Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) sebagai lembaga
pendidikan tertinggi memiliki Visi, yaitu : Unggul, Modern dan Islami.
Untuk mewujudkan visinya UMP secara terus-menerus berbenah serta di
kalangan masyarakat khususnya di daerah Jawa Tengah bagian barat daya.
Selain itu UMP senantiasa berkomitmen untuk dapat menjadi lembaga
pendidikan yang berkualitas dalam mengembangkan misi Tri Darma
Perguruan Tinggi. Salah satu ujung tombak kegiatan perguruan tinggi adalah
melaksanakan pendidikan kepada mahasiswa.
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai satu unit dari
Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang berkedudukan sebagai lembaga
Penyelenggaraan Tenaga Kependidikan (LPTK) bertujuan untuk
mempersiapkan calon guru yang memiliki tingkat profesionalisme yang
tinggi sebagai mana yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun
2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14). Calon guru yang disiapkan
FKIP meliputi 9 program studi yang terdiri dari : (1) Pendidikan Geografi; (2)
Pendidikan sejarah; (3) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (4)
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia; (5) Pendidikan Bahasa Inggris; (6)
Pendidikan Matematika; (7) Pendidikan Biologi; (8) Pendidikan Guru
Sekolah Dasar; serta (9) Pendidikan Guru Anak Usia Dini.
Penyiapkan calon guru melalui perubahan, pengembangan dan
penyesuaian kurikulum untuk menyiapkan guru profesional merupakan
implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan guru dan
pendidikan. Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005
tentang guru dan dosen pasal 1 ayat (14) menyatakan bahwa Guru adalah
pndidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

1
pendidikan menengah. Pada pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidikan, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Selanjutnya pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik
sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 diperoleh melalui pendidikan
tinggi program sarjana atau program diploma empat. Selanjutnya untuk
penyiapan calon pendidik diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2007 tentang
Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu) dimana pendidikan guru meliputi,
Program Sarjana Pendidikan dan Program Pendidikan Profesi Guru yang
selanjutnya diatur dalam Pasal 1 Ayat (4) dan Pasal 5.
Dalam rangka menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi-
kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial sesuai bidang
studi dan keilmuan yang terkait perlu dilakukan upaya peningkatan, antara
lain : peningkatan kompetensi guru, pengembangan isis kurikulum
peningktan kualitas pembelajaran, penilaian hasil belajar siswa, penyediaan
bahan ajar yang memadai, dan penyedian sarana belajar. Dari semua cara
tersebut, peningkatan kualitas pembelajaran melalui peningkatan kualitas
yang cukup penting dan berdampak positif. Dampak positif tersebut berupa:
(1) peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan
masalah pembelajaran yang dihadapi secara nyata; (2) peningatan kualitas
masukan, proses dan hasil belajar; dan (3) peningkatan profesionalisme
pendidik.
Salah satu upaya program pengembangan tersebut dilakukan melalui
pengenalan lapangan sedini mungkin pada setting nyata (latar otentik) di
sekolah mitra. Dengan demikian seluruh mahasiswa Program Sarjana
Pendidikan wajib mengikuti tahap pemagangan penyiapan calon guru
profesional melalui Magang 1, Magang 2, dan Magang 3. Program Magang
adalah proses pengamatan/observasi dan pemagangan yang dilakukan
mahasiswa Program Sarjana Pendidikan untuk mempelajarai aspek
pembelajaran dan pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan. Program ini

2
merupakan suatu tahapan dalam proses penyiapan guru profesional pada
jenjang Program Sarjana Pendidikan, berupa penugasan kepada mahasiswa
untuk mengimplementasikan hasil belajar melalui pengamatan proses
pembelajaran di sekolah/lembaga pendidikan, latihan mengembangkan
perangkat pembelajaran, dan belajar mengajar terbimbing, serta tindakan
reflektifdi bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing dan guru
pamong secara berjenjang.
Program Magang ke sekolah mitra perlu diapresiasi oleh semua pihak,
agar upaya mendididk calon guru dapat dicapai secara optimal. Oleh karena
itu, FKIP UMP mengimplementasikan Program Mgang secara bertahap yang
dilaksanakan untuk mahasiswa semester II, IV, dan VI. Melalui kegiatan ini,
diharapkan peserta Program Magang memiliki sikap, pemahaman,
penghayatan, motivasi dan keterampilan sebagai calon guru yang pada
saatnya memiliki sikap sebagai guru yang profesional yang memiliki
kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.

B. Tujuan
Secara umum, Program Magang bertujuan untuk membentuk
pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesionalisme mahasiswa sebagai
calon pendidik.
Tujuan khusus program Magang 2 yaitu memantapkan kompetensi
akademik kependidikan melalui penyusunanperangkat pembelajaran dibawah
bimbingan Guru Pamong Magang (GPM) melalui kegiatan sebagai berikut :
1. Menyusun perangkat pembelajaran di bawah bimbingan Guru Pamong
Magang (GPM)
2. Melaksanakan tugas-tugas pendamping peserta didik dan kegiatan
ekstrakulikuler; dan
3. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administrasi
guru.

3
C. Manfaat
1. Bagi Peserta
a. Menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pembelajaran
di sekolah.
b. Memperoleh pengalaman tentang cara berfikir dan bekerja secara
interdisipliner, sehingga dapat memahami keterkaitan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan dengan kondisi nyata di sekolah.
c. Meningkatkan penalaran dalam melakukan penelaah, perumusan, dan
pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.
d. Memperoleh pengalaman dan keterampilan untuk melaksanakan
pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah.
2. Bagi sekolah Mitra
a. Memperoleh kesempatan untuk ikut dalam menyiapkan calon guru
yang profesional.
b. Mendapatkan bantuan pemikiran, tenaga, ilmu, dan teknologi dalam
merencanakan serta melaksanakan pembangunan sekolah.
3. Bagi FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto
a. Memperoleh umpan balik dari pelaksanaan Program Magang di
sekolah, guna pengembangan kurikulum Perguruan Tinggi yang
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.
b. Memperoleh sumber belajar dan menemukan berbagai permasalahan
untuk pengembangan penelitian dan pendidikan.
c. Terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah, pemerintah daerah, dan
instansi terkait untuk pengembangan tridarma Perguruan Tinggi.

4
BAB II

HASIL

A. Perancangan Perangkat Pembelajaran


Perangkat pembelajaran adalah alat atau perlengkapan untuk
melaksanakan proses yang membantu pendidik dan peserta didik
melakukan kegiatan pembelajaran. Tertera dalam Permendikbud No.
65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah disebutkan bahwa penyusunan perangkat pembelajaran
merupakan bagian dari perencanaan pembelajaran.
Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk silabus dan
RPP yang mengacu pada standar isi agar siswa dapat memenuhi
kompetensi dasar atau KD. Selain itu dalam perencanaan
pembelajaran juga dilakukan penyiapan media pembelajaran, sumber
belajar dan perangkat penilaian. Dalam pelaksanaan program magang
2, Saya membuat salah satu perangkat pembelajaran yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk kelas XII semester 1 dan 2
sesuai perintah Guru Pamong Magang saya yaitu Dra. Sri Wahyuni.
Namun dalam laporan ini saya hanya melampirkan RPP Biologi 12
KD 3.2 dan 4.2 Bab Metabolisme. Proses pembuatan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran sebgai berikut:
1. Analisis Kurikulum
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Setiap
kurikulum berbeda entah itu dari mata pelajaran atau dari tingkat
jenjangnya,dikarenakan tujuan dan proses pembelajarannya pun

5
berbeda beda. Seperti halnya Saya yang menempuh pendidikan
biologi maka kurikulum mengacu pada kurikulum Biologi SMA.
Berdasarkan pengamatan Kami terkait kurikulum yang
diterapkan di SMA Negeri 3 Purwokerto ialah menggunakan
Kurikulum 2013 dengan sistem sks.

2. Analisis Strategi Pembelajaran


Dengan adanya strategi pembelajaran pendidik dapat
merencanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas,juga
memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi
pembelajaran. Adapun cara-cara yang digunakan Saya untuk
mencapai tujuan dalam RPP yang saya buat dengan menggunakan
pendekatan, model pembelajaran, pemilihan metode yang telah
disesuaikan dengan alokasi waktu dan materi yang di berikan.
Pendekatan Pembelajaran adalah suatu rangkaian
pembelajaran yang dilandasi prinsip dasar tertentu yang
menguatkan dan mendasari metode pembelajaran tertentu.
Pendekatan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Biologi kelas 12 pada materi Metabolisme yaitu SCL (Student
Center Learning) dimana pendekatannya mengharapkan peserta
didik dapat aktif, berinisiatif dan mandiri dalam proses
pembelajaran nantinya dapat mepresentasikan pengetahuannya
kembali dan Saintific atau pendekatan ilmiah yang nantinya akan
menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap (afektif), pengetahuan
(kognitif), dan keterampilan (psikomotor). Dengan proses
pembelajaran yang demikian maka diharapkan pula peserta didik
pada hasil belajarnya menghasilkan sesuatu yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.
Model Pembelajaran adalah Struktur pembelajaran siswa
yang didesain , diterapkan dan dievaluasi secara sistematis dalam

6
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran yang
Saya gunakan pada RPP yaitu model pembelajaran Discovery
Learning yaitu model pembelajaran yang dalam proses belajarnya,
siswa diarahkan untuk menemukan suatu konsep atau prinsip..
Saya menggunakan dua model pembelajaran tersebut karena
disesuaikan dengan materi pembelajaran dan keadaan siswa kelas
XII. Dimana model tersebut terdapat beberapa fase :
Fase 1.Stimulating/ Pemberian rangsangan.
Fase 2.Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)
Fase 3. Data collection (pengumpulan data)
Fase 4. Data processing (pengolahan data)
Fase 5. Verification (pembuktian)
Fase 6. Generalization (menarik kesimpulan/ generalisasi)
Metode Pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Metode pembelajaran yang disesuaikan dengan model
pembelajaran seperti eksperimen namun lebih menekankan pada
diskusi,Tanya jawab dan presentasi. Hal ini dikarenakan
menyesuaikan konsep Discovery Learning yang memang dalam
prakteknya banyak komunikasi dan timbal balik agar pemberian
materi berjalan lebih efektif.
Metode ini juga disesuaikan dengan kemampuan peserta
didik dan materi pembelajaran, Saya masih menemukan banyak
siswa yang kesulitan dalam perhitungan dan mengingat materi
yang sebelumnya masih memiliki sangkut paut dengan materi
yang diajarkan oleh karena itu Saya menggunakan metode ini
diawali dengan fase pemberian ransangan berupa pemberian
contoh kasus atau permasalahan agar siswa mampu
membayangkan dan memahami materi pengantar dari guru dan
dilanjutkan siswa melakukan tanya jawab perihal hal-hal yang

7
belum dipahami dan juga melakukan diskusi bersama lalu terakhir
yaitu presentasi berdasarkan materi yang telah dipelajari.
. Proses pembelajaran materi metabolise menggunakan sumber
belajar yang berasal dari buku cetak keluaran kurikulum 2013 yang
disusun oleh Pratiwi, D.A beserta tim pada tahun 2015 di Jakarta
dengan penerbitnya yaitu Erlangga atau bisa menggunakan
Internet.
Media pembelajaran dalam bentuk power point yang
didalamnya terdapat formasi yang lengkap antara gambar,video
maupun tulisan yang dapat meberikan penjelasan yang lebih
mendalam pada siswa.

3. Teknik Penilaian
Evaluasi adalah suatu proses untuk merencanakan ,
memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat beberapa alternatif dalam mengambil suatu
keputusan. Evalusi dapat dilakukan oleh pendidik, peserta didik
sendiri maupun antar teman. Dengan adanya evaluasi, seorang
pendidik mengetahui perkembangan peserta didik sehingga dapat
menentukan solusi yang tepat bila peserta didik mengalami
kesulitan belajar. Dalam kurikulum Kurikulum 2013, Saya
menggunakan teknik penilaian pilihan ganda dan tertulis essay
untuk mengukur kemampuan kognitif , lalu penilaian
keterampilan untuk mengukur psikomotor peserta didik.

4. Menyusun RPP
Adapun komponen RPP sebagai berikut :
a) Identitas mata pelajaran
Berisi satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester,
materi pembelajaran , alokasi waktu.
b) Standar Kompetensi

8
Standar Kompetensi mata pelajaran adalah deskripsi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai
setelah siswa mempelajari mata pelajaran tertentu pada
jenjang pendidikan tertentu pula.
c) Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator pencapaian
kompetensi.
Kompetensi dasar diperoleh dari ketetapan pemerintah,
sedangkan indikator adalah penjabaran dari kompetensi dasar.
d) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD,
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
e) Materi pembelajaran adalah rincian dari materi pokok yang
memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator ketercapaian kompetensi.
f) Model, Pendekatan, dan Metode
Pemilihan model, pendekatan dan model disesuaikan dengan
keadaan siswa dan kurikulum yang sedang diterapkan.
g) Langkah-langkah pembelajaran
Berisi kegiatan pendahuluan , inti dan penutup. Pada kegiatan
inti sesuaikan sintaks dengan model pembelajaran yang
dipilih.
h) Media,
Media yaitu alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran.
i) Sumber Belajar adalah semua sumber yang digunakan oleh
peserta didik dalam belajar.
j) Teknik Penilaian
Sesuai ketentuan sekolah, guru pengampu pelajaran dan siswa.

9
B. Deskripsi Tentang Tugas-tugas Pendampingan Peserta Didik dan
Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Tugas-tugas Pendamping Peserta Didik
Tugas pendamping peserta didik yang dilakukan: saat
mengikuti guru pamong mengajar di kelas Saya mencoba
membantu peserta didik dalam memahami materi karena di dalam
kelas tidak semua siswa mampu mengikuti penjelasan materi oleh
guru secara cepat. Menjelaskan kembali penyelesaian soalan yang
kurang dimengerti saat dijelaskan guru, disini peran diskusi dan
tanya jawab sangat membantu proses belajar siswa karena saat
Mencoba membantu mengingat materi yang terlupakan dan
sedikit memberi tips belajar, dikarenakan banyak materi yang
sudah berlalu namun beberapa sedikit terlupakan, Saya mencoba
membantu siswa dalam mengingat materi yang terlupa dan
memberi tips mengingat materi sesuai kemampuan Saya.
Di lain waktu, Saya dan Teman magang 2 lainnya juga
membantu guru lain dalam mengoreksi soal pilihan ganda maupun
essai. Disini saya memahami bahwa soal essay memliki skor
tersendiri sedangkan pilihan ganda terbiasa untuk disamakan.
Di pagi hari, kami membagi jadwal piket menyambut siswa
di depan gerbang untuk bersalaman, mengamati penegakan
peraturan bagi siswa yang terlambat dan kurang menaati aturan
yang berlaku. Membantu menyampaikan surat atau barang titipan
dari wali murid ke siswa.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
SMA Negeri 3 Purwokerto memiliki banyak pilihan untuk
peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler, membantu mengisi
kegiatan kosong mereka dengan hal yang lebih bermanfaat. Dalam
hal ekstrakurikuler, Kami lebih melakukan ke pengamatan
bagaimana mereka mengikuti kegiatan dengan cara mendampingi
seperti saat ektrakurikuler pramuka, lalu mengisi materi dengan

10
materi keagamaan secara berkelompok yang kebanyakan siswanya
dari kelas X. Untuk ekstrakulikuler dan nama Pembina terlampir.

C. Deskripsi Tentang Tugas-tugas Pekerjaan Administrasi Guru


Sesuai dengan tujuan program magang 2, Kami juga
menganalisis tentang administrasi guru. Administrasi guru
merupakan suatu pegangan keprofesian sebagai bahan penunjang
dalam kegiatan pembelajaran tenaga pendidik di sekolah. Secara garis
besar administrasi guru ini berisikan hal apa yang biasa dilakukan
seorang guru.
Berdasarkan data yang Saya peroleh, kelengkapan tugas-tugas
administrasi guru Dra. Sri Wahyuni sudah lengkap meliputi:
1. Kalender pendidikan (sekolah)
2. Program Tahunan
3. Program Semester
4. Silabus
5. Analisis SK / KD
6. Prosedur Penilaian
7. RPP
8. Jurnal/Agenda Guru
9. Buku Absensi
10. Daftar Nilai
11. Buku Pegangan (Buku Paket, Modul, LKS )
12. Kumpulan Soal

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Magang 2 di SMA Negeri 3
Purwokerto, ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan
ini, yaitu
1. SMA Negeri 1 Baturraden sudah mengunakan Kurikulum 2013
khususnya pada kelas XII
2. Tata tertib yang dimiliki diberlakukan secara baik, seperti halnya
peraturan untuk siswa yang datang terlambat, tidak berpenampilan
sesai aturan dan lain-lain.
3. Guru sudah memenuhi administrasi kelengkapan pembelajaran
meliputi silabus, prota, promes, RPP dan lain-lain.
4. Selama Saya melakukan kegiatan magang 2, Saya mengamati keadaan
kelas saat KBM berjalan dengan tertib dan terkondisi dengan baik,
karena pembawaan guru yang mampu mengarahkan kegiatan
pembelajaran secara apik. Untuk kelas yang kosong atau tidak diisi
guru pengampu pada jam tersebut masih tetap terkondisikan dengan
adanya pemberian tugas. Siswa pun bisa aktif dan mandiri dalam
kegiatan pembelajaran.
5. Memiliki kegiatan ektrakurikuler yang banyak dengan bimbingan
langsung oleh guru dan terjadwal dengan jelas membantu siswa
memiliki kegiatan yang bermanfaat. Adanya ekstrakurikuler
membantu siswa mampu memenej waktu dan belajar berorganisai
dapat dilihat dari kegiatan peringatan kemerdekaan Indonesia dari segi
upacara maupun kegiatan perlombaanya, siswa mampu menyusun
kegiatan secara baik.

12
B. Saran
Dari kesimpulan yang ada, terdapat beberapa saran yang semoga
dapat membangun semua pihak:
1. SMA Negeri 3 Purwokerto mampu mempertahankan prestasi yang
sudah dimiliki dan mampu mengembangkannya lagi agar lebih baik
entah dari segi akademik maupun non akademi.
2. Mampu memepertahankan penerapan kurikulum 2013 secara merata
dan baik untuk tahun yang akan datang.
3. Adanya pensosialisasian kurikulum 2013 yang lebih mendalam,
apalagi dalam hal administrasi guru.

13
LAMPIRAN-LAMPIRAN

14

Anda mungkin juga menyukai