Anda di halaman 1dari 9

1. Misalkan N adalah himpunan semua bilangan asli, dan ∀ a , bϵN berlaku a ○ b=a+b+1.

a. Operasi ○ yang di definisikana ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N adalah operasi biner pada N,


karena jika a ○ b=a+b+1dioperasikan akan menghasilkan bilangan asli.
b. Adit: Operasi ○ yang di definisikan a ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N berlaku sifat komutatif
a ○ b=a+b+1
¿ c +1 , a+b=c , c ∈ N
b ○ a=b +a+1
¿ a+ b+1
¿ c +1 , a+b=c , c ∈ N
Diperoleh a ○ b=b ○ a=c+ 1
sehingga Operasi ○ yang di definisikan a ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N berlaku sifat komutatif
c. Adit: Operasi ○ yang di definisikan a ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N berlaku sifat asosiatif
(a ○ b)○ c=(a+b+1)○c=a +b+1+c +1=a+b+ c+ 2
a ○(b ○ c)=a○(b +c +1)=a+b+ c +1+ 1=a+ b+c +2
Diperoleh ( a ○ b ) ○c=a ○ ( b ○c )=a+b+ c+2
sehingga Operasi ○ yang di definisikan a ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N berlaku sifat asosiatif
d. Adit: Elemen identitas dari operasi ○ pada N yg didefinisikan a ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N ,
yaitu :
Misalkan e adalah elemen identitas di N terhadap operasi ○, maka dapat ditulis
a ○ e=e ○ a, andaikan e=−1 diperoleh
a ○−1=a+ (−1 ) +1=a dan
−1 ○a=−1+a+1=a
Karena e=−1, maka operasi ○ pada N yg didefinisikan a ○ b=a+b+1 , ∀ a , b ϵ N , tidak
memiliki elemen identitas pada N

2. Misalkan R adalah himpunan semua bilangan real, dan ∀ x , yϵR berlaku x∗y =x+ y−xy .
a. Operasi ¿ yang di definisikan x∗y =x+ y−xy , ∀ x , yϵR adalah operasi biner pada N,
karena jika x∗y =x+ y−xy dioperasikan akan menghasilkan bilangan real.
b. Adit: Operasi ¿ yang di definisikan x∗y =x+ y−xy , ∀ x , yϵRbersifat komutatif
x∗y ¿ x + y−xy
¿ w−z , x + y=z , xy =z , ∀ w , z ∈ R
y∗x ¿ y + x− yx
¿ x + y−xy , y + x=x + y , yx=xy (komutatif )
¿ w−z x + y=w , xy =z , ∀ w , z ∈ E
Diperoleh x∗y = y∗x=w−z
Sehingga Operasi ¿ yang di definisikan x∗y =x+ y−xy , ∀ x , yϵRbersifat komutatif
c. Adit: Operasi ¿ yang di definisikan x∗y =x+ y−xy , ∀ x , yϵR berlaku sifat asosiatif
( x∗y )∗z ¿ ( x + y−xy )∗z
¿ ( x + y−xy ) + z−(x+ y−xy )z
¿ x + y + z−xy−xz − yz+ xyz
x∗( y∗z ) ¿ x∗( y + z−xz )
¿ x + ( y + z− yz )−x ( y+ z − yz)
¿ x + y + z− yz−xy −xz+ xyz
Diperoleh ( x∗y )∗z=x∗( y∗z )=x + y + z−xy−xz − yz + xyz
Sehingga Operasi ¿ yang di definisikan x∗y =x+ y−xy , ∀ x , yϵRbersifat asosiatif
d. Adit : operasi ¿ memiliki elemen identitas di R
Misalkan e adalah elemen identitas di R terhadap operasi ¿ ,maka dapat ditulis
x∗e=e∗x , andaikan e=0 diperoleh
x∗0=x +0−x ( 0 ) =x dan
0∗x=0+ x− ( 0 ) x =x
Sehingga e=0 sebagai elemen identitas pada operasi * di R
e. R terhadap operasi ¿ yang di definisikan x∗y =x+ y−xy , ∀ x , yϵR merupakan sebuah
monoida, karena R memiliki elemen identitas e=0

3. Pada himpunan A={a,b} berlaku operasi biner * yang ditunjukkan dalam tabel Cayley
berikut
a. Adit : H={1 ,2 } pada operasi * berlaku komutatif
H={1 ,2 } terhadap operasi * berlaku a∗b=a dan b∗a=a
Berarti pada H berlaku sifat komutatif
b. Adit: H={1 ,2 } pada operasi * berlaku asosiatif
H={1 ,2 } terhadap operasi * berlaku ( a∗b )∗c=a dan a∗( b∗c )=a , ∀ c ∈ H
Berarti pada H berlaku sifat asosiatif
c. Adit: H= {1 , 2 } pada operasi * memiliki elemen identitas
H= {1 , 2 } pada operasi * tidak memiliki elemen identitas, karena untuk e=a terdapat b
dimana e∗b=a∗b=a , tidak memenuhi e∗b=b∗e=b.
1. Jika G grup dan a ϵ G dan m, n bilangan-bilangan bulat positif, maka tunjukkan
a. a m ○ an=am +n
b. (a m)n =amn

Penyelesaian :

a. Adit: a m ○ an=mm +n
Berdasarkan sifat-sifat bersahaja dari grub 2

Jika a dan b elemen dari grup (G,○) dan m serta n bilangan bulat maka:

m
a =a ○ a ○a … ○ a
m n
Maka : a ○a =( a○ a ○a … ○ a)○(a ○ a ○a … ○ a)
mn
¿ a ○ a ○a … ○ a○ a ○a ○ a … ○a
m+n
¿a
Jadi terbukti bahwa a m ○ an=am +n

m n mn
c. Adit : (a ) =a
m n m m m m
(a ) =a ○a ○ a ○… o a sepanjang n faktor
¿(a ○a ○ a … ○a)o(a○ a ○a …○ a)o …(a○ a)
m mn…faktok

¿(a ○a ○ a … ○a)
mn

mn
¿a
jadi terbukti (a m)n =amn
2. Jika G grup sehingga (a○b)2 = a2 ○ b2,a, b ϵ G, buktikan bahwa G merupakan grup abelian.
Penyelesaian :
Ambil sembarang a,b ∈G, Akan ditunjukkan bahwa ab=ba Perhatikan
bahwa (aob)2=a2 o b2 =(aoa)(bob). Di lain sisi, juga diketahui bahwa (aob)2 =(aob)o(aob).

Ini berarti,
(aoa)(bob)=(aob)(aob)

ao(aob)ob= ao(boa)ob …. Assosiatif


aob= boa ….. Kanselasi kiri
Jadi terbukti bahwa G merupakan grub abelian

3. Tunjukkan bahwa jika setiap elemen dari grup G merupakan invers dari dirinya sendiri, maka
G merupakan grup abelian.
Penyelesaian :
Ambil sebarang a , b ∈ G, diberikan bahwa a−1=a dan b−1=b , akan ditunjukkan bahwa
a∗b=b∗a
−1 −1
a∗b=a ∗b
−1
a∗b=( a∗b)
Berdasarkan teorema 5 berlaku :
−1 −1 −1
(a∗b) =b ∗a =b∗a
Maka terbukti bahwa a∗b=b∗a , jadi G merupakan grub arbelian.
4. Jika G grup dan a, b, c anggota G, maka buktikan bahwa persamaan x ○ a ○ x ○ b ○ a = x ○
b ○ c memiliki penyelesaian tunggal.
Penyelesaian :

Diketahui G adalah grup. Ambil sembarang a,b,c є G. Karena G grup, maka ada e є G. Akan
dibuktikan bahwa xoaoxoboa = xoboc memiliki penyelesaian tunggal.

xoaoxoboa=xoboc

−1 −1
x oxoaoxoboa=x oxoboc

eoaoxoboa=eoboc
−1 −1
a oaoxoboa=a oboc

−1
eoxoboa=a oboc

−1 −1 −1
xoboao a =a oboco a

−1 −1
xoboe=a oboco a

−1 −1 −1 −1
xobo b =a oboco a o b

−1 −1 −1
xoe=a oboco a o b

−1 −1 −1
x=a oboco a o b

Akan dibuktikan bahwa x tunggal.

Andai x tidak tunggal, maka ada x1 dan x2 di G, dimana x1≠ x2, sehingga didapat:

−1 −1 −1
x=a oboco a o b

−1 −1 −1
x=a oboco a o b

Dari solusi tersebut diperoleh x 1=x 2 Hal ini kontradiksi dengan pengandaian, maka x 1=x 2=x

Jadi terbukti bahwa xoaoxoboa=xoboc memiliki penyelesaian tunggal.

5. Jika G grup abelian, a, b anggota G dan n bilangan bulat positif, maka buktikan bahwa
n(a+b)=na+nb .
Penyelesaian :
Diketahui G adalah grup. Ambil sembarang a,b є G dimana n bilangan bulat positif.
Karena G grup, maka ada e є G. Akan dibuktikan bahwan(a+b)=na+nb
n(a+b)=na+nb
−1 −1
n (n(a+ b))=n (na+ nb)
−1 −1
e (a+ b)=n na+ n nb
ea+ eb=ea+ eb
a+ b=a+b
Jadi terbukti bahwa n(a+b)=na+nb .

6. Jika G grup, buktikan pernyataan-pernyataan berikut ini.


(i) Jika untuk a, b anggota G dan a-1 = b-1 maka a=b
(ii) Jikaa, b ϵ G berlaku (aоb) -1=a-1 оb-1, maka G merupakan grup abelian.
Penyelesaian :
(i) Jika untuk a, b anggota G dan a−1=b−1 maka a=b
Diketahui G adalah grub.
Ambil sembarang a,b ϵ G
Karena G grub maka e ϵ G. akan di buktikan a-1 = b-1 maka a=b
a-1 = b-1
−1 −1
(a ¿¿−1) ¿=(b ¿¿−1) ¿
a=b
Jadi terbukti bahwa a-1 = b-1 maka a=b

(ii) akab dibuktikan bahwa ( a ○ b )−1=b−1 ○a−1 dengan menunjukkan (a ○ b)(a−1 ○b−1)
Hal ini ekuivalen jika di tunjukkan
(a о b ) о (a-1 о b-1) = (a-1 о b-1) о (a о b ) = e

Pandang (a○b)○( a-1○ b-1 ) = e

(a○b)○( a-1○ b-1 ) = (aob)o (b-1○ a-1)

= [(aob)o b-1)] ○ a-1 [assosiatif]

= [ao(bo b-1)] ○ a-1 [assosiatif]


= (aoe)o a-1 [bo b-1 = e]

= ao a-1 [ao e = a]

=e [ao a-1 = e]

Pandang ( a-1○ b-1 ) ○(a○b)=e

(a-1○ b-1 ) ○(a○b) = ( b-1○ a-1 ) o(aob)


= [(b-1 ○ a-1)○a)]ob [assosiatif]

= [b-1 ○ (a-1○a)]ob [assosiatif]

= (b-1o e) o b [ao a-1 = e]

= b o b-1 [b o e = b-1]

=e [bo b-1 = e]

Jadi terbukti bahwa:

(a○b)○( a-1○ b-1 ) = ( a-1○ b-1 ) ○(a○b)=e

Karena terbukti komutatif, ini berarti bahwa (a○b)-1 = a-1 ○ b-1 merupakan grup abelian.

Anda mungkin juga menyukai