IMPLEMENTASINYA
Disusun Oleh:
Kelompok 4
Teori Dienes | 57
1. Bebas dari gangguan, yaitu bahan-bahan tersebut tidak digunakan
untuk tujuan yang lain dalam kehidupan sehari-hari, tetapi khusus
digunakan untuk mempermudah belajar matematika. Selain itu,
bahan-bahan yang digunakan tidak boleh membahayakan dan
mudah rusak, seperti kaca.
2. Bahan- bahan mewujudkan struktur matematis tanpa harus
terikat sistem notasi simbolik. (Resnick dan Ford, 1981:116-117).
Dalam proses pembelajaran matematika, Dienes (Orton, 1992: 149-
150) merekomendasikan beberapa perangkat belajar yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran konsep-konsep matematika, yaitu:
1. Multibase Arithmatics Block (MAB)
4. Logical Block
Teori Dienes | 58
Alat–alat tersebut di atas dapat dibuat dari bahan plastik, kayu, logam,
bahan yang elastis atau bahan-bahan lainnya. Bentuk-bentuknya pun bisa
disesuaikan dengan berbagai bentuk yang biasa dilihat sehari-hari oleh
siswa sehingga diharapkan benda-benda yang terbentuk tersebut tidak
asing bagi siswa. Namun hal tersebut tetaplah harus memperhatikan aspek
kesesuaian bentuk media dengan konsep matematika yang akan diajarkan.
1. Penjumlahan
Teori Dienes | 59
2. Pengurangan
3. Perkalian
Penggunaan Block Dienes dalam perkalian yaitu dengan cara
membuat alat bantu berupa bagan cartesius pada kuadran I, bagan
ini berfungsi untuk meletakan blok-blok yang melambangkan
bilangan yang dikalikan maupun bilangan pengali adalah dengan
cara meletakkan bilangan yang dikalikan pada sumbu X sesuai
dengan nilai tempatnya yaitu secara berturut-turut ratusan,
puluhan, satuan dari kiri ke kanan dan bilangan pengali pada
Teori Dienes | 60
sumbu Y sesuai dengan nilai tempatnya yaitu secara berturut-
turut ratusan, puluhan, dan satuan dari bawah ke atas dan hasilnya
adalah blok pada kuadran I. Contoh: 15 x 8 = ….
4. Pembagian
Teori Dienes | 61
Kegunaan: memahami konsep operasi dasar aljabar yaitu
persamaan kuadrat. Ada 6 jenis keping peraga berbeda yang
mewakili 6 bentuk aljabar adalah sebagai berikut:
Contoh: (x+2)(x-1)
Teori Dienes | 62
C. PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENURUT
DIENES
Agar suatu pembelajaran matematika dapat tercapai dengan optimal
maka diperlukan suatu acuan teori tentang bagaimana seharusnya suatu
konsep matematika tersebut harus diajarkan. Menurut Dienes (Orton,
1992:150-151) pembelajaran matematika itu harus memperhatikan 4
prinsip, yaitu:
1. Prinsip dinamik
Proses pemahaman konsep berjalan dari pengalaman ke
penetapan klasifikasi (Hudojo, 2001:85). Jadi, siswa-siswa
mempelajari sesuatu melalui proses penjelasan dan eksperimen untuk
membentuk atau menemukan satu konsep matematika.
2. Prinsip konstruktivis
Konstruksi harus mengambil bagian sebelum analisis dapat
berfungsi secara efektif. Mengonstruksi setiap ide matematika atas
konsep yang menghendaki sifat-sifat tertentu adalah konstruktif
(Hudojo, 2001:85). Proses pembelajaran matematika haruslah melalui
proses pengkonstruksian, yaitu dari sifat-sifat atau hal-hal yang
ditemukan melalui sejumlah kegiatan yang terurut kemudian disusun
suatu hubungan untuk memperoleh suatu konsep matematika. Atau
dengan kata lain, seseorang haruslah memahami konsep sebelum
memahaminya dengan analisa yang logis.
3. Prinsip variabilitas matematik
Setiap konsep matematika menyertakan variabel-variabel esensial
yang perlu dibuat bermacam-macam bila generalisasi dari konsep
matematika itu telah tercapai (Hudojo, 2001:86). Jadi suatu konsep
matematika itu mengandung berbagai variabel yang bervariasi
sehingga pembelajaran terhadap suatu konsep haruslah
memperhatikan variabel-variabel tersebut. Hal ini akan jelas terlihat
apabila suatu konsep matematika yang diajarkan telah mencapai tahap
generalisasi.
4. Prinsip variabilitas perseptual
Bahwa untuk mencapai suatu abstraksi yang efektif dari struktur
matematika, haruslah diakomodasikan sebanyak mungkin situasi-
situasi yang berbeda untuk struktur atau konsep yang sama (Hudojo,
2001:85). Hal ini mengandung arti bahwa apabila dalam
Teori Dienes | 63
pembelajaran suatu konsep matematika, agar konsep tersebut bisa
dipahami dengan baik maka haruslah diberikan berbagai contoh atau
perspektif-perspektif yang berbeda mengenai konsep tersebut. Dari
berbagai perspektif tersebut maka seseorang akan dapat mengambil
suatu inti darinya yang merupakan konsep matematika yang
diajarkan.
Persegi Diamond
Teori Dienes | 67
diberikan dalam konsep tertentu, semakin jelas bagi siswa dalam
memahami konsep tersebut.
Kelompok 1
Teori Dienes | 68
Kelompok 2
Segitiga siku-siku
Teori Dienes | 69
Segitiga lancip
Segitiga tumpul
5 cm 13 cm 17 cm
25 cm 169 cm 289 cm
4 cm 11 cm 12 cm
16 cm 121 cm 144 cm
3 cm 7 cm 11 cm
9 cm 49 cm 121 cm
8. Jumlahkan kuadrat sisi sedang dan sisi terpendek untuk setiap jenis segitiga
pada kolom berikut.
Teori Dienes | 70
Segitiga siku- Segitiga
Sisi Segitiga tumpul
siku lancip
16 cm 121 cm 144 cm
9 cm 49 cm 121 cm
Segitiga siku-siku
Segitiga lancip
Segitiga tumpul
Teori Dienes | 72
G. PENERAPAN TEORI BELAJAR DIENES DALAM
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Penerapan teori belajar Dienes dalam pembelajaran matematika
dilakukan dengan melakukan berbagai macam permainan interaktif.
Permainan interaktif merupakan suatu permainan yang dikemas dalam
pembelajaran, sehingga siswa menjadi aktif dan senang dalam belajar.
Menurut pandangan Dienes adalah tentang pendekatan belajar mengajar
yang semestinya dilakukan:
a. Siswa belajar matematika harus melalui memanipulasi benda-benda
konkrit dan membuat abstraksinya dari konsepnya atau strukturnya.
b. Terdapat proses wajar yang pasti yang harus dialami agar dapat
memahami konsep matematika, yaitu: tahap bermain benda-benda
konkrit, tahap mengurutkan pengalaman sehingga menjadi suatu
kebulatan yang bermakna, tahap pemahaman konsep, dan tahap
mengaplikasikan.
c. Matematika adalah ilmu seni kreatif, karena itu harus dipelajari dan
diajarkan sebagai ilmu seni.
DAFTAR PUSTAKA
(http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/PengembanganPembelajaranMate
matika_UNIT_2_0.pdf, diunduh 10 September 2015)
Teori Dienes | 74