PROTEIN
Kelompok 2
LABORATORIUM BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
INSTITUT PENDIDIKAN INDONESIA
2020
A. Tujuan:
Mempelalari beberapa reaksi uji terhadap protein melalui uji biuret, uji xantoprotein
dan uji belerang.
Mengetahui adanya kandungan protein.
Mengidentifikasi adanya asam amino di dalam protein.
B. Dasar Teori
Sebagian besar ilmu kimia organisme hidup menyangkut-golongan senyawa utama, yaitu:
karbohidrat, lipida, mineral, asam nukleat dan protein. Protein menentukan kebanyakan
sifat-sifat yang ditemukan dalam kehidupan. Protein memiliki berbagai fungsi biologis
yang berbeds-beda, yaitu katalis enzim, transport dan penyimpanan, fungsi mekanik,
pergerakan, pelindung dan proses informasi.
Protein utama merupakan makro molekul yang paling berlimpah di dalam sel dan
menyusul lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein
merupakan instrument yang mengekspresikan informasi genetik. Seperti juga terdapat
ribuan gen didalam inti sel. Masing-masing mencirikan suatu sifat nyata dari organisme,
didalam sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda. Masing-masing membawa fungsi
spesifik yang dibentuk oleh gen yang sesuai. Protein bukan hanya merupakan
makromolekul yang berlimpah. Tetapi juga amat bervariasi. Protein adalah suatu zat dalam
susunan kimianya mengandung unsur-unsur oksigen, karbon, hydrogen, nitrogen dan
kadang-kadang mengandung unsur-unsur lain seperti sulfur dan posfor
Asam amino merupakan satuan penyusun protein. Berdasarkan rumus bangunnya asam
amino dapat dipandang sebagai turunan karboksilat yang salah satu hidrogennya diganti
oleh gugus amino (-NH3). Protein dapat dipecah kembali menjadi asam amino, yaitu
dengan memakai asam, basa, ataupun hidrolisis dengan enzim. Asam amino tergolong
amfoter yaitu dapat bereaksi dengan asam atau basa
a. Larutan NaOH10%
b. Larutan CuSO4 0,1M
c. Larutan HNO3 pekat
d. Larutan CH3COOH
e. Larutan Pb asetat
D. Cara Kerja
a. Uji Xanthoprotein
Dimasukkan ke dalam air yang telah dipanaskan di dalam beaker glass pada
alat pembakar spirtus.
b. Uji Biuret
Suatu protein terbentuk dari beberapa asam amino. Sifat asam amino berbeda dengan
asam karboksilat maupun dengan sifat amina. Asam amino aromatik yang terkandung
di dalam susu terdiri atas beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air tetapi
larut dalam pelarut organik. Demikian pula amina pada umumnya tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut organik. Oleh adanya gugus –COOH dan gugus –NH3 asam
amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan positif dan juga bermuatan
negatif atau ion amfoter. Keadaan ini sangat tergantung pada pH larutan. Apabila
larutan asam amino dalam air ditambah dengan basa, maka asam amino akan terdapat
dalam bentuk I karena konsentrasi ion OH- yang tinggi mampu mengikat ion-ion H+
yang terdapat pada gugus –NH3+. Sebaliknya apabila ditambahkan asam ke dalam
larutan asam amino, maka konsentrasi ion H+ yang tinggi mampu berikatan dengan ion
–COO-, sehingga terbentuk gugus -COOH. Dengan demikian asam amino terdapat
dalam bentuk II. Dimana asam amino aromatik adalah jenis asam amino yang terdiri
atas beberapa atom karbon yang umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam
pelarut organik. Sampel yang menngadung gugus asam amino aromatik yang terdapat
dalam protein untuk mensintesa peptida gugus karboksil dari asam amino sebelumnya
diaktifkan dahulu. Metode yang biasa digunakan pada kimia organik adalah sistem
asam klorida. Senyawa asam amino dan HNO3 menghasilkan endapan protein yang
berwarna kuning lalu senyawa tersebut direaksikan dengan Hg2+.
Dari percobaan uji xanthoprotein, didapatkan hasil bahwa sampel susu mengandung
protein dan asam amino aromatik. Hal ini ditandai dengan terbentuknya endapan
berwarna kuning setelah dipanaskan. Reaksi ini sesuai dengan dasar teori yang
menyatakan bahwa reaksi positif uji xanthoprein ditandai dengan terbentuknya warna
kuning pada sampel yang diuji karena terjadi suatu reaksi nitrasi pada inti benzena.
Uji Biuret
Pada percobaan kedua dilakukan uji biuret, dimana dalam percobaan ini masih
menggunakan sampel susu. Dalam percobaan ini kami menggunakan reagen biuret.
Dimana reagen ini didapatkan dengan mereaksikan larutan NaOH 10% dan CuSO4.
Adapun tujuan dari uji biuret ini adalah untuk membuktikan ada atau tidaknya ikatan
peptide pada suatu protein. Dimana reaksi positif pada uji biuret ini ditandai dengan
adanya perubahan warna menjadi ungu.
Dalam percobaan ini, ketika larutan sampel susu ditambah dengan larutan NaOH 10%,
larutan menjadi sedikit lebih kental. Hal ini dikarenakan adanya ikatan peptida dalam
susu yang menandakan adanya protein. Setelah ditambahkan CuSO4, larutan susu yang
sebelumnya berwarna putih kemudian berubah menjadi warna ungu. Hal ini terjadi
karena warna ungu yang terbentuk berasal dari kompleks koordinasi antara Cu2+
dengan gugus amida karboksil dari ikatan peptida dalam larutan basa. Hal ini
menunjukkan bahwa sampel susu tersebut positif terhadap uji biuret.
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami dapatkan, larutan susu memiliki warna ungu.
Hal ini sesuai dengan dasar teori yang ada dimana sampel yang mengalami perubahan
warna menjadi ungu, berarti larutan tersebut memliki ikatan peptide yang menandakan
bahwa larutan tersebutmengandung protein.
Uji Belerang
Pada percobaan terakhir kami melakukan uji belerang pada protein deengan sampel
susu. Uji belerang dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam bahan/sampel yang
diuji terdapat asam amino sistein atau metionin atau tidak. Sistein dan metionin
merupakan asam amino yang mengandung S pada molekulnya. Reaksi Pb-asetat
dengan asam amino tersebut akan membentuk endapan berwarna cokelat tua. Dalam
percobaan ini, kami menggunakan larutan NaOH 10% dan asam asetat (CH 3COOH).
Penambahan NaOH dalam percobaan ini ialah untuk mendenaturasi protein sehingga
ikatan yang menghubungkan atom S dapat terputus oleh Pb-asetat dan membentuk
garam PbS serta untuk mengubah sulfur organik menjadi anorganik serta untuk
mengoksidasi larutan. Sedangkan Fungsi penambahan CH3COOH adalah untuk
menetralkan larutan yang bersifat basa. Selain itu, di dalam percobaan ini juga
dilakukan pemanasan yang bertujuan untuk memepercepat reaksi. Sedangkan fungsi
kertas saring yang ditetesi Pb asetat adalah untuk memberikan ion Pb2+ yang akan
mengindikasi adanya sulfur di dalam sampel.
Uji belerang ini memberikan hasil positif terhadap protein yang mengandung asam
amino yang memiliki gugus belerang seperti sistein, sistin dan metionin. Hal ini sesuai
dengan dasar teori yang ditandai dengan terbentuknya warna cokelat tua pada sampel
susu setelah dipanaskan dan ditambahkan dengan larutan asam nitrat. Warna kuning
kehitaman itu terjadi karena adanya reaksi diantara Pb2+ dengan asam amino yang
terdapat di dalam protein pada susu.
G. KESIMPULAN
Kesimpulan yang bisa diambil dari percobaan yang telah dilaksanakan dengan
beberapa uji, yaitu uji xanthoprotein, uji biuret dan uji belerang dapat disimpulkan
bahwa:
Pada Uji xanthoprotein, menunjukkan bahwa susu mengandung protein dan
asam amino aromatik yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna
kuning setelah dipanaskan.
Pada Uji biuret, terlihat bahwa susu mengandung protein dengan menunjukkan
adanya ikatan peptida yang ditandai dengan terbentuknya warna ungu pada
larutan
Pada Uji belerang, menunjukkan bahwa susu mengandung asam amino yang
didalam nya memiliki gugus belerang yaitu sitein, sistin, dan metionin. Yang
ditandai dengan terbentuknya warna cokelat tua pada larutan.
DAFTAR PUSTAKA
https://youtu.be/TGzqCta_wjI diakses pada 02 April 2020 jam 10.50
https://www.academia.edu/29435496/Laporan_Praktikum_Biokimia_PROTEIN diakses
pada 02 April 2020 jam 11.36
https://www.academia.edu/11460032/LAPORAN_PROTEIN_1_Uji_Millon_Uji
_Hopkins_Cole_Uji_Ninhidrin_Uji_Belerang_Uji_Xanthoproteat_Uji_Biuret_ diakses
pada 02 April 2020 jam 12.18
https://biochmsblog.wordpress.com/2015/12/02/Laporan-praktikum-biokimia-kelompok-
1-1/ diakses pada 02 April 2020 jam 12.32
https://www.slideshare.net/ernaliarosita/uji-xantoprotein-61533748 diakses pada 02 April
2020 jam 19.51
https://www.academia.edu/10811372/Laporan_Praktikum_Biokimia_1_Uji_Biuret_
diakses pada 02 April 2020 jam 20.48
https://www.academia.edu/17535839/Laporan_Kimia_Organik_-_Protein diakses pada 02
April 2020 jam 21.51
LAMPIRAN
1. Identifikasi
Nama bahan : Nitric Acid
Nama dagang : Asam Nitrat
Nama pabrik pembuat : PT. Kaltim Nitrate Indonesia
Alamat pabrik : Jl. Ammonia Kav 79, Bontang Utara 75313
Telepon : 0548-3040000*