Agenda
Tujuan.
Strategi Pemanfaatan
Manfaat
Sumberdaya Lahan
LAHAN
Bagian dari bentanga lam (landscape) yang
mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk
iklim, topografi/relief, tanah, hidrologi, dan bahkan
keadaan vegetasi alami yang semuanya secara
potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan
lahan. Lahan dalam pengertian yang luas termasuk
yang dipengaruhi oleh berbagai aktivitas manusia
baik di masa lalu maupun sekarang.
KARAKTERISTIK LAHAN
Sifat lahan yang dapat diukur atau diestimasi, seperti :
Temperatur Kematangan gambut
Udara Kapasitas tukar kation liat
Curah hujan Kejenuhan basa, pH H2O, C-organik, salinitas, alkalinita
Lamanya masa kering Kedalaman bahan sulfidik, lereng
Kelembaban udara Bahaya erosi, genangan
Drainase Batuan di permukaan
Tekstur Singkapan batuan
Bahan kasar
Kedalaman tanah
Ketebalan gambut
Karakteristik lahan dapat dirinci dan diuraikan yang mencakup keadaan fisik lingkungan dan tanahnya. Data tersebut digunakan untuk keperluan
interpretasi dan evaluasi lahan bagi komoditas tertentu
KUALITAS LAHAN
Kualitas lahan dapat berperan
positif atau negatif terhadap
Kualitas lahan ada yang bisa penggunaan lahan tergantung
Kualitas lahan adalah sifat-sifat diestimasi atau diukur secara dari sifat-sifatnya.
pengenal atau attribute yang langsung di lapangan, tetapi
bersifat kompleks dari pada umumnya ditetapkan dari Positif : menguntungkan bagi suatu
sebidang lahan. pengertian karakteristik lahan. penggunaan.
Negatif : Merugikan
S1 S2 S3 N
Persyaratan karakteristik lahan untuk masing-masing komoditas pertanian umumnya berbeda, tetapi
ada sebagian yang sama sesuai dengan persyaratan tumbuh komoditas pertanian tersebut. Persyaratan
tersebut terutama terdiri atas energi radiasi, temperatur, kelembaban, oksigen, dan hara.
POTENSI SUMBERDAYA LAHAN DI INDONESIA
STRATEGI PEMANFAATAN SUMBERDAYA LAHAN
Pemanfaatan sumberdaya lahan potensial tersedia untuk perluasan areal pertanian harus sesuai dengan peruntukkannya. Kawasan yang diarahkan untuk
01 pertanian lahan basah dan lahan kering tanaman pangan semusim harus dimanfaatkan untuk tanaman semusim pangan dan hortikultura). Komoditas
bioenergi non pangan dan perkebunan lainnya diarahkan pada lahan kering potensial untuk tanaman tahunan.
Alih fungsi lahan dari lahan pertanian produktif ke non pertanian dan alih fungsi lahan dari lahan tanaman pangan ke non pangan (perkebunan) perlu
dihindari, antara lain dengan adanya sistem insentif bagi petani yang bergerak di bidang pertanian tanaman pangan. Alih fungsi lahan, khususnya sawah,
02 diharapkan menurun setelah disahkan Undang-undang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLPPB). Selain itu, perlu adanya
percepatan penyiapan dukungan kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan Reforma Agraria.
Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan yang ada melalui peningkatan produktivitas, dan pengembangan inovasi teknologi yang
03 lebih mengutamakan kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan. Selain itu, perlu adanya diversifkasi pertanian dan percepatan
pengembangan potensi genetik dan teknologi produksi tanaman bioenergi non pangan.
Percepatan penelitian dan pengembangan, terutama inventarisasi lahan dikawasan Timur Indonesia dan re-evaluasi
04 lahan tersedia dan lahan terlantar yang sudah dilepas.
1. Lahan merupakan bagian dari bentangalam (landscape) yang mencakup pengertian lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, tanah,
KESIMPULAN
hidrologi, dan bahkan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh terhadap penggunaan lahan.
2. Informasi dan data potensi sumberdaya lahan Indonesia masih sangat bervariasi, dimana data yang rinci masih terbatas. Data sumberdaya lahan
yang rinci biasanya divisualisasikan pada peta sumber daya lahan/tanah dengan skala besar (skala peta >1:100.000) dan sebaliknya. Pada skala kecil
atau eksplorasi (1:1.000.000) untuk seluruh kawasan Indonesia telah tersedia informasi potensi sumberdaya lahan dalam bentuk Atlas Sumberdaya
Lahan Eksplorasi Indonesia, Atlas Arahan Tata Ruang Pertanian Indonesia, Atlas Pewilayahan Komoditas Pertanian Nasional, dan Atlas
Sumberdaya Iklim/ Agroklimat. Peta sumberdaya lahan/tanah pada skala ini bermanfaat untuk perencanaan dan pengembangan pertanian di tingkat
nasional.
3. Pemanfaatan lahan potensial untuk perluasan areal pertanian harus sesuai dengan peruntukannya. Kawasan untuk pertanian lahan basah dan lahan
kering tanaman pangan semusim harus dimanfaatkan untuk tanaman pangan dan hortikultura. Komoditas penghasil bioenergi nonpangan dan
perkebunan diarahkan pada lahan kering potensial untuk tanaman tahunan. Pemanfaatan lahan terlantar perlu diiringi dengan pengembangan
varietas yang mempunyai daya adaptasi tinggi pada lahan suboptimal.
Lahan potensial maupun lahan tersedia untuk
perluasan areal pertanian di Indonesia masih
cukup luas, namun dengan semakin derasnya
kebutuhan akan lahan, baik lahan untuk pertanian
maupun non pertanian, maka perlu kehati-hatian
SARAN