” Teori Dienes”
Dosen Pengampu :
JURUSAN MATEMATIKA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nya maka tim penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Melalui kata pengantar ini, tim penulis lebih dahulu meminta maaf bila
mana isi makalah ini ada kekurangan baik berupa penulisan yang kurang tepat
maupun adanya unsur yang menyinggung perasaan pembaca.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II ISI.............................................................................................................................3
2.1 Biografi Penemu teori Dienes............................................................................3
2.2 Enam tahap yang berurutan dalam belajar matematika menurut Teori Dienes4
2.3 Prinsip-prinsip Belajar Matematika Menurut Teori Dienes................................6
2.4 Kelebihan dan Kelemahan teori Dienes..............................................................6
2.5 Implementasi Teori Dienes dalam Pembelajaran Matematika...........................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................17
3.2 Saran................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
1. Bagaimana Biografi Penemu Teori Dienes?
2. Sebutkan Enam tahap yang berurutan dalam belajar matematika
menurut Teori Dienes?
3. Sebutkan Prinsip—prinsip belajar Matematika Menurut Teori
Dienes?
4. Sebutkan Kelebihan dan Kelemahan teori Dienes?
5. Sebutkan Implementasi Teori Dienes dalam Pembelajaran
Matematika?
1.3 Tujuan
2
BAB II ISI
3
2.2 Enam tahap yang berurutan dalam belajar matematika menurut Teori
Dienes
4
struktur yang menunjukkan sifat-sifat kesamaan yang terdapat di dalam
permainan-permainan yang dimainkan itu. Dalam hal demikian ini,
peserta didik perludibantu untuk dapat melihat kesamaan struktur
dengan mentranslasikan dari suatu permainan ke bentuk permainan
lain. Sedang sifatsifat abstrak yang diwujudkan dalam permainan itu
tetap tidak berubah dengan translasi itu.
4. Permainan dengan representasi (representation).
Dalam tahap ini peserta didik mencari kesamaan sifat dari situasi yang
serupa. Setelah peserta didik itu mendapatkan kesamaan sifat dari
situasi, peserta didik itu perlu gambaran konsep tersebut. Tentu saja
gambaran konsep itu biasanya menjadi lebih abstrak daripada situasi
yang disajikan. Cara ini mengarahkan peserta didik kepada pengertian
struktur matematika yang abstrak yang terdapat di dalam konsep
tersebut.
5. Permainan dengan simbulisasi (symbulization).
Permainan dengan menggunakan simbul ini merupakan tahap belajar
konsep di aman peserta didik perlu merumuskan representasi dari
setiap konsep dengan menggunakan simbul matematika atau dengan
perumusan verbal yang sesuai.
6. Formalisasi (formalization).
Permainan ini merupakan tahap belajar konsep terakhir. Setelah peserta
didik mempelajari suatu konsep dan struktur matematika yang saling
berhubungan, peserta didik harus mengurut sifat-sifat itu untuk dapat
merumuskan sifat-sifat baru. Misalnya sifat-sifat dasar di dalam
struktur matematika adalah aksioma. Dari aksioma inilah kemudian
dapat dirumuskan suatu teorema atau dalil. Perjalan dari aksioma
menuju teorema atau dalil itu disebut pembuktian.
5
banyak bentuk-bentuk berlainan yang diberikan dalam konsep tertentu,
semakin jelas bagi anak dalam memahami konsep tersebut. Langkah
selanjutnya, menurut Dienes, adalah memotivasi anak didik untuk
mengabstraksikan pelajaran tanda material konkret dengan gambar yang
sederhana, grafik, peta dan akhirnya memadukan simbol-simbol dengan
konsep tersebut.
6
3. Dominasi guru berkurang dan siswa lebih aktif.
1. Tidak semua materi dapat menggunakan teori belajar Dienes, karena teori
ini lebih mengarah kepermainan.
Blok Dienes adalah salah satu alat peraga yang dapat digunakan
menanamkan konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian, maupun
pembagian. Alat peraga ini cukup efektif untuk siswa SD kelas rendah, sebab
anak bisa bereksplorasi dan menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai,
sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan bagi anak.
Masalah :
Berapa total bilangan dengan cara yang berbeda untuk menyusun 10 kubus
dalam 1, 2, 3, ...8, 9, 10 kolom?
Tujuan
7
Untuk menemukan konsep segitiga pascal
Kemungkinan jawaban
Permainan diperluas
Kemungkinan jawaban :
8
Berapa macam cara untuk menentukan susunan 5 kubus dalam 1, 2, 3, 4, 5
kolom ?
9
Langkah III : Permainan mencari kesamaan sifat (searching for
communalities) Banyaknya cara menyusun 6 kubus dalam kolom :
Banyaknya Banyaknya
Kolom Cara
1 1
2 5
3 10
4 10
5 5
6 1
10
1 1 1
2 2 1 1
3 4 1 2 1
4 8 1 3 3 1
5 16 1 46 4 1
6 32 1 5 10 10 5 1
7 64 - - - - - - -
8 128 - - - - - - - -
9 256 - - - - - - - - -
10 512 - - - - - - - - - -
11
Langkah VI : Formalisasi
Segitiga Pascal
1
1 … 1
1 … … 1
1 … … … 1
1 … … … … 1
1 … … … … … 1
1 … … … … … … 1
1 … … … … … … … 1
12
b. Jika anak-anak yang latihan menari semuanya sudah datang, dan
ada dua orang anak meminta ijin keluar untuk minum, berapa anak
yang berada di dalam ruang kesenian?
a. Ada berapa bunga yang dibawa Caca, dkk untuk sampai di pulau
C, jika mereka tidak membuang bunga di jembatan?
b. Pada saat sampai di jembatan antara pulau F dan pulau D, Caca,
dkk membuang dua bunga, ada berapa sisa bunga mereka?
Games 1 Games 2
Masuk dalam rungan Mengambil bunga di pulau
Keluar dari ruangan Membuang bunga di jembatan
13
Dari games –games dan situasi yang telah diberikan diharapkan siswa dapat
menyajikan secara abstrak apa yang mereka telah temukan. Misalnya:
Sebagai contoh :
Dari 10 orang anak yang ada di ruang kesenian, dua orang keluar minum.
Tahap yang terakhir formalisasi. Pada tahap 6, dari gamesgames yang telah
diberikan mungkin saja anak-anak memperoleh 2 + 3 = 5, 3 + 2 = 5,
ataupun 0 + 3 = 3, 3 + 0 = 3. Dari sini, anak- anak akan bisa melihat sifat
dari konsep tersebut, misalnya 2 + 3 = 3 + 2 = 5, kemudian 0 +3 = 3 + 0 =
3, dan sebaginya.
14
Menurut Wirasto (1983), perminan tangram mini memiliki nilai didik
yang tinggi untuk anak SD, karena dengan permainan tersebut anak
menjadi aktif (menggunting, menyusun, dan menggambar bangun
geometri datar, memperdalam memahaman bentuk-bentuk dan
struktur geometri datar, memperdalam pengertian luas, dan
melakukan eksplorasi hingga meningkatkan kreatifitasnya.
Atas dasar pernyataan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa permainan
tangram dan tangram mini (pancagram) sangat berguna bagi anak
SD terhadap pengenalan dan pemahaman pada bangun-bangun
geometri datar. Menyesuaikan dengan kurikulum 2006 (KTSP),
permainan tangram mini atau tangram dapat diberikan di kelas I
sampai dengan kelas V, dengan kegiatan dan masalah yang
berbeda, disesuaikan dengan komptensi dasar, hasil belajar, serta
indikator.
b. Alat Permainan
Pancagram (Tangram mini)
Menurut Wirasto (1983b), ada 2 macam pancagram yaitu yang
dibuat berasarkan persegi dan persegi Panjang :
15
Tangram
Untuk membuat tangram, caranya seperti berikut
ini. Gambarlah persegi denan ukuran (10 x 10) cm pada
ketas manila atau karton atau triplek. Bagilah menjadi 7
bagian gambar di samping. Setiap garis pembagi harus
melalui titik tengah penggal garis yang dilewati. Agar
menarik, berilah warna yang berbeda pada setiap bangun
yang berbeda bentuk atau ukurannya. Selanjutnya dipotong
menurut garis sisi bangunnya. Untuk menggunakan
tangram maupun pancagram adalah sama, yaitu menyusun
bangun geometri dari potongannya, tetapi tingkat kesulitan
masalah yang diajukan pada permainan dibedakan,
disesuaikan dengan tingkat kelas dan tingkat kemampuan
anak.
16
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
Abrar, Andi I. 2013. Belajar Dienes dalam buku Al-Khwarizmi. Vol.1
Ratumanan,T.G. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University
Press.
Ukhti, Raudhatul. 2013. Teori Dienes Dalam Pembelajaran Matematika.
Interaksi, 8(2), 126-133 N0 2.
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_interaksi/article/view/324/274
18