Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS KIMIA

TERAPAN

KD 3.1. Menerapkan persiapan contoh bahan alam/produk


industri
4.1. Melaksanakan persiapan contoh bahan alam/produk
industri

RUANG LINGKUP ANALISIS KIMIA TERAPAN Analisis kimia terapan bertujuan memberikan
dasar-dasar dalam melakukan pekerjaan analisis bahan dengan parameter tertentu. Untuk
melakukan suatu analisis kimia, banyak metode analisis yang dapat dipilih, di mana dalam metode
analisis perlu diperhatikan hal-hal berikut : 1. Tipe analisis yang diperlukan 2. Sifat material yang
akan dianalisis 3. Kemungkinan adanya gangguan dari komponen lain yang terdapat dalam sampel
4. Daerah konsentrasiyang diperlukan dalam analisis 5. Ketepatan yang diperlukan 6. Fasilitas
laboratorium 7. Waktu yang diperlukan 8. Pemilihan cara destruksi sampel yang tepat

Bahan yang dapat dianalisis meliputi : 1.


Bahan pangan dan hasil pertanian 2.
Batuan dan mineral 3. Tanah 4. Air 5.
Udara 6. Bidang kesehatan dan kimia
bahan alam

Parameter yang dapat dianalisis dapat secara fisika, kimia, maupun


mikrobiologi

TAHAPAN ANALISIS DALAM APLIKASI KIMIA


ANALITIK 1. Perencanaan Analisis
Tujuan : agar setiap proses analisis yang dilakukan menjadi
terarah. Disebut juga tahapan panduan untuk melakukan
kegiatan analisis. Hal yang harus diperhatikan : a. Data dan
informasi sampel yang akan dianalisis
Tingkat ketepatan dan ketelitian hasil analisis yang diperlukan dan tipe sampel yang akan
dianalisis. b. Metode analisis yang akan digunakan
Untuk mendapatkan hasil analisis dengan tingkat ketepatan dan ketelitian tertentu memerlukan
metode analisis tertentu. Selain itu, untuk memilih metode analisis, diperlukan bahan kimia dan
peralatan tertentu. 2. Pengambilan Sampel (Sampling)
Sampel yang diambil harus mewakili keseluruhan materi yang akan dianalisis (representative).
Hal yang harus diperhatikan adalah titik pengambilan sampel, jarak antar titik pegambilan
sampel, dan penghomogenan sampel.
3. Persiapan Sampel untuk Analisis
Sampel diubah menjadi bentuk yang mudah
dianalisis. Metode yang digunakan : a. Pengeringan
sampel
Untuk menghilangkan kadar air yang terdapat dalam suatu sampel. Dilakukan dengan
memanaskan sampel padatan pada suhu 100-110°C sampai diperoleh berat yang konstan. b.
Pengukuran berat/volume sampel
Dapat dilakukan dengan metode penimbangan. Sangat penting
untuk mengidentifikasi sampel secara kuantitatif. c. Pelarutan
sampel
Pelarut yang digunakan harus sesuai agar sampel dapat melarut secara sempurna. Pelarut yang
biasa digunakan dikelompokkan menjadi ; air, pelarut organik, pelarut asam (asam encer, asam
kuat, asam campuran) serta peleburan. 4. Pengukuran Sampel
Konsep dasar yang harus dipahami dalam melakukan pengukuran adalah sifat dari zat yang akan
dianalisis (sifat kimia dan fisika). Dapat dilakukan dengan metode volumetri, gravimetri, atau
dengan menggunakan instrument lab yang lebih canggih. 5. Perhitungan dan Pelaporan Data
Untuk mengetahui kadar analit yang terdapat dalam suatu sampel. Apabila hasil perhitungan
sudah dapat dipertanggungjawabkan, maka harus dilakukan pelaporan data dalam bentuk
tertulis dengan mencantumkan hasil analisis.

PREPARASI SAMPEL Salah satu tahapan yang penting dalam pemeriksaan suatu sampel di
laboratorium adalah preparasi sampel. Preparasi diserap dari kata “prepare” yang berarti
mempersiapkan. Preparasi merupakan tahap yang wajib dilewati dalam menganalisis suatu sampel
di laboratorium. Pada analisis kimia di laboratorium untuk beberapa jenis sampel diperlukan
preparasi awal (persiapan sampel) sebelum dianalisis. Preparasi sampel adalah proses persiapan
suatu sampel agar layak untuk diuji di laboratorium. Tujuan dari preparasi sampel adalah untuk
mempersiapkan suatu zat yang akan dianalisis di laboratorium. Dalam analisis kimia terkadang
terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum sampel tersebut diuji agar hasil analisis
menjadi akurat dan presisi. Teknik preparasi sampel dilakukan dengan tujuan khusus untuk
memisahkan analit dari matriks sampel yang sangat komplek, mengencerkan sehingga diperoleh
analit dengan konsentrasi yang lebih rendah dari semula, dan mengubah analit menjadi senyawa
lain yang dapat dianalisis dengan intrumentasi yang tersedia.

Beberapa contoh bentuk preparasi sampel di


antaranya : 1. Penggerusan
Penggerusan merupakan cara untuk mendapatkan sampel yang homogen dan mudah
dilarutkan. 2. Pelarutan
Sampel berupa padatan dilarutkan dengan pelarut tertentu sesuai dengan sifat kelarutan
sampel.
3. Pengenceran
Pengenceran dilakukan menggunakan pelarut sehingga didapatkan konsentrasi yang dapat
terbaca oleh instrumen. 4. Penambahan pereaksi
Penambahan pereaksi dilakukan agar sampel dapat dianalisis sesuai dengan kondisi instrumen
yang digunakan. 5. Penyaringan
Penyaringan bertujuan untuk memurnikan dan menghilangkan pengotor pada
sampel

Urutan preparasi sampel yang biasa dilakukan dalam melakukan


pengujian/penelitian : 1. Pengambilan sampel
Sampel diambil dari lokasi yang telah ditentukan, dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
Analisis. 2. Pengeringan sampel
Pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam
sampel. 3. Penggilingan sampel
Penggilingan dilakukan untuk memperkecil ukuran sampel. Hal ini bertujuan untuk memperbesar
luas permukaan dari sampel sehingga mudah dianalisis lebih lanjut. 4. Pengayakan
Untuk memisahkan ukurannya dilakukan pengayakan/screening. Hal ini bertujuan untuk
memisahkan ukuran sampel berdasarkan ukurannya.

Anda mungkin juga menyukai