A. PENGERTIAN MASALAH
Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila
terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan, adanya pengaduan, dan kompetisi. Menurut Suryabrata (1994 : 60) masalah merupakan
kesenjangan antara harapan (das sollen) dengan kenyataan (das sein), antara kebutuhan dengan yang
tersedia, antara yang seharusnya (what should be) dengan yang ada (what it is) (Suryabrata, 1994: 60).
Holmes (1995:35) menyatakan yang intinya bahwa terdapat dua kelompok masalah dalam
pembelajaran matematika yaitu masalah rutin dan masalah nonrutin. Holmes (1995: 36), menyatakan
yang intinya bahwa apapun jenis masalahnya, rutin atau nonrutin, tetap bergantung pada si pemecah
masalah. Sebuah masalah rutin untuk kelas VI mungkin akan menjadi nonrutin jika diberikan kepada
siswa kelas I. Masalah nonrutin dapat menjadi masalah rutin jika si pemecah masalah telah memiliki
pengalaman memecahkan masalah dengan tipe yang sama dan dapat dengan mudah mengenali
metode dan kalimat matematika yang akan digunakan.
Masalah dalam matematika sering disebut juga soal-soal yang harus di jawab dan dipecahkan
oleh siswa, dalam permasalahan matematika beberapa bentuk diantaranya soal rutin dengan soal non
rutin.
B. MASALAH RUTIN
Kouba et.al dalam Holmes (1995:36) pada intinya menyatakan bahwa masalah nonrutin kadang
mengarah kepada masalah proses. Masalah nonrutin membutuhkan lebih dari sekadar penerjemahan
masalah menjadi kalimat matematika dan penggunaan prosedur yang sudah diketahui. Masalah
nonrutin mengharuskan pemecah masalah untuk membuat sendiri metode pemecahannya. Dia harus
merencanakan dengan seksama bagaimana memecahkan masalah tersebut. strategi- strategi seperti
menggambar, menebak dan melakukan cek, membuat tabel atau urutan kadang perlu dilakukan.
Holmes (1995:36) menyatakan yang intinya bahwa, masalah nonrutin dapat berbentuk
petanyaan open ended sehingga memiliki lebih dari satu solusi atau pemecahan. Masalah tersebut
kadang melibatkan situasi kehidupan atau membuat koneksi dengan subyek lain.
Permasalahan rutin yaitu permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran matematika
dalam kurikulum permasalahan tersebut mudah dipelajari dan di pecahkan oleh siswa karena
permasalajhan sering munculdan mudah sehingga hanya dalam hafalan saja sudah bisa menjawab.
1. Siswa hanya bisa menjawab soal tebakkan karena sudah terbiasa tdak menggunakan
penalaran,
2. Nalar berrfikir siswa terbatas sulit untuk bisa berkembang,
3. Kematangan memecahkan masalah masih kompleks.
1. Siswa akan merasa kesulitan dalam memecahkan masalah sehingga butuh proses yang benar-
benar srius untuk mengajarkan pemecahan masalah non rutin.
2. Butuh kekreatifan yang imiliki oleh siswa untuk dapat memecahkan masalah non rutin.
3. Siswa sering kebingungan dalam menghadapi soal non rutin.
Sedangkan kelebihan yang diraih dalam permasalahan non rutin ini ialah: