Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PBM)

Disusun untuk Memenuhi Tug s M t Ku!i h Pem"e! # $ n In%& ti' II

O!eh ( En) ng Lut&i Ningsih (*+,-,./0,+1)

UNI2ERSITAS NEGERI SURABA3A 4AKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS +,*0

A5 M%)e! Pem"e! # $ n Pem"e! # $ n Be$" sis M s ! h (PBM) Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) atau Problem-

based instruction (PBI) merupakan model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik, berbasis Inkuiri, pengajaran berakar, dan pengajaran berbasis masalah yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Menurut rianto (!""#$%&) 'iri(ciri Model pembelajaran berdasarkan masalah (PBM) yaitu$ ). !. PBM merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi PBM ada sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. *ktivitas pembelajaran diarahkan untuk menyelesaikan masalah pada kehidupan nyata. PBM menempatkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran. *rtinya, tanpa masalah maka tidak mungkin ada proses pembelajaran. &. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah dan berpikir tingkat tinggi. Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir dedukti+ dan indukti+.

B5 Ke!e"ih n ) n Keku$ ng n M%)e! Pem"e! # $ n Be$" sis M s ! h (PBM) Di" n)ingk n M%)e! Pem"e! # $ n L inn6 5 ,elebihan $ ). Pada model PBM siswa akan mencari in+ormasi dari berbagai sumber untuk memecahkan masalah yang dipaparkan guru sehingga siswa dapat memperoleh in+ormasi dari berbagai sumber. !. Melibatkan siswa secara akti+ (Student Centered) sehingga dalam kegiatan pembelajaran siswa dituntut untuk berperan akti+ memecahkan masalah dan menuntut keterampilan ber+ikir siswa yang lebih tinggi. &. Man+aat pembelajaran dapat dirasakan oleh siswa karena masalah yang diselesaikan merupakan masalah dalam kehidupan sehari(hari.

-. Pada model PBM masing(masing siswa dilibatkan dalam kegiatan belajar sehingga pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami oleh siswa dengan baik. .. /iswa dapat memilih strategi belajar yang sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut untuk belajar dan mampu mengontrol proses belajarnya, serta termotivasi untuk menyelesaikan belajarnya itu. %. *danya penilaian usaha kelompok dapat melatih siswa untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain. #. /iswa berpeluang untuk meningkatkan serta mengorganisasikan pengetahuan sehingga kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna. 0. Mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. 1. /iswa menjadi lebih mandiri dalam mencari in+ormasi sehingga memungkinkan trans+er pengetahuan baru yang lebih umum. )". 2apat mengembangkan cara ber+ikir logis dan ber+ikir tingkat tinggi )). Membantu siswa mengembangkan ketrampilan ber+ikir dan ketrampilan pemecahan masalah. )!. Melatih siswa berani mengemukakan pendapat. )&. Menanamkan sikap positi+ dalam kehidupan sosial, mampu menyampaikan aspirasi dan menerima pendapat orang lain. ,ekurangan$ ). ujuan dari model PBM tersebut tidak dapat tercapai apabila ada siswa yang malas. /iswa tidak akti+ dalam kegiatan pembelajaran sehingga materi tidak dapat tersampaikan. !. Membutuhkan akses serta sumber in+ormasi yang relati+ lebih luas dan banyak, padahal tidak semua sekolah mampu mendapat akses in+ormasi yang luas. &. /iswa tidak dapat benar(benar tahu apa yang mungkin penting bagi mereka untuk belajar. -. ,egiatan pembelajaran PBM dengan eksperimen akan membutuhkan waktu dan dana yang relati+ lebih banyak. .. Metode PBM tidak dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.

%. 3anya beberapa materi IP* yang dapat diajarkan dengan metode PBM.
#.

Membutuhkan +asilitas yang memadai seperti laboratorium, tempat duduk siswa yang terkondisi untuk belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll.

0. PBM lebih e+ekti+ pada jumlah siswa maksimal &" siswa perkelas. 1. Penerapan model PBM menuntut guru untuk membuat perencanaan pembelajaran yang lebih matang karena bahan yang dipilih untuk dijadikan masalah otentik mempunyai beberapa kriteria serta membutuhkan banyak latihan dan perlu membuat keputusan(keputusan khusus pada +ase(+ase perencanaan, interaksi dan setelah pembelajaran. )". ,urang terbiasanya peserta didik dan pengajar dalam menggunakan metode PBM. Peserta didik dan pengajar masih terbawa kebiasaan metode konvensional, pemberian materi terjadi secara satu arah. )). Menurut 4incham et al. ()11#), 5PB6 tidak menghadirkan kurikulum baru tetapi lebih pada kurikulum yang sama melalui metode pengajaran yang berbeda,5 (hal. -)1).

Anda mungkin juga menyukai