Anda di halaman 1dari 6

Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Physical and Chemical Properties Cells


Cut Zalfa Zahiya
cutzalfazahiya.bio23@fkip.usk.ac.id
Abstrak
Sel merupakan struktur dasar dan unit fungsional dari makhluk hidup. Sel hidup memiliki
komponen kimiawi yang dihasilkan dari aktivitas sel, disebut biomolekul. Komponen kimia sel di
antaranya air, karbon, dan makromolekul. Sel hidup memiliki empat makromolekul yang merupakan
senyawa organik yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan asam nukleat. Tujuan dari pelaksanaan
praktikum ini adalah untuk mengetahui proses fisik-kimiawi sel. Metode penelitian dari praktikum ini
menggunakan metode pengamatan secara langsung dengan mengamati proses plasmolisis, imbibisi,
turgor, tekanan turgor, osmosis, difusi, dan transportasi zat. Hasil praktikum menunjukkan proses fisik-
kimiawi sel yaitu proses plasmolisis pada Rhoe discholer, imbibisi pada kacang hijau, turgor pada
kentang, tekanan turgor pada dau alang-alang, osmosis pada kentang, difusi pada kristal kalium
permangat, dan transportasi zat pada batang alamanda.
Kata kunci: difusi, imbibisi, osmosis
Abstract
Cells are the basic structure and functional unit of living things. Living cells have chemical
components that result from cell activity, called biomolecules. The chemical components of cells
include water, carbon and macromolecules. Living cells have four macromolecules which are organic
compounds, namely carbohydrates, proteins, fats and nucleic acids. The aim of carrying out this
practicum is to understand the physical-chemical processes of cells. The research method of this
practicum uses direct observation methods by observing the processes of plasmolysis, imbibition,
turgor, turgor pressure, osmosis, diffusion and transport of substances. The practical results show the
physical-chemical processes of cells, namely the plasmolysis process in Rhoe discholer, imbibition in
green beans, turgor in potatoes, turgor pressure in reed leaves, osmosis in potatoes, diffusion in
potassium permanganate crystals, and transport of substances in alamanda stems.
Keywords: diffusion, imbibition, osmosis

1
Cut Zalfa Zahiya: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Pendahuluan yang dapat menyebabkan peningkatan


Sel merupakan struktur dasar dan unit kandungan air dari benih biji tersebut yang
fungsional dari makhluk hidup. Sel hidup diperlukan untuk meningkatkan perubahan
memiliki komponen kimiawi yang dihasilkan kimiawi dalam benih biji sehingga benih
dari aktivitas sel, disebut biomolekul. berkecambah (Idrus, 2021, p.710).
Komponen kimia sel di antaranya air, karbon, Metode/Cara Kerja
dan makromolekul. Sel hidup memiliki empat Waktu dan Tempat
makromolekul yang merupakan senyawa Praktikum ini dilaksanakan pada hari
organik yaitu karbohidrat, protein, lemak, dan Senin tanggal 24 Oktober 2023 pukul 16.20 s/d
asam nukleat (Bahtiar, 2016, p.32). 18.00 WIB bertempat di Laboratorium
Metabolisme adalah proses kimia yang Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
terjadi di dalam tubuh makhluk hidup maupun di Pendidikan Universitas Syiah Kuala (USK)
dalam sel. Metabolisme seluler terjadi dikatalisis Darussalam, Banda Aceh.
oleh enzim dan interaksi antar enzim melalui Target/Objek/Populasi/Sampel
serangkaian reaksi kimia yang terjadi secara Target dari praktikum ini adalah untuk
spontan. Metabolisme digolongkan menjadi dua mengenal proses plasmolisis, imbibisi, turgor,
yaitu katabolisme dan anabolisme (Yustiningsih, tekanan turgor, osmosis, difusi, dan transportasi
2018, p.53). zat. Objek yang diamati pada praktikum ini
Difusi adalah peristiwa perpindahan adalah kentang (Solanum tuberosum), daun
partikel dari lingkungan dengan konsentrasi alang-alang (Imperata cylindrica), kacang hijau
tinggi menuju lingkungan dengan konsentrasi (Vigna radiata), daun adam hawa (Rhoe
rendah. Proses difusi menjadi proses penting discholer), batang alamanda (Allamanda
pada sistem tubuh manusia, seperti difusi cathartica), dan kristal kalium permangat
oksigen dan karbondioksida dalam sistem (K2MnO4).
pernafasan, difusi Ca pada sinaps dalam sistem
saraf, difusi beberapa molekul yang terjadi pada Prosedur
ginjal untuk mempertahankan homeostatis darah Prosedur atau cara kerja pada praktikum
dalam sistem pencernaan, dan difusi obat dalam ini adalah pada kegiatan pertama mengamati
berbagai sistem tubuh manusia (Kuntari, 2019, plasmolisis, Rhoe discholer yanga ditetesi air
p.62). biasa dan air garam 15% dibawah mikroskop
Osmosis merupakan suatu peristiwa kemudian amati perbedaannya. Kemudian
berpindahnya zat yang terkandung dalam pelarut mengamati imbibisi, kacang hijau dimasukkan
dari bagian yang berkonsentrasi rendah kedalam air biasa dan air hangat kemudian amati
(hipotonik) ke bagian yang konsentrasinya lebih perbedaannya setelah 15 menit. Kemudian
tinggi (hipertonik) dan melalui membran mengamati turgor, sayatan kentang direndam
semipermeabel. Pada tumbuhan osmosis terhadi dalam air biasa dan air garam selama 15 menit
pada proses penyerapan air dari dalam tanah dan amati perbedannya. Kemudia mengamati
oleh akar. Konsentrasi cairan yang berada di tekanan turgor, daun alang-alang dimasukkan
dalam jaringan akar lebih pekat dibandingkan kedalam air dan amati perubahannya. Kemudian
larutan mineral di dalam tanah yang mengamati osmosis, kentang yang dilubangi
mengakibatkan air berpindah dari dalam tanah tengah dan diberikan garam pada lubang
ke jaringan akar (Ulfa, 2020, p.111). tersebut dan diletakkan dalam cawan petri yang
Imbibisi adalah peristiwa masuknya air ke berisi larutan eosin, diamati perubahannya.
suatu zat melalui pori-pori, imbibisi disebut juga Kegiatan keenam mengamati difusi, kristal
dengan imbibisi atau osmosis penyerapan air. kalium permangat dimasukkan kedalam air
Imbibisi merupakan tahap yang sangat penting hangat dan air biasa dan amati perbedaannya,

2
Cut Zalfa Zahiya: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

dan terakhir batang alamanda dimasukkan Gambar 1. A. Jaringan Rhoe discholer aquadest
kedalam larutan methylene blue. B. jaringan Rhoe discholer garam
15% Perbesaran 10x10
Data, Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh adalah data kualitatif. Hasil pengamatan pada kacang hijau yang
Instrumen yang digunakan dalam praktikum ini direndam 15 menit pada air biasa dan air hangat
adalah mikroskop, cawan petri, gelas ukur, ditemukan perbedaan bentuk dari yang sebelum
erlenmeyer, dan penggaris. Teknik direndam berbentuk kecil dan setelah 15 menit
pengumpulan data yang digunakan adalah lebih besar. Kacang hijau yang direndam pada
melalui observasi atau pengamatan langsung air hangat lebih dari yang direndam pada air
terhadap tumbuhan preparat. biasa.
Proses ini disebut imbibisi. Imbibisi
Teknik Analisis Data
adalah proses masuknya air kedalam benih.
Teknik analisis data pada pengamatan ini
Imbibisi merupakan tahap yang sangat penting
adalah teknik analisis deskriptif yaitu hasil data
yang dapat menyebabkan peningkatan
yang didapatkan dilengkapi dengan penjelasan
kandungan air dari benih biji tersebut yang
yang berkaitan dengan data tersebut.
diperlukan untuk meningkatkan perubahan
Hasil dan Pembahasan kimiawi dalam benih biji sehingga benih
Hasil pengamatan pada preparat adam berkecambah (Suhendra, 2021).
hawa (Rhoe disholer) dengan perbesaran 10x10
yang telah ditetesi air garam 15% terlihat
sebagian zat warna memudar, hal ini
dikarenakan membran plasma terlepas dari
dinding sel yang menyebabkan zat warna
memudar.
Proses ini disebut Plasmolisis. Plasmolisis
A B
adalah respon dari sel tumbuhan yang terkena
larutan hypertonis. Proses terlepasnya
protoplasma dari dinding sel yang disebabkan
oleh air yang berada dalam vakoula merembes
keluar dari sel, yaitu bila tumbuhan berada pada
lingkungan yang kadar airnya rendah, maka
tumbuhan akan sulit menyerap air. Pada kasus
tertentu, air di dalam sel juga akan keluar. Bila C D
terjadi terus-menerus, maka selaput plasma akan
lepas dari dinding sel (Huda, 2020). Gambar 2. A. Kacang hijau air biasa sebelum
B. Kacang hijau air hangat sebelum
C. Kacang hijau air biasa setelah 15
menit D. Kacang hijau air hangat
setelah 15 menit

Hasil pengamatan pada sayatan kentang


yang sudah direndam dengan air garam dan
A B aquadest selama 15 menit diperoleh hasil
sayatan yang direndam dengan air garam
menjadi lunak dan yang direndam dengan
aquadest tekstur kentang keras.
3
Cut Zalfa Zahiya: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Proses ini disebut turgor, dimana air yang A B


berada pada kentang akan keluar dan diganti
dengan larutan garam sehingga tekstur dan Gambar 4. A. Daun alang-alang sebelum B.
permukaan berbeda. Daun alang-alang setelah 9 menit

Hasil pengamatan pada kentang diperoleh


hasil cairan eosin naik ke bagian dalam kentang
dan garamnya sudah terlarut. Hal disebabkan
oleh proses osmosis dimana cairan eosin yang
konsentrasinya rendah menuju ke konsentrasi
tinggi melalui membran.
A B

C D A B

Gambar 3. A. Sayatan kentang aquadest Gambar 5. A. Kentang sebelum B. Kentang


sebelum B. Sayatan kentang garam sesudah
15% sebelum C. Sayatan kentang Hasil pengamatan pada kristal kalium
aquadest setelah 15 menit D. permangat yang dilarutkan pada air biasa dan air
Sayatan kentang garam 15% hangat diperoleh hasil kristal kalium permangat
setelah 15 menit lebih cepat terlarut pada air biasa daripada air
Hasil pengamatan pada daun alang-alang hangat.
yang dimasukkan ke dalam air diperoleh hasil Proses ini disebut difusi. Difusi
daun alang-alang yang awalnya menggulung merupakan peristiwa berpindahnya suatu zat
setelah dimasukkan ke dalam air daunnya dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi
melebar, hal ini terjadi karena air masik ke ke bagian berkonsentrasi rendah. Difusi
dalam vakuola, vakuola membesar daun juga menggambarkan proses bertambah luasnya areal
membesar. penyebaran polutan yang disebabkan oleh
Proses ini disebut tekanan turgor. gerakan acak molekul-molekul polutan
Tekanan turgor adalah tekanan yang (Noviani, 2019).
ditimbulkan pada saat vakuola dan protoplasma
sel membesar ketika mengabsorsi air, dan
menyebabkan sel menjadi layu (wahyu, 2013).

A B

4
Cut Zalfa Zahiya: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Simpulan dan Saran


Simpulan
Simpulan yang didapatkan dalam kegiatan
praktikum ini adalah proses fisik-kimiawi sel
yaitu proses plasmolisis pada Rhoe discholer,
imbibisi pada kacang hijau, turgor pada kentang,
tekanan turgor pada dau alang-alang, osmosis
C D pada kentang, difusi pada kristal kalium
Gambar 6. A. Kristal kalium permangat air permangat, dan transportasi zat pada batang
hangat B. Kristal kalium air biasa alamanda.
C. Kristal kalium permangat air
Saran
hangat setelah 9 menit D. Kristal
kalium permangat air biasa setelah Praktikan harus lebih fokus saat
9 menit praktikum dan teliti dalam mengamati objek
Hasil pengamatan pada batang alamanda praktikum.
diperoleh hasil batang yang semula berwarna
hijau setelah direndam dalam cairan methylin Daftar Pustaka
blue berubah warna menjadi biru. Hal ini Bahtiar, E., T., Nugroho, N., Surjukusomo, S.,
& Karlinasari, L. 2016. Pengaruh
disebabkan oleh xilem yang mengangkut cairan Komponen Kimia dan Ikatan Pembuluh
methylin blue ke seluruh batang. terhadap Kekuatan Tarik Bambu. Jurnal
Proses ini disebut transportasi zat. Teknik Sipil, 23:1, 31-40.
Transportasi zat adalah transportasi tumbuhan Hasanah, U, Azia, P, A, Hayati, R, D, Astuti, W,
merupakan mekanisme proses pengambilan dan W, Taskirah, A, Liana, A, Rusmidin,
pengeluaran zat-zat ke seluruh tubuh tumbuhan. Nopiyanti, N, Lutfi, Veryani, A, N,
Samsi, A, N, Vertygo, S, Banna, M, Z,
Pada tumbuhan, tempat terjadinya transportasi
A, Sulastri, N, D, P, 2021. Anatomi dan
terbagi menjadi dua, yaitu pada tumbuhan fisiologi tumbuhan. Jawa barat: media
tingkat rendah penyerapan air dan zat hara yang sains Indonesia.
terlarut di dalamnya dilakukan melalui seluruh Huda, Z., N., Anggereani, S., Supriatno, B.
bagian tubuh, sedangkan pada tumbuhan tingkat 2020. Analisis Kesesuaian Lembar
tinggi proses pengangkutan dilakukan oleh Kerja Menggunakan Metode Ancor
pembuluh pengangkut yang terdiri dari xilem pada Praktikum Plasmolisis pada Sel
Tumbuhan. Jurnal Ilmiah Pendidikan
dan floem (Hasanah 2021).
Biologi, 6:4, 550-561.
Idrus, H., A., & Fuadiah, S. 2021. Uji Coba
Imbibisi pada Kacang Kedelai (Glycine
max) dan Kacang Hijau (Vigna radiata).
Prossiding SEMNAS, 1:3, 710-716.
Kuntari, F., R., Pranoto, S., & Sutresno, A.
2019. Studi Proses Difusi melalui
Membran dengan Pendekatan
Kompartemen. Jurnal Fisika dan
A B Aplikasinya, 15:2, 62-65.
Noviyani, D., Yudhi, & Yundari. 2019. Solusi
Persamaan Difusi Pada Larutan Gula
Gambar 7. A. Batang alamanda (Allamanda
Dengan Metode Beda Hingga. Buletin
cathartica) sebelum B. Batang Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya
alamanda (Allamanda cathartica) (Bimaster), 8:3, 573-578
setelah
5
Cut Zalfa Zahiya: Sifat Fisik dan Kimiawi Sel

Suhendra, D., & Siska, E. 2021. Pebedaan Bobot


dan Kadar Air Benih Kopi terhadap
Konsentrasi Hormon Giberellin (Ga3)
dan Jenis Air. Jurnal Agroplasma, 8:2,
28-36.
Ulfa, H., L., Falahiyah, R., & Singgih, S. 2020.
Uji Osmosis pada Kentang dan Wortel
Menggunakan Larutan NaCl. Jurnal
sainmar, 9:2, 110-116
Wahyu, E., R., Purnawani, K., I., & Nurhatika, Yustiningsih, M. 2018. Pemodelan Dan
S. 2013. Pengaruh Glomus Rekonstruksi Metabolisme: Tinjauan
Fasciculatum pada Tumbuhan Vegetatif dari Perkembangan Sistem Biologi.
Kedelai yang Terinfeksi Selerotium Mangifera Edu, 3:1, 52-61.
Rolfsii. Jurnal Sains da seni Pomits,
2:2, 64-68.

Anda mungkin juga menyukai