(RKP)
Kelas/Semester : X/Genap
D. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pembelajaran pada
larutan elektrolit dan non elektrolit.
2. Menerapkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, dan disiplin.
3.1.1. Menuliskan pengertian dari sifat larutan elektrolit.
3.1.2. Menuliskan pengertian dari sifat larutan non elektrolit
3.2.1. Menjelaskan larutan yang termasuk elektrolit kuat berdasarkan data hasil percobaan
melalui nyala lampu
3.2.2. Menjelaskan larutan yang termasuk elektrolit lemah berdasarkan data hasil
percobaan melalui nyala lampu
3.2.3. Menjelaskan larutan yang termasuk non elektrolit berdasarkan data hasil percobaan
melalui nyala lampu
4.1.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan elektrolit dalam penggunaan
alat praktikum
4.1.2. Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan non elektrolit dalam
penggunaan alat praktikum
4.2.1. Mencatat data hasil percobaan larutan elektrolit
4.2.2. Mencatat data hasil percobaan larutan non elektrolit
4.3.1. Menyimpulkan sifat larutan elektrolit
4.3.2. Menyimpulkan sifat larutan non elektrolit
E. Materi Pembelajaran
Terlampir
G. Media Pembelajaran
a. Alat
Gelas kimia 30 mL
Alat uji elektrolit
Gelas kimia 250 mL
Pipet tetes
Kertas tissue
Batang Pengaduk
b. Bahan:
Air murni (aquadest)
Air sabun
Air perasan jeruk nipis
Larutan gula (C12H22O11)
Larutan cuka (CH3COOH) 1 M
Larutan natrium hidroksida (NaOH) 1 M
Larutan asam sulfat (H2SO4) 1M
Larutan garam (NaCl) 1 M
H. Sumber Pembelajaran
3. Watoni, Haris. dkk. 2016. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Salam
Doa
Memeriksa kerapian siswa dan kebersihan kelas
Memeriksa kehadiran siswa
Membuka pelajaran Menyampaikan topik praktikum larutan elektrolit dan non- 6 menit
elektrolit
Menyampaikan tujuan praktikum
Menyampaikan apersepi tentang larutan
Memberikan dorongan tentang semangat belajar peserta didik
Memberikan tes awal 6 menit
Memeriksa hasil tes awal
Menyampaikan materi tentang larutan elektrolit dan non-
elektrolit
Menyampaikan keselamatan kerja pada siswa
Memperkenalkan alat dan bahan praktikum
Menjelaskan prosedur kerja praktikum.
Melakukan refleksi
Memberikan penguatan positif dan negatif 6 menit
Menutup pelajaran Mengarahkan siswa untuk praktikum berikutnya
Berdoa
6 menit
Salam
J. Evaluasi Pembelajaran
a. Aspek-aspek penilaian
1. Penilaian Sikap
2. Penilaian pengetahuan
3. Penilaian keterampilan:
Materi pokok :
Melakukan
Sikap Indikator Aspek pengamatan
Ya Tidak
Jujur 14. Tidak menyontek dalam mengerjakan tes 14. Apakah siswa tidak menyontek dalam
15. Tidak melakukan plagiat dalam mengerjakan tes?
mengerjakan tugas 15. Apakah siswa tidak melakukan plagiat saat
mengerjakan tugas?
Total skor 15
c) Kriteria penilaian :
Sesuai permendikbud no. 81A tahun 2013 perolehan nilai peserta didik adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Tidak baik : apabila memperoleh skor : skor 0
2. Instrument dan indikator penilaian pengetahuan
a) Instrumen penilaian pengetahuan: tes awal dan tes akhir
Tes awal dan akhir
1. Tuliskan pengertian dari larutan elektrolit! (skor 14)
2. Tuliskan pengertian dari non elektrolit! (skor 6)
3. Perhatikan beberapa larutan dibawah ini!
Diantara tiga larutan diatas, jelaskan mana yang termasuk larutan elektrolit
kuat? (skor 6)
4. Diantara tiga larutan diatas, jelaskan mana yang termasuk larutan elektrolit
lemah? (skor 6)
5. Diantara tiga larutan diatas, jelaskan mana yang termasuk larutan non-
elektrolit? (skor 6)
Jawaban:
1. Larutan elektrolit dapat dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat adalah suatu zat yang terionisasi
sempurna di dalam air, larutan yang terurai dapat menghantarkan arus listrik,
memberikan gejala berupa menyalanya lampu terang pada alat uji dan
timbulnya gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan elektrolit lemah
adalah suatu zat yang terionisasi sebagian di dalam air, yang dapat
menghantarkan arus listrik, memberikan gejala berupa nyala lampu yang
redup dan sedikit gelembung gas atau tidak adanya nyala lampu tetapi
adanya gelembung gas.
2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghasilkan ion-ion
(tidak terionisasi), hal ini menyebabkan larutan tidak dapat menghantarkan
arus listrik yang memberikan gejala berupa tidak adanya nyala lampu pada
alat uji dan tidak timbulnya gelembung gas dalam larutan.
3. Larutan KCl termasuk larutan elektrolit kuat, karena garam KCl terurai
sempurna menjadi ion K+ dan Cl- sehingga arus listrik yang dihasilkan
menyebabkan lampu menyala dengan terang.
4. Larutan H2CO3 merupakan larutan elektrolit lemah, hal ini dikarenakan
H2CO3 tidak terurai sempurna, sehingga arus listrik yang dihasilkan
menyebabkan nyala lampu menjadi lebih redup.
5. Larutan C6H12O6 merupakan larutan non elektrolit, karena C6H12O6 tidak
terjadi penguraian, sehingga tidak adanya arus listrik maka tidak adanya
nyala lampu.
b) Indikator penilaian pengetahuan tes awal dan tes akhir
Tuliskan pengertian dari Larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit
larutan elektrolit! (skor kuat dan elektrolit lemah. (skor 2)
14) Larutan elektrolit kuat dan elektolit lemah dapat
menghantarkan arus listrik. (skor 2)
Larutan elektrolit kuat adalah suatu zat yang dapat
terionisasi sempurna di dalam air.(skor 2)
Larutan elektrolit kuat memberikan gejala berupa nyala
lampu yang terang dan adanya gelembung gas. (skor
1 2) 14
Diantara tiga larutan Larutan KCl termasuk larutan elektrolit kuat. (skor 2)
diatas, jelaskan mana Garam KCl terurai sempurna menjadi ion K+ dan Cl-
Materi pokok :
Keteramp Melakukan
Indikator Aspek pengamatan
ilan Ya Tidak
1. Kemampuan menuangkan larutan NaCl, 1. Apakah siswa dapat menuangkan larutan NaCl,
H2SO4, CH3COOH, NaOH, C12H22O11, H2SO4, CH3COOH, NaOH, C12H22O11,
aquadest, air sabun, dan air perasan jeruk aquadest, air sabun, dan air perasan jeruk ke
ke dalam gelas kimia 30 mL menggunakan dalam gelas kimia 30 mL menggunakan pipet
akan alat 2. Mencelupkan elektrode ke dalam larutan. 2. Bagaimana cara siswa memasukkan elektrode
il bahan 6. Bahan yang digunakan di ambil dengan 6. Apakah siswa mengambil bahan praktikum
Mengisi9. 9. Dapat dibaca dengan jelas apa yang ditulis yang rapi?
LKPD 10. 10. Menjawab pertanyaan sesuai data hasil 9. Apakah tulisan siswa dapat dibaca dengan jelas?
percobaan 10. Apakah siswa menjawab pertanyaan sesuai
dengan data hasil percobaan?
Total skor 10
b) Perhitungan penilaian keterampilan :
Petunjuk penskoran : Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×4
Skor maksimal
c) Kriteria penilaian :
Sesuai permendikbud no. 81A tahun 2013 perolehan nilai peserta didik adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Tidak baik : apabila memperoleh skor : skor 0
NIP. 198205242006042001
Lampiran Materi Ajar
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya sedikit
disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut. Zat cair dapat
dikelompokkan menjadi zat cair yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan zat cair
yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit).
Suatu alat yang disebut alat uji elektrolit digunakan untuk menguji apakah suatu zat cair
atau larutan dapat menghantarkan listrik atau tidak. Alat tersebut terdiri dari rangkaian
elektrode, yang terbuat dari dua buah batang yang dapat menghantarkan listrik, yang
dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) dan bola lampu pijar. Dua batang elektrode
yang terpisah tersebut kemudian dimasukkan dalam wadah yang berisi zat cair yang akan
diuji.
Svante Arrhenius pada tahun 1884 mengajukan teorinya, bahwa dalam larutan elekktrolit
yang berperan menghantarkan arus listrik adalah ion-ion yang bergerak bebas di dalam cairan
atau larutan. NaCl padat merupakan senyawa ion yang di dalamnya terdapat ion-ion Na+ dan
Cl-. Namun demikian, NaCl padat tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion Na+ dan
Cl- terikat sangat rapat dalam kristal sehingga tidak bebas bergerak. Dalam keadaan cair,
jarak antar ion-ion Na+ dan Cl- sangat renggang sehingga ion-ion tersebut bebas bergerak
untuk menghantarkan listrik. Karena pengaruh air, garam dapur terurai menjadi ion positif
dan ion negatif yang bergerak bebas, proses penguraian ini disebut disosiasi.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, terdapat tiga kemungkinan yang dapat
diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka
larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan elektrolit
kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul gelembung-
gelembung gas, maka larutan yang akan diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah
atau larutan elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung
gas, maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan non-elektrolit.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
Hari/tanggal :
Nama Siswa :
A. Tujuan
1. Mampu menuliskan pengertian dari larutan elektrolit
2. Mampu menuliskan pengertian dari larutan non elektrolit
3. Menjelaskan larutan elektrolit kuat berdasarkan data hasil percobaan berdasarkan
nyala lampu
4. Menjelaskan larutan elektrolit lemah berdasarkan data hasil percobaan berdasarkan
nyala lampu
5. Menjelaskan larutan non elektrolit berdasarkan data hasil percobaan berdasarkan
nyala lampu
6. Keterampilan dalam menggunakan alat praktikum
7. Keterampilan dalam mengambil bahan praktikum
8. Keterampilan dalam mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD)
B. Dasar Teori
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, terdapat tiga kemungkinan yang dapat
diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka
larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan
elektrolit kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang akan diuji mempunyai daya hantar
listrik yang lemah atau larutan elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung
gas, maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan non-elektrolit.
C. Alat dan Bahan
a. Alat
Gelas kimia 30 mL
Alat uji elektrolit
Gelas kimia 250 mL
Pipet tetes
Kertas tissue
b. Bahan:
Air murni (aquadest)
Air sabun
Air perasan jeruk nipis
Larutan gula (C12H22O11)
Larutan cuka (CH3COOH) 1 M
Larutan natrium hidroksida (NaOH) 1 M
Larutan asam sulfat (H2SO4) 1M
Larutan garam (NaCl) 1M
D. Cara Kerja
1. Isikan sekitar 20 mL larutan NaCl ke dalam gelas kimia.
2. Celupkan elektrode grafit ke dalam larutan.
3. Hubungkan elektrode dengan sumber arus searah, amati lampu dan gelembung gas.
4. Bersihkan gelas kimia dan elektrode. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk larutan-larutan
yang lain.
E. Hasil Pengamatan
1. Air Sabun
Larutan Cuka
5.
(CH3COOH)
6. Larutan H2SO4
7. Larutan NaOH
F. Pertanyaan
1. Diantara 8 larutan yang telah diuji coba, manakah larutan yang termasuk larutan
elektrolit kuat? Jelaskan!
Jawaban:
2. Diantara 8 larutan yang telah diuji coba, manakah larutan yang termasuk larutan
elektrolit lemah? Jelaskan!
Jawaban:
3. Diantara 8 larutan yang telah diuji coba, manakah larutan yang termasuk larutan non-
elektrolit? Jelaskan!
Jawaban:
G. Kunci Jawaban
1. Larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat antara lain larutan H2SO4, larutan
NaOH, dan larutan NaCl. Ketiga larutan tersebut termasuk larutan elektrolit kuat
karena ketiga larutan tersebut terionisasi sempurna.
2. Larutan yang termasuk larutan elektrolit lemah antara lain larutan CH3COOH, dan
air perasan jeruk nipis, karena senyawa dari larutan tersebit terionisasi sebagian,
sehingga merupakan larutan elektrolit lemah.
3. Larutan yang termasuk larutan non-elektrolit adalah larutan C12H22O11, air sabun,
dan air murni (aquadest) karena ketiga larutan tersebut tidak mengalami ionisasi.
H. Kesimpulan
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat terurai sempurna menghasilkan ion-
ion sehingga mampu menghantarkan arus listrik dengan nyala terang pada lampu dan
terdapat banyak gelembung gas, contohnya larutan H2SO4, NaCl, dan NaOH. Sedangkan
larutan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian, sehingga nyala lampu yang dihasilkan
redup dan sedikit gelembung gas, contohnya larutan asam cuka (CH3COOH) dan air
perasan jeruk nipis. Dan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak mengalami
ionisasi, contohnya air murni, air sabun, dan air gula (C12H22O11).
I. Referensi
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2. Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
3. Watoni, Haris. dkk. 2016. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya