2, Desember 2017
Abstract
Abstrak
1
Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana – Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi, Jl. M. H. Thamrin No. 8, Jakarta 10340, email:
sittadewi57@gmail.com
29
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
30
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
31
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
32
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
mengikat dan menahan partikel tanah, Penahan: penetrasi akar tunggang dapat
sedangkan bagian atas tanah menyaring berfungsi sebagai jangkar untuk
sedimen dari limpasan. penahan kestabilan.
Penyerapan: Akar menyerap air Pengeringan: air adalah faktor pemicu
permukaan dan air bawah tanah yang paling umum untuk ketidakstabilan
sehingga mengurangi tingkat kejenuhan lereng. Saluran air permukaan jauh lebih
tanah dan risiko seiring kegagalan mudah di daerah dengan vegetasi
lereng. dengan akar yang padat. Dengan
Infiltrasi: Tanaman dan residunya demikian pengeringan dapat dikelola
membantu menjaga porositas tanah dan dengan menanam vegetasi yang kecil
permeabilitas, sehingga meningkatkan dan berakar padat seperti jenis
retensi dan menunda terjadinya rerumputan.
limpasan. Lereng yang tertutupi vegetasi antara
Evapotranspirasi: Air diserap melalui lain rumput dan bambu menjadikan lapisan
akar dan memungkinkan menguap ke tanah paling atas (top soil) terlindungi. Dari
udara pada permukaan tanaman. hasil penelitiannya, Hartanto (2007)
Pengurangan limpasan permukaan: melaporkan bahwa tanah mengalami
Batang dan akar dapat mengurangi peningkatan kuat gesernya berkisar: 17 –
kecepatan aliran permukaan jika 53%, sedangkan kohesi mengalami
kekasaran permukaan ditingkatkan. peningkatan yaitu sebesar 10%- 56%. Untuk
Aliran batang: Sebagian dari air hujan kasus tertentu, dimana lereng sangat curam
diterima oleh pohon-pohon dan semak- (45o) sulit ditanami tanaman besar, maka soil
semak dan mengalir sepanjang cabang bioengineering untuk menstabilkan lereng
dan batang menuju tanah pada masih dapat dilakukan dengan penanaman
kecepatan rendah. Beberapa air hujan tanaman perdu/ semak kecil (Nurfaida, et.al,
disimpan di kanopi dan batang. 2011). Untuk rekayasa lereng, jenis tanaman
Adapun Fungsi Teknik dari Vegetasi yang dapat digunakan antara lain yaitu
adalah sbb : rumput vertiver (Vertiveria zizanioides). Jenis
Penangkapan: material yang tidak padat rumput dan herbal lebih efektif dalam
memiliki kecenderungan untuk mengatasi permasalahan erosi permukaan
menggulung menuruni lereng karena melalui proses - proses interception (daun
gravitasi dan erosi, hal ini dapat tanaman menyerap energy hempasan air
dikendalikan dengan menanam vegetasi. hujan, melindungi tanah dari splash erosion),
Batang dan akar dapat menangkap dan restraint (sistem akar mengikat dan menahan
menahan material lepas. partikel tanah sehingga tidak terangkut
Melindungi: beberapa lereng sangat bersama aliran air permukaan), retardation
sensitive terhadap air. Lereng - ereng (bagian batang dan daun meningkatkan
mulai bergerak dan/ atau mudah mencair kekasaran permukaan tanah sehingga
saat air terjun pada mereka. Vegetasi memperlambat kecepatan aliran permukaan),
dapat melindungi permukaan dari infiltration (tanaman dan sisa tanaman
infiltrasi air dan erosi oleh hujan membantu mempertahankan porositas dan
percikan. permeabilitas tanah, dengan demikian
Memperkuat: kekuatan geser tanah memperlambat waktu konsentrasi aliran air
dapat ditingkatkan dengan penanaman permukaan.). Rumput vertiver atau dikenal
vegetasi. Akar mengikat butir tanah. dengan akar wangi merupakan salah satu
Tingkat penguatan tergantung pada sifat jenis rumput yang dapat mengendalikan erosi
dari akar. dan mencegah longsoran dangkal yang
Pendukung: tekanan tanah lateral terjadi di daerah tropis (Anonim, 1993). Akar
menyebabkan gerakan lateral dan luar wangi mempunyai sistem penetrasi akar yang
material lereng. Tanaman yang besar dalam dan kemampuan mengikat tanah yang
dan dewasa dapat memberikan baik dan dapat hidup pada berbagai jenis
dukungan dan mencegah gerakan. tanah (termasuk pasir, krikil, shale dan tanah
yang mengandung aluminium). Dengan
33
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
sistem pengakaran yang tebal dan ekstensif dapat adalah Caliandra calothyrsus.
(Gambar 4) dapat mengikat tanah, sehingga Tanaman kaliandra memiliki kriteria mudah
tanaman tersebut sulit dicabut. Cara kerja tumbuh, mempunyai perakaran yang cukup
akar wangi untuk menahan run off dan dalam, mengikat tanah dan menangkap air
material erosi seperti terlihat pada Gambar 5. hujan mempunyai fungsi dalam soil
Akar wangi membentuk pagar hidup yang bioengineering, beberapa bagian dari
padat bila ditanam berdekatan, sehingga tanaman kaliandra dapat dimanfaatkan oleh
dapat mengurangi kecepatan aliran (Gambar masyarakat dan industri antara lain daunnya
6). Mampu tumbuh kembali setelah dapat dimanfaatkan untuk makan ternak
mengalami kemarau panjang, pembekuan, karena ber-protein tinggi, batang dan ranting
dan kondisi tanah lainnya. Akar wangi yang kering dapat untuk energi (kayu bakar).
merupakan jenis akar rumput yang berjenis Selain Caliandra calothyrsus, jenis vegetasi
serabut. Jenis akar serabut dapat membentuk pohon – pohonan yang dapat berfungsi dalam
jaring-jaring alami yang berfungsi soil bioengineering adalah Leucaena
memperkuat tanah, sehingga tidak mudah leucocephala. Dari hasil penelitiannya
terbawa oleh aliran air permukaan (run off). Mohammad Nordin melaporkan bahwa
Peristiwa ini dapat dilihat ketika terjadi saat Leucaena leucacephala mempunyai faktor
hujan turun, lereng yang tidak ditumbuhi kohesi yang tinggi, hampir 2 kali lipat
vegetasi, lapisan tanah paling atas sangat dibanding Acasia mangium dan Dillenia
rawan terbawa oleh aliran air permukaan. saffrocticosa.
Sedangkan lereng yang tertutupi vegetasi Dari sumber lain dilaporkan bahwa
menjadikan lapisan tanah paling atas (top jenis vegetasi yang dapat digunakan untuk
soil) terlindungi. kestabilan lereng dan pengontrolan erosi
Contoh vegetasi jenis pepohonan yang dengan keuntungan dan kerugiannya
mempunyai peran dalam soil bioengineering disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis Vegetasi untuk Kestabilan Lereng dan Pengontrolan Erosi
34
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
35
Jurnal Sains dan Teknologi Mitigasi Bencana, Vol. 12, No. 2, Desember 2017
36