KELOMPOK II
2023
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
METODOLOGI PERCOBAAN
B. Uji Ninhidrin
1. disiapkan 7 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung dengan 2 mL
albumin, gelatin, casein, air rendaman tahu, air rebusan ayam, putih
telur, dan susu
2. ditambahkan 5 tetes larutan ninhidrin 0,1 %
3. dicampur dengan baik
4. dipanaskan hingga mendidih selama 5 menit
5. diamati dan dicatat perubahan yang terjadi (positif bila terbentuk
warna biru- ungu)
C. Uji Xanthoprotein
1. disiapkan 9 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung dengan 2 mL
albumin, gelatin, casein, triptofan, glisin, air rendaman tahu, air
rebusan ayam, putih telur, dan susu
2. ditambahkan 1 mL HNO3 pekat
3. diperhatikan adanya endapan putih yang terbentuk
4. dipanaskan selama 1-2 menit
5. dinginkan masing-masing tabung dengan air kran yang mengalir
6. ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH pekat hingga suasana
larutan menjadi basa
7. diamaati dan dicatat perubahan yang terjadi (positif bila terbentuk
warna kunig-jingga)
D. Uji Hopkins-Cole
1. disiapkan 9 tabung reaksi dan isi masing-masing tabung dengan 2 mL
albumin, gelatin, casein, triptofan, glisin, air rendaman tahu, air
rebusan ayam, putih telur, dan susu
2. ditambahkan 2 mL reagen Hopkins-cole (asam glioksilat)
3. dicampur dengan baik
4. ditambahkan tetes demi tetes (2 mL) H2SO4 pekat melalui dinding
tabung
5. diamati dan dicatat perubahan yang terjadi (positif bila terbentuk
warna ungu)
BAB IV
B. Uji Ninhidrin
No. Prosedur Hasil
1. Memasukkan 2 mL sampel uji 1) Albumin: bening
2) Gelatin: bening
3) Casein: bening
4) Susu: putih
kedalam tabung reaksi yang
5) Putih telur: kuning kental
berbeda.
6) Rebusan ayam: bening sedikit
kuning
7) Rebusan tahu: bening
Menambahkan 5 tetes larutan Tidak terjadi perubahan pada semua
2.
ninhidrin 0,1 % larutan
1) Albumin: Tidak terjadi perubahan
2) Gelatin: Tidak terjadi perubahan
3) Casein: Tidak terjadi perubahan
4) Susu: semakin pekat
3. Memanaskan selama 5 menit 5) Putih telur: terbentuk warna pink
6) Rebusan ayam: Tidak terjadi
perubahan
7) Rebusan tahu: Tidak terjadi
perubahan
C. Uji Xantoprotein
No. Prosedur Hasil
1) Albumin: bening
2) Gelatin:bening
3) Casein: bening
4) Triptofan: bening
Memasukkan 2 mL sampel uji 5) Glisin: bening
1.
kedalam tabung reaksi yang berbeda. 6) Susu: putih
7) Putih telur: bening kental
8) Rebusan ayam: bening sedikit
kuning
9) Rebusan tahu: bening
2. Menambahkan 1 mL HNO3 pekat 1) Albumin: Bening keruh
2) Gelatin: Bening
3) Casein: Bening
4) Triptofan: Jingga
5) Glisin: Bening
6) Susu: Kuning, endapan putih
7) Putih telur: Kuning, endapan
putih
8) Rebusan ayam: Bening
9) Rebusan tahu: Bening
1) Albumin: Bening kekuningan
2) Gelatin: Bening
3) Casein: Bening
4) Triptofan: Jingga kekuningan
5) Glisin: Bening
3. Memanaskan selama 1-2 menit
6) Susu: Kuning, endapan kuning
7) Putih telur: Kuning, gumpalan
naik ke atas
8) Rebusan ayam: bening
Rebusan tahu: bening
Mendinginkan sampel uji dengan air
4. Tidak terjadi perubahan
kran
5. Menambahkan tetes demi tetes 1) Albumin: Bening
larutan NaOH pekat 2) Gelatin: Bening
3) Casein: Bening
4) Triptofan: Jingga kekuningan
5) Glisin: Bening
6) Susu: Kuning dan gumpalan
kuning naik ke atas larutan
7) Putih telur: Kuning dan
gumpalan kuning naik ke atas
larutan
8) Rebusan ayam: Bening
9) Rebusan tahu: Bening
D. Uji Hopkins-Cole
No. Prosedur Hasil
1) Albumin: bening
2) Gelatin:bening
3) Casein: bening
4) Triptofan: bening
Memasukkan 2 mL sampel uji 5) Glisin: bening
1.
kedalam tabung reaksi yang berbeda. 6) Susu: putih
7) Putih telur: bening kental
8) Rebusan ayam: bening sedikit
kuning
9) Rebusan tahu: bening
1) Albumin: Bening
2) Gelatin: Bening
3) Casein: Bening
4) Triptofan: Bening
Menambahkan 2 mL reagen 5) Glisin: Bening
2.
Hopkins-Cole (asam glioksilat) 6) Susu: Putih
7) Putih telur: 2 fasa (atas putih,
bawah bening
8) Rebusan ayam: bening
9) Rebusan tahu: bening
3. Menambahkan tetes demi tetes 1) Albumin: Krim
H2SO4 pekat melalui dinding tabung. 2) Gelatin: Bening
3) Casein: Bening
4) Triptofan: 2 fasa (atas bening,
bawah ungu
5) Glisin: Bening
6) Susu: 2 fasa (atas putih, bawah
ungu)
7) Putih telur: 2 fasa (atas putih,
bawah ungu)
8) Rebusan ayam: 2 fasa (atas
putih keruh, bawah cokelat
terang)
9) Rebusan tahu: Tetap bening
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada percobaan ini adalah
DAFTAR PUSTAKA
Asriani, A., Santoso, J., & Listyarini, S. (2019). Nilai Gizi Konsentrat Protein
Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepenus) Ukuran Jumbo. Jurnal Kelautan
Dan Perikanan Terapan (JKPT). 1(2): 77-86.
Hanum, G. R. 2017. Buku Ajar Biokimia Dasar. UMSIDA PRESS, Jawa Timur.
Ischak, N. I., Yuszda, K.S & Deasy, N.B. 2017. Biokimia Dasar. UNG Press,
Gorontalo.
Rarastiti, C. N., Hidayat, U., Sundari, S., Sudrajat, A., & Mukti, A. R. (2023).
Edukasi Pencegahan Stunting dengan Ragam Protein
Hewani. Manggali. 3(1), 225-233.
LAMPIRAN
A. Uji Biuret
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3.
B. Uji Ninhidrin
Gambar 4. Gambar 5.
Gambar 6.
C. Uji Xanthoprotein
Gambar 7. Gambar 8.
D. Uji Hopkins-Cole