Anda di halaman 1dari 10

PKM PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN HORTIKULTURA

DALAM RANGKA KONSERVASI LAHAN UNTUK


MENINGKATKAN HASIL PERTANIAN

Denny Maliangkay
Universitas Negeri Manado
dennymaliangkay@unima.ac.id

ABSTRAK
Salah satu bagian penting dari budi daya pertanian yang sering terabaikan oleh para
praktisi pertanian di Indonesia adalah konservasi tanah. Hal ini terjadi antara lain
karena dampak degradasi tanah tidak selalu segera terlihat di lapangan, atau tidak
secara drastis menurunkan hasil panen. Lahan merupakan bagian dari bentang lahan
(Lanscape) yang meliputi lingkungan fisik termasuk iklim, topografi/relief, hidrologi
tanah dan keadaan vegetasi alami yang semuanya secara potensial akan berpengaruh
terhadap penggunaan lahan. Kondisi sosial ekonomi dan sumber daya masyarakat
menjadi pertimbangan sehingga tindakan konservasi yang dipilih diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas lahan, menambah pendapatan petani serta memperkecil
risiko degradasi lahan. Pada dasarnya teknik konservasi dibedakan menjadi tiga yaitu:
(a) vegetatif; (b) mekanik; dan (c) kimia. Metode yang digunakan adalah metode
Aplikasi dilapangan, kegiatan pengolahan lahan dilapangan, dan diskusi Tanya jawab.
Metoda vegetatif yaitu metoda konservasi dengan menanam berbagai jenis tanaman
penutup tanah, tanaman penguat teras, penanaman dalam strip, pergiliran tanaman serta
penggunaan pupuk organik dan mulsa. Metoda sipil teknis yaitu suatu metoda
konservasi dengan mengatur aliran permukaan sehingga tidak merusak lapisan olah
tanah (Top Soil) yang bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Usaha konservasi
dengan metoda sipil teknis ini yaitu membuat bangunan-bangunan konservaasi antara
lain pengolahan tanah menurut kontur, pembuatan guludan, teras, dan saluran air

PENDAHULUAN lingkungan fisik termasuk iklim,


1. Analisis Situasi topografi / relief, hidrologi tanah dan
Lahan digunakan sebagai media keadaan vegetasi alami yang semuanya
untuk memulai perencanaan. Setiap secara potensial akan berpengaruh
lahan mempunyai kapasitas yang terhadap penggunaan lahan.
berbeda-beda. Ada lahan yang bisa Pencemaran terhadap
ditanami tamanan yang dapat sumberdaya alam dan lingkungan hidup
berproduksi dengan kualitas terbaik disebabkan karena perubahan
Praktek pertanian yang buruk ini tidak penggunaan lahan. Perubahan terjadi
hanya ditemui di Indonesia, tetapi juga di karena meningkatnya aktivitas manusia.
negara-negara berkembang lainnya. Perkembangan dan perluasan setiap
Lahan merupakan bagian dari bentang aktivitas akan mendesak aktivitas pada
lahan (Lanscape) yang meliputi lahan lainnya. Perkembangan tersebut
29
akan menyebabkan timbulnya konflik oleh masyarakat. Hortikultura asal
dan perubahan penggunaan lahan dari bahasaLatin hortus (tanaman kebun
selanjutnya dapat menimbulkan ) dan cultura/colere (budidaya), dan
perubahan lingkungnan secara dapat diartikan sebagai budidaya
keseluruhan. Kondisi sosial ekonomi dan tanaman kebun. Kemudian hortikultura
sumber daya masyarakat juga menjadi digunakan secara lebih luas bukan hanya
pertimbangan sehingga tindakan untuk budidaya di kebun. Istilah
konservasi yang dipilih diharapkan dapat hortikultura digunakan pada jenis
meningkatkan produktivitas lahan, tanaman yang dibudidayakan.
menambah pendapatan petani serta Penetapan penggunaan lahan
memperkecil risiko degradasi lahan. pada umumnya didasarkan pada
Pada dasarnya teknik konservasi karakteristik lahan dan daya dukung
dibedakan menjadi tiga yaitu: (a) lingkungannya. Bentuk penggunaanlahan
vegetatif; (b) mekanik; dan (c) kimia. yang ada dapat dikaji kembali melalui
Teknik konservasi mekanik dan vegetatif proses evaluasi sumberdaya lahan,
telah banyak diteliti dan dikembangkan. sehingga dapat diketahui potensi
Namun mengingat teknik mekanik sumberdaya lahan untuk berbagai
umumnya mahal, maka teknik vegetatif penggunaannya. pola pengelolaan
berpotensi untuk lebih diterima oleh sumberdaya lahan diperlukan tehnologi
masyarakat. Dalam rangka pembangunan usaha tani yang tidak terlalu terikat
pertanian berkelanjutan, maka dengan pola penggunaan lahan dan akan
pengelolaan lahan harus menerapkan lebih parah lagi hasilnya apabila
suatu teknologi yang berwawasan pembangunan pertanian masih melalui
konservasi. Suatu teknologi pengelolaan pendekatan sektoral tanpa ada
lahan yang dapat mewujudkan integrasidalam perencanaan maupun
pembangunan pertanian berkelanjutan implementasinya.
bilama memiliki ciri seperti : dapat Sumberdaya lahan (land
meningkatkan pendapatan petani, resources) sebagai lingkungan fisik
komoditi yang diusahakan sesuai dengan terdiri dari iklim, relief, tanah, air dan
kondisi bio fisik lahan dan dapat diterima vegetasi serta benda yang ada di atasnya
oleh pasar, tidak mengakibatkan sepanjang ada pengaruhnya terhadap
degradasi lahan karena laju erosi kecil, penggunaan lahan. Oleh karena itu
dan teknologi tersebut dapat diterapkan sumberdaya lahan dapat dikatakan

30
sebagai ekosistem karena adanya Menurut Kurnia et al. (2002),
hubungan yang dinamis antara kerugian yang harus ditanggung akibat
organisme yang ada di atas lahan degradasi lahan tanpa tindakan
tersebut dengan lingkungannya. rehabilitasi lahan mencapai Rp 291.715,-
Pengelolaan sumberdaya lahan seringkali /ha, sedangkan apabila lahan
kurang bijaksana dan tidak dikonservasi secara vegetatif, maka
mempertimbangkan aspek kerugian akan jauh lebih rendah.
keberlanjutannya (untuk jangka pendek) Pencegahan dengan teknik konservasi
sehingga kelestariannya semakin yang tepat sangat diperlukan dengan
terancam. Akibatnya, sumberdaya lahan mempertimbangkan faktor-faktor
yang berkualitas tinggi menjadi penyebab erosi.
berkurang dan manusia semakin Teknik konservasi mekanik dan
bergantung pada sumberdaya lahan yang vegetatif telah banyak diteliti dan
bersifat marginal (kualitas lahan yang dikembangkan. Namun mengingat teknik
rendah). mekanik umumnya mahal, maka teknik
Hal ini berimplikasi pada vegetatif berpotensi untuk lebih diterima
semakin berkurangnya ketahanan oleh masyarakat. Teknik konservasi
pangan, tingkat dan intensitas tanah secara vegetatif mempunyai
pencemaran yang berat dan kerusakan beberapa keunggulan dibandingkan
lingkungan lainnya. Untuk itu perlu dengan teknik konservasi tanah secara
pengelolaan lahan yang efektif, efisien mekanis maupun kimia, antara lain
dan optimal sehingga kelestarian lahan karena penerapannya relatif mudah,
juga dapat terjaga dan kebutuhan biaya yang dibutuhkan relatif murah,
manusia akan lahan dapat tercukupi. mampu menyediakan tambahan hara
Tanah yang hilang akibat proses bagi tanaman, menghasilkan hijauan
erosi tersebut terangkut oleh air sehingga pakan ternak, kayu, buah maupun hasil
menyebabkan pendangkalan saluran tanaman lainnya. Hal tersebut
drainase termasuk parit, sungai, dan melatarbelakangi pentingnya informasi
danau. Erosi yang telah berlanjut mengenai teknologi konservasi tanah
menyebabkan rusaknya ekosistem secara vegetatif.
sehingga penanganannya akan memakan Suatu teknologi pengelolaan
waktu lama dan biaya yang mahal. lahan yang dapat mewujudkan
pembangunan pertanian berkelanjutan

31
bilama memiliki ciri seperti : dapat suatu kebun. Secara lebih khusus
meningkatkan pendapatan petani, hortikultura disebut seni menanam
komoditi yang diusahakan sesuai dengan tanaman buah, sayuran, dan tanaman hias
kondisi bio fisik lahan dan dapat diterima atau ilmu pertanian yang berkaitan
oleh pasar, tidak mengakibatkan dengan pembudidayaan kebun, termasuk
degradasi lahan karena laju erosi kecil, penanaman sayuran, buah, bunga, dan
dan teknologi tersebut dapat diterapkan semak serta pohon hias.
oleh masyarakat. Tanah adalah lapisan permukaan
Ada beberapa teknologi untuk bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
merehabilitasi lahan dalam kaitannya tempat tumbuh dan berkembangnya
dengan pembangunan yang berkelanjutan perakaran sebagai penopang tumbuh
(Sinukaban, 2003) yaitu : tegaknya tanaman dan menyuplai
a. Agronomi yang meliputi teknis kebutuhan air dan hara ke akar
agronomis seperti TOT, minimum tanaman; secara kimiawi berfungsi
tillage, countur farming, mulsa, sebagai gudang dan penyuplai hara atau
pergiliran tanaman (crop rotation), nutrisi (baik berupa senyawa organik
pengelolaan residu tanaman, dll. maupun anorganik sederhana dan unsur-
b. Vegetatif berupa agroforestry, alley unsur esensial, seperti: N, P, K, Ca, Mg,
cropping, penanaman rumput. S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara
c. Struktur/konstruksi yaitu bangunan biologis berfungsi sebagai habitat dari
konservasi seperti teras, tanggul, organisme tanah yang turut berpartisipasi
cek dam, Saluran, dll. aktif dalam penyediaan hara tersebut dan
d. Manajemen, berupa perubahan zat-zat aditif bagi tanaman; yang
penggunaan lahan. ketiganya (fisik, kimiawi, dan biologi)
Hortikultura adalah pelafalan secara integral mampu menunjang
Indonesia istilah Inggris horticulture. produktivitas tanah untuk menghasilkan
Istilah ini dirakit dari kata latin hortus biomass dan produksi baik tanaman
yang berarti kebun atau halaman pangan, tanaman sayur-sayuran, tanaman
(Anonim., 1960). Maka hortikultura hortikultura, tanaman obat-obatan. Tanpa
diberi arti pembudidayaan suatu kebun. tanah, tidak ada tanaman, tidak ada
Ada yang member arti seni produksi pertanian, dan tidak ada
membudidayakan tanaman kebun atau kehidupan.
cara budidaya yang dilakukan dalam

32
Klasifikasi tanah merupakan alat sesuai dengan kemampuan lahan serta
komunikasi diantara para pakar dan penggunaan agroteknologi harus disertai
pengguna tanah. Dengan mengetahui dengan penerapan teknik konservasi
klasifikasi tanah maka akan mudah bagi tanah dan air yang memadai. Dua
kita untuk mempelajari dan memahami manfaat utama pertanian konservasi
sifat dan ciri setiap jenis tanah (sifat dibandingkan dengan teknik pertanian
morfologi, fisika, kimia dan mineralogi lain, yaitu input tenaga kerja yang rendah
tanah), potensi dan kendala dan penggunaan proses ekologis alamiah
penggunaannya, sehingga secara cepat secara efektif. Pertanian konservasi
dapat ditetapkan potensi dan jenis-jenis memanfaatkan proses ekologis alami
komoditas yang sesuai dikembangkan untuk mempertahankan kelembaban,
serta input produksi dan teknologi meningkatkan kesuburan tanah,
pengelolaan tanah yang diperlukannya. memperkuat struktur tanah, dan
mengurangi erosi serta keberadaan hama
2. Permasalahan Mitra penyakit.
Permasalahan yang dihadapi oleh Pertanian konservasi sangat
para petani hortikultura di Desa Noongan sedikit mengganggu tanah, memberi
Kecamatan Langowan Selatan adalah kesempatan flora dan fauna tanah yang
menurunnya kesuburan tanah dan ada untuk tumbuh subur secara alami.
banyaknya terjadi erosi lahan yang Flora dan fauna tanah tersebut akan
mengaikbatkan menurunnya hasil panen membusukkan sisa tanaman yang
hortikultura. dijadikan penutup tanah oleh petani,
Sesuai dengan masalah tersebut sehingga menambah nutrisi pada tanah
di atas maka dapat dirumuskan masalah dan meningkatkan struktur humus tanah.
sebagai berikut : “ evaluasi pelaksanakan Dalam jangka panjang, pertanian
pengolahan lahan pertanian hortikulturan konservasi yang memanfaatkan proses
dalam rangka konservasi lahan ekologis alami mengurangi pemakaian
pertanian” pupuk dan pestisida oleh petani sehingga
mendukung pendekatan penggunaan
SOLUSI DAN TARGET LUARAN input luar rendah.
Solusi Target Luaran

Untuk menjaga produktivitas Tanah adalah tempat kita berdiri.


lahan, maka penggunaan lahan harus Tempat kita menjalankan kehidupan
33
dalam sebuah ekosistem yang saling oleh erosi air hujan yang berlebihan,
kebergantungan. Keberadaan tanah kerusakan vegetasi dan penerapan usaha
merupakan salah unsur utama pembentuk tani tanpa metode yang jelas, sehingga
kehidupan. Di mana semua kehidupan konservasi tanah kita abaikan.
dapat tumbuh di atas tanah, oleh karena Metode konservasi tanah
itu keberadaan tanah harus kita lindungi diarahkan untuk merehabilitasi lahan
dengan baik serta diperlukan metode kritis, mempertahankan kesuburan tanah,
konservasi tanah yang tepat untuk meningkatkan fungsi hidrologis. Dengan
menjaga keberadaan tanah. mengembalikan kesuburan tanah maka
Konservasi tanah atau penyelamatan manfaat yang kita dapat adalah sumber
tanah adalah sebuah kecakapan kelestarian air dapat terjaga dengan baik,
pengaturan dalam pencegahan terhadap: dapat meningkatkan sumber daya alam,
erosi oleh aliran air, perubahan unsur memperbaiki kualitas lingkungan hidup,
tanah oleh zat kimia atau organik akibat meningkatkan produktivitas pertanian.
dari industri atau limbah rumah tangga, Metode konservasi dapat dibagi menjadi
pencemaran tanah akibat dari tiga golongan yaitu metode mekanik,
salinsasi, pengasaman atau unsur hara metode vegetatif, dan metode kimia.
tanah rusak karena terkontaminasi zat Kerusakan tanah atau tingkat
lain. Kerusakan tanah dan mudurnya pencemaran tanah yang berlebihan
kualitas tanah mengakibatkan menyebabkan lahan menjadi kritis.
mundurnya produktivitas tanah untuk Tingkat kerusakan lahan kritis dapat
usaha-usaha pertanian juga peternakan. dibagi menjadi empat katagori.
Tanah yang sudah terkontaminasi atau
mengalami pencemaran adalah masalah METODE PELAKSANAAN
yang serius yang harus segera ditangani Metode Kegiatan
segera. Metode yang digunakan dalam
Salah satu penyebab kerusakan kegiatan pelatihan ini adalah metode
tanah adalah tidak diperhatikannya Aplikasi dilapangan, kegiatan
kaidah atau metode konservasi ini pengolahan lahan dilapangan, dan
sehingga tanah yang seharusnya baik diskusi Tanya jawab.
untuk pertanian menjadi lahan kering dan Metoda vegetatif yaitu metoda
kritis yang tidak cocok untuk pertanian konservasi dengan menanam berbagai
apa pun. Kerusakan tanah bisa terjadi jenis tanaman seperti tanaman penutup

34
tanah, tanaman penguat teras, HASIL DAN LUARAN YANG
penanaman dalam strip, pergiliran DICAPAI
tanaman serta penggunaan pupuk Pertanian konservasi
organik dan mulsa. Pengelolaan tanah memanfaatkan proses ekologis alami
secara vegetatif dapat menjamin untuk mempertahankan kelembaban,
keberlangsungan keberadaan tanah dan meningkatkan kesuburan tanah,
air karena memiliki sifat : memelihara memperkuat struktur tanah, dan
kestabilan struktur tanah melalui sistem mengurangi erosi serta keberadaan hama
perakaran dengan memperbesar granulasi penyakit. Hal itu dilakukan melalui tiga
tanah, penutupan lahan oleh seresah dan cara, yaitu dengan meminimalkan
tajuk mengurangi evaporasi, disamping gangguan pada tanah, menyimpan sisa
itu dapat meningkatkan aktifitas tanaman, dan rotasi tanaman. konservasi
mikroorganisme yang mengakibatkan sangat sedikit mengganggu tanah,
peningkatan porositas tanah, sehingga memberi kesempatan flora dan fauna
memperbesar jumlah infiltrasi dan tanah yang ada untuk tumbuh subur
mencegah terjadinya erosi. Fungsi lain secara alami. Flora dan fauna tanah
daripada vegetasi berupa tanaman tersebut akan membusukkan sisa
kehutanan yang tak kalah pentingnya tanaman yang dijadikan penutup tanah
yaitu memiliki nilai ekonomi sehingga oleh petani, sehingga menambah nutrisi
dapat menambah penghasilan petani. pada tanah dan meningkatkan struktur
Metode Sipil Teknis. Metoda humus tanah. Selain itu, pertanian
sipil teknis yaitu suatu metoda konservasi mampu memanfaatkan hujan
konservasi dengan mengatur aliran dengan lebih baik sebab tanah yang
permukaan sehingga tidak merusak ditutupi oleh sisa tanaman akan
lapisan olah tanah (Top Soil) yang menyerap lebih banyak air hujan dan
bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. mengalami lebih sedikit penguapan. Saat
Usaha konservasi dengan metoda sipil curah hujan rendah, lahan akan
teknis ini yaitu membuat bangunan- menangkap kelembaban yang ada di
bangunan konservaasi antara lain udara. Penutupan tanah juga mengurangi
pengolahan tanah menurut kontur, kikisan air, yang jika dipadukan dengan
pembuatan guludan, teras, dan saluran air struktur tanah yang telah diolah,
(Saluran Pembuanga air, Terjunan dan
Rorak)

35
Transformasi teknologi pengolahan lahan penyakit. Hal itu dilakukan melalui tiga
yang tidak mencemari lingkungan, dan cara, yaitu dengan meminimalkan
penggunaan pestisida secara bijaksana. gangguan pada tanah, menyimpan sisa
Metode vegetative dapat mengurangi tanaman, dan rotasi tanaman..
erosi tanah dari air dan angin. Akhirnya, Pertanian konservasi sangat sedikit
rotasi tanaman mendapat keuntungan mengganggu tanah, memberi kesempatan
dari proses ekologis alamiah melalui flora dan fauna tanah yang ada untuk
kacaunya siklus hama penyakit, dan tumbuh subur secara alami. Flora dan
pemakaian tanaman polong-polongan fauna tanah tersebut akan membusukkan
untuk mengikat nitrogen di dalam tanah. sisa tanaman yang dijadikan penutup
Dalam jangka panjang, pertanian tanah oleh petani, sehingga menambah
konservasi yang memanfaatkan proses nutrisi pada tanah dan meningkatkan
ekologis alami mengurangi pemakaian struktur humus tanah
pupuk dan pestisida oleh petani sehingga
mendukung pendekatan penggunaan Saran
input luar rendah. Kepada seluruh petani hortikultura di
Desa Noongan dalam mengelola lahan
KESIMPULAN DAN SARAN pertanian harus mengikuti kaida-kaida
Kesimpulan konservasi, agar lahan pertanian akan
Konservasi tanah atau penyelamatan tetap subur dan menghasil tanaman yang
tanah adalah sebuah kecakapan maksimal sesuai dengan keiginan petani.
pengaturan dalam pencegahan terhadap:
erosi oleh aliran air, perubahan unsur DAFTAR PUSTAKA
tanah. Metode konservasi tanah Dulbahri. 1986. Perubahan Penggunaan
Lahan di Daerah Aliran Sungai
diarahkan untuk merehabilitasi lahan
Progo Jawa Tengah. Yogyakarta :
kritis, mempertahankan kesuburan tanah, Fakultas Geografi UGM.
meningkatkan fungsi hidrologis.
Sarief. S. 1979. Ilmu Tanah Umum.
Pertanian konservasi memanfaatkan Fakultas Pertanian Universitas
Padjajaran:Bandung
proses ekologis alami untuk
mempertahankan kelembaban, ________. 1985. Ilmu Tanah
Pertanian. Pustaka Buana.
meningkatkan kesuburan tanah,
Bagian Ilmu Tanah. Fakultas
memperkuat struktur tanah, dan Pertanian UNPAD. Bandung.
mengurangi erosi serta keberadaan hama

36
Foth, H.D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu
Tanah. Gajah Mada University
Press. Yogyakarta.

Kartasapoetra, G, dkk. 1985. Teknologi


Konservasi Tanah dan Air Edisi
Kedua. Jakarta : PT. Rineka
Cipta.

Pratiwi. 2007. Aspek Konservasi Tanah


dan Air dalam Rehabilitasi Hutan
dan Lahan. Bogor : Pusat Litbang
Hutan dan Konservasi Alam.

Sitanala, Arsyad. 1989. Konservasi


Tanah Dan Air. Bogor: Institut
Pertanian Bogor.

Sartohadi, Junun, Indah Sari Dewi, Nur,


Jamulya. 2012. Pengantar
Geografi Tanah. Pustaka Pelajar.

37
38

Anda mungkin juga menyukai