Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI KOMPONEN SUMBERDAYA


MEMAHAMI SUKSESI DAN SIKLUS DALAM
EKOSISTEM

Anggota Kelompok:
1. Ardian Maulana Rumaf (202145500126)
2. Andre Maulana (202145500158)
3. Arra’af Zuari (202145500104)
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Setiap kegiatan manusia di permukaan memberikan dampak. Salah satu
dampak yang terlihat adalah perubahan penutup lahan. Lahan yang mengalami
perubahan berlanjut kepada proses suksesi. Kegiatan pembangunan yang
dilakukan sering mendorong timbulnya suksesi sekunder, dimana ekosistem
hanya mengalami gangguan. Pada masa ini terjadi perubahan susunan spesies
dan proses-proses komunitas. Apabila lingkungan mencapai optimum ekologis,
maka kebutuhan pada indikator tercukupi sehingga ekosistem dalam kategori
pulih.
Kegiatan pembangunan berjalan seiring dengan peningkatan pada
kebutuhan manusia dalam masa telah mencapai tingkat kesejahteraan yang baik
sering kali menghasilkan sampah dan limbah. Sampah dan limbah dipandang
sebagai bahan buangan sehingga mengakibatkan sistem terbuka dan
mengakibatkan terjadinya pencemaran pada badan tanah dan badan air. Ke arah
masa depan sebaiknya memandang sampah dan limbah sebagai barang yang
dapat memberikan manfaat khususnya manfaat peningkatan kesejahteraan
ekonomi.
Proses pemulihan ekosistem diharapkan dilakukan oleh setiap kawasan
yang melakukan proses pembangunan. Proses ini bertujuan untuk memberikan
kenyamanan dan keamanan kepada penggguna. Pembangunan kampus tidak
terlepas kaitannya dengan dampak yang dihasilkan berupa sampah maupun
limbah. Era menuju sustainable development goals mendorong pengelola
melakukan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai contoh
pengelolaan sampah ke dalam peredaran yang tertutup. Hal ini jika tidak
dilakukan akan mengakibatkan keanekaragaman hayati menjadi punah,
kerusakan pada badan air maupun badan tanah, dan perubahan iklim.
Dalam memahami secara jelas, maka praktikan diminta untuk
menjelaskan proses suksesi, proses pengelolaan sampah dan limbah, dan proses
pengendalian kerusakan badan tanah dan badan air. Selain itu juga proses
pengendalian perubahan iklim.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Mengidentifikasi suksesi dan siklus dalam ekosistem
b. Memahami suksesi dan siklus dalam ekosistem
C. TUJUAN
: Maksud dari kegiatan praktikum ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mampu


mendeskripsikan proses suksesi
2. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa untuk mampu
mendeskripsikan siklus dalam ekosistem

D. MANFAAT

1. Mahasiswa dapat mendeskripsikan proses suksesi

2. Dapat memberi pengetahuan kepada mahasiswa untuk mampu


mendeskripsikan siklus dalam ekosistem
BAB II
METODE PRAKTIKUM

A. LOKASI DAN WAKTU PRAKTIKUM

Lokasi: Kampus UNINDRA gedong B.

Waktu: 12.00 – 14.30

B. BAHAN DAN ALAT

 Bahan-bahan:
1.data.
2.peta.
3.literatur yang berkaitan dengan lokasi praktikum.

 Alat-alat:
1.kamera
2.alat tulis
3.alat ukur
4.computer dengan kelengkapan MS Office
5.dan software lainnya yang dianggap perlu digunakan

C. METODE PRAKTIKUM

Adapun metode yang di gunakan pada praktikum ini yaitu :


1. Disiapkan alat berupa kamera, alat ukur, alat tulis, komputer, dan
software.
2. Disiapkan bahan yang akan di pakai untuk mengamati suksesi dan siklus
dalam ekosistem
3. Diamati setiap suksesi dan siklus dalam ekosisitem yang terjadi
4. Difoto setiap specimen pada ekosistem.
5. Ditulis hubungan interaksi setiap komponen.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. PROSES SUKSESI KAMPUS GEDONG

Proses suksesi kampus gedong termasuk dalam suksesi Primer di mana


Suksesi primer adalah munculnya suatu komunitas baru pada suatu daerah
yang sebelumnya tidak terdapat komunitas. Suksesi primer dapat terjadi apabila
komunitas asal terganggu yang mengakibatkan hilangnya komunitas asal secara
total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk lingkungan baru.

 Proses Suksesi

1. Kolonisasi, selama tahap tersebut habitat yang kosong dipenuhi oleh


organisme-organisme. Kolonisasi ini memerlukan: Organisme tersebut sampai
di lokasi, Organisme tersebut menjadi mantap disana.

2. Modifikasi Tempat Dari tahap kolonisasi, organisme-organisme yang


berdiam di daerah itu akan mengubah sifat-sifat tempat tersebut.

3. Variabilitas Ruang Kemudian berikutnya yaitu modifikasi ruang merupakan


peningkatan variabilitas ruang (spasial)

B. PROSES PENGELOLAAN SAMPAH DAN LIMBAH

Kegiatan penanganan sampah dan limbah meliputi, pemilahan sampah sesuai


jenis, jumlah, dan atau sifatnya, pengumpulan sampah ke tempat pengolahan
residu. pengangkutan sampah dari tempat pengolahan residu ke TPA.
pengolahan sampah dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan
jumlah sampah; dan pemrosesan akhir dalam bentuk pengembalian sampah atau
residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.
C. PROSES PENGENDALIAN KERUSAKAN TANAH DAN AIR

 Pengendalian Kerusakan Tanah

1. Menjaga tingkat kesuburan tanah


Kerusakan tanah salah satunya ditandai dengan berkurangnya tingkat
kesuburan pada tanah. Upaya menjaga tingkat kesuburan tanah dapat
dilakukan dengan metode mekanik, vegetatif dan juga kimia.
Beberapa cara menjaga tingkat kesuburan tanah antara lain sebagai
berikut:
 Penterasan lahan miring atau terasering
Penterasan pada lahan miring dimaksudkan untuk mengurangi panjang
lereng dan juga memperkecil kemiringan pada lereng. Pembuatan
terasering ini bertujuan untuk mengurangi tingkat erosi karena
terasering dapat memperlambat aliran air permukaan.
 Pengelolaan sejajar garis kontur atau Contour tillage
Upaya menjaga kesuburan tanah dengan cara ini dilakuka dengan
membuat rongga- rongga tanah yang sejajar kontur dan membantuk
igir- igir. Hal ini dapat memperlambat aliran permukaan dan juga
dapat memperbesar kemungkinan air meresap ke dalam tanah. Pada
umumnya vegetasi ditanam dengan sistem tumpang sari.
 Pembuatan cekdam
Cekdam merupakan bendungan kecil. Pembuatan cekdam atau
bendungan kecil ini mempunyai tujuan membendung aliran air
permukaan. Dengan demikian material- material yang tererosi akan
bertahan di parit- parit bendungan sehingga lapisan tanah akan
menebal dan kesuburan tanah tidak akan hilang karena hanyut terbawa
oleh air.
2. Metode vegetatif
Metode vegetatis merupakan upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga kerusakan tanah dengan cara memanfaatkan vegetasi yang
ada. Metode ini sangat baik dalam rangka mengupayakan pelestarian
kesuburan tanah.
 Penghijauan
Kegiatan penghijauan lingkungan dilakukan dengan cara menanami
hutan kembali dengan bibit- bibit pohon dan juga lahan0 lahan yang
kehilangan vegetasi penutupnya. Bibit- bibit pohon yang dipilih untuk
ditanam ini merupakan bibit pohon yang besar yang dapat tumbuh
dengan mudah tanpa harus meggunakan cara- cara tertentu.
 Rotasi tanaman atau crop rotation
Salah satu kegiatan yang dilaukan manusia untuk mempertahankan
kesuburan tanah adalah rotasi tanaman inimetode rotasi tanaman atau
crop rotation ini dapat dilakukan dengan cara memvariasi jenis- jenis
tanaman pada saat pergantian masa tanam. Hal ini dilakukan karena
dianggap efektif untuk mencegah berkurangnya suatu jenis unsur hara.
 Reboisasi
Reboisasi juga dikenal dengan istilah penanaman hutan kembali.
Reboisasi dilakukan dengan menanami lahan yang gundul dengan
tanaman- tanaman keras. Dengan menanami lahan dengan tanaman-
tanaman keras, kita tidak hanya mencegah erosi secara efektif namun
hasil kayu dari tanaman tersebut juga dapat kita manfaatkan untuk
berbagai macam kegiatan.
 Penanaman sejajar garis kontur
Penanaman garis kontur merupakan kegiatan menanami lahan searah
dengan garis kontur. Hal ini dilakukan bertujuan untuk memperbesar
kemungkinan air dapat meresap ke dalam tanah dan juga menghambat
laju erosi.

 Pengendalian Kerusakan Air


1. pengolahan limbah dengan benar
2. Menggunakan bahan - bahan yang ramah lingkungan
3. Tidak membuang sampah di sungai atau sumber air lainnya
4. Rutin melakukan upaya pembersihan sumber air
5. Menanam pohon di setiap lahan yang tersedia
6. Menjauhkan sumber polutan dari sumber air
7. Tidak menggunakan pupuk kimia berbahaya dan pestisida secara 
berlebihan
D. PROSES PENGENDALIAN PERUBAHAN LAHAN

(a). menekan laju pertumbuhan penduduk


(b). relokasi atau penempatan ulang penduduk untuk mengurangi tekanan
terhadap lahan pertanian terutama di kawasan pertanian produktif
(c). mengembangkan pajak progresif pada lahan nonpertanian untuk
mengurangi permintaan lahan yang berlebihan dan tidak efisien dan
(d) menerapkan prinsip "hemat lahan"

E. PROSES PENGENDALIAN PERUBAHAN IKLIM

Merancang bangunan yang dapat beradaptasi dengan perubahan iklim tersebut.


Pengoperasian bangunan gedung bertingkat tinggi memerlukan energi yang
besar untuk penerangan dan pendinginan udara, sistem penyediaan air bersih,
pembuangan air dan sampah. Pengaruh perubahan iklim ini terhadap dunia
arsitektur juga ternyata berkaitan juga dengan pengaruh dunia arsitektur
terhadap perubahan iklim.Seperti kasus penggunaan AC dan pohon dimana
dipengaruhi iklim global tetapi juga pendekatan tersebut berpengaruh balik
kepada perubahan iklim global.
Indonesia sebagai Negara beriklim tropis,dalam pembangunannya seharusnya
dapat memanfaatkan keuntungan iklim tropis di Indonesia,seperti panas
matahari yang menyinari setiap hari
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

 Suksesi

Suksesi merupakan proses yang menyeluruh dan kompleks dengan adanya


permulaan, perkembangan dan akhirnya mencapai kestabilan pada fase klimaks.
interaksi dari semua faktor lingkungan yang berpengaruh akan menentukan
komposisi jenis vegetasi komunitas.
komunitas tumbuhan terbentuk mulai dari tingkat pioner yang kemudian digeser
oleh seritumbuhan yang lebih dewasa sampai pada komunitas yang relatif stabil
dan berada dalamkeseimbangan dengan lingkungan setempat.

 Siklus Dalam Ekosistem

Ekosistem juga dapat didefinisikan sebagai suatu satuan lingkungan yang


melibatkan unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk) dan faktor-faktor fisik
(iklim, air, dan tanah) serta kimia (keasaman dan salinitas) yang saling
berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem yang ada di dunia dibagi menjadi
dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Ekosistem alam terdiri atas
ekosistem air dan ekosistem darat. Ekosistem air sendiri terdiri atas ekosistem
air tawar dan ekosistem air asin. Dan Ekosistem darat terdiri atas ekosistem
hutan, padang rumput, padang pasir, tundra, dan taiga. Ekosistem buatan
merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan
manusia.

B. SARAN
_
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

https://www.patikab.go.id/v2/id/2010/07/26/perubahan-iklim-dan-peran-arsitek/
https://brainly.co.id/tugas/25669885#:~:text=Beberapa%20upaya%20itu
%20adalah%20(a,lahan%20yang%20berlebihan%20dan%20tidak
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/14891/Pengelolaan-Sampah-di-
Indonesia.html
https://kumparan.com/kabar-harian/siklus-yang-terjadi-di-alam-daur-
biogekimia-dalam-ekosistem-makhluk-hidup-1wFmuORTHhu

Anda mungkin juga menyukai