Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA

DISUSUN OLEH :

Nama : Ravelita.Bullu
Nim : 17506017
Semester dan Prodi : V Pend. Kimia B
Kelompok : 1
Hari,Tanggal Praktikum : Selasa,05 November 2019
Tempat Praktikum : Laboratorium Terpadu

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2019
A. Judul Percobaan
1.Uji Biuret
2.Uji Xanthoprotein
B. Tujuan Percobaan
1.Uji Biuret
Menentukan adanya ikatan peptida di dalam larutan
2.Uji Xanthoprotein

Menentukan asam amino yang memiliki gugus aromatic (cincin benzene) didalam suatu
larutan

C. Dasar Teori

Protein merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, yang terdapat dalam semua
jaringan hidup. Protein sangat penting bagi makhluk hidup, antara lain sebagai sumber
energi, mensintesis atau memperbaiki jaringan yang rusak, alat transport, melindungi kita
dari berbagai penyakit, dan sebagai enzim yang mengkatalis berbagai reaksi
metabolisme.

Protein merupakan salah satu contoh polimer alam yang mempunyai struktur paling
kompleks diantara contoh polimer alam lainnya, misalnya: karbohidrat dan lemak.
Molekul – molekul pada protein mempunyai bobot molekul yang tinggi, misalnya pada
albumen pada telur yang mempunyai berat molekul(BM) yang tinggi yaitu 40.000 –
45.000.
Molekul Protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan kadang sulfur dan
fosfor, serta juga jenis protein yang mengandung unsur logam seperti besi dan tembaga.
Molekul protein yang besar menyebabkan protein mudah sekali mengalami perubahan
fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensai yang dapat menyebabkan perubahan
sifat alamiah protein, misalnya panas, asam, basa, solven organic, garam, logam berat,
dan radiasi sinar matahari. Sedangkan untuk perubahan fisik yang mudah diamati adalah
penjedalan.
Protein dapat dianalisis baik secara kualitatif maupun kuantitatif, secara kuantitatif
protein dapat dianalisis dengan cara uji kjeldahl(untuk menganalisis kadar protein kasar
dalam bahan makanan secara tidak langsung) dan uji dumas.,Sedangkan secara kualitatif
protein dapat dianalisis dengan cara biologis, PER(Protein Efficiency Ratio), NPU(Net
Protein Utilization), NDpCal ,uji biuret, dsb.
Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengidentifikasi protein dengan uji
biuret. Prinsipnya adalah senyawa CuSO alkalia akan membentuk senyawa kompleks
dengan protein. Reaksi ini terjadi pada ikatan peptida yang terdapat dalam molekul.
Intensitas warna menunjukan jumlah ikatan peptida yang terdapat dalam molekul protein.
D. Alat dan Bahan
1. Percobaan .Uji Biuret
Alat :
Tabung reaksi + rak tabung
Pipet volumetrik 5 mL
Gelas ukur 50 mL
Gelas beaker 250 mL
Bahan :
Natrium hidroksida 10%
Tembaga sulfat 1%
Putih telur (1 telur ayam)
Susu cair murni bear brand
Pati (tepung tapioka/tepung maizena)
2. Percobaan Uji Xanthoprotein
Alat :
Tabung reaksi + rak tabung
Pipet volumetrik 5 mL
Gelas ukur 50 mL
Gelas beaker 250 mL
Bahan :
Asam nitrat pekat
Natrium hidroksida
Putih telur (1 telur ayam)
Susu cair murni bear brand
Pati (tepung tapioka/maizena)
F. Prosedur Kerja
1.Uji Biuret

 Alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengujian disiapkan


 Dimasukan 2 mL larutan yang diuji (putih telur, susu, dan pati masing-masing 1%
secara terpisah)
 dicampurkan dengan 2 mL natrium hidroksida 10% dan tambahkan 1 tetes larutan
tembaga (II) sulfat 1%.
 Lalu campurkan dengan baik dan jika warna merah muda atau ungu belum
terbentuk, maka tambahkan lagi 1-10 tetes tembaga (II) sulfat 1% sampai terbentuk
warna merah muda atau ungu.
2.Uji Xanthoprotein

 Alat dan bahan yang akan digunakan untuk pengujian disiapkan


 Sebanyak 2 mL larutan yang diuji (putih telur, susu dan pati 1% secara terpisah)
 dicampurkan dengan 1 mL asam nitrat pekat secara hati-hati. Kemudian amati
endapan putih yang terbentuk.
 Panaskan dalam air yang mendidih
 Amati warna
 Dinginkan dengan air yang mengalir.
 Campurkan dengan NAOH tetes demi tetes sampai larutan menjadi basa
 Amati perubahan warna yang terjadi.
G. Hasil Pengamatan
1.Uji Biuret

Bahan percobaan Hasil pengamatan


Putih telur Ungu pekat (+)
Pati Biru (-)
Susu Ungu mudah (+)
Keterangan : (+) warna merah muda atau ungu pada larutan

2.Uji Xanthoprotein

Bahan percobaan Hasil pengamatan


Putih telur Jinga (+)
Pati Bening (-)
Susu Kuning pucat (+)
Keterangan : (+) larutan berwarna kuning hingga jingga
H . Pembahasan
pada praktikum kali ini kita akan menguji protein. Uji kualitatif protein dapat dilakukan
berdasarkan uji warna yang meliputi uji biuret dan uji xanthoprotein dilakukan menggunakan
bahan susu,pati, dan putih telur.
1.Uji Biuret
Pada uji biuret, awalnya larutan putih telur berwarna putih bening, kemudian ketika
ditambahkan dengan 2 ml NaOH, larutan tidak berubah warna putih bening, setelah itu ketika
ditambahkan dengan 2 ml CuSO4, larutan berubah menjadi berwarna ungu pekat yang diperoleh
menujukkan bahwa uji ini positif . Dalam hal ini terbentuknya warna ungu pekat menunjukkan
bahwa pada larutan putih telur tersebut mengandung protein, pada uji pati, awalnya larutan pati
berwarna putih, kemudian ditambahkan 2 ml NAOH, larutan tersebut tidah berubah warna,
setelah itu ditambahkan dengan 10 tetes CUSO4, larutan berubah menjadi berwarna biru yang
diperoleh menujukan bahwa uji ini negative, sedangkan larutan susu berwarna putih, setelah itu
ditamabahkan dengan 2ml NAOH, larutan tidak berubah warna, setelah itu ditambahkan dengan
10 tetes CUSO4, larutan berubah menjadi berwarna ungu mudah yang diperoleh menujukan
bahwa uji ini positif.
Pada uji biuret dihasilkan warna biru atau ungu. Hal ini disebabkan penambahan
CuSO4sehingga terbentuk kompleks antar Cu2+dengan gugus amino dari protein. makin kuat
intensitas warna ungu yang dihasilkan ini menunjukan makin panjang ikatan peptidanya. Dengan
perubahan warna ungu yang diperoleh ini menunjukan bahwa uji ini positif terhadap biuret.

2.Uji Xanthoprotein
Prinsip dari uji ini ialah prinsip asam nitrat pekat Kemudian amati endapan putih yang
terbentuk. Lalu panaskan dengan hati-hati sehingga menghasilkan reaksi berwarna kuning dan
juga orange setelah itu didinginkan pada air kran, dan tambahkan secara hati-hati larutan
natrium hidroksida. Fungsi dari uji ini adalah untuk mengetahui adanya asam amino berantai
samping inti benzene. Sampel yang memberikan hasil positif pada uji ini adalah susu,dan putih
telur, ini menunjukkan sampel tersebut mengandung inti benzene pada rantai sampingnya.
Seharusnya sampel pati juga memberikan hasil positif karena pati mengandung inti benzene,
hasil negatif pada sampel ini dapat disebabkan oleh kesalahan-kesalahan pada saat melakukan
uji.

H. kesimpulan
1. uji biuret digunakan untuk mengetahui suatu zat yang mengadung protein. Suatu zat yang
mengandung protein akan berubah warna menjadi ungu.dalam percobaan ini,zat yang
mengadung protein adalah putih telur dan susu.
2. uji xanthoprotein digunakan untuk mengetahui suatu zat yang mengandungan cincin benzena.
Suatu zat yang mengandung cincin benzena akan berubah warna menjadi kuning da jingga. Pada
percobaan ini, zat yang megadung cincin benzena adalah putih telur dan susu.
DAFTAR PUSTAKA
Kristiani, Elizabeth. 2010. Petunjuk Praktikum Kimia. Salatiga: UKSW.

Poedjiadi, Anna, dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: VIPress.

sssWirahardikkusumah, Muhammat. 2008. Biokimia. Bandung: ITB.


 

Anda mungkin juga menyukai