: I. PENDAHULUAN
dibedakan menjadi dua macam yaitu: 1) Kangkung darat, hidup di tempat yang
kering atau tegalan, dan 2) Kangkung air, hidup ditempat yang berair dan basah.
pada kondisi saat ini. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosial
penduduk dan kosumsi per kapita. Sementara produksi sayuran berdasarkan BPS
lahan produktif pertanian. Hal ini diperkirakan kebutuhan akan sayur semakin
adalah kebersihan lebih mudah terjaga, tidak ada masalah berat seperti pengolahan
tanah serta gulma, penggunaan pupuk dan air efisien, tanaman yang diusahakan
selama 24 jam terus menerus (tanpa terputus). Sebagian akar terendam air dan
nutrisi yang tidak dapat merata di seluruh permukaan talang sehingga akar tidak
nutrisi tidak akan berjalan baik apabila tidak didukung dengan aliran nutrisi yang
terbesar yaitu 71.01 gram dan secara statistik kemiringan talang yang dipakai
tanaman kangkung?
tanaman kangkung?
c. Berapa nutrisi dan kemiringan bed yang efektif dari nutrisi pada sistem NFT
tanaman kangkung?
dan kemiringan bed terhadap tanaman kangkung dengan sistem hidroponik NFT
1.4. Hipotesis
hasil tanaman kangkung dengan sistem hiroponik NFT: LIHAT KE HALAMAN ASLI
Decky Gucci Gustama
articel
a student. a thinker.
FOLLOW
foto: pasawahan.pwkdev.club
Hidroponik adalah cara bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, budidaya tanaman ini lebih
mengutamakan media air yang telah dicampur dengan nutrisi. Jenis metode yang digunakan sangatlah
beragam antara lain metode NFT, Sistem Drip, Walter Culture dan sebagainya.
Saat ini luas lahan pertanian semakin menipis seiring meningkatnya lahan pemukiman. Jika hal ini
dibiarkan saja tentu akan sangat mengkhawatirkan pasokan bahan makanan yang didapat dari pertanian.
Selain dengan meminimalisir pertambahan lahan pemukiman, untuk menghindari kekurangan bahan
makanan kita juga memerlukan teknik baru dalam dunia pertanian.
Saat ini, muncul sebuah teknik penanaman tumbuhan yang dapat dilakukan tanpa menggunakan media
tanah, yaitu teknik hidroponik. Hidropoik sendiri adalah budidaya tanaman dengan penanaman di dalam
air (memanfaatkan air), dan memprioritaskan terpenuhinya kebutuhan nutrisi tumbuhan.
Meskipun ditanam di dalam air, namun tumbuhan yang dibudidayakan dengan teknik ini membutuhkan
lebih sedikit air, sehingga penanaman hidroponik ini sangat cocok dicoba pada daerah yang memiliki
pasokan air minim.
Untuk menanam tanaman hidroponik, kita tidak memerlukan unsur hara, namun yang kita
perlukan antara inert yang akan berfungsi sebagai buffer dan penyangga tanaman. Media tersebut
antara lain adalah:
Arang sekam
Media menanam tanaman hidroponik yang satu ini bisa dikatakan sebagai media utama. Pasalnya, media
yang terbuat dari ampas padi ini mampu memberikan hasil yang terbaik untuk tanaman sayur-sayuran.
Tidak hanya itu, arang sekam juga baik untuk pembibitan pohon.
Spons
Jika kita biasanya menggunakan benda yang satu ini untuk mencuci piring, saat ini spons bisa Kita
gunakan untuk media menanam tanaman hidroponik.
Kegunaan spons untuk tanaman hidroponik dibuktikan dengan tumbuhnya lumut bahakn rumput saat
spons didiamkan di luar ruangan dan mendapat air serta cahaya yang cukup. Spon juga dapat digunakan
untuk pembibitan tanaman hidroponik
Expanded clay
Expanded clay yaitu semacam lahan liat yang di dalamnya sudah terkandung mineral. Penggunaan media
ini sangat baik untuk proses penyemaian atau tanaman muda.
Rock wool
Media berikutnya adalah rockwool, merupakan media non-organik yang cara pembuatannya dengan
meniupkan udara/uap pada batuan leleh. Dimana hasilnya adalah semacam fiber yang berongga.
Coir
Coir atau yang lebih akrab disebut serabut kelapa ini merupakan media yang baik untuk proses
pembibitan atau penyemaian.
HALAMAN SELANJUTNYA