembelajaran

4. Menyusun rencana pembelajaran

5. Merancang pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional


KOSP : Kelas VII
Terdapat tiga jenis kurikulum merdeka:
1) Merdeka Belajar, diperuntunkan bagi sekolah yang sepenuhnya masih
belajar mengenal kurikulum KOSP
2) Merdeka Berubah, diperuntunkan bagi sekolah yang mampu berkenan
merubah segala administrasi perangkat pembelajaran yang ada untuk
menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam kurikulum merdeka
3) Merdeka Berbagi, diperuntunkan bagi sekolah penggerak dengan salah
satu syarat yakni kepala sekolah yang menjabat saat ini merupakan kepala
sekolah penggerak dengan kualifikasi usia <50 Tahun
Berdasarkan pemaparan tiga jenis kurikulum merdeka tersebut, SMPN 26
Surabaya memilih Merdeka Berubah . secara keseluruhan, sekolah negeri
di Surabaya memilih Merdeka Berubah.
Ada pula hambatan yang terjadi karena perubahan kurikulum yang ada di SMP
Negeri 26 Surabaya ini yaitu tentunya dalam hal penyesuaian. Guru memerlukan
penyesuaian terhadap beberapa hal seperti sistem pelaksanaan pembelajaran dan
administratif perangkat pembelajaran yang ada dengan menyesuaikan ketetapan
kurikulum merdeka. Dalam menghadapi hambatan tersebut smp negeri 26 Surabaya
juga memiliki solusi, Penyelesaian tiap hambatan jelas ada dengan sistem penyelesaian
yang berbeda-beda. Jika hambatan yang dihadapi mampu diselesaikan guru mapel
maka permasalahan akan diselesaikan oleh guru mapel dengan siswa terkait. Jika
hambatan yang dihadapi membutuhkan koordinasi dengan pihak lain seperti wali kelas,
BK, Orang Tua Siswa, dll maka permasalahan akan diselesaikan dengan koordinasi
yang terencana antara pihak-pihak yang terlibat. Jika permasalahan membutuhkan
adanya rapat bersama guru sekolah juga akan diadakan rapat guru guna mencari solusi
dari permasalahan yang ada.
Dalam hambatan penyesuaian guru terhadap kurikulum yang baru ini untuk di
terapkan di kelas VII, pihak sekolah menghimbau untuk, Setiap guru berkewajiban
mengikuti pelatihan mandiri dalam laman belajar.id . dalam laman ini guru diberikan
waktu beberapa bulan (kurang lebih 3 bulan) untuk menyelesaikan pelatihan sesuai
arahan pusat. dalam laman ini dijelaskan secara rinci mengenai perangkat dan unsur-
unsur yang ada dalam kurikulum merdeka. Selain itu diawal tahun akademik juga
terdapat sosialisasi program kurikulum merdeka oleh pusat dengan para pengawas yang
diselenggarakan di Aula SMPN 26 Surabaya. Sekolah juga beberapa kali mengadakan
pelatihan mandiri dengan mendatangkan narasumber guna membahas mengenai
program kurikulum merdeka.

Perangkat pada KTSP dan KOSP relatif sama namun berbeda dalam istilah
yang digunakan
● Kalender Akademik
● PROTA
● RPE
● PROMES
● Silabus
● RPP
● KKM
● Analisis Kompetensi
● Analisis Keterkaitan KI dan KD
● Analisis Standart Kompetensi Kelulusan
● Pemetaan Kompetensi dan Teknik Penilaian
● Penetapan Indikator Pencapaian Kompetensi Seperti hal nya RPP pada
kurikulum merdeka berganti istilah Modul Ajar yang berpacu pada CP dan
ATP

Metode yang digunakan guru mengajar yang relevan ditentukan dengan menganalisis
hasil tes diagnosa siswa. Tes diagnosa berisikan diagnosis mengenai kemampuan awal siswa
dan kondisi lingkungan sekitar siswa guna merekap data kemampuan dan kebutuhan siswa
dalam proses pembelajaran, Waktu Pelaksanaan Tes Diagnosa : Awal Semester, Awal BAB
(Materi), Awal Tahun Akademik.
Prosedur penilaian yang di lakukan guru yaitu, Untuk KOSP = capaian pembelajaran berbeda-
beda setiap kelas, untuk penilaian dapat berupa portofolio, performance, dll
Acuan penilaian tersedia dalam perangkat kurikulum merdeka
Guru dapat membuka akun belajar.id guna mengecek kembali perangkat-perangkat dan juga
pedoman penilaian yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kurikulum merdeka. Guru
menganalisis nilai hasil belajar siswa dengan menggunakan:
1. Form analisis
2. Analisis soal
3. Pengayaan
4. Remedial
Guru memberikan bimbingan khusus seperti remidial dan pengayaan agar dapat
mencapai nilai minimal.
Dalam proses pembelajaran, reward yang diberikan oleh guru ke siswa bergantung dengan
ketentuan masing-masing guru
Untuk reward hasil pencapaian prestasi dalam ajang perlombaan diadakan di setiap hari senin
dan jumat
● Senin : Pengumuman dan Dokumentasi Pemberian Penghargaan kepada siswa
berprestasi
Jumat : Pengumuman dan Dokumentasi Pemberian Penghargaan kategori lomba kebersihan
kelas yang diadakan di setiap minggu. Di SMP Negeri 26 menerapkan system tidak naik
kelas dengan kriteria sesuai ketetapan pusat terdapat beberapa kualifikasi syarat kenaikan
kelas bagi siswa SMP salah satunya:
- Kehadiran minimal 90% dari keseluruhan jumlah hari efektif akademik
- Penilaian sikap minimal B
- Nilai maksimal yang berada dibawah KKM sebanyak 3
Untuk kurikulum merdeka, seperti tidak akan ada kualifikasi tidak naik kelas karena
setiap capaian pembelajaran yang disusun menyesuaiakan kemampuan dan kebutuhan setiap
siswa.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai