Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RUMPUN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN


(RUMPUN MODEL PENGELOLAAN INFORMASI)
Dosen pengampu :
Dr. Khuriyah, S.Ag., M.Pd

Disusun oleh
Islachiyatul Asyrofiyah
Lulut julianto

PENDIDIKAN AGAM ISLAM


PASCASARJANA
UIN RADEN MAS SAID SURAKARTA
2023

i
KATA PENGANTAR
Tiada kalimat yang pantas penulis ucapkan kecuali rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul “RUMPUN MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN (RUMPUN MODEL PENGELOLAAN INFORMASI)". Tidak
lupa pula dukungan baik secara materil dan non materil yang diberikan kepada penulis
dalam penyusunan makalah ini.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap
semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk
pembaca

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................5

1.3 Manfaat Penulisan...............................................................................................5

1.4 Tujuan Penulisan.................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................7

2.1 Model Pembelajaran...........................................................................................7

2.2 Jenis-Jenis Model Pembelajaran.........................................................................7

2.3 Rumpun Model-Model Pemrosesan Informasi...................................................9

2.4 Model Pembelajaran Pengelolaan Informasi....................................................12

BAB III PENUTUP......................................................................................................15

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................15

3.2 Saran.................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu hal yang penting dalam kehidupan manusia
tanpa pendidikan manusia tidak akan maju, pada dasarnya segala hal yang kita
alami ini adalah ilmu dan ilmu itu berdasar pendidikan.Berdasarkan
perkembangan jaman pendidikanpun berkembang dan sudut pandang manusiapun
maju terhadap ilmu pendidikan timbal balik dari semuanya itu diantaranya banyak
bermunculan alat-alat teknologi yang amat canggih sejalan dengan semuanya itu
kebudayaan dan jalan pikiran manusiapun berubah dan akhirnya manusia jadi
masarakat modern.
Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan
yang lebih baik (improvement oriented).
Hal ini tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali bidang
pendidikan. Komponen yang melekat pada pendidikan diantaranya adalah tujuan
pendidikan, kurikulum, dan guru serta siswa. Proses pembelajaran keberadaan
guru sangatlah urgen, karena guru yang menentukan, apakah tujuan pembelajaran
tercapai atau tidak.
Pengolahan informasi menitik beratkan usahanya pada pelacakan dan
pemberian urutan operasi pikiran dan hasilnya, yang berupa informasi dalam
pelaksanaan tugas kognitif tertentu ( Anderson,1980, hlm.13). bidang lain yang
termasuk dalam psikologi kognitif ialah sub ranah bahasa perumpamaan, memori,
persepsi, intelegensi buatan, dan perkembangan kognitif. Istilah “pengolahan
Informasi” mengandung pengertian adanya pandangan tertentu kearah studi
individu. Pusat perhatiannya adalah cara bagaimana orang mempersepsi,
mengorganisasi, dan mengingat sejumlah besar informasi yang diterima setiap
hari dari lingkungan sekeliling.
Model pemrosesan informasi ditekankan pada pengambilan, penguasaan,
dan pemrosesan informasi. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif
peserta didik. Model ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan
berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat

4
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara
mengumpulkan atau menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data,
memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan
visual.
Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985).
Asumsinya adalah pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam
perkembangan. Perkembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran.
Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah
sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan
informasi terjadi interaksi antara kondisi internal (keadaan individu, proses
kognitif) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari lingkungan). Interaksi
antar keduanya akan menghasilkan hasil belajar. Pembelajaran merupakan
keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa kecakapan manusia (human
capitalities) yang terdiri dari: (1) informasi verbal, (2) kecakapan intelektual, (3)
strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan motorik.
1.2 Rumusan Masalah
Bersumber pada penjabaran diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
rumusan masalah padas studi ini yakni :
1. Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran?
2. Bagaimana jenis-jenis model pembelajaran?
3. Bagaimana rumpun model-model pemprosesan informasi?
4. Bagaimana model pembelajaran pengelolaan informasi?
1.3 Manfaat Penulisan
Bersumber pada penjabaran diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
manfaat penulisan padas studi ini yakni :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan model pembelajaran.
2. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis model pembelajaran.
3. Untuk mengetahui bagaimana rumpun model-model pemprosesan
informasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana model pembelajaran pengelolaan
informasi.

5
1.4 Tujuan Penulisan
Bersumber pada penjabaran diatas maka penulis menyimpulkan bahwa
manfaat penulisan padas studi ini yakni :
1. Dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan model pembelajaran.
2. Dapat mengetahui bagaimana jenis-jenis model pembelajaran.
3. Dapat mengetahui bagaimana rumpun model-model pemprosesan
informasi.
4. Dapat mengetahui bagaimana model pembelajaran pengelolaan
informasi.

6
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Model Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang paling penting dalam
implementasi kurikulum. Untuk mengetahui efektifitas dan efisiensi
pembelajaran, dapat diketahui melalui kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu
dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut seorang pengajar sudah
seharusnya mengetahui bagaimana membuat kegiatan pembelajaran berjalan
dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien diperlukan adanya suatu inovasi untuk
mengembangkan model – model pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar.
Model-model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip atau
teori pengetahuan. Para ahli menyususun model pembelajaran berdasarkan
prinsip-prinsip pendidikan, teori-teori psikologis, sosiologis, psikiatri, analisis
sistem, atau teori-teori lain. Model dimaknai sebagai suatu objek atau konsep yang
digunakan untuk merepresentasikan sesuatu hal. Sesuatu yang nyata dan
dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif, (Meyer, 1985)
2.2 Jenis-Jenis Model Pembelajaran
Syaiful Sagala, mengemukakan ada empat kategori yang penting
diperhatikan dalam model pembelajaran, yakni model informasi, model personal,
model interaksi, dan model tingkah laku. Model mengajar yang telayh
dikembangkan dan dites keberlakuannya oleh para pakar pendidikan dengan
mengkalsifikasi model pembelajaran pada empat kelompok yaitu:
1. Model pembelajaran pemrosesan informasi (information processing
Models) menjelaskan bagaimana cara individu member respon yang datang
dari lingkukngannya dengan cara mengorganisasikan data, memfor-
mulasikan masalah, membangun konsep dan rencana pemecahan masalah
serta penggunaan symbol-simbol verbal dan non verbal. Model ini
memberikan kepada peserta didik sejumlah konsep, penge-tesan hipotesis,
dan memusatkan perhtian pada kengembangan kemampuan kreatif. Model

7
pengelolaan informasiini secara umum dapat diterapkan pada sasaran belajar
dan berbagai usia dalam mempelajari individu dan masyarakat. Karena itu,
model ini poten-sial untuk digunakan dalam mencapai tujuan-tujuan
yang berdimensi personal dan social di samping yang berdimensi
intekeltual.
2. Model pembelajaran personal (personal famly) merupakan rumpun model
pembelajaran yang menekankan kepada proses mengembangkan
kepribadian individu peserta didik dengan memperhatian kehidupan
emosional. Proses pendidikan sengaja diusahakan untuk memungkinkan
seseorang dapat memahami dirinya sendiri dengan baik, memikul tanggun
jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.
Model ini memusatkan perhatian pada pandangan perseorangan dan berusah
menggalakkan kemamdirian yang produktif, sehingga manusia menjadi
semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya.
3. Model pembelajaran sosial (Sosial Famly) menekankan pada usaha
mengembangkan kemampuan peserta didik agar memiliki kecakapan untuk
berhubungan dengan orang lain sebagai usaha membangun sikap peserta
ddik yang demokratis dengan menghargai setiap perbedaan dalam realitas
social. Inti dari model sosial ini adalah konsep “synergy” yaitu energy atau
tenaga yang terhimpun melalui kerjasama sebagai salah satu fenomena
kehidupan masyarakat. Denman menerapkan model sosial pembelajaran
diarahkan pada upaya melibatakn peserta didik dalam menghayati,
mengkaji, menerapkan dan menerima fungsi dan peran social. Model sosial
ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama, membimbing
peserta didik mendefinisikan masalah, mengeksplorasi berbagai cakrawala
mengenai masalah, mengumpukan data yang relevan, dan mengembangkan
serta menguji hipotesis. Karena itu guru seyogyanya mengorganisasikan
belajar melalui kerja kelompok dan mengarahkannya. Jadi pendidikan
harusdiorganisasi-kan dengan cara melakukan penelitian bersama
(cooperative inquiry) terhadap masalah-masalah sosial dan masalah-masalah
akademis.

8
4. Model pembelajaran sistem prilaku dalam pembelajaran (Behavior Model of
Teaching) dibangun atas dasar kerangka teori prilaku.
Melalui teori ini siswa dibimbing untuk dapat memecahkan masalah belajar
melalui penguaraian prilaku ke dalam jumlah yang kecil dan berurutan. Joyce dan
Weil (1980; 1992) dalam bukunya Models of Teaching menggolongkan model-
model pembelajaran ke dalam empat rumpun. Keempat rumpun model
pembelajaran tersebut adalah: (1) rumpun model pembelajaran pemrosesan
iInformasi, (2) rumpun model pembelajaran personal, (3) rumpun model
pembelajaran sosial, dan (4) rumpun model pembelajaran perilaku.
2.3 Rumpun Model-Model Pemrosesan Informasi
Model pemrosesan informasi ditekankan pada pengambilan, penguasaan,
dan pemrosesan informasi. Model ini lebih memfokuskan pada fungsi kognitif
peserta didik. Model ini didasari oleh teori belajar kognitif (Piaget) dan
berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Pemrosesan Informasi merujuk pada cara
mengumpulkan atau menerima stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data,
memecahkan masalah, menemukan konsep, dan menggunakan simbol verbal dan
visual. Teori pemrosesan informasi/kognitif dipelopori oleh Robert Gagne (1985).
Asumsinya adalah
pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan.
Perkembangan merupakan hasil komulatif dari pembelajaran. Dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi yang kemudian diolah sehingga
menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar.
Model ini berlandaskan teori belajar kognitif, yang dimana berorientasi pada
kemampuan siswa memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat
memperbaiki kemampuannya. Menurut Oemar Hamalik (2011: 128-129)
Pemrosesan informasi tersebut merujuk bagaimana cara-cara atau menerima
informasi stimuli dari lingkungan, mengorganisasi data, memecahkan masalah,
menemukan konsep-konsep, serta menggunakan simbol-simbol verbal dan non
verbal. Kemudian menurut Syaiful sagala (2012,74) informasi yang diberikan
dalam bentuk energy fisik tertentu (sinar untuk bahan tertulis, bunyi untuk bahan

9
ucapan, tekanan untuk sentuhan, dll) diterima oleh reseptor yang peka terhadap
tanda dalam bentuk-bentuk tertentu. Pada model ini, mengutamakan bagaimana
membantu siswa agar mampu berpikir produktif, memecahkan masalah dengan
kemampuan intelektual yang telah dimiliki oleh peserta didik.
Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal
(keadaan individu, proses kognitif) dan kondisi-kondisi eksternal (rangsangan dari
lingkungan). Interaksi antar keduanya akan menghasilkan hasil belajar.
Pembelajaran merupakan keluaran dari pemrosesan informasi yang berupa
kecakapan manusia (human capitalities) yang terdiri dari: (1) informasi verbal, (2)
kecakapan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) sikap, dan (5) kecakapan motorik.
Robert M. Gagne mengemukakan ada delapan fase proses pembelajaran.
Kedelapan fase itu sebagai berikut.
a. Motivasi yaitu fase awal memulai pembelajaran dengan adanya dorongan
untuk melakukan suatu tindakan dalam mencapai tujuan tententu (motivasi
intrinsik dan ekstrinsik).
b. Pemahaman yaitu individu menerima dan memahami Informasi yang
diperoleh dari pembelajaran. Pemahaman didapat melalui perhatian.
c. Pemerolehan yaitu individu memberikan makna/mempersepsi segala
Informasi yang sampai pada dirinya sehingga terjadi proses penyimpanan
dalam memori peserta didik.
d. Penahanan yaitu menahan informasi/hasil belajar agar dapat digunakan
untuk jangka panjang. Hal ini merupakan proses mengingat jangka panjang.
e. Ingatan kembali yaitu mengeluarkan kembali informasi yang telah
disimpan, bila ada rangsangan
f. Generalisasi yaitu menggunakan hasil pembelajaran untuk keperluan
tertentu.
g. Perlakuan yaitu perwujudan perubahan perilaku individu sebagai hasil
pembelajaran
h. Umpan balik yaitu individu memperoleh feedback dari perilaku yang telah
dilakukannya.

10
Ada sembilan langkah yang harus diperhatikan guru di kelas dalam
kaitannya dengan pembelajaran pemrosesan informasi.
a. Melakukan tindakan untuk menarik perhatian peserta didik
b. Memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan topik yang akan
dibahas
c. Merangsang peserta didik untuk memulai aktivitas pembelajaran
d. Menyampaikan isi pembelajaran sesuai dengan topik yang telah dirancang
e. Memberikan bimbingan bagi aktivitas peserta didik dalam pembelajaran
f. Memberikan penguatan pada perilaku pembelajaran
g. Memberikan feedback terhadap perilaku yang ditunjukkan peserta didik
h. Melaksanakan penilaian proses dan hasil
i. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya dan
menjawab berdasarkan pengalamannya
Penulis simpulkan karakteristik umum model pemprosesan informasi
a. Berprinsip pada pengolahan informasi oleh manusia dengan memperkuat
dorongan-dorongan internal dari dalam dirinya untuk memahami dunia
dengan cara menggali dan mengorganisasikan data, merasakan adanya
masalah dan mengupayakan jalan keluarnya serta pengembangkan bahasa
untuk mengungkapkannya.
b. Menekankan pada peserta didik agar memiliki kemampuan untuk
memproses informasi.
Model Proses Informasi meliputi beberapa pendekatan/strategi
pembelajaran di antaranya sebagai berikut.
a. Mengajar induktif, yaitu untuk mengembangkan kemampuan berfikir dan
membentuk teori
b. Latihan inquiry, yaitu untuk mencari dan menemukan informasi yang
memang diperlukan
c. Inquiry keilmuan, yaitu bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian
dalam disiplin ilmu, diharapkan dapat memperoleh pengalaman dalam
domain-domain disiplin ilmu lainnya.

11
d. Pembentukan konsep, yaitu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir individu mengembangkan konsep dan kemampuan analisis.
e. Model pengembangan, bertujuan untuk mengembangkan intelegensi umum,
terutama berfikir logis, aspek sosial dan moral.
f. Advanced Organizer Model yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan memproses informasi yang efesien untuk menyerap dan
menghubungkan satuan ilmu pengetahuan secara bermakna
2.4 Model Pembelajaran Pengelolaan Informasi
Menurut surya (2004) dalam syaiful sagalas (2012: 74) memiliki beberapa
rumpun model pemrosesan informasi, yaitu: (1) model berpikir induktif,
(2) Model latihan inkuiri, (3) inkuiri ilmiah, (4) penemuan konsep, (5)
pertumbuhan konsep, (6) Model piñata lanjutan, (7) memori. Macam-macam
model pemrosesan informasi di atas akan dibahas secara lengkap sebagai berikut.
1) Berpikir induktif
Model ini merupakan karya besar Hilda taba. Ia juga termasuk salah
satu pencetus model pengembangan kurikulum yang bernama model
pengembangan kurikulum Hilda taba. Model berpikir induktif ini
beranggapan bahwa kemampuan berpikir seseorang itu tidak dengan
sendirinya berkembang dengan baik jika proses pembelajaran
dikembangkan tanpa memperhatikan kesesuaian dengan kebutuhan berpikir
seseorang. Kemampuan berpikir harus diajarkan melalui pendekatan khusus
yang memungkin peserta didik terampil dalam berpikir. Model berpikir
induktif ini merupakan suatu strategi mengajar yang dikembangkan untuk
meningkatkan kemampuan peserta didik mengubah informasi. Kemudian
model ini dikembangkan atas dasar, (1) kemampuan berpikir dapat
diajarkan, (2) berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu
dengan data, dan (3) proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang
beraturan.
2) Latihan inkuiri (inkuiri training)
Model latihan inkuiri dicetuskan oleh richard suchman. Menurutnya
bahwa model ini digunakan untuk melatih peserta didik agar bisa

12
melakukan penelitian, menjelaskan fenomena, dan memecahkan masalah
secara alamiah (saiful sagalas, 2014: 76). Tujuan utama model ini adalah
bagaimana agar peserta didik agar bisa memformulasikan masalah yang
menarik, misterius, serta menantang agar peserta didik bisa berpikir ilmiah.
Kemudian menurut suchman dalam Uno (2009: 14) bahwa peserta didik: (1)
secara alamiah manusia memiliki kecendrungan untuk selalu mencari tahu
akan segala sesuatu yang menarik perhatiannya; (2) manusia akan
menyadari rasa keingintahuan segala sesuatu tersebut dan akan belajar untuk
mengalisis strategi berpikirnya; (3) srtategi baru dapat diajarkan secara
langsung dan ditambahkan atau digabungkan dengan strategi lama yang
telah dimiliki oleh peserta didik; (4) penelitian kooperatif dapat
memperkaya kemampuan berpikir dan membantu peserta didik belajar
tentang suatu ilmu yang senantiasa bersifat tentative dan belajar menghargai
penjelasan atau solusi alternative.
3) Inkuri ilmiah
Model inkuri ilmiah ini dipelopori oleh Josep J. Schwab. Model
Inkuiri Ilmiah bertujuan agar peserta didik agar bisa meneliti, menjelaskan
fenomena dan memecahkan masalah secara ilmiah serta mengajarkan
bagaimana cara melakukan pencarian dan perenungan tentang pilihan-
pilihan dan alternative-alternatif yang harus dihadapi manakala
memmikirkan makna pendidikan, hakikat sains, dan karakter pemikiran
pendidikan.
4) Model penemuan konsep
Model penemuan konsep ini dipelopori oleh Jerome Bruner. Model ini
berangkat dari suatu pandangan bahwa lingkungan memiliki manusia yang
beragam. Peserta didik harus bisa membedakan, mengkatagorikan, dan
menamakan semua itu sehingga menemukan suatu konsep. Jadi model
penemuan konsep adalah suatu pendekatan yang bertujuan membantu siswa
memahami konsep tertentu. Model ini bisa diterapkan pada semua umur,
mulai dari anak-anak sampai pada dewasa. Menurutnya bahwa belajar
memiliki tiga proses, yaitu: (1) memperoleh informasi baru; (2)

13
mentransformasi pengetahuan; (3) menguji relevansi dan ketepatan ilmu
pengetahuan.
5) Pertumbuhan kognitif
Model ini dipelopori oleh jean piaget dkk. Model ini menegaskan
bahwa perkembangan kognitif sebagian besar dipengaruhi oleh manipulasi
dan interaktif aktif peserta didik dengan lingkungannya dimana pengetahuan
datang dari tindakannya. Melalui interaksi dengan lingkungan, struktur
kognitif akan selalu berkembangan pengalaman dan berubah terus menerus
selama interaksi itu belangsung. Cara ini akan membantu peserta didik agar
meninmgkatkan pertumbuhan intelektualnya yang dimulai dari proses
reflektif sampai pada peserta didik mampu memikirkan kejadian potensial
dan secara mental mampu mengeksplorasi kemungkinan akibatnya.

14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat menyimpulkan. Model adalah
sesuatu yang menggambarkan adanya pola berpikir. Sebuah model biasanya
menggambarkan keseluruhan konsep yang saling berkaitan. Model pembelajaran
merupakan petunjuk bagi pendidik dalam merencanakan pembelajaran di
kelas, mulai dari mempersiapkan perangkat pembelajaran, media dan alat bantu,
sampai alat evaluasi yang mengarah pada upaya pencapaian tujuan pelajaran.
Pengolahan informasi menitik beratkan usahanya pada pelacakan dan pemberian
urutan operasi pikiran dan hasilnya, yang berupa informasi dalam pelaksanaan
tugas kognitif tertentu bidang lain yang termasuk dalam psikologi kognitif ialah
sub ranah bahasa perumpamaan, memori, persepsi, intelegensi buatan, dan
perkembangan kognitif
3.2 Saran
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik
dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang kami
susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca

15
DAFTAR PUSTAKA
Jamaluddin, Dindin. 2010. Metode Pendidikan Anak. Bandung : Pustaka Al-
Fikriis.
Jurnal Saintech Vol. 08 - No.04-Desember 2016.
Mudlofir, Ali., dan Rusydiyah Evi Fatimatur. Desain Pembelajaran Inovatif.
Depok: PT RajaGrafindo Persada.
Oemar Hamalik. 2011. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi aksara
Pribadi Benny A, Model Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Dian Rakyat,
2010.
Robins Stephen P, Organizational Behavior: Concepts, Controversies,
Applications, New York: Prentice Hall, Inc., 1996.
Prisansa, Donni Juni. 2016. Pengembangan Strategi Dan Model Pembelajaran.
Bandung : CV Pustaka Setia.
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru ed
2, Jakarta : Rajawali Pers, 2013.
Sagala Syaiful, Konsep dan Makna Pembelajaran, cet. V, Bandung: Alfabeta,
2007. 176
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologis Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Zubaedi, Desain Pendidikan Karakter, Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga
Pendidikan, (Jakarta : Kencana, 2012), cet.ke-2.

16

Anda mungkin juga menyukai