PENDAHULUAN
akan pentingnya pola makan sehat, permintaan komoditas ini diperkirakan akan
terus meningkat dari tahun ke tahun. Peluang pasar komoditas ini, baik untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor sangat besar. Oleh karena itu
perlu dilakukan upaya peningkatan volume produksi dan mutu sayuran untuk
Saat ini telah dikenal cara bercocok tanam hidroponik, yaitu bercocok
tanam tanpa menggunakan media tanah, bisa menggunakan air, kerikil dan
lama unsur haranya akan semakin berkurang dan tanaman pun akan kekurangan
nutrisi, sehingga dibutuhkan suatu teknologi baru yang dapat mengatur pemberian
diperkirakan mulai dikenal di Indonesia pada akhir tahun 80-an. Namun teknologi
hidroponik ini mulai mendapat perhatian di Indonesia dalam lima tahun terakhir,
negara subtropis teknologi hidroponik sudah dikenal dan diterapkan cukup lama
sehingga sudah sampai pada tahap yang sangat maju terutama dalam hal
(Chadirin, 2007).
Hidroponik juga muncul sebagai alternatif pertanian pada lahan terbatas.
Sistem ini memungkinkan budidaya sayuran di daerah yang kurang subur atau
mempunyai prospek yang cerah, baik untuk mengisi kebutuhan produksi sayuran
mengenai budidaya hidroponik masih sulit didapat sehingga teknologi ini masih
jarang diaplikasikan.
masyarakat Kelurahan Perawang minim akan lahan yang dapat digunakan untuk
I.2. Tujuan
artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya
memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam. Sejarah
mencatat bahwa hidroponik sudah dimulai oleh Bangsa Babylonia pada tahun 600
SM yaitu berupa taman gantung (hanging garden). Taman gantung ini adalah
Amytis, yang juga sebagai permaisuri. Taman gantung ini dibuat secara bertingkat
dan tidak semuanya menggunakan media tanah sebagai media tanam. Seperti
halnya Bangsa Babylonia, Bangsa Cina juga telah mencoba menerapkan cara
bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah sebagai media tanam. Bangsa
Cina telah menerapkan teknik bercocok tanam yang dikenal dengan “Taman
Terapung”. Bahkan di Mesir, Cina dan India juga sudah menerapkan cara
bercocok tanam yang tidak menggunakan tanah sebagai media tanam. Mereka
sudah menggunakan pupuk organik yang mereka gunakan sebagai suplai bahan
makan untuk tanaman yang mereka 6 tanam di dalam bedengan pasir yang
terletak di tepi sungai. Cara bercocok tanam seperti ini dikenal dengan istilah
“River Bed Cultivation”. Istilah hidroponik lahir sekitar tahun 1936, sebagai
penghargaan yang diberikan kepada DR. WF. Gericke, seorang agronomis dari
dengan menanam tomat di dalam bak yang berisi mineral sehingga tomat tersebut
mampu bertahan hidup dan dapat tumbuh sampai ketinggian 300 cm dan memiliki
buah yang lebat. Sebelumnya beberapa ahli patologis tanaman juga melakukan
percobaaan dan penelitian untuk dapat melakukan bercocok tanam tanpa media
tanah sebagai media tanam, sehingga pada masa itu bermunculan istilah-istilah:
“Nutri Culture”, “Water Culture”, ”Gravel Bed Culture”, dan istilah “Soilless
mengandung nutrisi dan mineral tanpa tanah. Saat ini pertanian menggunakan
jamur dan bakteri yang hidup di tanah. Sistem ini juga lebih mudah dalam
pembatas dalam budidaya di lahan seperti suhu, kelembaban dan nutrisi dan pH
dan jika nutrisi tersebut dapat disediakan dalam air dengan perlakuan maka
tanaman juga dapat hidup dan memberikan hasil yang sama (Pascual et al, 2018).
Faktor nutrisi menjadi salah satu faktor penentu yang paling penting dari
hasil dan kualitas tanaman. Larutan nutrisi yang paling mendasar adalah Nitrogen
(N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg) dan Sulfur (S) yang
juga dilengkapi dengan mikronutrien. Tanaman menyerap ion dari larutan nutrisi
yang diberikan secara terus menerus dalam tingkatan konsentrasi yang rendah.
Dari beberapa hasil penelitian sebelumnya bahwa nutrisi dalam proporsi yang
tinggi tidak dimanfaatkan oleh tanaman dan juga tidak mempengaruhi produksi
pembungaan yang lebih cepat pada Salvia sp. atau meningkatnya berat kering
buah, berat total buah dan jumlah lycopene pada tomat (Libia et al, 2012).
Beberapa jenis hidroponik yang umum digunakan antara lain (El-Kazzaz, 2017) :
1) Wick system
Gambar 2. Hidroponik dengan wick system
nutrisi.
2) Nutrient Film Technique (NFT)
4) Drip system
Gambar 5. Sistem hidroponik Drip system
Sistem ini menggunakan 2 (dua) buah kontainer terpisah yaitu bagian atas
dan bawah. Kontainer atas untuk tanaman dan yang bawah untuk larutan nutrisi.
Larutan nutrisi dipompa naik dan menyiram batang tanaman dan akan larutan sisa
akan turun ke kontainer bawah setelah melewati media tanam dan akar tanaman.
Pengaturannya mirip dengan sistem infus, di mana ada dua kontainer, yang
satu di atas berisi tanaman dalam pot dengan substrat dan yang ada di bagian
bawah yang mengandung larutan nutrisi. Pemberian nutrisi untuk tanaman
dilakukan dengan sistem pasang surut, yaitu bergantian memenuhi kontainer atas
dengan larutan nutrisi dan kemudian mengosongkan larutan nutrisi dan kembali
ke kontainer bawah.
tingginya hanya 80 cm. Sepintas kailan mirip sawi dan dapat tumbuh dengan baik
pada suhu udara 15-25oC dan daerah yang memiliki suhu udara ini berada pada
ketinggian 300-1900 meter dpl. Semakin tinggi letak suatu daerah dari permukaan
laut akan menyebabkan kailan tidak dapat tumbuh dengan baik karena proses
fotosintesis tanaman berjalan tidak sempurna. Sedangkan suhu udara yang sangat
melampaui batas. Kailan dapat dibudidayakan baik itu dengan sistem apung
ataupun NFT. Dengan nutrisi yang diberikan pada tanaman tersebut, maka kailan
dapat tumbuh seperti halnya pada tanah. Adapun besarnya EC pada awal
pemindahan bibit dan beberapa hari setelah itu berbeda. Biasanya pada awal bibit
dipindahkan pada sistem hidroponik, EC-nya sebesar EC 1.0- 1.2 dan ph 5.8-6.2,
baru setelah 20 hari EC-nya ditambahkan menjadi 1.5- 2.0 ms/cm. Baru setelah 35
2) Kangkung
Tanaman kangkung berasal dari daerah Asia tropik dan terdapat luas di
India, Asia Tenggara, Taiwan dan Cina yang kemudian menyebar ke Fuji, Hawai
dan Florida. Ada dua jenis tanaman kangkung yang dikenal dan banyak
dikonsumsi oleh masyarakat luas yaitu kangkung air (Ipomeae aquatic Forsk) dan
kangkung darat (Ipomeae reptans Poir). Kangkung darat dalam tatanan tumbuhan
Oomen dan Grubben (1978), kangkung merupakan tanaman tropik dataran rendah
yang menjalar dan menurut Saisawat et al. (1988) merupakan tanaman yang
bersifat semiaquatik yaitu tumbuhan darat tetapi bijinya tidak dapat tumbuh di
tempat yang tergenang. Kangkung termasuk tanaman yang sanggup melakukan
adaptasi dengan baik pada kondisi lingkungan dengan kisaran yang luas.
Kangkung dapat hidup dengan baik dari ketinggian tempat di dataran medium 800
meter diatas permulaan laut hingga ke daerah tepi pantai (Laksanawati dan
Dibiyantoro, 1989). Kangkung darat mempunyai daun yang panjang dengan ujung
runcing, berwarna hijau keputihan dan bunganya berwarna putih dan ditanam di
3) Pakcoy
sudah banyak diusahakan oleh petani di daerah Cipanas, Jawa Barat dengan
pertumbuhan yang baik. Pakcoy mempunyai tubuh tegak dan daun kompak.
Tangkai daun berwarna putih. Daunnya sendiri berwarna hijau segar. Tangkai
4) Sawi hijau
Gambar 9. Sawi hijau hidroponik
mempunyai nilai ekonomi tinggi. Daerah asal tanaman sawi diduga dari Tiongkok
(Cina) dan Asia Timur, menyebar luas ke Filipina dan Taiwan (Rukmana. 1994).
Secara umum tanaman sawi biasanya mempunyai daun lonjong, halus dan tidak
berbulu. Daerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5-1200 m
5) Selada
Gambar 10. Tanaman selada hidroponik
Selada salah satu tumbuhan yang sering ditanam secara hidroponik. Selain
selada sebagai menu pelengkap, lalapan, salad, dll. Oleh karena itu, selada
bernilai ekonomi tinggi karena permintaan pasar yang juga tinggi. Bahkan
membudidayakannya.
6) Seledri
Gambar 11. Tanaman seledri hidroponik
Daun seledri adalah sayuran yang hampir wajib ada di setiap rumah.
Tanaman ini mempunyai bau yang khas dan mempunyai manfaat yang sangat
atau wick. Selain menggunakan sistem sumbu, seledri juga bisa ditanam dengan
sistem hidroponik lain seperti, rakit apung. Tentunya setiap sistem mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Untuk itu Anda perlu mempelajari cara menanam
persyaratan untuk ketersediaan air dan udara bagi pertumbuhan tanaman. Media
tumbuh yang ideal untuk hidroponik antara lain dapat menopang pertumbuhan
tanaman, memiliki pori untuk aerasi, tidak menyumbat instalasi hidroponik, dan
dan harus bersifat lembam (Orsini, F. et al, 2012). Media tanam selain tanah yang
dapat digunakan antara lain air, busa, kerikil, rockwool, pasir, serbuk gergaji,
gambut, sabut kelapa, perlit, batu apung, kulit kacang, poliester, atau vermikulit
(Resh, H.M., 2013). Karakteristik media yang baik dalam Munos, 2010 antara lain
mengeluarkan kelebihan air, tidak mudah terdegradasi dan terurai, bebas dari
tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan
perantara larutan hara, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro
1) Rockwool
dari batuan basalt yang dipanaskan dengan suhu sangat tinggi hingga
2) Cocopeat
Cocopeat merupakan media tanam organik yang terbuat dari serbuk sabut
kelapa. Karena bersifat organik, maka bisa dikatakan cocopeat adalah media
memiliki daya serap air yang sangat tinggi, memiliki rentang pH antara
ini adalah untuk mempertinggi aerasi pada media tanam, karena daya serap
air cocopeat sangat besar sehingga tingkat aerasi kecil. Tingkat aerasi ini
3) Hydroton
Gambar 14 hydroton media tanam hidroponik
oksigen bagi akar. Hydroton dapat dipakai berulang-ulang, cukup dicuci saja
4) Sekam bakar
Gambar 15 sekam bakar media tanam hidroponik
Sekam bakar merupakan salah satu media tanam yang sering dan umum
dipakai, tidak hanya untuk budidaya hidroponik saja tetapi juga untuk
budidaya-budidaya tanaman dalam pot. Media tanam ini mudah kita temui dan
harga sangat ekonomis. Sekam bakar memiliki daya ikat air yang cukup
bagus, serta aerasi yang baik. Merupakan media tanam organik sehingga
cocopeat.
5) Perlite
Gambar perlite 16 media tanam hidroponik
yang dipanaskan pada suhu tinggi. Perlite memiliki aerasi yang bagus, pH
netral dan bobot yang sangat ringan (mirip busa/styrofoam). Perlite memiliki
daya serap air cukup baik sehingga bagus untuk perakaran. Dalam
6) Vermiculite
dari batuan yang dipanaskan pada suhu tinggi. Tetapi verculite memiliki
daya serap air lebih tinggi dan bobot lebih berat dari perlite. Dalam
penggunaannya, biasa dicampur dengan perlite dengan perbandingan
tertentu
7) Pasir
fungsi tanah. Sejauh ini, pasir dianggap memadai dan sesuai jika digunakan
perakaran setek batang tanaman. Bobot pasir yang cukup berat akan
mempermudah tegaknya setek batang. Selain itu, keunggulan media tanam pasir
adalah kemudahan dalam penggunaan dan dapat meningkatkan sistem aerasi serta
sebagian besar anorganik dan dalam bentuk ion. Nutrisi utama tersebut
diantaranya dalam bentuk kation terlarut (ion bermuatan positif), yakni Ca2+
biasa digunakan sebagai sumber hara makro dan mikro. Unsur hara makro
meliputi kalium nitrat, kalsium nitrat, kalium fosfat, dan magnesium sulfat. Hara
dalam jumlah besar dan konsentrasinya dalam larutan relatif tinggi. Unsur hara
mikro hanya diperlukan dalam konsentrasi yang rendah. Berbagai garam jenis
pupuk dapat digunakan untuk larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan
kelarutan garam pupuk tersebut . Jenis larutan hara pupuk yang sudah sangat
solution.
nutrisi dan temperatur (Libia, 2012). Parameter yang mengukur keasaman atau
bebas H + dan OHdalam larutan. Nilai pH larutan nutrisi yang tepat adalah antara
5.5 dan 6.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi formulasi nutrisi antara lain (Resh,
2013) jenis dan varietas tanaman, tahap pertumbuhan tanaman, bagian tanaman
yang dipanen (akar, batang, daun, buah), musim dan cuaca (suhu, intensitas
cahaya, panjang sinar matahari). Secara umum tanaman yang dipanen daunnya
dan P, K dan Ca lebih tinggi. Pada kondisi cahaya yang tinggi tanaman akan
Ada beberapa cara untuk membuat nutrisi hidroponik alternatif. Salah satu
Bahan yang dibutuhkan meliputi pupuk NPK, Urea, KCl, dan Gandasil D.
Komposisinya adalah sebagai berikut : 100 gram Gandasil D (1 liter air), 200
gram NPK (1 liter air), 200 gram KCL (1 liter air), dan 200 gram UREA (1 liter
masukkan 100 gram Gandasil D ke wadah 1, 200 gram NPK ke wadah 2, 200
gram KCL ke wadah 3, 200 gram UREA ke wadah 3. aduk-aduk sampai larut. dari
perbandingan tersebut bisa untuk 200 liter air. Ambil 5 ml dari masing-masing
wadah tersebut kemudian campurkan dengan 1 liter air biasa dan nutrisi untuk
hidroponik pun siap untuk digunakan. Perbandingan harga nutrisi AB Mix dengan
nutrisi alternatif untuk larutan sebanyak 100 liter adalah sebagai berikut NPK 1Kg
(Rp.12000), KCL 1Kg (Rp.5000), UREA 1Kg (Rp.8500), dan Gandasil D 500
gram (kemasan 500 gram Rp.39000). Jadi total harga untuk membuat 1000 liter
Salah satu contoh hidroponik sederhana yang sederhana adalah DWC (Deep
Water Culture), yaitu dengan cara menggantung akar tanaman di dalam larutan
nutrisi dan air beroksigen. Sistem ini cocok digunakan untuk budidaya tanaman
yang umur panennya lebih lama, seperti tomat, cabai, ketimun dan lain-lain.
Film Technique (NFT). Model ini paling disukai karena perkembangan tanaman
paling cepat, karena hanya ujung akar yang bersentuhan dengan larutan nutrisi
sehingga oksigen juga lebih banyak diserap dari udara (Tallei dkk, 2017). Model
ini dapat dimodifikasi sesuai dengan keinginan atau kebutuhan. Rak dapat dibuat
bertingkat dan atau bersusun seperti piramid atau dapat juga disusun melebar. Air
mengalir secara gravitasi dari bagian tinggi ke rendah. Oleh karena itulah
Bahan yang dibutuhkan antara lain (Jannovar. E.A, 2016) : - Talang Air -
Penutup talang atau styrofoam - Kran pembuka dan penutup 0,5 inci. - Pipa PVC
0,5 inci ; 1 inci ; dan 2 inci. - Selang plastik 3-5 mm. - Knee T 0.5 inci; 1 inci; dan
2 inci. Pompa air aquarium. - Boks kontainer (Bak penampung) - Solartuff atau
atap plastik. - Dop 0.5 inci, 1 inci, 2 inci - Tutup Talang Cara merangkai - Susun
talang air berjejer di meja. Jarak antar talang 5 cm. - Pasang selang plastik di
penutup talang (inlent). - Pasang pipa PVC 1 inci di bagian outlet, ikat kuat pipa
ini dengan tali plastik. - Letakan boks kontainer (bak penampung) dibagian bawah
meja rak. - Buat lubang (± 5 cm). Pasang PVC 2 inci untuk menyalurkan air
berfungsi membuka dan menutup nutrisi. - Masukkan pompa air yang sudah
dirangkai dengan selang plastik. Pompa ini bertugas mengalirkan air pupuk ke bak
dan L di setiap sambungan harus kuat agar instalasi kuat dan kokoh.
Bahan baku pupuk hidroponik berupa garam anorganik atau garam kimia
yang dapat dibeli di toko kimia atau toko pertanian. Nutrisi hidroponik biasanya
menggunakan konsep formulasi AB mix. Yaitu kalsium pada grup A dan tidak
bertemu sulfat dan fosfat pada grup B. Dibawah ini adalah nama bahan-bahan
Komposisi Pekatan A :
• Kalsium nitrat: 1176 gram • Kalium nitrat: 616 gram • Fe EDTA: 38 gram
Komposisi B • Kalium dihidro fosfat: 335 gram • Amnonium sulfat: 122 gram •
Kalium sulfat: 36 gram • Magnesium sulfat: 790 • Cupri sulfat: 0,4 gram • Zinc
sulfat: 1,5 gram • Asam borat: 4,0 gram • Mangan Sulfat: 8 gram •Amonium hepta
molibdat : 0,1 gram Komposisi Pekatan A • Kalsium nitrat: 1100 gram • Kalium
nitrat: 575 gram • Fe EDTA: 38 gram Komposisi B o Kalium dihidro fosfat: 560
1.050 gram o Cupri sulfat: 0,4 gram o Zinc sulfat: 1,5 gram o Asam borat: 4,0
gram o Mangan Sulfat: 8 gram o Amonium hepta molibdat : 0,1 gram Membuat
larutan A. - Siapkan kemasan AB mix yang hendak dilarut, dua buah ember atau
wadah penampung air dan tempat penyimpanan hasil larutan, bisa ember yang ada
Buka kemasan larutan A, yang berisi butiran nutrisi dan satu kemasan kecil
diaduk dengan gayung atau kayu hingga terlarut semua. - Simpan hasilnya dalam
dituang ke ke dalam ember. - Aduk hingga rata. Hasilnya disimpan dalam jerigen
yang kedua. Larutan nutrisi yang telah dibuat tadi masih bersifat pekat.
Larutan encer ini siap digunakan untuk nutrisi hidroponik yang ditanam. Untuk
membuat 10 liter larutan siap pakai berarti diperlukan 50 ml larutan pekat A dan
larutan hidroponik siap pakai. Tentunya tidak semua harus langsung dilarutkan,
umumnya asam nitrat atau phosphat dapat digunakan untuk penurunan pH. Bila
yang terkandung dalam nutrisi yang diberikan sehingga akar tidak dapat menyerap
Bahan tanam dibagi dalam 2 kelompok yaitu generatif dan vegetatif. Cara
secara generatif menggunakan biji yang dapat ditanam secara langsung maupun
dengan persemaian. Secara langsung yaitu biji yang siap ditanam, atau sebagai
benih, langsung disebar pada lahan atau areal pertanaman. Persemaian atau
pembibitan yaitu menanam benih pada tempat khusus terlebih dahulu sampai pada
umur tertentu tergantung dari jenis tanamannya. Biasanya benih untuk persemaian
ini berasal dari sayuran yang berbiji halus. Secara umum tujuan dari persemaian
ini adalah untuk memperoleh bibit yang baik dan seragam. Namun tidak begitu
saja usaha persemaian ini selalu berhasil baik, disini sangat diperlukan perawatan
langsung dilakukan dengan cara memasukan benih ke dalam media tanam dengan
cara mengambil bibit secara hati-hati dari wadah pembibitan, kemudian bagian
Jenis tanaman, lama di persemaian dan masa tanam berbagai sayuran Jenis
tanaman Lama di persemaian Jumlah daun (helai) Masa tanam Brokoli 2 Minggu
3-4 65 HST, Cabai 40-45 Hari 4-5 85-90 HST, Horenzo 14 Hari 3-4 35-50 HST,
Kailan 10-18 Hari 3-5 52-56 HST, Melon 12-14 Hari 4 75-90 HST, Pakcoi 3-4
Minggu 3-5 2 bulan, Paprika 2-3 Minggu 4-5 20 MST, Seledri 2-3 Minggu, 4 6-8
MST, Sawi 3 Minggu 4-5 2 bulan Selada 10-18 Har,i 4 45-55 HST Timun Jepang
10-14 Hari 2-3 38-40 HST, Tomat 3-4 Minggu 3-4 75-85 HST, Terung Jepang 22-
26 Hari 5 90 HST.
juga menjadi syarat penting agar tanaman tumbuh baik. Hal-hal yang perlu
unsur hara tanaman agar tidak terjadi defisiensi. Kadar nutrisi dalam larutan
dapat diukur dengan TDS (Total Dissolved Solids) atau PPM (Parts Per
hidroponik adalah kutu putih, kutu Aphid, siput, lalat pengorok daun dan
jamur, bakteri dan virus yang ditularkan melalui vektor serangga ataupun
sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Listrik dan air yang tidak
perlakuan panen yang berbeda. Untuk skala bisnis sangat penting untuk
hidroponik yaitu:
serangan patogen seperti karena layu oleh Verticillium disebabkan oleh tingkat
kelembaban tinggi yang terkait dengan hidroponik dan berbasis penyiraman lebih
dari pada tanaman tanah. Juga, tanaman hidroponik banyak membutuhkan pupuk
IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BPTP Riau. 2018. Budidaya Sayuran Hidroponik Bertanam Tanpa Media Tanah.
doi:10.3390/buildings8020024
El-Kazzaz, 2017, Research Article, Agri Res &Tech: Open Access J Volume 3
instalasi-hidroponik.html