Anda di halaman 1dari 8

RESUME

FISIOLOGI TUMBUHAN

DISUSUN OLEH :
WIDYA PINONDANG SIRAIT
8226174013

PENDIDIKAN BIOLOGI KELAS B


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
TAHUN 2022
RESUME 1
TOPIK : TUMBUHAN DAN LINGKUNGANNYA
PEMATERI : HANIFAH MAJLAINI
RINGKASAN
Lingkungan merupakan kumpulan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun
yang beragam. Suatu lingkungan berdasarkan susunan dan fungsinya tersusun dari beberapa
komponen. Bagi tumbuhan tingkat rendah, pengambilan zat-zat dari lingkungan dilakukan
dengan cara difusi,osmosis dan transport aktif. Adapun manfaat air bagi tumbuhan di antaranya
adalah:
 Berperan dalam reaksi biokimia
 Berperan dalam sistem transportasi
 Berperan dalam sistem hidrolik
 Sebagai stabilisator
 Sumber H dan penghasil O dalam fotosintesis.
Mini riset yang dilakukan adalah : “Proses osmosis dan difusi”. Faktor-faktor yang
mempengaruhi difusi adalah suhu, berat molekul,kelarutan medium, beda potensial. Sementara
faktor-faktor yang mempengaruhi osmosis adalah suhu, berat molekul,kelarutan medium, luas
permukaan membran. Mini riset ini membahas bagaimana pengaruh suhu dan konsentrasi larutan
terhadapan difusi dan osmosis. Dari mini riset yang dilakukan diperoleh beberapa hal,
diantaranya :

 Pada proses osmosis dengan menggunakan kentang diperoleh bahwa pada konsentrasi
gula 0% dan konsentrasi air 100% (Hipotonik) menyebabkan kentang tenggelam karena
massa nya bertambah. Pada konsentrasi gula 50% dan 75% (Hipertonik) kentang
mengapung karena massanya berkurang (gbr 1). Setelah 30 menit panjang kentang pada
air biasa bertambah sedangkan pada larutan gula 50% dan 75 % . Panjang kentang
berkurang, karena konsentrasi larutan di dalam sel kentang lebih tinggi dibanding
konsentrasi air yang menyebabkan larutan air masuk ke dalam kentang. Berkurannya
panjang kentang ini disebabkan karena larutan gula memiliki konsentrasi tinggi
sedangkan molekul di dalam sel hipotonik yang menyebabkan keluarnya larutan dari
dalam sel kentang.
 Pada proses difusi didapatkan bahwa saat teh celup di masukkan ke dalam air dengan
suhu yang berbeda menyebabkan perbedaan kecepatan berdifusinya. Difusi yang terjadi
di air bersuhu tinggi lebih cepat dibandingkan dengan air yang bersuhu rendah. Gerakan
molekul akan lebih cepat ketika kenaikan suhu, ketika suhu semakin tinggi partikel akan
mendapat energi lebih besar untuk bergerak sehingga kecepatan difusinya semakin besar.
 Suhu mempengaruhi kecepatan difusi pada larutan, semakin tinggi suhu maka semakin
cepat proses difusi. Konsentrasi larutan memperngaruhi osmosis, semakin tinggi larutan/
semakin pekat maka semakin cepat peristiwa osmosis terjadi
RESUME 2

TOPIK : TRANSPIRASI
PEMATERI : ELITA ASRI
RINGKASAN
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan melalui stomata. Kemungkinan kehilangan air dari jaringan tanaman melalui bagian
tanaman yang lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut sangat kecil dibandingkan
dengan yang hilang melalui stomata.
Manfaat Transpirasi
• Transpirasi dapat membawa garam mineral dari dalam tanah.
• Transpirasi dapat mencegah kenaikan temperatur yang membahayakan bagi tanaman.
• Transpirasi dapat menyuplai air yang cukup untuk melakukan fotosintesis agar
keberlangsungan hidup dapat terjamin
Mini riset yang dilakukan adalah mengetahui factor yang mempengaruhi
banyaknya uap air yang dihasilkan pada transpirasi di Tanaman Syzygium aqueum. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan didapatkan beberapa poin diantaranya:
 Pada bungkusan yang berisi empat helai daun ditemukan lebih banyak uap air
dibandingkan dengan dua perlakuan lainnya.
 Pada daun yang dibungkus (tanaman di tempat terik) memiliki uap air lebih banyak
dibandingkan dengan daun yang dibungkus pada tanaman di tempat sejuk.
Proses transpirasi yang dilakukan pada percobaan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Jumlah Daun : Semakin banyak daun, maka semakin banyak stomata sehingga semakin
besar transpirasinya
b. Luas permukaan daun : Daun yang lebar memiliki jumlah stomata yang banyak,
sehingga mengakibatkan tingginya laju transpirasi
c. Ketebalan daun : Daun yang tebal memiliki kutikula yang lebih tebal dibanding dengan
daun yang tipis. Kutikula yang tebal dapat menghalangi terjadinya transpirasi
d. Cahaya matahari : Cahaya matahari turut berperan dalam proses transpirasi. Semakin
tinggi intensitas cahaya, maka laju transpirasi akan semakin cepat.
e. Suhu : Semakin rendah suhu tempat tinggal tanaman maka laju transpirasi semakin
meningkat.
RESUME 3

TOPIK : TANAH DAN NUTRISI TUMBUHAN


PEMATERI : THIFAL ZAHRAH
RINGKASAN
Tanah adalah media tempat tumbuhnya tanaman. Tumbuhan menggunakan tanah untuk
menyerap makanan untuk pertumbuhannya. Kesuburan tanaman tergantung pada unsur hara
yang tersedia di dalam tanah. Unsur hara yang dapat diserap tanaman dari dalam tanah adalah
unsur hara dalam bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman. Unsur hara terbagi menjadi 2 yaitu
Makro, unsur-unsur yang terjadi dalam konsentrasi tinggi di dalam bahan tanaman atau cairan di
dalam tanaman. Mikro, unsur-unsur yang hanya penting pada jumlah/konsentrasi yang sangat
rendah.
Nutrisi tanaman merupakan penyediaan /suplai dan absorbsi senyawa-senyawa kimia
yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan metabolisme tanaman. Nutrient adalah senyawa-
senyawa kimia yg dibutuhkan oleh organisme (termasuk tanaman). Nutrisi tanaman mempelajari
tentang unsur hara yang diperlukan oleh tanaman serta fungsi unsur-unsur tersebut pada
kehidupan tanaman. Pertumbuhan dan mutu tanaman sangat dipengaruhi oleh kadar nutrisi yang
tersedia dalam media tanam dan dapat diserap oleh tanaman.
Mini riset yang dilakukan peneliti ini adalah mengetahui : “Mengetahui efek kekurangan
nutrisi tertentu pada tumbuhan jagung (Zea mays L.) yang dijadikan sebagai sample
percobaan”. Dengan menggunakan pupuk N, pupuk N+TSP, pupuk N+TSP+KCL, pupuk NPK
Mutiara. Melalui penelitian ini ditemukan beberapa hal diantaranya:
 Pada perlakuan dengan menggunakan pupuk N saja tanaman mengalami defisiensi
ataupun gejala yang paling terlihat ditunjukkan oleh tanaman yang paling kerdil dari
tanaman lainnya, daunnya mengkriting, serta daunnya berwarna hijau tetapi pucat.
 Perlakuan dengan menggunakan MPK Mutiara menghasilkan tanaman yang tumbuh
dengan baik dikarenakan hanya dengan satu kali pemberian pupuk dapat mencakup
beberapa unsur sehingga lebih efesien dalam penggunaannya bila dibandingkan dengan
pupuk tunggal. Pemberian pupuk tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman jagung
khususnya pemberian unsur Nitrogen yang berperan dalam peningkatan tinggi tanaman,
pembentukkan klorofil, sedangkan pada unsur Fosfor dan Kalium berperan dalam
peningkatan pertumbuhan akar
 Ketersediaan unsur N pada tanaman dapat membantu pembentukan klorofil dan dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman, nitrogen sangat diperlukan dalam pembentukan
vegetative seperti akar, batang dan daun
RESUME 4
TOPIK : ENZIM
PEMATERI : LASTIAR H. PARDEDE

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal
menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga
ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun.
Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang
tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein.
Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik)
dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik). Enzim mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a) Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
b) Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari
protein yang mempunyai sifat thermolabil.
c) Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
d) Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh
ektoenzim: amilase,maltase.
e) Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang
mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan penguraian
lemak.

Dari mini riset yang dilakukan dengan judul “Proses Pencoklatan Enzimatis Pada Buah Apel
Dan Beberapa Cara Pencegahannya” diperoleh beberapa kesimpulan melalui hasil pengamatan
yang dilakukan , diantaranya :

 Reaksi pencoklatan enzimatis adalah reaksi yang disebabkan oleh oksidasi senyawa
fenolik pada buah yang dikatalisis oleh enzim polifenol oksidase (PPO) ketika buah
mengalami kerusakan struktur sel dan kemudian menghasilkan senyawa kuinon dan
menyebabkan apel berwarna coklat. Ada 3 larutan yang digunakan oleh peneliti dalam
mencegah reaksi pencoklatan pada apel diantaranya : penggunaan larutan garam,
larutan gula dan perasan air lemon. Dan ketiga larutan tersebut berperan sebagai
inhibitor yang menghambat kerja enzim polifenol oksidase (PPO dengan cara
menurunkan pH permukaan buah apel.
 Beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya pencoklatan (browning) pada apel
adalah : keberadaan enzim enzim polifenolase/ PPO , oksigen dan pH permukaan buah
apel.
 Diantara ketiga larutan berbeda yang digunakan pada percobaan ini dapat disimpulkan
bahwa cara paling efektif untuk mencegah terjadinya proses pencoklatan pada apel
adalah dengan menggunakan perasan buah lemon karena kandungan Vitamin C
RESUME 5

TOPIK : RESPIRASI AEROB

PEMATERI : PUTRI FEBIOLA SIREGAR


RINGKASAN :
Respirasi adalah proses penguraian bahan makanan yang menghasilkan energi. Respirasi
dilakukan oleh semua penyusun tubuh, baik sel-sel tumbuhan maupun sel hewan dan manusia.
Respirasi dilakukan baik pada siang maupun malam hari. Sebagaimana kita ketahui dalam semua
aktivitas makhluk hidup memerlukan energi begitu juga dengan tumbuhan. Respirasi terjadi pada
seluruh bagian tubuh tumbuhan, pada tumbuhan tingkat tinggi respirasi terjadi baik pada akar,
batang maupun daun dan secara kimia pada respirasi aerobik pada karbohidrat (glukosa) adalah
kebalikan fotosintesis.
Katabolisme disebut juga respirasi, merupakan proses pemecahan bahan organik menjadi
bahan anorganik dan melepaskan sejumlah energi (reaksi eksergonik). Energi yang lepas tersebut
digunakan untuk membentuk adenosin trifosfat (ATP), yang merupakan sumber energi untuk
seluruh aktivitas kehidupan. Pada prinsipnya katabolisme merupakan reaksi reduksi-oksidasi
(redoks), karena itu dalam reaksi tersebut diperlukan akseptor elektron untuk menerima elektron
dari reaksi oksidasi bahan organik.

Percobaan yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya respirasi


aerob dan hasil nya berupa senyawa CO 2 dengan menggunakan 2 botol kaca yang diisi dengan
udara dan kapur dengan volume yang sama. Dan juga menggunakan kecambah kacang hijau
yang dibungkus dengan kain kasa untuk tetap memperoleh 02 dari lingkungan melalui pori-pori
kasa. Kemudian dibiarkan selama 1 jam di tempat gelap. Melalui percobaan tersebut didapati
beberapa hal, diantaranya :

 Pada botol A yang berisi kecambah, ditemukan air tampak lebih keruh,
dikarenakan di dalam botol tersebut terjadi proses respirasi yang menghasilkan gas
C02.Hal ini terjadi karena larutan kapur mampu mengikat senyawa karbondioksida.
Pada botol percobaan ini hasil respirasinya meningkat tinggi sehingga panas yang
dihasilkan dan dilepas pada lingkungan sangat tinggi pula

 Pada botol B tidak mengalami perubahan apapun karena tidak terjadi proses respirasi
didalamnya sehingga botol nya tampak lebih jernih dari hal-hal yang mengendap di
dasar udara.

 Respirasi menghasilkan CO2 yang ditandai dengan keruhnya air kapur dan
ditemukannya uap air yang menempel pada dinding gelas, hal ini menunjukkan
bahwa proses respirasi melepaskan CO2 dan juga uap air (H2O)
RESUME 6
TOPIK : RESPIRASI ANAEROB (FERMENTASI)

PEMATERI : WAHYUNI LUBIS


RINGKASAN :

Respirasi anaerob merupakan proses pemecahan glukosa guna membebaskan energi


dengan kondisi lingkungan tanpa oksigen. Dimana, respirasi ini terjadi ketika kondisi kurang
menguntungkan. Pada manusia dan hewan, misalnya, proses respirasi ini terjadi saat tubuh
memerlukan energi secara cepat. Selain itu, respirasi ini hanya terjadi pada sel otot manusia dan
pada makhluk hidup tingkat rendah. Ada beberapa jenis respirasi anaerob yang perlu diketahui,
diantaranya anaerob fakultatif, dan anaerob obligat. Anaerob fakultatif adalah respirasi yang
dapat terjadi ketika kondisi tidak ada oksigen, namun masih dapat melakukan respirasi bila ada
oksigen. Sedangkan anaerob Obligat adalah respirasi yang hanya akan terjadi ketika tidak ada
oksigen sama sekali.

Metabolisme juga berperan mengubah zat yang beracun menjadi senyawa yang tak
beracun dan dapat dikeluarkan dari tubuh. Proses ini disebut detoksifikasi. Umumnya, hasil akhir
anabolisme merupakan senyawa pemula untuk proses katabolisme. Hal itu disebabkan sebagian
besar proses metabolisme terjadi di dalam sel. Mekanisme masuk dan keluarnya zat kimia
melalui membran sel mempunyai arti penting dalam mempertahankan keseimbangan energi dan
materi dalam tubuh. Proses sintesis dan penguraian berlangsung dalam berbagai jalur
metabolisme.
Mini riset yang dilakukan adalah: “Pengaruh Jumlah Glukosa pada Respirasi
Anaerob”. Dari mini riset yang dilakukan diperoleh beberapa hal, diantaranya :

 Saat terjadi fermentasi terjadi pembentukan energi yang menghasilkan gas


karbondioksida dan terjadi dikeadaan anaerob serta menghasilkan alkohol.

 Glukosa bertindak sebagai substrat utama yang disukai oleh ragi. Bakteri yang terdapat
dalam ragi tersebut adalah Sacharomyces cerevesiae. Dimana semakin banyak glukosa
yang kita tambahkan maka semakin banyak pula karbondioksida

 Kerja dan proses Sacharomyces cerevisiae tidak memerlukan oksigen dalam


respirasinya maka Asam Piruvat akan di ubah menjadi Asetal dehide yang kemudian
dijadikan Etanol.

 Fermentasi merupakan proses peragian makanan oleh jamur dan bakteri yang
berlangsung dalam keadaan anaerob dengan bantuan enzim dan menghasilkan energi.

 Suhu fermentasi mempengaruhi lama fermentasi kerena pertumbuhan mikroba


dipengaruhi suhu lingkungan fermentasi.Jika suhu terlalu rendah,maka fermentasi
berlangsung sangat lambat dan sebaliknya jika suhu terlalu tinggi maka mikrobaakan
mati sehingga proses fermentasi tidak akan berlangsung.
RESUME 7
TOPIK : FIKSASI NITROGEN

PEMATERI : WIDYA PINONDANG SIRAIT


RINGKASAN :
Fiksasi Nitrogen adalah proses penggabungan nitrogen atmosfer dengan unsur- unsur lain
untuk membentuk senyawa yang berguna. Proses Fiksasi Nitrogen bisa dilakukan secara alami
dan buatan. Tumbuhan mampu menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat yang ditemukan didalam
tanah. Tanah berperan dalam siklus mineral terutama siklus nitrogen, fosfor, sulfur dan siklus
karbon. Bakteri yang berperan dalam siklus nitrogen salah satunya adalah Azotobacter. Bakteri
ini bersifat nonsimbiosis yang mampu mengikat Nitrogen bebas dari udara dan hidup di daerah
rizhospere yang bersifat heterotrofik. Bakteri ini berfungsi sebagai pengikat N 2 bebas yang
mempunyai pengaruh terhadap sifat fisik dan kimia tanah sehingga mampu meningkatkan
kesuburan tanah. Populasi bakteri nitrifikasi dalam tanah akan mempengaruhi rasio konsentrasi
nitrogen dalam tanah, sehingga populasi mikroba merupakan indikator tingkat kesuburan tanah.
Fiksasi (penambatan) nitrogen adalah reaksi reduksi N2 menjadi NH4 + , dan diketahu
sejauh ini bahwa reaksi ini hanya dapat dilakukan oleh mikroorganisme prokariot. Reaksi
keseluruhan penambatan N adalah sebagai berikut:
N2 + 8e + 16ATP + H2O → 2NH3 + H2 + 16ATP + 16pi + 8H
Mini riset yang dilakukan adalah : ‘’Mengetahui efek nutrisi tertentu pada tumbuhan
yang Arachis hypogaea L menggunakan pupuk Plantcatalys”. Dari hasil percobaan yang
dilakukan didapatkan beberapa hal diantaranya:
 Dengan menggunakan pupuk saja tanaman mengalami defisiensi ataupun gejala yang
paling terlihat ditunjukkan oleh tanaman yang paling kerdil dari tanaman lainnya,
daunnya mengkriting, serta daunnya berwarna hijau tetapi pucat.
 Perlakuan yang paling baik dalam percobaan ini adalah dengan menggunakan pupuk
plantcatalys dikarenakan memiliki kelebihan dibandingkan dengan pupuk lain karena
hanya dengan satu kali pemberian pupuk dapat mencakup beberapa unsur sehingga
lebih efesien dalam penggunaannya bila dibandingkan dengan pupuk tunggal.
 Faktor yang mempengaruhi ertumbuhan kacang tanah Sumber makanan (Bahan
Organik dan perakaran), Mikroorganisme lain (sbg kompetitor di rizosfir), Lingkungan,
pH, Temperatur dan Cahaya, Kelembaban Tanah, Kemasaman tanah, Faktor ekologi.
 Pemberian pupuk tersebut mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang tanah
khususnya pemberian unsur Nitrogen yang berperan dalam peningkatan tinggi tanaman,
pembentukkan klorofil, sedangkan pada unsur Fosfor dan Kalium berperan dalam
peningkatan pertumbuhan akar.

Anda mungkin juga menyukai