Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 2 Penilaian Pendidikan Kimia Offering B

 Ayu Martha Karuniawati (160331605675)


 Firnanda Fitra Devi (160331605696)
 Idea Prasidha Laelannahar (160331605678)

PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN


PENDIDIKAN

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :

1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip,
mekanisme, prosedur dan instrumen yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur hasil
belajar peserta didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta didik dan
pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Peserta
Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar yang mengacu
pada standar kompetensi kelulusan.
BAB II

LINGKUP PENILAIAN

Pasal 2 menjelaskan tentang penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah terdiri
atas penilaian hasil belajar oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.

Pasal 3 menjelaskan tentang penilaian hasil belajar pada pendidikan dasar dan menengah meliputi
aspek sikap (kegiatan untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku (ayat 1a)),
pengetahuan (kegiatan untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik (ayat 1b)), dan
keterampilan (kegiatan untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan
(ayat 1c)).Penilaian pengetahuan dan keterampilan dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan,
dan/atau pemerintah (ayat 3 dan 4)

BAB III

TUJUAN PENILAIAN

Pasal 4 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau
dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar. Penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan bertujuan untuk menilai pencapaian SKL semua mata pelajaran.
Sedangkan penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional.

BAB IV

PRINSIP PENILAIAN

Pasal 5

Prinsip penilaian hasil belajar :

1. Sahih, berarti antara data dan kemampuan sesuai


2. Objektif, berarti prosedur dan kriteria tidak dipengaruhi penilai
3. Adil, berarti tidak menguntungkan maupun merugikan peserta didik
4. Terpadu, berarti bersifat tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran
5. Terbuka, berarti prosedur dan kriteria diketahui oleh pihak yang berkepentingan
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti mencakup semua aspek kompetensi
7. Sistematis, berarti dilakukan secara berencana dan bertahap
8. Beracuan kriteria, berarti berdasarkan acuan kompetensi yang ditetapkan
9. Akuntabel, berarti dapat dipertanggungjawabkan dari segi mekanisme, prosedur,
teknik,dan hasil

BAB V

BENTUK PENILAIAN

Pasal 6 menjelaskan bahwa hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan. Hasil belajar juga digunakan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik, memperbaiki proses pembelajaran, dan menyusun laporan
kemajuan hasil belajar. Pemanfaatan hasil belajar dilanjutkan oleh direktorat jenderal terkait.

Pasal 7

Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan :

1. Dilakukan dengan ujian sekolah.


2. Dilakukan untuk penentuan kelulusan.
3. Dilakukan untuk perbaikan dan penjaminan mutu pendidikan.
4. Dilakukan dengan menerapkan kriteria kelulusan.

Pasal 8 menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk
ujian nasional dengan dasar- dasar :

1. Pemetaan mutu program.


2. Pertimbangan seleksi ke jenjang berikutnya.
3. Pembinaan dan pemberian bantuan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan.
BAB VI

MEKANISME PENILAIAN

Pasal 9 menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi :
perancangan strategi penilaian (penyusunan RPP), penilaian aspek sikap (observasi/pengamatan),
penilaian aspek pengetahuan (tes tulis, lisan, tugas), penilaian keterampilan (praktik, produk,
proyek), peserta didik yang belum mencapai KKM mengikuti remedi, dan hasilnya disampaikan
dalam bentuk angka dan/atau deskripsi.

Pasal 10 menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
meliputi : penetapan KKM, penilaian hasil belajar yang mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan
keterampilan, penilaian akhir jenjang melalui ujian sekolah/madrasah, laporan hasil penilaian pada
akhir semester dan akhir tahun, dan kenaikan kelas serta kelulusan peserta didik.

Pasal 11 menjelaskan tentang mekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah meliputi :
penilaian hasil belajar dalam bentuk UN, penyelenggaraan UN oleh BSNP, hasil UN disampaikan
dalam bentuk sertifikat hasil UN dan dijadikan masukan dalam dalam perbaikan proses
pembelajaran.

BAB VII

PROSEDUR PENILAIAN

Pasal 12 menjelaskan bahwa penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan: mengamati
perilaku peserta didik; mencatat perilaku peserta didik; menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
mendeskripsikan perilaku peserta didik.

Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan: menyusun perencanaan penilaian;


mengembangkan instrumen penilaian; melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian;
dan melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.

Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan: menyusun perencanaan penilaian;


mengembangkan instrumen penilaian; melaksanakan penilaian; memanfaatkan hasil penilaian;
dan melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Pasal 13 menjelaskan bahwa prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh pendidik
dilakukan dengan urutan: menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada RPP; menyusun
kisi-kisi penilaian; membuat instrumen penilaian berikut pedoman penilaian; melakukan analisis
kualitas instrumen; melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian; melaporkan hasil penilaian; dan memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan dengan mengkoordinasikan
kegiatan dengan urutan: menetapkan KKM; menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya; melakukan analisis kualitas
instrumen; melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian; melaporkan hasil penilaian; dan memanfaatkan laporan hasil penilaian.

Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan dengan urutan: menyusun kisi-kisi
penilaian; menyusun instrumen penilaian dan pedoman penskorannya; melakukan analisis kualitas
instrumen; melakukan penilaian; mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan hasil
penilaian; melaporkan hasil penilaian; dan memanfaatkan laporan hasil penilaian.

BAB VIII

INSTRUMEN PENILAIAN

Pasal 14 menjelaskan bahwa instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik sesuai dengan
karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik. Instrumen penilaian yang
digunakan oleh satuan pendidikan memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, dan bahasa,
serta memiliki bukti validitas empirik. Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah
dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi, konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti
validitas empirik serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan antarsekolah, antardaerah,
dan antartahun.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15 menyatakan bahwa dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil
Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku.

Anda mungkin juga menyukai