Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN LENGKAP

BIOLOGI DASAR
PENGARUH JENIS TANAH DAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN
TANAMAN KANGKUNG (IPOMOEA AQUATICA)

Oleh:

NAMA : A. MIFTAHUL JANNAH. Y


NIM : 230105500007
KELAS : PENDIDIKAN KIMIA A
ASISTEN : Reski Amelia Pratiwi

JURUSAN KIMIA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kangkung (Ipomoea aquatica .) merupakan salah satu sayuran daun
yang paling populer di Asia Tenggara. Kangkung dikenal juga dengan
'swamp cabbage', 'water convolvulus', dan 'water spinach'. Tanaman
kangkung berbunga dengan warna yang beragam dari putih sampai merah
muda, dan batangnya dari warna hijau sampai ungu. Kangkung tanaman
yang sudah familiar di Indonesia yang dapat tumbuh dengan cepat 4-6
minggu sudah panen. Kangkung darat ialah tanaman semusim yang
tergolong sayur yang murah serta sumber gizi yang baik untuk masyarakat
luas.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung dapat di
pengaruhi oleh dua faktor eksternal.salah satu faktor ekternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung adalah
tanah. Tanah mutlak di perlukan tanaman kangkung, karena dalam
hidupnya mungkin dapat tumbuh dan berkembang tanpa tanah terkecuali
hidroponik. Secara keseluruhan air dan tanah sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman kangkun. Hal lain yang mempengaruhi
pertumbuhan kangkung adalah waktu serta jumlah pemberian air.

Laporan ini akan memusatkan paparan dalam eksperimen metode


ilmiah, yaitu pertumbuhan tanaman kangkung yang di beri perlakuan yang
berbeda di masing masing media tempat penanaman kangkung tersebut.
Serta beberapa hal yang menjadi pengaruh dalam perkembangan tanaman
kangkung. Khusus nya di Indonesia kangkunng itu sendiri sudah menjadi
tanmanan yang familiar.
A. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan biji kangkung?
2. Bagaimana pengaruh jenis tanah terhadap pertumbuhan biji kangkung?
3. Bagaimana perbedaan jenis tanah dan jenis air yang di gunakan?

B. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman kangkung yang di
siram dengan air Beras.
2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman kangkung yang di
siram dengan air PDAM.
3. Untuk mengetahui perbedaan jenis air dan tanah yang di gunakan.

C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengaruh pertumbuhan tanaman kangkung yang
disiram dengan air beras dan air PDAM
2. Mengetahui pengaruh pertumbuhan media tanam terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKAN

A. Tinjauan Pustaka
Metode ilmiah merupakan proses penemuan dan teknologi ini tidak
hanya bersifat mencoba-coba (trial and eror)tetapi juga menggunakan
penalaran dan logika yang jelas tidak berdasarkan kepercayaan dan
takhayul), bersifat transparan, dan bisa di ikuti mereka yang terlibat di
dalamnya. (Hanim Sudarsono,2017 : 2 )
Kangkung ialah tanaman yang sudah familiar di Indonesia yang dapat
tumbuh dengan cepat 4-6 minggu sudah bisa panen. kangkung darat ialah
tanaman semusim yang tergolong sayur yang murah serta sumber
gizi.karena kandungan gizinya tinggi yaitu Vitamin A, Vitamin C, Zat besi,
Kalsium, Pottasium, dan Fosfor Nitasari lala, 2020 : 423 ).
Terdapat 3 fungsi utama dari media tanam yaitu penyedian ruang
udara dan juga air,memaksimalkan tumbuhnya akar,dan yang ketiga ialah
menegakkan tanaman.penyerapan nutrisi untuk tanaman di pengaruhi
media tanamnya sebagai tempat penyerapan unsur hara yang di butuhkan
oleh tanaman itu sendiri.media tanam yang baik dapat mendukung
tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik pula (Nitasari lala
2020 :424).
Tanaman kangkung merupakan tanaman sayur-sayuran
semusim ,berumur pendek, dan banyak di sukai oleh berbagai lapisan
masyarakat Indonesia karena rasanya yang lezat dan memiliki nilai gizi
yang cukup tinggi seperti zat besi, Vitamin A, B, C, Protein, dan kangkung
merupakan sayur yang kaya akan serat ( Fayza.N.H,2022:24-25)
Kangkung juga mengandung zat adaftif yang dapat menurunkan
ketenangan dan menginduksi ketenangan, mengandung senyawa fitokimia
yang merupakan komponen bioaktif dan anti oksida alami bagi tubuh serta
dapat menurunkan resiko terhadap penyakit kanker,hati,stroke,tekanan
darah tinggi dan infeksi saluran pencernaan. (Maulana :2018 )
Tanaman kangkung termasuk kelompok tanaman sayuran semusim,
berumur pendek dan tidak memerlukan area yang luas untuk
membudidayakannya, sehingga memungkinkan untuk membudidayakan
pada daerah perkotaan yang mempunyai lahan pekarangan yang tidak
cukup luas. (Haryanto:2009). Kangkung juga biasa di sebut swamp
cabbage, water convovulus, water spinach, yang berasal dari india yang
kemudian menyebar ke malaysia, Burma, Indonesia, cina Selatan,
Australia dan negara afrika (Sunarjono :2015 )
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup
orang banyak. oleh karena itu sumber daya air tersebut harus di lindungi
agar tetap dapat di manfaatkan dengan baik oleh manusia dan makhluk
hidup lainya. pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus di
lakukan secara bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi
sekarang dan generasi yang akan datang (Anike Katela,2019 : 47).
Upaya untuk meningkatkan produksi tanaman kangkung ke depan
masih dan terus menerus bertumpu pada perbaikan kesuburan tanah dan
penggunaan media yang efektif dan efisien. Kondisi ini akan di pengaruhi
pertumbuhan kangkung. Keadaan tanah yang baik akan memberikan hasil
pertumbuhan tanaman kangkung yang baik pula. Penyerapan nutrient dan
unsur hara dalam tanah oleh tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman ( Munarwano,2012 ).
Satuan air dalam tanah berupa presentase berat atau volume. Beberapa
vaktor yang mempengaruhi kandungan lengas tanah ini meliputi iklim,
cara pemberian air irigasi pada tanah, kandungan bahan organic yang
berada dalam tanah, kandungan tanah liat di tanah, topografi, dan
tersedianya bahan yang menutupi tanah organic dan anorganik (Tioner
purba 2021 : 15).
Jarak tanam merupakan pengaturan jarak antar tanaman yang
bertujuan untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan hasil tanaman yang
dibudidayakan. Oleh karena itu, pengaturan jarak tanam perlu diperhatikan
untuk memenuhi sasaran agronomi yaitu untuk mencapai produksi yang
maksimal (Maspary, 2013). Kepadatan populasi mempengaruhi persaingan
diantara tanaman dalam menggunakan unsur hara, air dan cahaya
matahari. Pengaturan jumlah tanaman per lubang yang sesuai akan
mengurangi persaingan antar tanaman dalam hal penerimaan cahaya
matahari, air dan penyerapan unsur hara. Selain itu pengaturan jumlah
tanaman perlubang lebih hemat dalam penggunaan benih (Fhancu, 2012).
Lahan gambut alami atau utuh merupakan penyimpanan karbon yang
penting karena mampu menyerap karbon dalam jumlah besar.
Diperkirakan 500-700 Gt karbon organik secara global di simpan di lahan
gambut meskipun lahan gambut (termasuk lahan gambut berhutan) hanya
menepati sekitar 3% dari luas lahan secara global (Page et al 2011).Tanah
berpasir cenderung miskin organic dan mineral koloid,sehingga luas
permukaan aktif yang kecil dan kapasitas takar kation rendah. Bahan
organik yang diberikan dalam tanah akan mengalami proses pelapukan dan
perombakan yang selanjutnya akan menghasilkan humus. Humus bersilat
koloid hidrofil yang dapat menggumpal dan berbentuk gel, oleh sebab itu
humus penting dalam pembentukan tanah yang lemah. Humus juga
penting artinya agar tanah tidak akan cepat kering pada musim kemarau
karena memiliki daya memegang air (water holding capacity) yang tinggi.
Humus dapat mengikat air empat sampai enam kali lipat dari beratnya
sendiri. Dengan terikatnya air oleh humus berarti dapat mengurangi
penguapan air melalui tanah. Bahan organik membantu mengikat butiran
liat membentuk ikatan butiran yang lebih besar sehingga memperbesar
ruang-ruang udara diantara ikatan butiran (Schjonning etal., 2007).
B. Hipotesis
Untuk penyiraman tanaman dalam suatu media (tanah) yang
bermacam-macam serta dengan jenis air yang berbeda terhadap
pertumbuhan biji kangkung yang sangat berpengaruh tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Praktikum
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian eksperimen
terhadap kangkung menggunakan 3 jenis media tanam yang berbeda dan 2
macam jenis air yang berbeda.

B. Variabel Praktikum
Variabel penelitian yang di gunakan adalah variabel bebas dan
variabel terikat. yang termasuk variabel bebas adalah tanah, sedangkan
variabel terikat adalah perkembangan dan penumbuhan tinggi.

C. Definis Opersional Variabel


1. variable bebas adalah variable yang mempengaruhi variabel lainya,
tapi tidak terpengaruh oleh variabel lain.
a. Tanah yang di gunakan dalam penanaman biji kangkung ini
menggunakan 3 macam tanah yaitu,tanah gambut, tanah liat dan
tanah pasir. Hal tersebut digunakan untuk melihat perbandingan
kesuburan pertumbuhan pada tanaman biji kangkung.
b. Variabel terikat adalah suatu konsep penting dalam metode
penelitian yang di gunakan untuk memahami hubungan antara
fenomena-fenomena yang sedang di teliti.
c. Perkembangan dan pertumbuhan pada tanaman biji kangkung ini di
setiap harinya dipengaruhi oleh jenis tanah dan air.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Gunting (1
buah)
b. Cup (6
buah)
c. Penggaris ( 1
buah )
d. Kamera ( 1
buah )
2. Bahan
a. Tanah Gambut (secukupnya)
b. Tanah Liat (secukupnya)
c. Tanah pasir (secukupnya)
d. Air PDAM (150 mL/hari)
e. Air Beras (150 mL/hari)
f. Bibit kangkung (5 biji /cup)
g. Label

E. Prosedur Kerja
1. Anggota masing-masing kelompok berdiskusi (berembuk) untuk
menetapkan satu topik permasalahan yang akan di teliti
(dieksperimenkan).
2. Konsultasikan kepada dosen atau asisten praktikum tentang topik
permasalahan yang telah di sepakati oleh setiap kelompok.
3. Setelah mendapat persetujuan oleh dosen atau asisten praktikum
lakukan pengamatan terhadap objek yang di tentukan.
4. Amati pertubuhan tanaman selama 10 hari dan catat setiap
perkembanganya.
F. Teknik Pengunpulan Data
Teknik pengumpulan data yang valid dalam penelitian,maka perlu di
lakukan teknik pengumpulan data yang sesuai yaitu menggunakan
beberapa metode:
1. Obsevasi langsung: pengumpulan data dengan observasi langsung
atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data
menggunakan materi tanpa ada bantuan alat standar lain untuk
keperluan tersebut.
2. Pengukuran tinggi tanaman: tinggi tanaman di kangkong di ukur
mulai dari pangkal batang sampai dengan ujung tunas dengan
menggunakan penggaris dengan satuan centimeter (cm).
3. Perhitungan jumlah daun: jumlah daun pada tanaman kangkong dapat
di hitung dengan perhitungan manual.
4. Dokumenatasi: suatu Teknik pengumpulan data yang berupa dokumen
catatan berbentuk tulisan seperti hasil sementara dan berbentuk
gambar seperti foto.

G. Analisi Data
Teknik analisi data pada percobaan yaitu dengan mengukur tinggi
batang dan lebar daun pada tanaman kangkung dilakukan sebanyak 1 kali
sehari. Kemudian saat melakukan pengukuran, data-data yang di peroleh
harus dikumpulkan, kemudia ketiak data sudah terkumpul semua, barulah
analisis data data di laporkan.
BAB IV
HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil dan Pembahasan


a Tanah gambut dengan Air Beras
No. Hari Tinggi Batang Lebar Daun

1. Ke-4 - -

2. Ke-8 - -

3. Ke-10 - -

B. Tanah pasir dengan Air Beras


No. Hari Tinggi Batang Lebar Daun

1. Ke-4 10 cm -

2. Ke-8 13 cm 0,2 cm

3. Ke-10 13 cm 0,2 cm

C. Tanah liat dengan Air Beras


Tinggi
No. Hari Lebar Daun
Batang
1. Pertama - -

2. Kelima - -

3. Kesepuluh - -

D. Tanah gambut dengan air PDAM


No. Hari Tinggi Batang Lebar Daun

1. Ke-4 10,9 cm 0,3 cm


2. Ke-8 13,1 cm 0,3 cm

3. Ke-10 13,1 cm 0,3 cm

E. Tanah pasir dengan air PDAM


No. Hari Tinggi Batang Lebar Daun

1. Ke-4 - -

2. Ke-8 - -

3. Ke-10 - -

F. Tanah liat dengan air PDAM


No. Hari Tinggi Batang Lebar Daun

1. Ke-4 - -

2. Ke-8 - -

3. Ke-10 - -

C. Pembahasan
Berdasarkan pengamatan pada eksperimen tanaman kangkung
(ipomoea aquatica) yang di beri perlakuan penyiraman air bilasan beras
dan air PDAM dari awal pertumbuhan telah menunjukan progress yang
kurang baik, dari akar, batang dan tinggi besarnya tanaman pada beberapa
media tanam.
Pada hari pertama tanaman belum ada yang tumbuh dan pada hari ke
dua mulai berkecambah selanjutnya satu persatu tamanan sudah mulai
tumbuh, tetapi hanya ada dua tanaman tumbuh subur dengan dua jenis
tanah yang berbeda dan dua jenis air yang berbeda.
Hasil penelitian menunjukkan pada media tanam tanah liat baik yang
menggunakan penyiraman air Beras maupun air PDAM tidak memiliki
pengaruh terhadap pertumbuhan bibit kangkung. Kemungkinan terkait
sifat fisik media tanah liat itu yang cenderung padat. (Prasetya & Susanto,
2016).
Hasil pengamatan juga menunjukkan air Beras tidak mampu
mendukung pertumbuhan kangkung baik pada Tanah gambut maupun
tanah liat. Hanya tanaman kangkung yang ditanam pada media tanah
gambut dan disiram air PDAM dan pada media tanah pasir disiram air
Beras yang menunjukkan perubahan dalam pertumbuhan, meskipun
cenderung tergolong masih sangat terhambat.
Namun, media tanah gambut yang kaya bahan organik dimungkinkan
dapat menyerap atau menetralkan senyawa toksik hingga pada batas
tertentu. Sebaliknya, kangkung yang disiram menggunakan air PDAM
sebagai kontrol positif seharusnya menunjukkan pertumbuhan yang
optimal pada kedua jenis media yang diuji. Apalagi tanaman kangkung
yang ditanam di media pasir dan disiram air PDAM memberikan respon
pertumbuhan yang tidak baik dari seluruh kombinasi perlakuan,Tetapi
kangkung yang di tanam di media pasir dan disiram air beras mendukung
pelaporan dari jurnal sebelumnya wahwa media berpasir sangat ideal
untuk budidaya kangkung dari sisi rata-rata tinggi tanaman dan jumlah
daun (Ningrum dkk., 2021). Hasil ini membuktikan air Beras mampu
mendukung pertumbuhan tanaman dengan optima di media tanam
berpasirl dibandingkan dengan media tanam lainnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari eksperimen yang kami lakukan dalam memecahkan suatu
masalah biologi.di mana dalam percobaan kali ini. Kami mendapatkan
topik masalah yang harus kami teliti selama 10 hari yaitu melakukan
observasi terhadap pengaruh penyiraman air dan jenis tanah terhadap
pertumbuhan tanaman kangkung. Di mana pengaruh kandungan tanah
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan pada tanaman kangkung serta
pengaruh dua jenis air yang di gunakan untuk penyiraman mempengaruhi
pertumbuhan tanaman kangkung. Dari tiga jenis tanah yang di gunakan
tidak semuanya menghasilkan tanaman kangkung yang subur, tetapi hanya
tanaman kangkung dengan tanah pasir dan tanah gambut saja yang tumbuh
pada percobaan ini.

B. Saran
1. Praktikan: sebaiknya menguasai materi yang akan di praktikumkan
agar tidak terjadi kesalahan dalam proses praktikum.
2. Asisten: di harapkan agar selalu mendampingi dan mengarahkan
praktikan dalam melakukan percobaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anike Kastela ,2019.pertumbuhan tanaman kangkung ( Ipomeagua tice fork)


sebagai indicator tingkat pencemaran air Sungai.biolearning
journal.vol.3 no.2.ISSN : 2406-8233.
Hanim Sudarsono.2010.pengantar metode ilmiah.universitas lampung bandar
Lampung.
Fyza.H.N.dkk.2022.budidya tanaman kangkong dengan memanfaatkan
Pekarangan rumah.ISSN : 2714-6286.
Nitasari Lala & Baiq Fahratul Wahidah.2020.perbandingan tumbuhan tanaman
Kangkung pada media hidroponik dan media tanah.ISBN : 978-602-
72245-5-1.
Purba Tinoer,dkk.2021.tanah dan nutrisi tanaman.
Pebrionio.R,Eko Yulia,Susilowati,agus suprapto.2017.Peningkatan hasil tanaman
kangkung darat (Ipomeas reptans.L)melalui perlakuan jarak tanam dan
jumlah tanaman per lubang.
Yasid.I.I.2011.Pengaruh pemberian oraganik pada tanah liat dan lempung berliat
terhadap kemampuan mengikat air.Vol.16.no.2.ISSN : 0853-4217.

Anda mungkin juga menyukai