Anda di halaman 1dari 10

UJI KUALITATIF PROTEIN PADA SUSU SKIM, (Monosodium Glutamate) MSG,

GELATIN, DAN ASPARTAM


Alfernia Robbidian (1703512), Susilawati (1705691), Vieri Alghifari (1705440)
Jurusan Pendidikan Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung
E-mail: alfernia.dian@gmail.com

ABSTRAK

Protein merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan dari polimerasi asam-asam amino
yang terikat satu sama lain melalui ikatan peptide (-CO-NH-). Protein terdiri atas rantai-rantai
panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam amino terdiri atas
unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Beberapa asam amino di samping itu
mengandung unsur-unsur fosfot, besi, sulfur, iodium, dan kobalt. Tujuan dari praktikum kali ini
adalah mahasiswa dapat mengetahui beberapa uji kualitatif dan juga mahasiswa dapat
membuktikan adanya ikatan peptida dan asam amino pada sampel makanan melalui uji biuret, uji
ninhidrin, dan uji xanthoprotein. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa sampel yang
menunjukkan hasil positif pada uji biuret adalah gelatin dan susu, pada uji ninhidrin adalah susu
skim, gelatin, aspartam, dan MSG. Sedangkan pada uji xanthoprotein adalah susu skim dan
aspartam. Hasil dari percobaan ini dapat diamati dengan adanya perubahan warna ketika
direaksikan dengan reagen.

Kata Kunci: Asam Amino, Peptide, Protein, Uji Biuret, Uji Ninhidrin, Uji Xanthoprotein
PENDAHULUAN lebih baik sehingga kandunga protein dan
Protein merupakan senyawa kompleks nutrisi lain di dalamnya bisa tetap terjaga.
yang dihasilkan dari polimerasi asam-asam Tujuan dari praktikum kali ini adalah
amino yang terikat satu sama lain melalui mahasiswa dapat mengetahui beberapa uji
ikatan peptide(-CO-NH-). Unsur nitrogen kualitatif dan juga mahasiswa dapat
merupakan unsur utama dalam protein, karena membuktikan adanya ikatan peptida dan asam
terdapat di dalam semua protein namun tidak amino pada sampel makanan melalui uji
untuk lemak dan karbohidrat. Protein ini biuret, uji ninhidrin, dan uji xanthoprotein.
merupakan komponen penting dalam sistem
kehidupan karena protein memilki peran TINJAUAN PUSTAKA
utama dalam berbagai aktivitas-aktivitas sel- Protein adalah molekul makro yang
sel makhluk hidup. mempunyai berat molekul antara lima ribu
Protein ini merupakan molekul yang hingga beberapa juta. Protein terdiri atas
sangat besar sehingga mudah sekali rantai-rantai panjang asam amino yang terikat
mengalami perubahan bentuk fisik maupun satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam
aktifitas biologis. Begitu banyak factor yang amino terdiri atas unsur-unsur karbon,
membuat protein begitu rentan akan hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Beberapa
asam amino di samping itu mengandung
kerusakan seperti panas, asam, basa ,pelarut
unsur-unsur fosfot, besi, sulfur, iodium, dan
organic, pH, garam, Logam berat maupun
kobalt.
sinar radio aktif. Selain itu, adanya gugus Semua protein terdiri dari rantai
amino dan karboksil bebas pada ujung-ujung polipeptida yang memiliki struktur tertentu
rantai molekul protein, menyebabkan protein dalam tiga dimensi. Struktur protein terdiri
memiliki banyak muatan dan bersifat amfoter dari 3 macam yaitu sekunder, tersier, dan
(dapat bereaksi dengan asam ataupun basa). kuartener. Pada struktur tersier, terdapat
Protein dalam tubuh berperan dalam ikatan hidrogen, ikatan disulfida atau ikata
berbagai proses biologis, seperti alat ionik. Struktur pada protein menentukan
transfortasi dan penyimpanan, sebagai agen sifat-sifat protein baik daya larutnya maupun
proteksi imunitas, sebagai coordinator gerak, peranannya sebagai enzim suatu reaksi. Jika
katalis enzimatik serta sebagai pembangkit dari ketiga ikatan itu pecah maka rantai
dan penghantar impuls. Mengingat begitu polipeptida akan diubah bentuknya yang
banyak peranan dari protein ini tentulah mempunyai sifat berbeda. Proses yang terjadi
penting bagi kita untuk sanggup memenuhi ini disebut dengan dinaturasi dan disebabkan
oleh pemanasan, larutan asam atau basa atau
asupan protein dalam tubuh melalui makanan
dengan molekul polar.
yang sehat. Namun seperti yang telah
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat
diketauhi bahwa protein ini sangat rentan akan
bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya
kerusakan karena berbagai perlakuan, larut protein berbeda di dalam air, asam, dan
sehingga identifikasi kandungan protein basa; ada yang mudah larut dan ada yang
dalam makanan mampu membantu kita untuk sukar larut. Namun, semua protein tidak larut
mengolah bahan berprotein dengan cara yang dalam pelarut lemak seperti eter dan
kloroform. Apabila protein dipanaskan atau
ditambah etanol absolut, maka protein akan CO2, asam amino yang bereaksi dengan
menggumpal (terkoagulasi). Hal ini ninhidrin akan membentuk warna ungu atau
disebabkan etanol menarik mantel air yang biru. Warna yang dihasilkan tersebut
melingkupi molekul-molkeul protein. disebabkan karena molekul ninhidrin dan
Untuk dapat menganalisis kandungan hidratin bereaksi dengan NH3 setelah asam
protein pada bahan pangan dapat dilakukan amino tersebut dioksidasi (Darjanto, 2008).
dengan Uji Kualitatif. Uji Kualitatif Protein Suatu bahan yang mengandung asam amino
adalah pengujian yang didasarkan pada akan membentuk warna biru lembayung
pengamatan perubahan warna atau terjadinya ketika direaksikan dengan pereaksi Ninhidrin.
endapan. Beberapa Uji Kualitatif yang Pereaksi pada Uji Ninhidrin ini adalah reagen
dilakukan pada praktikum ini adalah Uji Ninhidrin.
Biuret, Uji Ninhidrin, dan Uji Xanthoprotein. Uji Xanthoprotein dilakukan untuk
Uji Biuret dilakukan dengan tujuan menguji adanya asam amino yang mempunyai
untuk membuktikan adanya ikatan peptide cincin aromatik (benzene). Uji Xanthoprotein
dari protein. Metode biuret ini didasarkan ini lebih ditujukan untuk mengetahui apakah
pada reaksi antara ion Cu2+ dengan ikatan pada terdapat kandungan benzene dalam suatu
peptide dalam suasana basa. Ion Cu2+ yang protein. Pereaksi pada Uji Xanthoprotein ini
terdapat pada reagen biuret akan bereaksi adalah Asam Nitrat Pekat.
dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptide
penyusun protein dalam keadaan basa. Reaksi METODE PENELITIAN
antara ion Cu2+ dengan ikatan-ikatan peptide Penelitian ini dilaksanakan di
tersebut menghasilkan warna kompleks ungu. Laboratorium Pengawasan Mutu Pendidikan
Warna ungu yang terbentuk tersebut Teknologi Agroindustri, Fakultas Pendidikan
disebabkan karena ikatan-ikatan peptide Teknologi dan Kejuruan Universitas
protein tersebut melarutkan hidroksida Pendidikan Indonesia.
tembaga. Reaksi pembentukan warna ini dapat
Alat dan Bahan
terjadi pada senyawa yang mengandung 2
Peralatan yang digunakan dalam
gugus karbonil yang berikatan dengan
penelitian ini adalah tabung reaksi, penjepit
nitrogen atau atom karbon (Darjanto, 2008).
tabung reaksi, rak tabung reaksi, pipet ukur,
Prinsip utama pada uji biuret ini adalah jika
pada larutan terbentuk warna violet atau ungu gelas ukur, bulb, dan kertas label. Sampel
jika sampel dicampurkan dengan larutan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
NaOH dan penambahan sedikit larutan dari gelatin, susu skim, aspartam, dan MSG
tembaga. Jika terbentuk warna ungu maka (monosodium glutamate). Bahan untuk
menunjukan hasil yang positif. keperluan analisis terdiri dari larutan CuSO4
Uji Ninhidrin adalah metode yang 5%, larutan NaOH 10%, asam nitrat pekat,
digunakan untuk menganalisa protein secara ammonia, reagen Millon, reagen
kualitatif. Uji Ninhidrin ini didasarkan pada Xanthoprotein, dan reagen Ninhidrin.
reaksi yang terjadi antara asam amino dengan Langkah Kerja
ninhidrin. Asam amino akan bereaksi dengan 1. Uji Biuret
ninhidrin membentuk aldehida dengan 1 atom Sebanyak 3 ml sampel dalam tabung reaksi,
C yang lebih rendah melepaskan molekul ditambahkan 1 ml larutan NaOH 10%.
NH3 dan CO2. Selain melepaskan NH3 dan
Campurkan larutan hingga homogen.
Tambahkan larutan CuSO4 5% sebanyak 5 2. Gelatin + + -
tetes. Amati perubahan yang terjadi, lalu catat 3. Susu + + +
hasilnya pada tabel. Jika terbentuk warna
violet atau ungu menunjukkan hasil positif. 4. Susu + + +
2. Uji Ninhidrin Asparta
Sebanyak 2 ml sampel dalam tabung reaksi, 5. - + +
m
ditambahkan 2 ml reagen ninhidrin. Panaskan
air hingga mendidih dalam gelas beker. Asparta
6. - + +
Masukkan tabung reaksi berisi sampel dan m
reagen ke dalam air mendidih, panaskan 7. Gelatin + + -
selama 20 detik. Amati perubahan warna yang
terjadi, lalu catat hasilnya pada tabel.
3. Uji Millon 1. Susu Skim
Sebanyak 2 ml sampel dalam tabung reaksi, Susu merupakan bahan makanan yang
ditambahkan 2 ml millon. Panaskan air hingga seimbang dan bernilai gizi tinggi, karena
mendidih dalam gelas beker. Masukkan secara teori susu mengandung hampir semua
tabung reaksi berisi sampel dan reagen ke zat-zat makanan seperti karbohidrat, protein,
mineral dan vitamin. Perbandingan zat-zat
dalam air mendidih, panaskan selama 20
tersebut sempurna sehingga cocok untuk
detik. Amati perubahan warna yang terjadi,
memenuhi kebutuhan manusia. Pada
lalu catat hasilnya pada tabel. jika terbentuk
pengujian kali ini sampel susu yang digunakan
warna merah, sampel positif mengandung adalah susu skim. Susu skim ini adalah susu
asam amino yang mengandung gugus fenol. yang diambil setelah krim diambil sebagian
4. Uji Xanthoprotein ataupun sepenuhnya, susu skim ini memilki
Sebanyak 2 ml sampel dalam tabung reaksi, semua kandungan nutrisi dalam susu kecuali
ditambahkan 6 ml asam nitrat pekat. Panaskan lemak dan vitamin-vitamin yang mampu
air hinggga mendidih dalam gelas beker. terlarut dalam lemak.
Masukkan tabung reaksi berisi sampel dan Ketika sampel susu skim diberikan
reagen ke dalam air mendidih, panaskan perlakuan pengujian dengan reagen Ninhidrin
selama 20 detik. Tambahkan 5 tetes amonia. maka sampel susu berubah menjadi berwarna
Amati perubahan warna yang terjadi, lalu catat ungu. Hal ini mengindikasikan adanya
hasilnya pada tabel. Jika terbentuk warna asam α-amino bebas dalam susu.
jingga, sampel positif mengandung asam Berdasarkan teori protein dalam susu terdiri
dari kasein 80%, laktalbumin 18% dan
amino yang mengandung cincin aromatik.
laktoglobilin 0.05-0.07%. Kandungan protein
terbesar dalam susu skim ini adalah kasein,
PEMBAHASAN dimana kasein dalam susu merupakan
Uji substansi kekuningan yang didalamnya
Ke
Sampel Ninhi Xantho terdapat dalam kombinasi Ca sebagai kalsium
l. Biuret kasein yang bersifat gelatin dalam suspense.
drin protein Asam amino yang menyusun
1. MSG - + - terbentuknya Protein terdiri dari ikatan-ikatan
peptide yang menyebabkan protein berbentuk essensial Amono acid. Glutamic acid ini
rantai asam amino yang panjang. Pengujian banyak digunakan sebagai bahan tambahan
untuk membuktikan keberadaan ikatan makanan yang umum dipasarkan sebagai
peptide dalam susu dapat dilakukan dengan bahan Penyedap rasa. Hampir disetiap bahan
melakukan pengujian biuret, dimana pada makanan mengandung zat aditif ini yang
pengujian ini sampel positif akan menunjukan merupakan bahan sistetik penimbul rasa enak.
perubahan warna menjadi warna ungu, ini MSG merupakan zat pembentuk protein,
terjadi ketika CuSO4 bereaksi dengan ikatan sehingga apabila zat makanan ditambahkan
peptida pada sampel tersebut. Pada pengujian vetsin (MSG) akan berasa seperti ditambah
ini pun sampel susu skim menujukan reaksi kaldu daging (protein).
posistif karena terdapat penyebaran warna Untuk menguji keberadaan protein
ungu pada sampel tersebut. Susu skim dalam MSG maka dilakukan bebrapa
memiliki ikatan peptida didalamnya meskipun pengujian kualitatif protein. Pengujian
susu skim tersusun dari asam-asam amino pertama dilakukan untuk membuktikan
yang membentuk ikatan peptida yang tidak keberadaan asam amino bebas dalam MSG,
begitu panjang. Hal tersebut sudah cukup pengujian ini dilakukan dengan
untuk dapat diidentifikasi dengan menambahkan reagen Ninhidrin dalam
menggunakan uji biuret. sampel MSG. Dalam pengujian ini sampel
Reagen selanjutnya pada pengujian MSG memberikan hasil yang positif yaitu
kandungan protein yang terdapat pada susu dengan perubahan warna yang terjadi dalam
adalah pengujian Xanthoprotein dimana pada ;larutannya yaitu perubahan warna bening
pengujian ini akan membuktikan keberadaan dalam larutan MSG menjadi berwarna biru
asam amino aromatic dalam sampel. Hasil dari lembayung. Berdasarkan kajian teori pada
pengujian ini pada sampel susu didapatkan MSG terdapat asam amino non esensial yaitu
perubahan warna dari putih keruh susu asam glutamat. Asam glutamat kemudian
menjadi berwarna kuning lembayung hingga ditambah soda (Natrium karbonat) sehingga
merah bata. Hal ini menunjukan bahwa pada terbentuk monosodium glutamat (MSG).
sampel susu terdapat asam amino aromatic Glutamat yang terdapat di dalam MSG dan
adalah hal ini tirosin, triptofan dan fenilalanin yang berasal dari hidrolisa protein tumbuhan
yang memilki inti benzena. merupakan glutamat dalam bentuk bebas.
Dari pengujian-pengujian ini susus Konsumsi glutamat bebas akan meningkatkan
terbukti memilki nilai gizi yang tinggi. Nilai kadar glutamate dalam plasma darah (Loliger,
gizi ini juga yang menyebabkan air susu ini 2010).
mudah rusak karena merupakan media yang Pengujian kualitatif protein
disukai oleh mikroorganisme untuk selanjutnya dalam MSG adalah pengujian
pertumbuhan dan perkembangannya sehingga adanya rantai-rantai peptide, yang dilakukan
dalam waktu yang sangat singkat air susu dengan melakukan pengujian Biuret pada
sangat tidak layak untuk dikonsumsi apabila larutan MSG. Pada pengujian MSG dengan
tidak ditangani secara benar. reagen Biuret ini perubahan warna tidak
2. Monosodium Glutamate (MSG) terjadi. Warna awal sebelum ditambahkan
MSG adalah bentuk garam dari asam reagen adalah bening kemudian setelah
glutamat. MSG ini merupakan garam sodium ditambahkan reagen warna tetap bening.
yang terdapat dialam dengan nama Non Menandakan MSG negatif tidak memiliki
ikatan peptida. Berdasarkan teori, MSG tidak terdapat pada kulit, tulang dan jaringan ikat.
memiliki ikatan peptida karena MSG Gelatin yang adaa di pasaran umumnya
merupakan garam natrium dari asam glutamat diproduksi dari kulit dan tulang sapi atau babi.
(hanya memiliki 1 senyawa asam amino) Gelatin banyak digunakan dalam industri
sehingga tidak terdapat ikatan peptida farmasi, kosmetika, fotografi, dan makanan.
didalamnya karena tidak ada senyawa asam Penggunaan gelatin dalam produk murni
amino lain untuk berikatan (Waluyo L, 2010). bersifat sebagai penjernih. (Saiful, 2005).
Pengujian lain dalam uji kualitatif Gelatin merupakan protein sederhana hasil
Protein pada MSG adalah Pengujian dengan hidrosil kolagen (komponen tulang dan kulit,
reagen Xanthoprotein, pada pengujian ini terutama pada jaringan penghubungnya) yang
larutan MSG menujukan hasil yang negatif diperoleh dengan cara hidrolisis asam.
dimana tidak terbentuknya larutan berwarna Pada pengamatan ini dilakukan 3
jingga ataupun merah bata. Sehingga dapat pengujian, yaitu Uji Biuret, Uji Ninhidrin, dan
disimpulkan bahwa pada MSG tidak Uji Xanthoprotein. Pada Uji Biuret, Gelatin
ditemukan asam amino aromatik yang setelah ditambahkan dengan larutan NaOH
memilki gugus benzena dalam hal ini adalah 10% dan larutan CuSO4 terdapat perubahan
tirosin, triptofan dan fenilalanin. warna yang asalnya bening berubah menjadi
Penggunaan MSG di Indonesia warna ungu atau violet. Penambahan NaOH
memang masih di izinkan oleh pemerintah ini bertujuan untuk menciptakan suasana basa
sehingga begitu banyak jenis makanan siap pada larutan yang akan mendukung
saji ataupun yang dibuatkan orang tua terbentuknya kompleks Cu2+ dengan gugus
dirumah mengandung Monosodium glutamate CO dan NH, setelah itu ditambahkan CuSO4,
dengan takaran yang tidak diperhatikan. terbentuk warrna biru muda. Albumin
Namun perlu diketahui bahwa ketika tubuh memiliki gugus bangun yang kompleks dan
terlalu banyak mengkonsusmi zat aditif mengikat dua atau lebih asam amino esensial,
seperti MSG ini maka tetu akan ada efek sehingga terbentuk ikatan peptida. Semakin
negative yang dirasakan oleh tubuh. Mungkin banyak ikatan peptida maka warna ungu yang
orang dewasa masih mampu mentolerir dihasilkan akan semakin kuat intensitasnya.
dampak tersebut dalam waktu yang relative Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada
lebih panjang, namun tidak sama hal nya gelatin ini terdapat ikatan peptide. Karena
dengan anak. pada dasarnya Uji Biuret ini dilakukan untuk
Ketika sel-sel diotak menerima asupan membuktikan adanya ikatan peptide pada
MSG, mereka menjadi sangat bergairah dan Gelatin.
meningkatkan impuls sampai pada tingkat Pada Uji Ninhidrin, Gelatin setelah
kelelahan yang sangat tinggi, beberapa jam ditambahkan reagen Ninhidrin dan
kemudian neuron-neuron itu akan mati. dipanaskan pada air yang mendidih terjadi
Dengan demikian fungsi otak pun akan perubahan warna menjadi biru lembayung.
menurun yang tentunya sangat berbahaya bagi Hal ini dapat terjadi karena Asam amino akan
perkembangan otak terutama bagi anak-anak. bereaksi dengan ninhidrin membentuk
3. Gelatin aldehida dengan 1 atom C yang lebih rendah
Gelatin merupakan suatu senyawa melepaskan molekul NH3 dan CO2. Selain
protein yang diesktraksi dari hewan, dapat melepaskan NH3 dan CO2, asam amino yang
diperoleh dari jaringan kolagen hewan yang bereaksi dengan ninhidrin akan membentuk
warna ungu atau biru. Warna yang dihasilkan kemudian dihomogenkan, tidak terjadi
tersebut disebabkan karena molekul ninhidrin perubahan warna menjadi ungu atau violet
dan hidratin bereaksi dengan NH3 setelah akibat pembentukan komplek biuret yang
asam amino tersebut dioksidasi (Darjanto, merupakan komplek koordinasi dari atom
2008). Sehingga dapat disimpulkan bahwa CU2+ pada reagen biuret dengan empat atom
pada gelatin ini terdapat asam amino. Karena nitrogen pada untai peptide/protein dalam
pada dasarnya Uji Ninhidrin ini untuk menguji larutan alkalin (Clark, 1977 dalam Azhar, M
adanya asam amino pada protein setelah 2010).
sampelnya direaksikan dengan pereaksi Uji selanjutnya sampel aspartam
Ninhidrin. diberikan perlakuan pengujian dengan reagen
Pada Uji Xanthoprotein, gelatin Ninhidrin maka sampel berubah menjadi
setelah sampel ditambahkan dengan asam berwarna ungu dibagian atasnya. Hal ini
nitrat pekat dan tabung reaksinya dipanaskan mengindikasikan adanya asam amino dalam
pada air mendidih lalu ditambahkan dengan aspartam, dan yang terakhir uji xanthoprotein
ammonia hasilnya tidak berubah warna. pada aspartam menghasilkan perubahan
Sebenarnya, proses ini adalah proses nitrasi warna dari bening menjadi jingga keputih-
inti benzena pada asam aminopenyusun putihan, yang artinya sampel aspartam
protein tersebut. Proses ini dapat terjadi jika mengandung adanya asam amino yang
kulit terkena asam nitrat pekat, yang mempunyai cincin aromatik (benzene).
segeramenjadi kuning karena terjadinya
proses nitrasi inti benzena pada asam amino KESIMPULAN
penyusun kulit (Sumardjo,2008). Seharusmya Protein adalah molekul makro yang
pada pengujian Xanthoprotein ini, sampel mempunyai berat molekul antara lima ribu
akan berubah warna menjadi jingga, karena
hingga beberapa juta. Protein terdiri atas
Reaksi ini terjadi pada protein yang di
rantai-rantai panjang asam amino yang terikat
dalamnya terkandung senyawa antara lain
satu sama lain dalam ikatan peptide. Asam
fenilalanin, triptofan, dan juga tirosin.
4. Aspartam amino terdiri atas unsur-unsur karbon,
Aspartam merupakan pemanis sintetis hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Beberapa
yang dikenal dengan nama dagang equal dan asam amino di samping itu mengandung
nama kimia aspartil fenilalanin merupakan unsur-unsur fosfot, besi, sulfur, iodium, dan
pemanis yang digunakan dalam produk- kobalt. Untuk dapat menganalisis kandungan
produk minuman ringan. Aspartam termasuk protein pada bahan pangan dapat dilakukan
pemanis rendah kalori dan penggunaannya dengan Uji Kualitatif. Uji Kualitatif Protein
udah disetujui tetapi tetap harus adalah pengujian yang didasarkan pada
memperhatikan kadar yang tergandung dalam pengamatan perubahan warna atau terjadinya
suatu minuman (Dali, S, 2013). endapan. Beberapa Uji Kualitatif yang
Penelitian kali ini dilakukan uji dilakukan pada praktikum ini adalah Uji
kualitatif aspartam menggunakan uji biuret, Biuret, Uji Ninhidrin, dan Uji Xanthoprotein.
uji ninhidrin, dan uji xanthoprotein. Pengujian Uji Biuret dilakukan untuk mengetahui
pertama yaitu larutan aspartam ditambahkan
adanya ikatan peptida dari protein, Uji
larutan NaOH 10%, kemudian pencampuran
Ninhidrin dilakukan untuk mengetahui adanya
hingga homogen. Setelah dicampurkan
asam amino, dan Uji Xanthoprotein dilakukan Dali, Seniwati, dkk. (2013). Analisis
untuk mengetahui adanya asam amino yang Kandungan Aspartam yang
mengandung cincin aromatik (benzene). Terdapat pada Minuman Jajanan
Pada penelitian ini didapatkan hasil Anak Sekolah yang Beredar dii
bahwa sampel yang menunjukkan hasil positif Makassar dengan Metode HPLC.
pada uji biuret adalah gelatin dan susu, pada As-syifaa 5(2) hal: 162-168.
uji ninhidrin adalah susu skim, gelatin, Hanifah, Ishmah.-.Analisis Kualitatif
aspartam, dan MSG. Sedangkan pada uji Protein. Teknologi Hasil Pertanian,
xanthoprotein adalah susu skim dan aspartam. Fakultas Teknik Pertanian,
Hasil dari percobaan ini dapat diamati dengan Universitas Brawijaya.
adanya perubahan warna ketika direaksikan
Suprapta, Kadek Anggra. (2014).
dengan reagen.
Identifikasi Asam Amino Pada
Albumin Telur Dan Sampel
DAFTAR PUSTAKA Unknown. Singaraja: Universitas
Andayani, R. Yenti R. dan Gustiva W,.
Pendidikan Ganesha
(2011). Scientia. Pengaruh lama
Tensiska, Ir. M.Si., Miranti M,
penyimpanan pada suhu kamar dan
STP., M.SI., dan. Cahyana, Y,
lemari pendingin terhadap
STP., DEA. (2010). Biokimia
kandungan protein pada dadih
Pangan – I. Widya Padjadjaran.
kerbau dengan metoda kjeldahi. 1
Jatinangor
(1) :53-58.
Winarno, FG. (2008). Kimia Pangan dan
Anisa, Cut. (2016). Uji Kualitatif Protein
Gizi. Jakarta: M-Brio Press
dan Asam Amino (Uji Biuret). Prodi
Rusdi. Dkk. (2016). Penetapan Kadar
Pendidikan Biologi. FKIP Unsyiah,
Protein dalam Telur Unggas
Darussalam-Banda Aceh
Melalui Analisis Nitrogen
Azhar, Minda, dkk. (2010). Pengaruh
Menggunakan Metode Kjeldahl.
Konsentrasi NaOH dan KOH
Jurnal: Jurnal Farmasi Higea, 8
terhadap Derajat Deasetilasi Kitin
(2), hlm.143-150.
dari Limbah Kulit Udang. Eksakta
1 hal: 1-8.
LAMPIRAN

Hasil Uji
Kelompok Sampel Hasil Uji Biuret Hasil Uji Ninhidrin
Xanthoprotein

1. MSG

2. Gelatin

Susu
3.
Skim
Susu
4.
Skim

5. Aspartam

6. Aspartam

7. Gelatin

Anda mungkin juga menyukai