Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN MANAJEMEN PERSEKOLAHAN

PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN


DI SMP NEGERI 25 SURABAYA

Disusun Oleh :

1. [Salsabila Afina Amalia] [19020134016]


2. [Damar Trisna Asih] [19020134017]
3. [Ananda Putri Ferwirani] [19020134031]
4. [Evie Artiningtyas] [19020134093]

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
JURUSAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK
PRODI S1 PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
Laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Tahun 2022 ini. Laporan ini diterbitkan
sebagai acuan pelaksanaan penyelenggaraan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berdasarkan terbitnya Permenristekdikti Nomor 55
Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru dan Panduan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka Tahun 2020.
Unesa sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) ternama
di Indonesia, memiliki program pengadaan guru yang meliputi pendidikan akademik atau
Program Sarjana Pendidikan, serta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Untuk
mempersiapkan calon pendidik, mahasiswa Program Sarjana Pendidikan diberikan
pengalaman di SMP Negeri 25 Surabaya dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
Mahasiswa angkatan 2019. Dengan ini Mahasiswa PLP di SMP Negeri 25 Surabaya
berjumlah 22 orang, dalam hal ini terdiri 4 mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik.
Kami berharap agar pelaksanaan PLP di SMP Negeri 25 Surabaya ini berjalan dengan
baik sehingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi pengalaman mahasiswa kependidikan.
Masukan positif yang memberikan nilai penyempurnaan bagi pelaksanaan PLP sangat
diperlukan. Perubahan teknis yang tidak terdapat dalam laporan ini juga kemungkinan terjadi
karena perkembangan yang dinamis. Untuk itu, kami menerima masukan dari berbagai pihak
demi kesempurnaan tujuan PLP bagi mahasiswa kependidikan di Unesa.

Surabaya, 11 November 2022

Penulis
Prodi Pendidikan Sendratasik
ABSTRAK

Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai salah satu Pendidikan Tinggi Negeri
ternama di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mengemban amanat UUD 1945 di
bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan menghasilkan manusia
Indonesia yang berilmu, berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, serta
memiliki kemampuan untuk menyikapi dan menjawab sejumlah tantangan atas perubahan
dalam dunia global ini.
Sebagaimana yang telah dinyatakan dalam Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017,
maka untuk mempersiapkan calon pendidik, mahasiswa Program Sarjana Pendidikan
diberikan pengalaman di sekolah yang disebut dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP), dan oleh karenanya saya sangat menyambut baik dengan hadirnya Buku Pedoman
Pengenalan Lapangan Persekolahan Tahun 2022 ini. Kurikulum Merdeka Belajar Kampus
Merdeka memerlukan langkah cepat dan strategis yang terbaik. PLP pada tahun 2022 ini
dilaksanakan secara luring yang berarti dilaksanakan secara tatap muka di sekolah SMP
Negeri 25 Surabaya.
Berdasarkan Kurikulum sekolah Sekolah Menengah Pertama yang telah ditetapkan,
maka pembelajaran kurikulum di SMP Negeri 25 Surabaya, menggunakan 2 kurikulum yang
berbeda. Yaitu penerapan kurikulum merdeka belajar bagi siswa-siswi kelas VII dan
Kurikulum K-13 bagi siswa-siswa kelas VIII dan IX.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 Pasa; 1 butir 8, menyatakan bahwa
Perkenalan Lingkugan Persekolahan (PLP) adalah proses pengamatan / observasu dan
pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjanan Pendidikan untuk
mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan
(Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kmentrian Riset Teknologu dan Pendidikan Tinggi 2007).
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada
jenjang program sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di
sekolah atau lembaga pendidikan, pelatihan mengembangkan perangkat
pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing serta disertai tindakan reflektif
dibawah bimbingan dan pengawaan dosen pembimbing dan guru pamong secara
berjenjang. Pelaksanaan PLP dapat diselenggarakan baik di dalam negeri dan luar
negeri. Salah satu pelaksanaan PLP diluar negeri adalah program SEA-Teacher, akan
tetapi sejak tahun 2020, Unesa tidak mengikui program tersebut sebagai dampak
pandemi Covid-19.
PLP merupakan matakuliah yang wajib diampu oleh mahasiswa Program
Studi S-1 kependidikan. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberikan kesempatan
untuk mendalami dan memantapkan kompetensi sebagai calon guru bidang studi.
Mahasiswa diharapkan mempunyai kemantapan, kepribadian sebagai calon guru,
konselor, fasilitator, serta berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan bagi mahasiswa dan mampu
menerapkannya secara konkrit dalam hal ;
1. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran bidang studi secara kreatif
dan inovatif
2. Perencanaan pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
4. Penilaian proses dan hasil belajar
5. Pelaksanaan pendidikan penguatan karakter dalam bentuk program literasi
sekolah
6. Mengembangkan kompetensi sosial an kepribadian peserta didik.

Manajemen sekolah merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara efektif


dan efisien untuk meningkatkan kinerja sekolah dalam pencapaian tujuan pendidikan
baik tujuan nasional dan tujuan kelembagaan yang hasilnya bisa dilhat dari beberapa
faktor sebagai indikator kinerja yang berhasil dicapai oleh sekolah.
Dalam upaya mencapai ke profesionalitasan sekolah dalam ranah pendidikan,
SMP Negeri 25 Surabaya berkomitmen untuk selalu mengedepankan proses
pembelajaran yang berkualitas dan bermakna bagi peserta didik dengan pelaksanaan
pembelajaran berdasarkan manajemen dan kepemimpinan yang baik.
SMP Negeri 25 Surabaya merupakan sekolah menengah pertama yang terletak
dijalan Simomulyo No.25, Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya,
Provinsi Jawa Timur. Dilihat dari letaknya, SMP Negeri 25 Surabaya terletak
disebelah utara berbatasan dengan perumahan warga, sebelah selatan berbatasan
dengan jalan simorkun, sebelah barat berbatasan dengan perumahan warga dan
disebelah timur berbatasan dengan jalan simomulyo.

B. Tujuan Pelaksanaan PLP


Setelah mengikuti kegiatan PLP para mahasiswa diharapkan dapat memantapkan
kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi yang disertai dengan kemampuan
berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan sebagai berikut:
1. mempelajari kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;
2. mempelajari strategi pembelajaran yang digunakan guru;
3. mempelajari sistem evaluasi yang digunakan guru;
4. membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran, bahan ajar,
dan perangkat evaluasi;
5. mempelajari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran;
6. latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing PLP,
dengan tujuan merasakan langsung proses pembelajaran, serta pemantapan jati
diri calon pendidik;
7. melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan
ekstrakurikuler; dan
8. membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi guru.
C. Manfaat Pelaksanaan PLP
Dalam rangka memperkuat dan mengintegrasikan kompetensi pemahaman
peserta didik, pembelajaran yang mendidik, penguasaan bidang keilmuan dan/atau
keahlian, dan kepribadian,dan untuk memberikan kesiapan calon pendidik, setelah
mengikuti kegiatan PLP para mahasiswa di bawah bimbingan guru pamong
diharapkan memperoleh manfaat dari pelaksanaan PLP, yakni memahami tentang:
1. analisis kurikulum;
2. penyusunan perangkat pembelajaran (RPP, media, LKS, bahan ajar, instrumen
penilaian);
3. pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan ragam strategi
pembelajaran dan media pembelajaran;
4. pengelolaan kelas;
5. pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran;
6. pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran;
7. pengelolaan kegiatan kokurikuler dan ektrakurikuler; dan
8. pekerjaan administrasi guru.
BAB II
PELAKSANAAN MANAJEMEN SEKOLAH
A. Fungsi-Fungsi Manajemen Sekolah
1. Pengertian Manajemen Sekolah
Manajemen Sekolah sebagai terjemahan dari School Management adalah
suatu pendekatan politik yang bertujuan untuk merancang kembali pengelolaan
sekolah dengan memberikan kekuasaan kepada Kepala Sekolah dan meningkatkan
partisipaso masyarakat dalam upaya perbaikan kinerja sekolah yang mencakup guru,
siswa, kepala sekolah dan meningkatkan partisipasi masyarakat. Manajemen sekolah
merbah sistem pengambilan keputusan dan manajemen ke setiap pihak yang
berkepentingan di tingkat lokal.
Pakar menyatakan, “Manajemen sekolah merupakan suatu bentuk upaya
pemberdayaan sekolah dan lingkungannya untuk mewujudkan sekolah yang mandiri
dan efektif melalui optimalisasi peran dan fungsi sekolah sesuai dengan visi dan isi
yang telah ditetapkan bersama. Diarahkan pada peningkatan kualitas pembelajaran,
dengan mendayagunakan segala sumber yang ada di lingkungan sekolah. Manajemen
sekolah adalah penataan sistem pendidikan yang memberikan keleluasaan penuh
kepada kepala sekolah, atau kesiapan seluruh staf sekolah, untuk memanfaatkan
semua sumber dan fasilitas belajar yang ada untuk menyelenggarakan pendidikan bagi
siswa serta memiliki akuntabilitas atas segala tindakan tersebut.
2. Tujuan Manajemen Sekolah
Menurut Supriono Subakir tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah
adalah untuk meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi
pendidikan di sekolah, dengan adanya wewenang yang lebih besar dan lebih luas bagi
sekolah untuk mengelola urusannya sendiri.
Adapun menurut E. Mulyasa, tujuan Manajemen Sekolah adalah :
a. Peningkatan Efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasaan mengelola
sumber daya partisipasi masyarakat dan penyederhaan birokrasi.
b. Peningkatan mutu, antara lain melalui partisipasi orang tua terhadap
sekolah. Fleksibelitas pengelolaan sekolah dan kelas, peningkatan
profesionalisme gur dan kepala sekolah.
c. Peningkatan pemerataan antara lain diperleh melalui peningkatan
partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih
berkonsentrasi pada kelompok tertentu.
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah
Teori yang digunakan Manajemen Sekolah untuk mengelola sekolah
didasarkan pada empat prinsip, yaitu prinsip ekuinfinalitas, prinsip desentralisasi,
prinsip sistem pengelolaan mandiri, dan prinsip inisiatif sumber daya manusia.
a. Prinsip Ekuinfinalitas (Principle of Equinfinality)
Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi
bahwa terdapat beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai suatu
tujuan. Manajemen sekolah menekankan fleksibilitas sehingga sekolah
harus di kelola oleh warga sekolah menurut kondisi mereka masing-
masing.
b. Prinsip Desentralisasi (Principle of Desentralization)
Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam reformasi manajemen
sekolah modern. Prinsip desentralisasi ini konsisten dengan prinsip
ekuinfinalitas. Prinsip desentralisasi dilandasi oleh teori dasar bahwa
pengelolaan sekolah dan aktivitas pengajaran tak dapat diletakkan dari
kesulitan dan permasalahan. Pendidikan adalah masalah yang rumit dan
kompleks sehingga memerlukan desentralisasi dalam pelaksanaannya.
c. Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principle of Self Managing System)
Prinsip ini terkait dengan prinsip sebelumya, yaitu prinsip ekuinfinalitas
dan desentralisasi. Ketika sekolah menghadapi permasalahan maka harus
diselesaikan dengan caranya sendiri. Sekolah dapat menyelesaikan
masalahnya bila telah terjadi pelimpahan wewenang dari birokrasi
diatasnya ke tingkat sekolah.
d. Prinsip inisiatif Manusia (Principle of Human Inisiative)
Berdasarkan perspektif ini maka manajemen sekolah bertujuan untuk
membangun lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat
bekerja dengan baik dan mengembangkan potensinya. Oleh karena itu,
peningkatan kualitas pendidikan dapat diukur dari perkembangan aspek
sumber daya manusianya.
4. Aspek Manajemen Sekolah
Aspek manajemen sekolah terbagi menjadi dua, yakni
a. Manajemen Internal
Manajemen internal adalah Lingkungan internal yang merupakan
semua sumber daya manusia dan fisik yang dapat mempengaruhi
organisasi. Dalam manajemen Internal di sekolah terdapat beberapa
aspek yaitu
1) Aspek Manajemen Kurikulum
2) Aspek Manajemen Sarana dan Prasarana
3) Aspek Manajemen Kesiswaan
4) Aspek Manajemen Kepegawaian / personalia
5) Aspek Manajemen Keuangan
b. Manajemen Eksternal
Manajemen eksternal adalah lingkungan eksternal yang merupakan
pengaruh organisasi yang bersumber dari luar lingkungan sekolah.

5. Manajemen Persekolahan di SMP Negeri 25 Surabaya


a. Manajemen Kurikulum
Manajemen Kurikulum merupakan segenap proses usaha bersama
untuk memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada
usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar.
Menurut Rusman (2009) manajemen kurikulum adalah sebagai suatu
sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komperhensif, sistemik dan
sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum.
Terdapat beberapa Tahapan Manajemen Kurikulum :
1) Planning
2) Organizing
3) Actuating
4) Controlling
Membuat Perencanaan dan Pembuatan
PLANNING keputusan

Mengorganisasikan Sumberdaya yang


ORGANIZING
dimiliki
PROSES
MANAJEMEN Menerapkan kepemimpinan untuk
ACTUATING mengerakkan sumberdaya

CONTROLLING Melaksanakan pengendalian

1) Tahapan Manajemen Kurikulum


a) Tahap Perencanaan
Dalam tahap perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut : analisis
kebutuhan, merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis, menentukan
design kurikulum, membuat rencana induk, pengembangan dan pelaksanaan
serta penilaian.
b) Tahap Pengorganisasian
Pengorganisasian kurikulum merupakan perpaduan antara dua kurikulum atau
lebih sedemikian hingga menjadi suatu kesatuan yang utuh, dan dalam
aplikasi pada kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat menggairahkan
proses pembelajaran lebih bermakna.
c) Tahap Pelaksanaan
Merupakan penerapan program kurikulum yang telah direncanakan dan
dikembangkan sebelumnya. Dalam proses penerapan juga dilakukan
penyesuaian terhadap lingkungan dan karakteristik peserta didik. Kegiatan
yang paling tepat dalam penerapan kurikulum adalah kegiatan pembelajaran
di kelas. Guru berperan sebagai pelaksana kurikulum serta kepala sekolah
sebagai supervisi yang bertujuan untuk membantu guru merencanakan dan
mengatasi kesulitan yang dihadapi.
d) Tahap evaluasi
Pengawasan dan evaluasi bertujuan untuk menjamin kinerja yang dicapai
sesuai dengan rencana yang telah diterapkan. Evaluasi kurikulum dilakukan
pada komponen pokok diantaranya adalah evaluasi tujuan pendidikan, isi atau
materi kurikulum, strategi pembelajaran dan program penilaian.
Dalam Hal manajemen sekolah yang telah diberlakukan di SMP Negeri 25,
Mahasiswa PLP UNESA melakukan Pengamatan serta Wawancara kepada
Waka Kurikulum di SMP Negeri 25. Pemberlakuan kurikulum yang
digunakan oleh SMP Negeri 25 Surabaya terdapat 2 Kurikulum, yakni
Kurikulum Merdeka Belajar bagi siswa jenjang Kelas VII, dan Kurikulu K13
bagi siswa Jenjang Kelas VIII dan IX.
2)Hasil Wawancara
Dalam melakukan pengamatan Manajemen Kurikulum, mahasiswa PLP di SMP
Negeri 25 Surabaya melakukan Wawancara.
Wawancara ini dilaksanakan pada :
-Tanggal : 6 Oktober 2022
-Lokasi : SMP Negeri 25 Surabaya
-Narasumber : Indinah, S.Si., M.Pd
U’un Ratnawati, S.Pd
Hasil wawancara sebagai berikut :
No Pertanyaan Jawaban
1. Siapakah supervisi internal “Supervisi Internal kalau disekolah itu ya yang pertama
di Sekolah? Kepala Sekolah kemudian yang kedua itu Guru Senior
yang ditunjuk oleh Kepala Sekolah melalui SK.
2. Apakah Tujuan dari “Tujuan utama dari supervisi yang pertama adalah
Supervisi ? memperbaiki mutu sekolah. Yang kedua adalah
meningkatkan pelayanan guru dalam hal pembelajaran
kepada siswa. Bagi TU yaitu meningkatkan kinerja TU,
dalam bidang administratif.”
3. Apakah dampak supervisi “Yaa Pasti kegiatan supervisi akan meningkatkan
internal terhadap karena setelah kegiatan supervisi akan ada tindak lanjut
profesionalisme guru di yang dilakukan. Antara lain seperti diskusi antara guru
SMP 25 Surabaya? dengan supervisor, kemudian wawancara, kemudian
ada pelatihan. Kalau dari supervisi itu sekiranya ada
yang perlu untuk dilakukan pelatihan oleh bapak ibu
guru maka akan dilakukan pelatihan. Yang sudah kita
laksanakan latihan implementasi kurikulum merdeka ,
karena itu sesuatu yang baru bagi kita. Baik itu dari
pengawas ataupu dari narasumber yang sudah kita
undang. Yaitu Ibu Roro Martiningsih, M.Pd itu beliau
memang sebagai Duta Rumah Belajar Jawa Timur.
Yang berkompeten di kurikulum Merdeka.
4. Kapan supervisi di SMP “kita punya jadwal, kemarin itu 1 semester 1 kali, atau
Negeri 25 dilaksanakan? satu tahun dua kali.”
5. Bagaimana pelaksanaan “ idealnya, supervisi pertama yaitu pra supervisi itu kita
supervisi yang baik? lakukan dengan melihat perangkat mengajar dari guru-
guru. Dari situ kita meihat apakah guru memiliki
perangkat pembelajaran yang lengkap, mulai dari RPP,
silabus, prota promes, kalender pendidikan dan buku
nilai seperti itu. Nah itu dilihat terlebih dahulu, setelah
itu baru supervisi akademik di kelas. Nah setelah itu
ada pasca supervisi ada instrumennya. Biasanya kita
menggunakan EDS (Evaluasi diri sendiri) namun
supervisor tetap punya penilaian penilaian jadi EDS
hanya sebagai bahan. Sudah sesuaikah atau tidak
dengan yang dilakukan. Nah setelah itu dilakukan
mestinya itu ada tindak lanjut dari supervisi tersebut,
nah itu tadi yang sudah saya sampaikan.”

6. Apakah supervisi dengan “Menurut saya pengawasan itu lebih luas. Kalau
pengawasan itu sama ? supervisi itu salah satu bagian dari pengawasan.
Pengawasan tidak hanya supervisi. Bisa apa yang
dilakukan pimpinan dan staff tentang suatu program
atau kondisi. Nah untuk pengawasan pembelajaran ada
supervisi kelas. Disamping itu juga ada supervisi untuk
tenaga yang lain, misal tenaga kebersihan, tenaga TU
dll.
7. Mengapa supervisi dianggap “karena supervisi merupakan bagian dari pengawasan.
penting walaupun sudah Selain itu guru juga manusia, punya hal hal yang
profesional dalam mungkin karena banyak faktor, contoh kondisi
menjalankan tugasnya? keluarga, usia, dan yang terpenting ada informasi
tebaru yang harus merubah beberapa hal yang lebih
dari pengetahuan yang dimiliki oleh guru sebelumnya.
Nah itu berarti harus dilihat apakah guru guru sudah
meng upgrade cara belajarnya”
8. Siapakah yang “jika kita melihat hirarki pendidikan ya pengawas
memsupervisi kepala pembina dari dinas pendidikan yang memsupervisi
sekolah ? kepala sekolah”
9. Kurikulum apa yang “untuk kelas VII disini menggunakan Kurikulum
digunakan di sekolah ini? Merdeka Belajar. Dan untuk kelas VIII dan IX
menggunakan kurikulum K13”
10. Siapa sajakah yang terlibat “dalam penyusunan kurikulum di lakukan oleh
dalam penyusunan beberapa guru dan kepala sekolah. Untuk guru
kurikulum? khususnya adalah staff kurikulum, yaitu Saya selaku
Waka kurikulum dan staff kurikulum ada Ibu U’un
Ratnawati, S.Pd juga Ibu Sri Wahyuni, S.Pd”
11. Bagaimana pengelolaan “kelas 7 menggunakan KOSP (Kurikulum Operasional
kurikulum di SMP Negeri Satuan Pendidikan) dan kelas 8 dan 9 menggunakan
25 Surabaya? KTSP. Istilahnya yang beda, kalau di KOSP, RPP itu
menjadi modul, dan Tujuan Pembelajaran menjadi CP.
Alur Tujuan Pembelajaran itu indikator. Sebenarnya
sama saja hanya berubah nama”
12. Bagaimana cara kurikulum “Sudah dilaksanakan, dan terdapat P5. Karena kita
merdeka belajar ? menggunakan Sintaks. Jadi anak anak itu diberikan
pembelajaran berbasis proyek, atau diberi waktu sekian
untuk dapat menghasilkan proyek.”
13. Bagaimana mengenai Profil “kalo di kurikulum K13 ditampakkan KI KI nya,
pelajar Pancasila, bedanya sekarang berubah lagi dengan meggunakan proyek dan
bagaimana ? dikaitkan dengan profil pelajar pancasila. Ada proyek
dalam kurikulum merdeka. Yang membedakan hanya
ada pemetaan siswa, jadi sebelum masuk kelas kita
harus ada pemetaan siswa. Contoh tes diagnostik. Bisa
akademik bisa non akademik. Supaya guru tau cara
belajar siswa. siswa belajar dengan metode CBSA (cara
belajar siswa aktif) artinya sisswa harus lebih aktif dari
guru. Dan merdeka belajar tidak berpatokan pada
materi. Kurikulum merdeka itu juga berpatokan dengan
diferensi atau perbedaan”
14. Apakah semua guru di SMP “ada yang tidak sesuai. Contoh. Guru agama kristen.
Negeri 25 mengajar sesuai Sedangkan hanya ada 1 kelas dalam perjenjang. Karena
bidangnya ? agama hanya 3 jam pelajaran, jika dibagi menjadi 3
kelas, maka hanya kedapatan 9 jam pelajaran. Nah
supaya tidak keluar, sehingga dia diberi pelajaran lain
supaya sesuai jamnya. Guru wajib mengajar tidak boleh
dari 40 JP. Maka guru yang lebih dari 40 JP akan
diberikan pada guru yang kurang JP nya. Untuk TPP
atau PPG itu hanya 24 jam”
15. Apakah ada guru yang “ada, contohnya waka itu tugas tambahan. Dan
merangkap tugas ? jaminannya adalah Tukin atau tunjangan kinerja yang
keluar 3 bulan sekali.

16. Aspek apa saja yang harus “pertama Tujuan pembelajaran, Penilaian dan yang
ada di RPP? ketiga langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan
dengan model pembelajaran”
2) Data Administrasi Waka Kurikulum di SMP Negeri 25 Surabaya

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

A. BIODATA GURU YANG DISUPERVISI

1. Nama Guru Yang Disupervisi


2. NIP
3. Pangkat / Golongan
4. Jenis Kelamin
5. Tempat, tgl lahir
6. Pendidikan Terakhir
7. Akta Mengajar
8. Nama Sekolah Tempat Tugas
a. Alamat Sekolah Jl. Simo Mulyo No. 25 Surabaya
b. Website smpn25surabaya.sch.id
:
c. e-mail smpnegeri25.sby@gmail.com

d. No. Telpon Sekolah


9. Mata Pelajaran yang diajarkan
10. Kelas / Semester saat disupervisi
11. Jam Pelajaran ke
12. Beban Mengajar per Minggu
13. Hari dan Tanggal Supervisi

14. Standar Kompetensi / Capaian


Pembelajaran

15. Kompetensi Dasar / Tujuan


Pembelajaran

Instrumen Supervisi Guru Mengajar SMP Negeri 25 Surabaya Hal 16


B. PRA SUPERVISI (Pertemuan Awal)

NO. PERTANYAAN JAWABAN

1. KD/Indikator apa yang akan Saudara


sajikan?

2. Aplikasi/media apa yang Saudara gunakan


dalam menunjang pembelajaran ini ?
Apa alasan Saudara memilih aplikasi/
media tersebut?

3. Alat dan bahan (Sumber Belajar) apakah


yang saudara siapkan? Jelaskan
alasannya

Ceritakan tahapan pembelajaran yang


4.
akan Saudara sajikan

5. Persiapan tertulis apa saja yang Saudara


buat?

Materi apa yang dianggap sulit oleh siswa


berdasarkan perkiraan saudara?
6.
Jika ada, materi apa? Jelaskan alasan
saudara

7. Kompetensi apa yang bisa dimiliki siswa


setelah mengikuti pembelajaran daring?

8. Apa manfaat materi yang Saudara pilih


tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

9. Apa yang perlu mendapat perhatian


khusus pada pembelajaran kali ini?

Instrumen Supervisi Guru Mengajar SMP Negeri 25 Surabaya Hal 17


C. PERSIAPAN MENGAJAR (Kelengkapan Perangkat Mengajar)

No Perangkat Mengajar Ada Tidak Keterangan

1. Kalender pendidikan

2. Rincian Minggu Efektif

3. Program Tahunan (PROTA)

4. Program Semester (PROMES)

5. Silabus Mata Pelajaran

Rencana Pelaksanaan
6.
Pembelajaran (RPP) /
Modul Ajar
Kriteria Ketuntasan Minimal
7.
(KKM) / Kriteria
Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP)
Pemetaan Kompetensi Dasar dan
8.
Penilaian / Pemetaan CP dan
Assesmen

9. Agenda / Rencana harian

10. Buku Daftar Nilai

11. Buku Daftar Hadir Siswa

12. Kumpulan Soal Ulangan

13. Analisis Hasil Ulangan

14. Program Remidial / Pengayaan

Kumpulan Hasil Kerja Siswa


15.
(Portofolio)

Catatan:
Diisi tanda cek ( ) pada kolom “Ada” jika guru dapat menunjukkan bukti
Diisi tanda cek ( ) pada kolom “Tidak” dan berikan keterangannya jika guru tidak dapat
menunjukkan bukti.

Instrumen Supervisi Guru Mengajar SMP Negeri 25 Surabaya Hal 18


D. PASCA SUPERVISI
1. Bagaimana pendapat Saudara mengenai proses pembelajaran yang baru berlangsung ?

2. Dapatkah Saudara menceritakan hal-hal yang memuaskan dalam proses pembelajaran tadi?

3. Apa yang menjadi kesulitan Saudara dalam menyajikan materi tadi?

3. Apa yang menjadi kesulitan siswa bila menyajikan materi?

4. Dengan demikian, apa yang akan Saudara lakukan untuk pertemuan berikutnya?

KESIMPULAN DAN SARAN

...............................................................................

...............................................................................

...............................................................................

Surabaya, ...............................
Guru Pamong Seni Budaya Guru Mata Pelajaran Seni Budaya

SUSI PURWANINGSIH, S.Pd (.................................)


NIP.-

KALENDER PENDIDIKAN SMPN 25 SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
SEMESTER GANJIL

Instrumen Supervisi Guru Mengajar SMP Negeri 25 Surabaya Hal 19


tanggal 1- 16 Juli 2022 LIBUR SEMESTER 2 Thn.Ajaran
JULI 2022 1
2020/2021
M S S R
J S K 2 tangggal 15 Juli 2022 Pra MPLS untuk kelas 7
1 2 3 tanggal 21- 30 juli 2022 KBM efektif
3 4 5 6 7 8 9 4 tanggal 12 - 14 Juli 2022 MPLS untuk kelas 7
10 11 12 13 14 15 16 5 tanggal 10 Juli 2022 hari Raya Idul Adha 1443 H
17 18 19 20 21 22 23 6 tanggal 20 Juli 2022 bridging course kelas 7
24 25 26 27 28 29 30 7 tanggal 30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1444 H
31 Hari Pekan Efektif : 7 hari

AGUSTUS 2022 1 tanggal 17 Agustus Hari Kemerdekaan Republik Indonesia


tanggal 15-16 Agustus 2022 lomba lomba untuk memperingati
M S S R K J S 2
hari Kemerdekaan
1 2 3 4 5 6 3 tanggal 22 - 26 Agustus 2022 PH 1
7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17 18 19 20
21 22 23 24 25 26 27 Hari Pekan Efektif : 20 hari
28 29 30 31

SEPTEMBER 2022 1 tanggal 12 - 17 September 2022 PH 2


M S S R K J S 2 tanggal 16 September 2022 Hari Ozon Internasional
1 2 3
4 5 6 7 8 9 10
11 12 13 14 15 16 17 Hari Pekan Efektif : 22 hari
18 19 20 21 22 23 24
25 26 27 28 29 30

OKTOBER 2022 1 tanggal 17 - 22 Oktober 2022 PTS Terkoordinir


M S S R K J S 2 tanggal 3 - 7 Oktober 2022 PH 3
1 3 tanggal 6 Oktober 2022 Hari Habitat sedunia
2 3 4 5 6 7 8 4 tanggal 16 Oktober 2022 Hari Pangan sedunia
9 10 11 12 13 14 15 5 tanggal 18 Oktober 2022 Hari Maulud Nabi
16 17 18 19 20 21 22 6 tanggal 19 Oktober 2022 Pembagian Raport sisipan
23 24 25 26 27 28 29
30 31 Hari Pekan Efektif : 16 hari

NOVEMBER 2022 1 tanggal 5 November 2022 Hari Cinta Puspa dan Puspa nasional
M S S R K J S 2 tanggal 28 November 2022 Hari Menanam Pohon Indonesia
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19 Hari Pekan Efektif : 22 hari
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30

Instrumen Supervisi Guru Mengajar SMP Negeri 25 Surabaya Hal 20


DESEMBER 2022 1 tanggal 5 - 9 Desember 2022 PAS Terkoordinir
M S S R K J S 2 tanggal 25 Desember 2022 hari Raya Natal
1 2 3 3 tanggal 23 Desember 2022 Terima raport smstr 1
4 5 6 7 8 9 10 4 tanggal 26 - 31 Desember 2022 Libur smstr 1
11 12 13 14 15 16 17
18 19 20 21 22 23 24 Hari Pekan Efektif : 11 hari
25 26 27 28 29 30 31

Instrumen Supervisi Guru Mengajar SMP Negeri 25 Surabaya Hal 21


STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan

Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran yang dituangkan dalam kompetensi inti yang harus diberikan pada peserta didik
sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi inti
dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual : menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; mengharagai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, gotong royong) santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaan.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan ; Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar ( SMP ) yang tertuang dalam
Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, sebagai berikut :

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat 1 bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :

22
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Kelompok mata pelajaran estetika

Adapun pengelompokan mata pelajaran selengkapnya sebagai berikut :

kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi Pendidikan
Kewarganegaraan
kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan Bahasa Jawa
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan

Struktur Kurikulum Kelas VIII dan IX

MATA PELAJARAN
VIII IX
KELOMPOK A
1 Pendidikan agama dan budi pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Matematika 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4
KELOMPOK A
8 Seni Budaya 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3
JUMLAH 38 38
MULOK
10 Bahasa Daerah 2 2
Jumlah Alokasi waktu per Minggu 40 40
Pengembangan Diri Rutin / terstruktur
1 Bimbingan Konseling * 1 1
2 Lingkungan Hidup 1 1
3 Baca Tulis Alquran 1 1
4 Futsal 1 1
5 Tari traditional/kreasi baru 1 1
23
6 Basket 1 1
7 Sepak Takro 1 1
8 Teater 1 1
9 Volly 1 1
10 Pramuka 1 1
11 paduan Suara 1 1
12 Taekwondo 1 1
13 Pencak silat 1 1
14 Karate 1 1
15 Band sekolah 1 1
*) equivalen 2 jam pelajaran

B. Manajemen Sarana dan Prasarana


Prasaranan pendidikan merupakan semua komponen yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses belajar mengajar di sekolah. Sebagai contoh jalan menuju sekolah,
halaman sekolah, tata tertib, dan sebagainya.
Menurut E Mulyasa prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan atau pengajaran. Tetapi jika dimanfaatkan secara
langsung untuk proses belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pelajaran biologi, lapangan
olahraga, komponen tersebut termasuk dalam sarana pendidikan.
Sedangkan sarana pendidikan adalah semua peralatan serta perlengkapan yang langsung
digunakan dalam proses pendidikan di sekolah. Contoh : gedung sekolah, ruangan, meja, kursi,
alat peraga dan lain lain.
Sebagai sarana akademik, tenaga pengajar merupakan sarana yang perlu mendapat
perhatian. Karena sifat manusiawinya. Maka sarana ini harus dikelola secara manusawi pula.
Sedangkan sarana fisik, tergantung pada bidang studi. Satu bidang studi memerlukan jumlah
dan variasi sarana yang berbeda dengan bidang studi yang lainnya. Seperti laboratorium.
Ditinjau dari fungsinya terhadap proses belajar mengajar, prasarana pendidikan
berfungsi tidak langsung. Yang termasuk dalam prasarana pendidikan adalah halaman, pagar,
tanaman, gedung, jaringan, air, dll. Sedangkan sarana pendidikan berfungsi langsung terhadap
proses belajar mengajar seperti alat pelajaran, alat peraga dan media pendidikan.
Ketiga macam golongan tersebut akan diuraikan satu persatu berdasarkan klasifikasinya
masing-masing :
1. Alat pelajaran adalah suatu benda yang dapat digunakan secara langsung
oleh guru maupun murid dalam proses belajar mengajar, atau alat / benda
yang dipergunakan secara langsung. Alat pelajaran dapat berupa gambar-
gambar, alat-alat tulis, papan tulis, alat praktek, dan lain lain.

24
2. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, baik
berupa benda ataupun perbuatan dari yangtingkatnya paling kongkrit sampai
yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian.
3. Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara di dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi
efektivitas dan efisiensi tetapi dapat juga menjadi pengganti peran guru.
SMP Negeri 25 Surabaya merupakan sekolah yang dapat dikategorikan sebagai sekolah
yang lengkap akan sarana dan prasarananya. Sehingga segala jenis model pembelajaran dapat
dilakukan di sekolah dengan mudah.
1) Hasil Wawancara
Dalam melakukan pengamatan Manajemen Sarana dan Prasarana mahasiswa PLP di SMP
Negeri 25 Surabaya melakukan Wawancara.
Wawancara ini dilaksanakan pada :
-Tanggal : 6 Oktober 2022
-Lokasi : SMP Negeri 25 Surabaya
-Narasumber : HERY ANDRIANSYAH, S.Pd

No Nama SarPras Jumlah


Prasarana
1. Lapangan Olah Raga 1
2. Lapangan Upacara 1
3. Pagar 2 sisi
(depan dan
Belakang)
4. Taman Sekolah 1
5. Gedung 3
6. Ruang kelas 35 Ruang
Ukuran
4mx4m
7. Ruang Guru 1 Ruang

8. Ruang Perpustakaan 1 Ruang


9. Ruang Bimbingan Konseling 1 Ruang
10. Ruang Koperasi Siswa 1 Ruang

25
11. Ruang UKS 1 Ruang
12. Ruang Aula 1 Ruang
13. Masjid 1 Ruang
14. Ruang Kesenian 1 Ruang
15. Ruang TU 1 Ruang
16. Ruang Staff 1 Ruang
17. Ruang osis 1 Ruang
18. Ruang laboratorium IPA 1 Ruang
19. Ruang komputer 1 Ruang
20. Ruang Sarpras 1 Ruang
21. Kamar mandi 30 Ruang
22. Ruang Satpam 1 Ruang
23. Ruang Kepala Sekolah

Sarana
1. Papan Tulis 1/Kelas
2. Kursi Siswa 37/kelas
3. Meja siswa 36/kelas
4. LCD Proyektor 1/kelas
5. Kipas Angin 2/kelas
5/Ruang Guru
4/Masjid
6. AC 6 : Aula
6 : Ruang Guru
1 : Ruang
Kepala Sekolah
4 :Perpustakaan
7. Microphone 4
8. Sound System 4
9. Stand Mic 3
10. Globe 2
11. Tengkorak 2
12. Buku Bacaan
13. Komputer 1/kelas
26
14. Gamelan
15. Matras 4
16. Bola 10
17. Gawang Bola 2
18. Tempat sampah 2/kelas
19. Wastafel 15
20. Keyboard 1

Data pertanyaan mengenai Manajemen Sarana Prasarana :

No Pertanyaan Jawaban
1. Siapa sajakah yang termasuk “untuk Waka SarPras saya sendiri yaitu Bapak
dalam staff Sarana dan Heri, dan staff nya ada Bapak Mariyono dan
Prasarana? Bapak tri’
2. Bagaimanakah mengenai sistem “Mengenai pembelanjaan mulai tahun 2016
pembelanjaan SarPras di SMP semua fasilitas ini di lakukan oleh Dinas
Negeri 25 ? langsung. Namanya SIPLAH”
3. Bagaimana jika terdapat Barang “Jika terdapat barang yang rusak maka harus
yang rusak di sekolah? segera melakukan pelaporan ke Dinas,
menggunakan fasilitas 3 buku yang sudah di
sediakan. 3 buku itu adalah Buku Pemeliharaan,
peminjaman dan kerusakan. Jika barang barang
Modal, seperti komputer, LCD dll, jika rusak
tidak boleh dijual, harus dilaporkan dana da
penghapusan. Untuk AC dalam 1 semester
hanya boleh beli 1 AC. Jadi semua
pembelanjaannya ada ketentuannya.”
4. Apa yang harus dilakukan “jika sudah membeli barang, maka data dan
setelah membeli barang ? bukti akan dimasukkan ke dalam SIMBAS.
Sistem Inventaris Barang Daerah. Jadi
Pemerintah Kota harus tau barang apa saja yang
dimiliki oleh sekolah. Dan di biayai oleh
BOPDA (Bantua operasional Pemerintah
27
Daerah) dan BOPNAS”
5. Bagaimanah Pembagian “BOPDA biasanya jarang digunakan untuk
pengeluaran uang BOPDA? Sarana dan Prasarana”
6. Bagaimana dengan barang yang “untuk hal itu dianggarkan dari uang BOPNAS,
habis pakai ? jadi untuk barang habis pakai dan barang modal
sumbernya dari BOPNAS”
7. Untuk pendataan dan “iya ada. Per 3 bulan sekali. Dengan adanya
pengadaan Sarpras apakah ada RAKS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah)”
waktu nya ?
8. Apakah terdapat sarana dan “ada, seperti Laboratorium, peralatan kelas,
prasarana yang kurang di SMP namun standatnya sudah terbenuhi”
25?
9. Mengenai Kelistrikan, apakah “iya betul. Oleh karenanya, setiap kelas tidak
juga bagian dari Sarpras? diberi AC karena hal itu yang belom memadai.”
10 Apakah ada perawatan khusus “iya pasti, setiap bulan kami selalu mengontrol
. untuk Sarpras? kondisi sarana dan prasarana yang
membutuhkan pembenahan”
11
.

Nb: (foto terlampir)

28
C. Manajemen Kesiswaan
1) Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan untuk mengatur serta mengetahui dengan
tepat apa yang akan dilakukan lewat proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Atau secara sederhana bisa
kita artikan sebagai proses yang dilakukan agar usaha bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, makna kesiswaan dalam lembaga pendidikan juga sebenarnya memiliki sebutan yang
berbeda, bisa disebut murid, pelajar, peserta didik ataupun siswa. Bila mengambil pengertian berdasarkan
UU No. 20 tahun 2003 mengenai Sisdiknas, peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang sedang
berusaha untuk mengembangkan potensi dalam dirinya lewat proses pembelajaran yang sudah tersedia
jalur, jenjang serta jenis pendidikannya.
Sehingga dengan kedua pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa manajemen kesiswaan
merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para
peserta didik dari mulai proses penerimaan siswa baru hingga ia meninggalkan lembaga pendidikan
tersebut.

2) Hasil Wawancara
Dalam melakukan pengamatan Manajemen Kesiswaan mahasiswa PLP di SMP Negeri 25 Surabaya
melakukan Wawancara.
Wawancara ini dilaksanakan pada :
-Tanggal : 6 Oktober 2022
-Lokasi : SMP Negeri 25 Surabaya
-Narasumber : Dra. NUR SUTJIATI, M.Si

29
No Pertanyaan Jawaban Narasumber
1. Bagaimanakah Sistem penerimaan “Penerimaan siswa baru disini
siswa baru di SMP Negeri 25 dilaksanakan secara online, melalui Web
Surabaya? dinas surabaya atau PPDB Kota Surabaya”
2. Apa saja syarat Pendaftaran peserta “sistemnya melalui SD nya masing -
3) Visi didik baru di SMP 25 Surabaya? masing, dengan berbagai macam jalur. Misi dan
Tata Ada jalur kemitraan, zonasi, prestasi ada 2 Tertib di
SMP 25 macam yaitu prestasi akademik dan
Surabaya prestasi non akademik dan juga jalur
perpindahan tugas orang tua.
3. Berapakah Kuota persekolah untuk “untuk kuota, jalur zonasi sebanyak 50%.
PPDB setiap tahunnya? 15% jalur mitra warga atau afirmasi,
prestasi 30%.
4. Ada berapa total kelas di setiap “untuk kelas 9 ada 11 kelas, kelas 8 ada 10
jenjangnya ? kelas, dan kelas 7 ada 11 kelas. Maka total
kelas di SMP 25 ada 32 kelas. Masing
masing kelas minimal 34 siswa maksimal
36 siswa”
5. Berapakah jumlah guru dan siswa “untuk guru dan tendik jumlahnya ada
di SMP 25? sekitar 70 an orang.kalo gurunya saja
hanya 59 orang. Untuk jumlah siswa nya
ada sekitar 1300an”
6. Apakah ada hambatan dalam ‘sebenarnya tidak ada, karena online. Ini
penerimaan peserta didik? menurut saya. Karena manajemennya di
atur oleh pusat. Jadi siswa hanya tinggal
daftar ulang saja, hanya saja pernah terjadi
ada beberapa siswa yang sudah masuk
datanya diterima, namun dia sudah daftar
ulang disekolah lain misalnya di sekolah
swasta”
7. Bagaimanah acara MPLS ditahun “diawali dengan Pra MPLS mulai dari
ini? Jumat. Dan MPLS nya 3 hari. Senin -
Rabu.”
8. Apakah ada kepanitiaan tersendiri “sebenarnya semua guru terlibat. Namun
untuk PPDB ? tetap ada pembagiannya. Nanti ada
beberapa guru yang memberikan materi”
9. Apakah osis terlibat dalam “osis hanya terlibat ketika acara MPLS
pelaksanaan PPDB? saja.
30
10. Bagaimanakah sistem “sebenarnya acak, kita membuat tes
pengelompokan siswa disetiap Diagnostik. Kognitif dan non kognitif di
-Visi dan Misi

1. Melaksanakan pembiasaan sholat sunah wajib berjamaah


2. Melaksanakan budaya jujur pembelajaran saintifik dan penilaian otentik
3. Melaksanakan pengembangan ekstrakurikuler berbasis karakter
kepemimpinan kebangsaan, disiplin dan mandiri
4. Melaksanakan budaya percaya diri dan santun
5. Melaksanakan pengembangan karakter tangguh, adaptif dan inovatif
melalui kegiatan pengembangan diri
6. Meningkatkan hasil rerata kelulusan/UN dan prestasi non akademik
7. Melaksanakan peningkatan profesionalitas pendidik dan
tenaga kependidikan
8. Melaksanakan inovasi pembelajaran paikem/saintefik/student center
dan berbasis IT
9. Menyediakan sudut baca di setiap kelas, melaksanakan wajib baca
dan wajib kunjungan perpustakaan
10. Meningkatkan hasil karya bidang majalah dinding, cerpen dan karya tulis
lainnya
11. Melaksanakan pembelajaran science
12. Meningkatkan kegiatan penelitian ilmiah
13. Melaksanakan pengembangan strategi dan media pembelajaran berbasis IT
14. Melaksanakan penilaian hasil belajar berbasis computer
15. Menerapkan teknologi informatika dalam mengelola management sekolah
16. Melaksanakan pengembangan karakter berbudi luhur dan peduli pada
lingkungan
17. Membiasakan siswa untuk memecahkan masalah dengan
menggunakan akal pikiran logis dengan berbasis moral

18. Membiasakan siswa untuk bersikap kritis, kreatif, inovatif dalam


menghadapi tantangan yang ada
19. Menyiapkan siswa dalam menghadapi tantangan global
20. Menyiapkan siswa untuk mampu bersaing dalam perdagangan bebas di
era globalisasi
21. Membiasakan siswa dalam memecahkan masalah menggunakan proses
Metode Ilmiah
22. Membiasakan siswa untuk selalu membuang sampah pada tempatnya

31

Anda mungkin juga menyukai