Anda di halaman 1dari 8

Fotosintesis

KELOMPOK 2:

 A.SUSAN ATIRA
 RISKA NABILA
 I MADE KERTA BUANA
 FADLI S MANEKA
 NOVA N N NOADJI
 FATIHA NABILA
 NUR SUCIANA HENDANG
 RENA ANNA AULIA
 WIRYO DWIKY SAPUTRA
 MARDIANTI DIANDRA
 MELDA ZAHRA
 WANDI
 FADEL
 GUSTI PUTU RIKI
 ILHAM.M
 GINA AULIA RAMADHANI
 INTAN
Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pengubahan senyawa air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil sehingga menghasilkan senyawa
glukosa (C6H12O6). Glukosa yang dihasilkan selain digunakan langsung oleh tumbuhan juga
akan disimpan dalam bentuk makanan (buah). Tidak hanya glukosa, dalam proses
fotosintesis, tumbuhan juga menghasilkan oksigen (O2) yang dibutuhkan manusia dan
hewan.
Laju fotosintesis secara spesifik sebenarnya tidak hanya dipengaruhi oleh karbon dioksida
(CO2) air (H20), dan cahaya, tetapi juga ada faktor lain seperti suhu, umur daun, tahap
pertumbuhan tanaman, translokasi karbohidrat, dan kadar fotosintat. Walaupun begitu yang
menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah karbon dioksida, air, dan
cahaya.
Dalam fotosintesis terdapat dua reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Dinamakan
reaksi terang sebab prosesnya membutuhkan cahaya, sedangkan reaksi gelap tidak
membutuhkan cahaya. Tetapi bukankah fotosintesis membutuhkan cahaya matahari, mengapa
ada reaksi gelap?
Secara keseluruhan fotosintesis tetap memerlukan cahaya, namun cahaya matahari yang
diserap klorofil hanya digunakan pada reaksi terang. Dalam reaksi terang terjadi proses yang
menghasilkan molekul ATP dan NADPH2. Selain dua molekul tersebut reaksi terang juga
menghasilkan oksigen yang bisa dibilang hanya merupakan produk sampingan dari
fotosintesis. Setelah reaksi terang, kemudian berlanjut ke reaksi gelap dimana molekul ATP
dan NADPH2 diproses menjadi glukosa. Pada reaksi gelap tidak diperlukan cahaya matahari.
Pengertian Metabolisme pada Tumbuhan
Metabolisme adalah semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme termasuk yang terjadi
di tingkat seluler. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi
selalu menggunakan katalisator enzim. Reaksi-reaksi tersebut adalah dasar dari kehidupan,
yang membuat sel dapat tumbuh dan bereproduksi, mempertahankan strukturnya, dan
merespon lingkungannya. Secara keseluruhan, metabolisme bertanggung jawab terhadap
pengaturan materi dan sumber energi dari sel. Peran metabolisme inilah yang menjadikan
suatu reaksi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup.

Tumbuhan menghasilkan metabolit sekunder yang berfungsi untuk melindungi tumbuhan


tersebut dari serangan bakteri, jamur, serangga dan jenis pathogen lainnya serta tumbuhan
mampu menghasilkan vitamin untuk kepentingan tumbuhan itu sendiri dan hormon-hormon
yang merupakan sarana bagi tumbuhan untuk berkomunikasi antara organ atau jaringannya
dalam mengendalikan dan mengkordinasikan pertumbuhan dan perkembangannya.

Tumbuhan mengalami proses metabolisme yang terdiri dari Anabolisme dan Katabolisme.
Anabolisme yaitu pembentukan senyawa yang lebih besar dari molekul-molekul yang lebih
kecil, yaitu pati, selulosa, protein, lemak dan asam lemak. Proses ini membutuhkan energi.
Sedangkan Katabolisme adalah menguraikan molekul yang besar menjadi molekul yang lebih
kecil dan menghasilkan energi.

Metabolisme tumbuhan juga meliputi proses respirasi di mana mereka membutuhkan oksigen
dan mengeluarkan karbon-dioksida seperti manusia.
Sejarah Penemuan Fotosintesis Pada
Tumbuhan
ARISTOTELES

Sekitar 350 tahun sebelum masehi, seorang filsuf Yunani terkenal bernama Aristoteles
menyatakan bahwa tumbuhan adalah makhluk hidup yang juga membutuhkan makanan
seperti halnya manusia dan binatang.

THEOPHRATUS

50 tahun setelahnya, murid Aristoteles bernama Theophratus menyatakan bahwa tumbuhan


memperoleh makanan dari tanah yang diambil melalui akarnya. Pada saat itu belum diketahui
tentang zat hara yang terdapat dalam tanah.

JAN BAPISTA VAN HELMONT

Pada tahun 1648, Jan Baptista van Helmont melakukan eksperimen tentang fotosintesis.
Dilansir dari Biology LibreText, van Helmont menanam pohon willow seberat 2,27 kilogram
dalam sebuah pot berisi tanah. Setelah 5 tahun kemudian, pohon willow tumbuh seberat 67,7
kilogram dan ternyata tanah dalam pot hanya berkurang sebanyak 57 gram saja. Sehingga van
Helmont menyimpulkan bahwa tumbuhan tidak memperoleh massa tubuhnya dengan
mengambil tanah namun bergantung pada air.

JOSEPH PRIESTLEY

Pada tahun 1772 percobaan fotosintesis kembali dilakukan oleh Joseph Priestley. Priestley
memasukkan seekor tikus kedalam toples tertutup dengan lilin yang menyala. Perlahan tikus
itu mati karena oksigen dalam toples habis terbakar oleh lilin. Priestley kemudian
menambahkan tanaman pada toples yang baru. Tikus didalamnya tidak mati padahal lilinnya
tetap menyala. Percobaan Priestley menemukan bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen.
Percobaan ini sekaligus adalah sejarah penemuan gas oksigen.
JAN INGENHOUSZ

Pada 1779, fotosintesis akhirnya ditemukan oleh seorang dokter sekaligus ilmuwan asal
inggris bernama Jan Ingenhousz. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Ingenhousz
menemukan proses fotosintesis di mana tumbuhan hijau memerlukan cahaya Matahari untuk
meghasilkan oksigen bagi makhluk hidup lainnya.

NICHOLAS THEODORE DE SAUSSURE

Nicholas Theodore de Saussure Pada 1804, menemukan bahwa fotosintesis tidak hanya
membutuhkan sinar Matahari dan air, namun juga nutrisi dari dalam tanah.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi


Fotosintesis
1.CAHAYA

Cahaya adalah faktor kunci untuk berfungsinya fotosintesis:

A.) Intensitas Cahaya Semua tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda. Tanaman
C3 (kacang, kapas, kedelai, kentang dan gandum) kurang toleran terhadap cahaya, sehingga
intensitas cahaya yang tinggi tidak meningkatkan intensitas fotosintesis. Di sisi lain, jenis
tanaman C4 (tebu, jagung dan sorgum)lebih toleran terhadap cahaya, sehingga Intensitas
cahaya yang tinggi dapat meningkatkan intensitas fotosintesis.

B.) Panjang Gelombang Cahaya Setiap spektrum warna memiliki panjang gelombang yang
berbeda-beda. Namun, klorofil sangat efektif pada panjang gelombang cahaya, sehingga
dapat menyerap lebih banyak warna merah dan biru.

2.SUHU

Semua tumbuhan membutuhkan suhu yang berbeda. Untuk tanaman C3, suhu optimum yang
dibutuhkan adalah sekitar 20-26°C. Untuk tanaman C4, suhu optimum yang diperlukan untuk
fotosintesis adalah sekitar 35-40 °C.

3.UMUR TANAMAN

Saat tanaman dewasa, jaringan mereka menjadi lebih lengkap, meningkatkan efisiensi dan
kecepatan proses fotosintesis.

4. KONSENTRASI KARBON DIOKSIDA

Karbon dioksida (CO2) dan oksigen (O2) memiliki pengaruh besar pada fotosintesis.
Semakin tinggi konsentrasi karbon dioksida di udara, maka semakin tinggi laju fotosintesis.
Berbeda dengan karbon dioksida, konsentrasi oksigen yang lebih tinggi dapat mengurangi
intensitas fotosintesis.

5. AIR DAN NUTRISI

A.) Air adalah zat yang diperlukan oleh tumbuhan. Air adalah salah satu jenis zat yang
termasuk ke dalam kelompok zat cair. Peristiwa masuk dan keluarnya air dari tumbuhan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Pada saat kondisi lingkungan lembap atau jumlah uap
air di lingkungan tinggi, maka air akan masuk ke dalam tumbuhan.

Akan tetapi, apabila lingkungan di sekitar tumbuhan kering atau jumlah uap air di
lingkungan rendah, uap air akan keluar dari tumbuhan melalui stomata yang terdapat di
daun. Proses ini disebut transpirasi.

Air yang ada di dalam tanah masuk ke dalam sel tumbuhan karena adanya perbedaan
konsentrasi air. Konsentrasi adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam
volume tertentu. Apabila terjadi perpindahan molekul zat terlarut dari konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah, maka proses perpindahan ini disebut difusi. Apabila terjadi
perpindahan molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui
membran semipermeabel, maka proses perpindahan ini disebut osmosis.

Berikut ini jaringan yang dilalui oleh air ketika masuk ke akar:

1. Epidermis
2. Korteks
3. Endodermis
4. Perisikel
5. Xylem

Pertama-tama, air diserap oleh rambut-rambut akar. Kemudian, air masuk ke sel epidermis
melalui proses secara osmosis. Selanjutnya, air akan melalui korteks. Dari korteks, air
kemudian melalui endodermis dan perisikel. Selanjutnya, air masuk ke jaringan xilem yang
berada di akar. Setelah tiba di xilem akar, air akan bergerak ke xilem batang dan ke xilem
daun.
B.) Nutrisi sangat di butuhkan bagi Semua bagian tumbuhan yaitu, akar, batang, daun serta
bagian lainnya. Agar kebutuhan nutrisi di setiap bagian tumbuhan terpenuhi, maka
dibutuhkan suatu proses pengangkutan nutrisi hasil fotosintesis berupa gula dan asam amino
ke seluruh tubuh
tumbuhan. Pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan terjadi
melalui pembuluh floem.

Perjalanan zat-zat hasil fotosintesis dimulai dari sumbernya yaitu daun (daerah yang
memiliki, konsentrasi gula yang tinggi) ke bagian tanaman lain yang dituju (daerah yang
memiliki konsentrasi gula yang rendah).

Tanaman juga dapat tumbuh subur karena di sokong oleh unsur hara makro dalam jumlah
besar dan unsur hara mikro dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung
jenis tanaman.

 Unsur hara makro sendiri dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu :

1. Nitrogen (N)
2. Phosfor (P)
3. Kalium (K)
4. Sulfur/belerang (S)
5. Calsium (Ca)
6. Magnesium (Mg)

 Unsur hara mikro juga dibagi menjadi beberapa bagian,yaitu :

1. Klorin (Cl)
2. Zat besi (Fe)
3. Mangan (Mn)
4. Tembaga (Cu)
5. Seng (Zn)
6. Boron (B)
7. Molibdenum (Mo)
Mekanisme Prosedur Terjadinya Reaksi
Terang dan Gelap dalam Proses
Fotosintesis
REAKSI TERANG

Cahaya matahari diubah menjadi energi kimia di dalam kloroplas untuk memicu reaksi
terang. Reaksi ini melibatkan pemisahan air menjadi oksigen, proton dan elektron yang
digunakan sebagai salah satu bahan pembentuk gula.

REAKSI GELAP

Reaksi gelap tidak memerlukan sinar matahari, tetapi reaksi ini tidak dapat terjadi tanpa
reaksi terang awal. Tujuan dari reaksi gelap adalah untuk mengubah karbon dioksida menjadi
glukosa.

SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai