Anda di halaman 1dari 17

RENCANA KEGIATAN PEMBELAJARAN

(RKP)

Nama Sekolah : SMA YPK Diaspora Kotaraja

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : X/Genap

Tahun Ajaran : 2019/2020

Pokok Bahasan : Larutan elektrolit dan non elektrolit

Alokasi Waktu : 2 × 45 menit

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati perilaku kerja sama, bertanggung jawab, dan disiplin.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang larutan elektrolit dan non elektrolit.
4. Menalar dan menyaji dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari materi
tentang larutan elektrolit dan non elektrolit.

B. Kompetensi Dasar (KD)


1. Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa
2. Menyadari perilaku kerja sama, bertanggung jawab, dan disiplin.
3. Menjelaskan sifat larutan elektrolit dan non elektrolit berdasarkan daya hantar
listriknya.
4. Menyimpulkan hasil percobaan untuk mengetahui sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit.
C. Indikator
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan melalui pembelajaran larutan elektrolit dan
non elektrolit.
2. Menunjukkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, dan disiplin.
3. Menguraikan pengertian dan mengidentifikasi sifat larutan elektrolit dan non
elektrolit.
4.1. Melakukan percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit dalam penggunaan alat-
alat praktikum.
4.2. Mencatat data hasil percobaan larutan elektrolit dan non elektrolit.
4.3. Menyimpulkan percobaan terkait praktikum larutan elektrolit dan non elektrolit.

D. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini siswa diharapkan dapat:
1. Menunjukkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui pembelajaran pada
larutan elektrolit dan non elektrolit.
2. Menerapkan sikap kerja sama, bertanggung jawab, dan disiplin.
3.1.1. Menuliskan pengertian dari sifat larutan elektrolit.
3.1.2. Menuliskan pengertian dari sifat larutan non elektrolit
3.2.1. Menjelaskan larutan yang termasuk elektrolit kuat berdasarkan data hasil percobaan
melalui nyala lampu
3.2.2. Menjelaskan larutan yang termasuk elektrolit lemah berdasarkan data hasil
percobaan melalui nyala lampu
3.2.3. Menjelaskan larutan yang termasuk non elektrolit berdasarkan data hasil percobaan
melalui nyala lampu
4.1.1. Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan elektrolit dalam penggunaan
alat praktikum
4.1.2. Melakukan percobaan untuk menyelidiki sifat larutan non elektrolit dalam
penggunaan alat praktikum
4.2.1. Mencatat data hasil percobaan larutan elektrolit
4.2.2. Mencatat data hasil percobaan larutan non elektrolit
4.3.1. Menyimpulkan sifat larutan elektrolit
4.3.2. Menyimpulkan sifat larutan non elektrolit
E. Materi Pembelajaran
Terlampir

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan
Pendekatan: langsung dan tidak langsung
2. Model
Model Pembelajaran: -
3. Metode
Metode Pembelajaran: ceramah, tanya jawab, dan eksperimen

G. Media Pembelajaran
a. Alat
 Gelas kimia 30 mL
 Alat uji elektrolit
 Gelas kimia 250 mL
 Pipet tetes
 Kertas tissue
 Batang Pengaduk
b. Bahan:
 Air murni (aquadest)
 Air sabun
 Air perasan jeruk nipis
 Larutan gula (C12H22O11)
 Larutan cuka (CH3COOH) 1 M
 Larutan natrium hidroksida (NaOH) 1 M
 Larutan asam sulfat (H2SO4) 1M
 Larutan garam (NaCl) 1 M
H. Sumber Pembelajaran

1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

2. Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

3. Watoni, Haris. dkk. 2016. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya
I. Langkah-langkah Pembelajaran

Kegiatan Langkah-langkah Pembelajaran Alokasi Waktu

 Salam
 Doa
 Memeriksa kerapian siswa dan kebersihan kelas
 Memeriksa kehadiran siswa
Membuka pelajaran  Menyampaikan topik praktikum larutan elektrolit dan non- 6 menit
elektrolit
 Menyampaikan tujuan praktikum
 Menyampaikan apersepi tentang larutan
 Memberikan dorongan tentang semangat belajar peserta didik
 Memberikan tes awal 6 menit
 Memeriksa hasil tes awal
 Menyampaikan materi tentang larutan elektrolit dan non-
elektrolit
 Menyampaikan keselamatan kerja pada siswa
 Memperkenalkan alat dan bahan praktikum
 Menjelaskan prosedur kerja praktikum.

Menyajikan materi  Menjelaskan pengisian lembar kerja peserta didik (LKPD)


dan evaluasi  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
 Menuntun siswa dalam melakukan praktikum 66 menit
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengisi lembar
kerja peserta didik (LKPD)
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan
hasil praktikum
 Memberikan tes akhir.
 Memeriksa tes akhir

 Melakukan refleksi
 Memberikan penguatan positif dan negatif 6 menit
Menutup pelajaran  Mengarahkan siswa untuk praktikum berikutnya
 Berdoa
6 menit
 Salam
J. Evaluasi Pembelajaran
a. Aspek-aspek penilaian

1. Penilaian Sikap

1.1 Menunjukkan sikap spiritual

1.2 Menunjukkan sikap disiplin

1.3 Menunjukkan sikap kerjasama

1.4 Menunjukkan sikap jujur.

2. Penilaian pengetahuan

2.1 Mampu menuliskan pengertian dari larutan elektrolit

2.2 Mampu menuliskan pengertian dari larutan non elektrolit

2.3 Menjelaskan larutan elektrolit kuat berdasarkan data hasil percobaan

berdasarkan nyala lampu

2.4 Menjelaskan larutan elektrolit lemah berdasarkan data hasil percobaan

berdasarkan nyala lampu

2.5 Menjelaskan larutan non elektrolit berdasarkan data hasil percobaan

berdasarkan nyala lampu

3. Penilaian keterampilan:

3.1 Keterampilan dalam menggunakan alat praktikum

3.2 Keterampilan dalam menggambil bahan praktikum

3.3 Keterampilan dalam mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD)


b. Instrumen dan Indikator Penilaian
1. Instrumen dan indikator Penilaian sikap
a) Instrument dan indikator penilaian sikap: lembar pengamatan sikap

INSTRUMENT PENILAIAN SIKAP

Nama peserta didik / kelas :

Materi pokok :

Melakukan
Sikap Indikator Aspek pengamatan
Ya Tidak

1. Apakah siswa berdoa sebelum memulai


pembelajaran ?
1. Berdoa sebelum memulai pembelajaran
2. Apakah siswa tertib dalam melaksanakan doa
2. Tertib dalam melaksanakan doa
Spiritual ?
3. Mengucapkan syukur ketika berhasil
3. Apakah siswa mengucapkan syukur ketika
mengerjakan sesuatu
berhasil mengerjakan sesuatu?
4. Berdoa sesudah melakukan pembelajaran
4. Apakah siswa berdoa sesudah melakukan
pembelajaran?
5. Masuk kelas tepat waktu sesuai jam 5. Apakah siswa masuk kelas tepat waktu sesuai
pelajaran jam pelajaran?
6. Memakai seragam sesuai tata tertib 6. Apakah siswa memakai seragam sesuai tata

Disiplin 7. Tertib dalam mengikuti pembelajaran tertib?


8. Membawa buku teks pelajaran kimia 7. Apakah siswa tertib dalam mengikuti
pembelajaran?
8. Apakah siswa membawa buku teks pelajaran
kimia?
9. Terlibat aktif dalam bekerja kelompok 9. Apakah siswa terlibat aktif dalam bekerja
10. Mencari jalan untuk mengatasi kelompok?
perbedaan pendapat dalam kelompok 10. Apakah siswa mencari jalan untuk mengatasi
Kerjasa 11. Bersedia membantu teman satu perbedaan pendapat dalam kelompok?
ma kelompok yang mengalami kesulitan 11. Apakah siswa bersedia membentu teman satu
12. Kesediaan melakukan tugas sesuai kelompok yang mengalami kesulitan?
kesepakatan dalam kelompok 12. Apakah siswa bersedia melakukan tugas
sesuai kesepatan dalam kelompok?
13. Melaporkan data sesuai percobaan yang 13. Apakah siswa melaporkan data sesuai
dilakukan percobaan yang dilakukan?

Jujur 14. Tidak menyontek dalam mengerjakan tes 14. Apakah siswa tidak menyontek dalam
15. Tidak melakukan plagiat dalam mengerjakan tes?
mengerjakan tugas 15. Apakah siswa tidak melakukan plagiat saat
mengerjakan tugas?
Total skor 15

b) Perhitungan penilaian sikap :


Petunjuk penskoran : Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×4
Skor maksimal

c) Kriteria penilaian :
Sesuai permendikbud no. 81A tahun 2013 perolehan nilai peserta didik adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Tidak baik : apabila memperoleh skor : skor 0
2. Instrument dan indikator penilaian pengetahuan
a) Instrumen penilaian pengetahuan: tes awal dan tes akhir
Tes awal dan akhir
1. Tuliskan pengertian dari larutan elektrolit! (skor 14)
2. Tuliskan pengertian dari non elektrolit! (skor 6)
3. Perhatikan beberapa larutan dibawah ini!

Larutan KCl Larutan H2CO3 Larutan C6H12O6

Diantara tiga larutan diatas, jelaskan mana yang termasuk larutan elektrolit
kuat? (skor 6)
4. Diantara tiga larutan diatas, jelaskan mana yang termasuk larutan elektrolit
lemah? (skor 6)
5. Diantara tiga larutan diatas, jelaskan mana yang termasuk larutan non-
elektrolit? (skor 6)
Jawaban:
1. Larutan elektrolit dapat dibagi menjadi dua, yaitu larutan elektrolit kuat dan
elektrolit lemah. Larutan elektrolit kuat adalah suatu zat yang terionisasi
sempurna di dalam air, larutan yang terurai dapat menghantarkan arus listrik,
memberikan gejala berupa menyalanya lampu terang pada alat uji dan
timbulnya gelembung gas dalam larutan. Sedangkan larutan elektrolit lemah
adalah suatu zat yang terionisasi sebagian di dalam air, yang dapat
menghantarkan arus listrik, memberikan gejala berupa nyala lampu yang
redup dan sedikit gelembung gas atau tidak adanya nyala lampu tetapi
adanya gelembung gas.
2. Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghasilkan ion-ion
(tidak terionisasi), hal ini menyebabkan larutan tidak dapat menghantarkan
arus listrik yang memberikan gejala berupa tidak adanya nyala lampu pada
alat uji dan tidak timbulnya gelembung gas dalam larutan.
3. Larutan KCl termasuk larutan elektrolit kuat, karena garam KCl terurai
sempurna menjadi ion K+ dan Cl- sehingga arus listrik yang dihasilkan
menyebabkan lampu menyala dengan terang.
4. Larutan H2CO3 merupakan larutan elektrolit lemah, hal ini dikarenakan
H2CO3 tidak terurai sempurna, sehingga arus listrik yang dihasilkan
menyebabkan nyala lampu menjadi lebih redup.
5. Larutan C6H12O6 merupakan larutan non elektrolit, karena C6H12O6 tidak
terjadi penguraian, sehingga tidak adanya arus listrik maka tidak adanya
nyala lampu.
b) Indikator penilaian pengetahuan tes awal dan tes akhir

No Skor Skor yang Nilai


Soal Indikator
soal total diperoleh akhir

Tuliskan pengertian dari  Larutan elektrolit dibagi menjadi dua, yaitu elektrolit
larutan elektrolit! (skor kuat dan elektrolit lemah. (skor 2)
14)  Larutan elektrolit kuat dan elektolit lemah dapat
menghantarkan arus listrik. (skor 2)
 Larutan elektrolit kuat adalah suatu zat yang dapat
terionisasi sempurna di dalam air.(skor 2)
 Larutan elektrolit kuat memberikan gejala berupa nyala
lampu yang terang dan adanya gelembung gas. (skor
1 2) 14

 Larutan elektrolit lemah adalah suatu zat yang


terionisasi sebagian di dalam air. (skor 2)
 Larutan elektrolit lemah memberikan gejala berupa
nyala lampu yang redup dan adanya gelembung gas.
(skor 2)
 Larutan elektrolit lemah memberikan gejala berupa
tidak adanya nyala lampu dan adanya gelembung gas.
(skor 2)
Tuliskan pengertian  Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat
dari non elektrolit! menghasilkan ion-ion (tidak terionisasi). (skor 3)
2 (skor 6)  Larutan non elektrolit memberikan gejala berupa tidak 6
adanya nyala lampu pada alat uji dan tidak timbulnya
gelembung gas dalam larutan. (skor 3)

Diantara tiga larutan  Larutan KCl termasuk larutan elektrolit kuat. (skor 2)
diatas, jelaskan mana  Garam KCl terurai sempurna menjadi ion K+ dan Cl-

3 yang termasuk larutan (skor 2) 6


elektrolit kuat? (skor  Arus listrik yang dihasilkan menyebabkan lampu
6) menyala dengan terang. (skor 2)

Diantara tiga larutan  Larutan H2CO3 merupakan larutan elektrolit lemah.


diatas, jelaskan mana (skor 2)
4. yang termasuk larutan  Larutan H2CO3 tidak terurai sempurna (skor 2) 6
elektrolit lemah? (skor  Arus listrik yang dihasilkan menyebabkan nyala lampu
6) menjadi lebih redup. (skor 2)

Diantara tiga larutan  Larutan C6H12O6 merupakan larutan non elektrolit.


diatas, jelaskan mana (skor 2)
5. yang termasuk larutan  LarutanC6H12O6 tidak terjadi penguraian. (skor 2) 6
non-elektrolit? (skor  Tidak adanya arus listrik maka tidak adanya nyala
6) lampu. (skor 2)

c) Perhitungan penilaian pengetahuan


Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×4
Skor maksimal
1. Instrumen dan indikator penilaian keterampilan
a) Instrument dan indikator penilaian keterampilan: lembar pengamatan
keterampilan
INSTRUMENT PENILAIAN KETERAMPILAN

Nama peserta didik / kelas :

Materi pokok :

Keteramp Melakukan
Indikator Aspek pengamatan
ilan Ya Tidak

1. Kemampuan menuangkan larutan NaCl, 1. Apakah siswa dapat menuangkan larutan NaCl,
H2SO4, CH3COOH, NaOH, C12H22O11, H2SO4, CH3COOH, NaOH, C12H22O11,
aquadest, air sabun, dan air perasan jeruk aquadest, air sabun, dan air perasan jeruk ke
ke dalam gelas kimia 30 mL menggunakan dalam gelas kimia 30 mL menggunakan pipet

Menggun pipet tetes. tetes.

akan alat 2. Mencelupkan elektrode ke dalam larutan. 2. Bagaimana cara siswa memasukkan elektrode

praktikum 3. Menghubungkan elektrode dengan sumber ke dalam larutan.


arus searah, amati lampu, dan gelembung 3. Apakah siswa dapat menghubungkan elektrode
gas. dengan sumber arus searah, amati lampu, dan
4. Bersihkan gelas kimia dan elektrode. gelembung gas pada setiap larutan.
4. Apakah siswa membersihkan gelas kimia dan
elektrode setiap selesai praktikum.
5. Mengambil bahan praktikum dengan alat 5. Apakah siswa mengambil bahan praktikum

Mengamb yang tepat dengan alat yang tepat?

il bahan 6. Bahan yang digunakan di ambil dengan 6. Apakah siswa mengambil bahan praktikum

praktikum hati-hati dengan hati-hati?


7. Mengambil bahan praktikum sesuai 7. Apakah siswa mengambil bahan praktikum
kebutuhan sesuai kebutuhan?
8. 8. Tulisan rapi dalam mengisi LKPD 8. Apakah siswa mengisi LKPD dengan tulisan

Mengisi9. 9. Dapat dibaca dengan jelas apa yang ditulis yang rapi?

LKPD 10. 10. Menjawab pertanyaan sesuai data hasil 9. Apakah tulisan siswa dapat dibaca dengan jelas?
percobaan 10. Apakah siswa menjawab pertanyaan sesuai
dengan data hasil percobaan?
Total skor 10
b) Perhitungan penilaian keterampilan :
Petunjuk penskoran : Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = ×4
Skor maksimal

c) Kriteria penilaian :
Sesuai permendikbud no. 81A tahun 2013 perolehan nilai peserta didik adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33
Tidak baik : apabila memperoleh skor : skor 0

Ketua Program Studi Pendidikan Kimia Jayapura,

Peserta KKL 2016

Dolfina C. Koirewoa, S.Pd., M.Pd. Angkatan Tahun 2016

NIP. 198205242006042001
Lampiran Materi Ajar

Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya sedikit
disebut zat terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya banyak disebut pelarut. Zat cair dapat
dikelompokkan menjadi zat cair yang dapat menghantarkan listrik (elektrolit) dan zat cair
yang tidak dapat menghantarkan listrik (non elektrolit).

Suatu alat yang disebut alat uji elektrolit digunakan untuk menguji apakah suatu zat cair
atau larutan dapat menghantarkan listrik atau tidak. Alat tersebut terdiri dari rangkaian
elektrode, yang terbuat dari dua buah batang yang dapat menghantarkan listrik, yang
dihubungkan dengan sumber arus searah (baterai) dan bola lampu pijar. Dua batang elektrode
yang terpisah tersebut kemudian dimasukkan dalam wadah yang berisi zat cair yang akan
diuji.
Svante Arrhenius pada tahun 1884 mengajukan teorinya, bahwa dalam larutan elekktrolit
yang berperan menghantarkan arus listrik adalah ion-ion yang bergerak bebas di dalam cairan
atau larutan. NaCl padat merupakan senyawa ion yang di dalamnya terdapat ion-ion Na+ dan
Cl-. Namun demikian, NaCl padat tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion Na+ dan
Cl- terikat sangat rapat dalam kristal sehingga tidak bebas bergerak. Dalam keadaan cair,
jarak antar ion-ion Na+ dan Cl- sangat renggang sehingga ion-ion tersebut bebas bergerak
untuk menghantarkan listrik. Karena pengaruh air, garam dapur terurai menjadi ion positif
dan ion negatif yang bergerak bebas, proses penguraian ini disebut disosiasi.
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, terdapat tiga kemungkinan yang dapat
diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka
larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan elektrolit
kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul gelembung-
gelembung gas, maka larutan yang akan diuji mempunyai daya hantar listrik yang lemah
atau larutan elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung
gas, maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan non-elektrolit.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PRAKTIKUM KIMIA
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT
Hari/tanggal :
Nama Siswa :
A. Tujuan
1. Mampu menuliskan pengertian dari larutan elektrolit
2. Mampu menuliskan pengertian dari larutan non elektrolit
3. Menjelaskan larutan elektrolit kuat berdasarkan data hasil percobaan berdasarkan
nyala lampu
4. Menjelaskan larutan elektrolit lemah berdasarkan data hasil percobaan berdasarkan
nyala lampu
5. Menjelaskan larutan non elektrolit berdasarkan data hasil percobaan berdasarkan
nyala lampu
6. Keterampilan dalam menggunakan alat praktikum
7. Keterampilan dalam mengambil bahan praktikum
8. Keterampilan dalam mengisi lembar kerja peserta didik (LKPD)
B. Dasar Teori
Pada pengujian larutan dengan alat uji elektrolit, terdapat tiga kemungkinan yang dapat
diperoleh, yaitu:
1. Jika lampu menyala dan disekitar elektrode timbul gelembung-gelembung gas, maka
larutan yang diuji mempunyai daya hantar listrik yang baik dan disebut larutan
elektrolit kuat.
2. Jika lampu tidak menyala atau menyala redup dan di sekitar elektrode timbul
gelembung-gelembung gas, maka larutan yang akan diuji mempunyai daya hantar
listrik yang lemah atau larutan elektrolit lemah.
3. Jika lampu tidak menyala dan di sekitar elektrode tidak terdapat gelembung-gelembung
gas, maka larutan yang diuji tidak menghantarkan listrik atau larutan non-elektrolit.
C. Alat dan Bahan
a. Alat
 Gelas kimia 30 mL
 Alat uji elektrolit
 Gelas kimia 250 mL
 Pipet tetes
 Kertas tissue
b. Bahan:
 Air murni (aquadest)
 Air sabun
 Air perasan jeruk nipis
 Larutan gula (C12H22O11)
 Larutan cuka (CH3COOH) 1 M
 Larutan natrium hidroksida (NaOH) 1 M
 Larutan asam sulfat (H2SO4) 1M
 Larutan garam (NaCl) 1M

D. Cara Kerja
1. Isikan sekitar 20 mL larutan NaCl ke dalam gelas kimia.
2. Celupkan elektrode grafit ke dalam larutan.
3. Hubungkan elektrode dengan sumber arus searah, amati lampu dan gelembung gas.
4. Bersihkan gelas kimia dan elektrode. Ulangi langkah 1 sampai 3 untuk larutan-larutan
yang lain.
E. Hasil Pengamatan

Intensitas Nyala Lampu Intensitas Jumlah Gelombang

No. Sampel Menyala Menyala Tidak


Banyak Sedikit Tidak
Terang Redup Menyala

1. Air Sabun

2. Air Murni (Aquadest)

3. Air Perasan Jeruk Nipis

4. Larutan Gula (C12H22O11)

Larutan Cuka
5.
(CH3COOH)

6. Larutan H2SO4

7. Larutan NaOH

8. Larutan Garam (NaCl)

F. Pertanyaan
1. Diantara 8 larutan yang telah diuji coba, manakah larutan yang termasuk larutan
elektrolit kuat? Jelaskan!
Jawaban:

2. Diantara 8 larutan yang telah diuji coba, manakah larutan yang termasuk larutan
elektrolit lemah? Jelaskan!
Jawaban:

3. Diantara 8 larutan yang telah diuji coba, manakah larutan yang termasuk larutan non-
elektrolit? Jelaskan!
Jawaban:
G. Kunci Jawaban
1. Larutan yang termasuk larutan elektrolit kuat antara lain larutan H2SO4, larutan
NaOH, dan larutan NaCl. Ketiga larutan tersebut termasuk larutan elektrolit kuat
karena ketiga larutan tersebut terionisasi sempurna.
2. Larutan yang termasuk larutan elektrolit lemah antara lain larutan CH3COOH, dan
air perasan jeruk nipis, karena senyawa dari larutan tersebit terionisasi sebagian,
sehingga merupakan larutan elektrolit lemah.
3. Larutan yang termasuk larutan non-elektrolit adalah larutan C12H22O11, air sabun,
dan air murni (aquadest) karena ketiga larutan tersebut tidak mengalami ionisasi.

H. Kesimpulan
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang dapat terurai sempurna menghasilkan ion-
ion sehingga mampu menghantarkan arus listrik dengan nyala terang pada lampu dan
terdapat banyak gelembung gas, contohnya larutan H2SO4, NaCl, dan NaOH. Sedangkan
larutan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian, sehingga nyala lampu yang dihasilkan
redup dan sedikit gelembung gas, contohnya larutan asam cuka (CH3COOH) dan air
perasan jeruk nipis. Dan larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak mengalami
ionisasi, contohnya air murni, air sabun, dan air gula (C12H22O11).

I. Referensi
1. Sudarmo, Unggul. 2013. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
2. Purba, Michael. 2006. Kimia Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
3. Watoni, Haris. dkk. 2016. Kimia Untuk SMA/MA Kelas X. Bandung: Yrama Widya

Anda mungkin juga menyukai