Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
Laporan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) Tahun 2022 ini. Laporan ini diterbitkan
sebagai acuan pelaksanaan penyelenggaraan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) di
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) berdasarkan terbitnya Permenristekdikti Nomor 55
Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru dan Panduan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka Tahun 2020.
Unesa sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) ternama
di Indonesia, memiliki program pengadaan guru yang meliputi pendidikan akademik atau
Program Sarjana Pendidikan, serta Program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Untuk
mempersiapkan calon pendidik, mahasiswa Program Sarjana Pendidikan diberikan
pengalaman di SMP Negeri 25 Surabaya dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP).
Mahasiswa angkatan 2019. Dengan ini Mahasiswa PLP di SMP Negeri 25 Surabaya
berjumlah 22 orang, dalam hal ini terdiri 4 mahasiswa Jurusan Pendidikan Sendratasik.
Kami berharap agar pelaksanaan PLP di SMP Negeri 25 Surabaya ini berjalan dengan
baik sehingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi pengalaman mahasiswa kependidikan.
Masukan positif yang memberikan nilai penyempurnaan bagi pelaksanaan PLP sangat
diperlukan. Perubahan teknis yang tidak terdapat dalam laporan ini juga kemungkinan terjadi
karena perkembangan yang dinamis. Untuk itu, kami menerima masukan dari berbagai pihak
demi kesempurnaan tujuan PLP bagi mahasiswa kependidikan di Unesa.
Penulis
Prodi Pendidikan Sendratasik
ABSTRAK
Universitas Negeri Surabaya (Unesa) sebagai salah satu Pendidikan Tinggi Negeri
ternama di Indonesia, memiliki peran strategis dalam mengemban amanat UUD 1945 di
bidang pendidikan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, dengan menghasilkan manusia
Indonesia yang berilmu, berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan negara, serta
memiliki kemampuan untuk menyikapi dan menjawab sejumlah tantangan atas perubahan
dalam dunia global ini.
Sebagaimana yang telah dinyatakan dalam Permenristekdikti No. 55 Tahun 2017,
maka untuk mempersiapkan calon pendidik, mahasiswa Program Sarjana Pendidikan
diberikan pengalaman di sekolah yang disebut dengan Pengenalan Lapangan Persekolahan
(PLP), dan oleh karenanya saya sangat menyambut baik dengan hadirnya Buku Pedoman
Pengenalan Lapangan Persekolahan Tahun 2022 ini. Kurikulum Merdeka Belajar Kampus
Merdeka memerlukan langkah cepat dan strategis yang terbaik. PLP pada tahun 2022 ini
dilaksanakan secara luring yang berarti dilaksanakan secara tatap muka di sekolah SMP
Negeri 25 Surabaya.
Berdasarkan Kurikulum sekolah Sekolah Menengah Pertama yang telah ditetapkan,
maka pembelajaran kurikulum di SMP Negeri 25 Surabaya, menggunakan 2 kurikulum yang
berbeda. Yaitu penerapan kurikulum merdeka belajar bagi siswa-siswi kelas VII dan
Kurikulum K-13 bagi siswa-siswa kelas VIII dan IX.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Permenristekdikti Nomor 55 Tahun 2017 Pasa; 1 butir 8, menyatakan bahwa
Perkenalan Lingkugan Persekolahan (PLP) adalah proses pengamatan / observasu dan
pemagangan yang dilakukan mahasiswa Program Sarjanan Pendidikan untuk
mempelajari aspek pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan
(Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kmentrian Riset Teknologu dan Pendidikan Tinggi 2007).
PLP adalah suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada
jenjang program sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa untuk
mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di
sekolah atau lembaga pendidikan, pelatihan mengembangkan perangkat
pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing serta disertai tindakan reflektif
dibawah bimbingan dan pengawaan dosen pembimbing dan guru pamong secara
berjenjang. Pelaksanaan PLP dapat diselenggarakan baik di dalam negeri dan luar
negeri. Salah satu pelaksanaan PLP diluar negeri adalah program SEA-Teacher, akan
tetapi sejak tahun 2020, Unesa tidak mengikui program tersebut sebagai dampak
pandemi Covid-19.
PLP merupakan matakuliah yang wajib diampu oleh mahasiswa Program
Studi S-1 kependidikan. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberikan kesempatan
untuk mendalami dan memantapkan kompetensi sebagai calon guru bidang studi.
Mahasiswa diharapkan mempunyai kemantapan, kepribadian sebagai calon guru,
konselor, fasilitator, serta berbagai pengalaman belajar yang memungkinkan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan bagi mahasiswa dan mampu
menerapkannya secara konkrit dalam hal ;
1. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran bidang studi secara kreatif
dan inovatif
2. Perencanaan pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
4. Penilaian proses dan hasil belajar
5. Pelaksanaan pendidikan penguatan karakter dalam bentuk program literasi
sekolah
6. Mengembangkan kompetensi sosial an kepribadian peserta didik.
6. Apakah supervisi dengan “Menurut saya pengawasan itu lebih luas. Kalau
pengawasan itu sama ? supervisi itu salah satu bagian dari pengawasan.
Pengawasan tidak hanya supervisi. Bisa apa yang
dilakukan pimpinan dan staff tentang suatu program
atau kondisi. Nah untuk pengawasan pembelajaran ada
supervisi kelas. Disamping itu juga ada supervisi untuk
tenaga yang lain, misal tenaga kebersihan, tenaga TU
dll.
7. Mengapa supervisi dianggap “karena supervisi merupakan bagian dari pengawasan.
penting walaupun sudah Selain itu guru juga manusia, punya hal hal yang
profesional dalam mungkin karena banyak faktor, contoh kondisi
menjalankan tugasnya? keluarga, usia, dan yang terpenting ada informasi
tebaru yang harus merubah beberapa hal yang lebih
dari pengetahuan yang dimiliki oleh guru sebelumnya.
Nah itu berarti harus dilihat apakah guru guru sudah
meng upgrade cara belajarnya”
8. Siapakah yang “jika kita melihat hirarki pendidikan ya pengawas
memsupervisi kepala pembina dari dinas pendidikan yang memsupervisi
sekolah ? kepala sekolah”
9. Kurikulum apa yang “untuk kelas VII disini menggunakan Kurikulum
digunakan di sekolah ini? Merdeka Belajar. Dan untuk kelas VIII dan IX
menggunakan kurikulum K13”
10. Siapa sajakah yang terlibat “dalam penyusunan kurikulum di lakukan oleh
dalam penyusunan beberapa guru dan kepala sekolah. Untuk guru
kurikulum? khususnya adalah staff kurikulum, yaitu Saya selaku
Waka kurikulum dan staff kurikulum ada Ibu U’un
Ratnawati, S.Pd juga Ibu Sri Wahyuni, S.Pd”
11. Bagaimana pengelolaan “kelas 7 menggunakan KOSP (Kurikulum Operasional
kurikulum di SMP Negeri Satuan Pendidikan) dan kelas 8 dan 9 menggunakan
25 Surabaya? KTSP. Istilahnya yang beda, kalau di KOSP, RPP itu
menjadi modul, dan Tujuan Pembelajaran menjadi CP.
Alur Tujuan Pembelajaran itu indikator. Sebenarnya
sama saja hanya berubah nama”
12. Bagaimana cara kurikulum “Sudah dilaksanakan, dan terdapat P5. Karena kita
merdeka belajar ? menggunakan Sintaks. Jadi anak anak itu diberikan
pembelajaran berbasis proyek, atau diberi waktu sekian
untuk dapat menghasilkan proyek.”
13. Bagaimana mengenai Profil “kalo di kurikulum K13 ditampakkan KI KI nya,
pelajar Pancasila, bedanya sekarang berubah lagi dengan meggunakan proyek dan
bagaimana ? dikaitkan dengan profil pelajar pancasila. Ada proyek
dalam kurikulum merdeka. Yang membedakan hanya
ada pemetaan siswa, jadi sebelum masuk kelas kita
harus ada pemetaan siswa. Contoh tes diagnostik. Bisa
akademik bisa non akademik. Supaya guru tau cara
belajar siswa. siswa belajar dengan metode CBSA (cara
belajar siswa aktif) artinya sisswa harus lebih aktif dari
guru. Dan merdeka belajar tidak berpatokan pada
materi. Kurikulum merdeka itu juga berpatokan dengan
diferensi atau perbedaan”
14. Apakah semua guru di SMP “ada yang tidak sesuai. Contoh. Guru agama kristen.
Negeri 25 mengajar sesuai Sedangkan hanya ada 1 kelas dalam perjenjang. Karena
bidangnya ? agama hanya 3 jam pelajaran, jika dibagi menjadi 3
kelas, maka hanya kedapatan 9 jam pelajaran. Nah
supaya tidak keluar, sehingga dia diberi pelajaran lain
supaya sesuai jamnya. Guru wajib mengajar tidak boleh
dari 40 JP. Maka guru yang lebih dari 40 JP akan
diberikan pada guru yang kurang JP nya. Untuk TPP
atau PPG itu hanya 24 jam”
15. Apakah ada guru yang “ada, contohnya waka itu tugas tambahan. Dan
merangkap tugas ? jaminannya adalah Tukin atau tunjangan kinerja yang
keluar 3 bulan sekali.
16. Aspek apa saja yang harus “pertama Tujuan pembelajaran, Penilaian dan yang
ada di RPP? ketiga langkah-langkah pembelajaran yang disesuaikan
dengan model pembelajaran”
2) Data Administrasi Waka Kurikulum di SMP Negeri 25 Surabaya
1. Kalender pendidikan
Rencana Pelaksanaan
6.
Pembelajaran (RPP) /
Modul Ajar
Kriteria Ketuntasan Minimal
7.
(KKM) / Kriteria
Ketercapaian Tujuan
Pembelajaran (KKTP)
Pemetaan Kompetensi Dasar dan
8.
Penilaian / Pemetaan CP dan
Assesmen
Catatan:
Diisi tanda cek ( ) pada kolom “Ada” jika guru dapat menunjukkan bukti
Diisi tanda cek ( ) pada kolom “Tidak” dan berikan keterangannya jika guru tidak dapat
menunjukkan bukti.
2. Dapatkah Saudara menceritakan hal-hal yang memuaskan dalam proses pembelajaran tadi?
4. Dengan demikian, apa yang akan Saudara lakukan untuk pertemuan berikutnya?
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
Surabaya, ...............................
Guru Pamong Seni Budaya Guru Mata Pelajaran Seni Budaya
NOVEMBER 2022 1 tanggal 5 November 2022 Hari Cinta Puspa dan Puspa nasional
M S S R K J S 2 tanggal 28 November 2022 Hari Menanam Pohon Indonesia
1 2 3 4 5
6 7 8 9 10 11 12
13 14 15 16 17 18 19 Hari Pekan Efektif : 22 hari
20 21 22 23 24 25 26
27 28 29 30
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh
oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran kedalam muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran yang dituangkan dalam kompetensi inti yang harus diberikan pada peserta didik
sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi inti
dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui
kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual : menghargai dan
menghayati ajaran agama yang dianutnya
Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; mengharagai dan
menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli ( toleransi, gotong royong) santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaan.
Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; Memahami dan
menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan ; Mengolah, menyaji, dan
menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar ( SMP ) yang tertuang dalam
Standar Isi, meliputi lima kelompok mata pelajaran, sebagai berikut :
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat 1 bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :
22
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
Kelompok mata pelajaran estetika
kelompok mata pelajaran agam dan akhlak mulia meliputi Pendidikan Agama
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian meliputi Pendidikan
Kewarganegaraan
kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Keterampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
kelompok mata pelajaran estetika meliputi Seni Budaya dan Bahasa Jawa
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan meliputi Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
MATA PELAJARAN
VIII IX
KELOMPOK A
1 Pendidikan agama dan budi pekerti 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3
3 Bahasa Indonesia 6 6
4 Matematika 5 5
5 Ilmu Pengetahuan Alam 5 5
6 Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4
7 Bahasa Inggris 4 4
KELOMPOK A
8 Seni Budaya 3 3
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 3 3
JUMLAH 38 38
MULOK
10 Bahasa Daerah 2 2
Jumlah Alokasi waktu per Minggu 40 40
Pengembangan Diri Rutin / terstruktur
1 Bimbingan Konseling * 1 1
2 Lingkungan Hidup 1 1
3 Baca Tulis Alquran 1 1
4 Futsal 1 1
5 Tari traditional/kreasi baru 1 1
23
6 Basket 1 1
7 Sepak Takro 1 1
8 Teater 1 1
9 Volly 1 1
10 Pramuka 1 1
11 paduan Suara 1 1
12 Taekwondo 1 1
13 Pencak silat 1 1
14 Karate 1 1
15 Band sekolah 1 1
*) equivalen 2 jam pelajaran
24
2. Alat peraga adalah semua alat pembantu pendidikan dan pengajaran, baik
berupa benda ataupun perbuatan dari yangtingkatnya paling kongkrit sampai
yang paling abstrak yang dapat mempermudah pemberian pengertian.
3. Media pendidikan adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara di dalam proses belajar mengajar untuk lebih mempertinggi
efektivitas dan efisiensi tetapi dapat juga menjadi pengganti peran guru.
SMP Negeri 25 Surabaya merupakan sekolah yang dapat dikategorikan sebagai sekolah
yang lengkap akan sarana dan prasarananya. Sehingga segala jenis model pembelajaran dapat
dilakukan di sekolah dengan mudah.
1) Hasil Wawancara
Dalam melakukan pengamatan Manajemen Sarana dan Prasarana mahasiswa PLP di SMP
Negeri 25 Surabaya melakukan Wawancara.
Wawancara ini dilaksanakan pada :
-Tanggal : 6 Oktober 2022
-Lokasi : SMP Negeri 25 Surabaya
-Narasumber : HERY ANDRIANSYAH, S.Pd
25
11. Ruang UKS 1 Ruang
12. Ruang Aula 1 Ruang
13. Masjid 1 Ruang
14. Ruang Kesenian 1 Ruang
15. Ruang TU 1 Ruang
16. Ruang Staff 1 Ruang
17. Ruang osis 1 Ruang
18. Ruang laboratorium IPA 1 Ruang
19. Ruang komputer 1 Ruang
20. Ruang Sarpras 1 Ruang
21. Kamar mandi 30 Ruang
22. Ruang Satpam 1 Ruang
23. Ruang Kepala Sekolah
Sarana
1. Papan Tulis 1/Kelas
2. Kursi Siswa 37/kelas
3. Meja siswa 36/kelas
4. LCD Proyektor 1/kelas
5. Kipas Angin 2/kelas
5/Ruang Guru
4/Masjid
6. AC 6 : Aula
6 : Ruang Guru
1 : Ruang
Kepala Sekolah
4 :Perpustakaan
7. Microphone 4
8. Sound System 4
9. Stand Mic 3
10. Globe 2
11. Tengkorak 2
12. Buku Bacaan
13. Komputer 1/kelas
26
14. Gamelan
15. Matras 4
16. Bola 10
17. Gawang Bola 2
18. Tempat sampah 2/kelas
19. Wastafel 15
20. Keyboard 1
No Pertanyaan Jawaban
1. Siapa sajakah yang termasuk “untuk Waka SarPras saya sendiri yaitu Bapak
dalam staff Sarana dan Heri, dan staff nya ada Bapak Mariyono dan
Prasarana? Bapak tri’
2. Bagaimanakah mengenai sistem “Mengenai pembelanjaan mulai tahun 2016
pembelanjaan SarPras di SMP semua fasilitas ini di lakukan oleh Dinas
Negeri 25 ? langsung. Namanya SIPLAH”
3. Bagaimana jika terdapat Barang “Jika terdapat barang yang rusak maka harus
yang rusak di sekolah? segera melakukan pelaporan ke Dinas,
menggunakan fasilitas 3 buku yang sudah di
sediakan. 3 buku itu adalah Buku Pemeliharaan,
peminjaman dan kerusakan. Jika barang barang
Modal, seperti komputer, LCD dll, jika rusak
tidak boleh dijual, harus dilaporkan dana da
penghapusan. Untuk AC dalam 1 semester
hanya boleh beli 1 AC. Jadi semua
pembelanjaannya ada ketentuannya.”
4. Apa yang harus dilakukan “jika sudah membeli barang, maka data dan
setelah membeli barang ? bukti akan dimasukkan ke dalam SIMBAS.
Sistem Inventaris Barang Daerah. Jadi
Pemerintah Kota harus tau barang apa saja yang
dimiliki oleh sekolah. Dan di biayai oleh
BOPDA (Bantua operasional Pemerintah
27
Daerah) dan BOPNAS”
5. Bagaimanah Pembagian “BOPDA biasanya jarang digunakan untuk
pengeluaran uang BOPDA? Sarana dan Prasarana”
6. Bagaimana dengan barang yang “untuk hal itu dianggarkan dari uang BOPNAS,
habis pakai ? jadi untuk barang habis pakai dan barang modal
sumbernya dari BOPNAS”
7. Untuk pendataan dan “iya ada. Per 3 bulan sekali. Dengan adanya
pengadaan Sarpras apakah ada RAKS (Rencana Anggaran Kegiatan Sekolah)”
waktu nya ?
8. Apakah terdapat sarana dan “ada, seperti Laboratorium, peralatan kelas,
prasarana yang kurang di SMP namun standatnya sudah terbenuhi”
25?
9. Mengenai Kelistrikan, apakah “iya betul. Oleh karenanya, setiap kelas tidak
juga bagian dari Sarpras? diberi AC karena hal itu yang belom memadai.”
10 Apakah ada perawatan khusus “iya pasti, setiap bulan kami selalu mengontrol
. untuk Sarpras? kondisi sarana dan prasarana yang
membutuhkan pembenahan”
11
.
28
C. Manajemen Kesiswaan
1) Pengertian Manajemen Kesiswaan
Manajemen merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan untuk mengatur serta mengetahui dengan
tepat apa yang akan dilakukan lewat proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.
Hal ini dilakukan guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Atau secara sederhana bisa
kita artikan sebagai proses yang dilakukan agar usaha bisa berjalan sebagaimana mestinya.
Sementara itu, makna kesiswaan dalam lembaga pendidikan juga sebenarnya memiliki sebutan yang
berbeda, bisa disebut murid, pelajar, peserta didik ataupun siswa. Bila mengambil pengertian berdasarkan
UU No. 20 tahun 2003 mengenai Sisdiknas, peserta didik merupakan bagian dari masyarakat yang sedang
berusaha untuk mengembangkan potensi dalam dirinya lewat proses pembelajaran yang sudah tersedia
jalur, jenjang serta jenis pendidikannya.
Sehingga dengan kedua pengertian di atas bisa disimpulkan bahwa manajemen kesiswaan
merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada para
peserta didik dari mulai proses penerimaan siswa baru hingga ia meninggalkan lembaga pendidikan
tersebut.
2) Hasil Wawancara
Dalam melakukan pengamatan Manajemen Kesiswaan mahasiswa PLP di SMP Negeri 25 Surabaya
melakukan Wawancara.
Wawancara ini dilaksanakan pada :
-Tanggal : 6 Oktober 2022
-Lokasi : SMP Negeri 25 Surabaya
-Narasumber : Dra. NUR SUTJIATI, M.Si
29
No Pertanyaan Jawaban Narasumber
1. Bagaimanakah Sistem penerimaan “Penerimaan siswa baru disini
siswa baru di SMP Negeri 25 dilaksanakan secara online, melalui Web
Surabaya? dinas surabaya atau PPDB Kota Surabaya”
2. Apa saja syarat Pendaftaran peserta “sistemnya melalui SD nya masing -
3) Visi didik baru di SMP 25 Surabaya? masing, dengan berbagai macam jalur. Misi dan
Tata Ada jalur kemitraan, zonasi, prestasi ada 2 Tertib di
SMP 25 macam yaitu prestasi akademik dan
Surabaya prestasi non akademik dan juga jalur
perpindahan tugas orang tua.
3. Berapakah Kuota persekolah untuk “untuk kuota, jalur zonasi sebanyak 50%.
PPDB setiap tahunnya? 15% jalur mitra warga atau afirmasi,
prestasi 30%.
4. Ada berapa total kelas di setiap “untuk kelas 9 ada 11 kelas, kelas 8 ada 10
jenjangnya ? kelas, dan kelas 7 ada 11 kelas. Maka total
kelas di SMP 25 ada 32 kelas. Masing
masing kelas minimal 34 siswa maksimal
36 siswa”
5. Berapakah jumlah guru dan siswa “untuk guru dan tendik jumlahnya ada
di SMP 25? sekitar 70 an orang.kalo gurunya saja
hanya 59 orang. Untuk jumlah siswa nya
ada sekitar 1300an”
6. Apakah ada hambatan dalam ‘sebenarnya tidak ada, karena online. Ini
penerimaan peserta didik? menurut saya. Karena manajemennya di
atur oleh pusat. Jadi siswa hanya tinggal
daftar ulang saja, hanya saja pernah terjadi
ada beberapa siswa yang sudah masuk
datanya diterima, namun dia sudah daftar
ulang disekolah lain misalnya di sekolah
swasta”
7. Bagaimanah acara MPLS ditahun “diawali dengan Pra MPLS mulai dari
ini? Jumat. Dan MPLS nya 3 hari. Senin -
Rabu.”
8. Apakah ada kepanitiaan tersendiri “sebenarnya semua guru terlibat. Namun
untuk PPDB ? tetap ada pembagiannya. Nanti ada
beberapa guru yang memberikan materi”
9. Apakah osis terlibat dalam “osis hanya terlibat ketika acara MPLS
pelaksanaan PPDB? saja.
30
10. Bagaimanakah sistem “sebenarnya acak, kita membuat tes
pengelompokan siswa disetiap Diagnostik. Kognitif dan non kognitif di
-Visi dan Misi
31