Anda di halaman 1dari 22

Nama Rifda Balqis Salsabila

NIM 205100101111005
Kelas D
Kelompok D3

LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI UMUM

HITUNGAN MPN (Most Probable Number)

NAMA RIFDA BALQIS SALSABILA


NIM 205100101111005
KELOMPO D3
K
KELAS D
ASISTEN CAROLINE ANDREAS SUSANTO

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Nama Rifda Balqis Salsabila
NIM 205100101111005
Kelas D
Kelompok D3

Tanggal Praktikum 18 Mei 2021


Praktikum HITUNGAN MPN (Most Probable Number)

PRELAB

1. Jelaskan prinsip dan tujuan dari praktikum hitungan MPN!


Prinsip dari hitungan MPN adalah menghitung mikroorganisme setelah
diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37°C menggunakan data hasil pertumbuhan
mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam
berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga
dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam satuan volume yaitu per
100 ml. Semakin kecil nilai MPN maka semakin tinggi kualitas air murni yang
berarti layak untuk diminum. Perhitungan didasarkan pada jumlah tabung positif
yang dilihat dengan mengamati adanya kekeruhan atau terbentuknya gas di dalam
tabung durham.
Tujuan dari praktikum hitungan MPN yakni diharapkan dapat menentukan ada
tidaknya bakteri koliform pada sampel. Selanjutnya, diharapkan dapat menghitung
jumlah bakteri koliform pada sampel air dengan metode MPN. Selain itu, diharapkan
pula dapat mengonfirmasi keberadaan bakteri koliform pada sampel positif pada uji
penduga.

2. Jelaskan prinsip dan tujuan dari uji penduga!


Prinsip dari uji penduga adalah menduga keberadaan bakteri koliform pada
sampel air dengan memasukkan sampel air pada tabel yang berisi LB dan pada
tabung durham. Uji positif pada uji panduga ini ditandai dengan terbentuknya
gelembung yang tertangkap pada tabung durham akibat fermentasi laktosa.
Banyaknya koliform dilihat dari banyaknya gelembung gas yang terbentuk pada
tabung durham yang dinyatakan sebagai tabung positif. Estimasi jumlah bakteri
koliform yang terdapat pada sampel dinyatakan dengan nilai MPN/100 ml atau nilai
MPN/ml yang setara dengan CFU/ml.
Tujuan dari uji penduga adalah mendeteksi keberadaan koliform pada sampel air
yang diuji berdasarkan terbentuknya asam dan gas yang dihasilkan dari proses
fermentasi laktosa oleh koliform. Terbentuknya asam dapat dilihat dari tingkat
kekeruhan media laktosa. Gas yang dihasilkan dapat dilihat dari gelembung udara
pada tabung durham. Tabung dinyatakan positif jika terbentuk gas sebanyak 10%
atau lebih dari volume yang ada di dalam tabung durham.

3. Jelaskan prinsip dan tujuan dari uji penguat!


Prinsip dari uji penguat adalah menginokulasi sampel positif pada uji penduga
pada media EMBA untuk melihat adanya bakteri yang dapat memfermentasikan
laktosa serta memroduksi gas yang merupakan bakteri Gram negatif. Media EMBA
dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif sehingga media EMBA dapat
membedakan bakteri koliform dan non koliform. Koliform dapat menghasilkan asam
Nama Rifda Balqis Salsabila
NIM 205100101111005
Kelas D
Kelompok D3

yang membuat koloni dari koliform berwarna gelap pada bagian tengah atau warna
hijau metalik pada media EMBA.
Tujuan dari uji penguat adalah memastikan keberadaan koliform pada sampel
air dengan menginokulasikan sampel pada media EMBA selama 24 jam. Dari tabung
positif, suspensi ditambahkan pada media EMBA menggunakan jarum inokulasi.
Koloni koliform akan tumbuh berwarna merah kehijauan dengan kilat metalik atau
koloni merah muda dengan lendir. Setelah uji ini dilakukan, dapat mengetahui ada
tidaknya bakteri koliform pada sampel.

4. Jelaskan rumus dan cara perhitungan metode MPN!


Nilai MPN dihitung dari banyaknya tabung positif yang terdapat pada setiap
seri.
5 tabung seri DSLB + 10 ml sampel → faktor pengenceran = 1
5 tabung seri SSLB + 1 ml sampel → faktor pengenceran = 1
5 tabung seri SSLB + 1 ml sampel pengenceran 10-1 → faktor pengenceran 10-1
5 tabung seri SSLB + 1 ml sampel pengenceran 10-2 → faktor pengenceran 10-2
5 tabung seri SSLB + 1 ml sampel pengenceran 10-3 → faktor pengenceran 10-3
begitu seterusnya.
1
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑀𝑃𝑁/100 𝑚𝑙 = 𝑖𝑛𝑑𝑒𝑥 𝑀𝑃𝑁 ×
faktor pengenceran tengah
Nama Rifda Balqis Salsabila
NIM 205100101111005
Kelas D
Kelompok D3

DIAGRAM ALIR PEMBENARAN

Uji Penduga
Sampel cair

Diambil 5 ml Diambil 1 ml Diambil 1 ml

Dimasukkan ke dalam 5 Dimasukkan ke dalam 5 Diencerkan dengan


tabung reaksi berisi 5 ml tabung reaksi berisi 10 pepton seri
media DSLB dan tabung ml media SSLB dan
pengenceran 10−1
durham tabung durham

Diambil 1 ml dari
masing-masing
pengenceran

Dimasukkan ke dalam 5
tabung reaksi berisi 10
ml media SSLB dan
tabung durham

Diinkubasi selama 48 jam suhu 37°C

Diamati pembentukan gas pada tabung durham dan tingkat


kekeruhan di kedua tabung positif

Hasil
Nama Rifda Balqis Salsabila
NIM 205100101111005
Kelas D
Kelompok D3
DIAGRAM ALIR

ANALISIS PROSEDUR

1. Uji Penduga
Sampel Cair 1.

6.
2. 4.
Diambil 5 ml Diambil 1 ml Diambil 1 ml

Dimasukkan Dimasukkan ke dalam 5 Diencerkan dengan


ke dalam tabung reaksi berisi pepton seri 7.
-2
5 tabung reaksi 10 ml media SSLB dan pengenceran 10 .
berisi 5 ml tabung durham
3. 8.
media DSLB Dimasukkan ke
dan tabung durham 5. dalam 5 tabung reaksi
berisi media SSLB
dan tabung durham

9.
Diinkubasi selama 48 jam suhu 37°C

Diamati pembentukan gas pada tabung durham dan tingkat kekeruhan di


kedua tabung positif
10.

11. Hasil
Nama Rifda Balqis Salsabila
NIM 205100101111005
Kelas D
Kelompok D3
Uji Penguat
Tabung positif uji penduga

Diinokulasikan dengan jarum ose pada media EMBA metode goresan kuadran

Diinkubasi selama 24 jam suhu 37°C

Diamati pertumbuhan koliform (fekal dan non fekal)

Hasil
DIAGRAM ALIR ANALISIS PROSEDUR

2. Uji Penguat 2. Uji Penguat


1. 1) Siapkan tabung positif uji penduga
Tabung Positif Uji Penduga 2) Inokulasikan dengan menggunakan jarum ose pada media EMBA
dengan metode goresan kuadran. EMBA berfungsi untuk
Diinokulasi dengan jarum ose pada media EMBA menumbuhkan bakteri Gram negatif yang akan menghasilkan
2. dengan metode goresan kuadran warna hijau pada koliform fekal
3) Inkubasi selama 24 jam dengan suhu 37°C
Diinkubasi selama 24 jam suhu 37°C 4) Amati perubahan koliform apakah fekal atau non fekal dan
3.
5) Didapatkan hasil pengamatan
Diamati pertumbuhan koliform (fekal dan non fekal) 4.

Hasil 5.
DATA HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

1. Tuliskan hasil pengamatan anda dari presumptive test seri 5 tabung

Sampel Pengenceran Jumlah Kombinasi Nilai MPN count/ml Keterangan


tabung MPN
positif
DSLB 10 5 Nilai MPN/100
SSLB 100 4
Air
SSLB 10-1 3 1
Sungai ml =280 x Data
5-4-3 280 100 Primer
= 2,8 x 102MPN
count/ml
DSLB 10 5 Nilai MPN/100
SSLB 100 5
Air
SSLB 10-1 3 1
Sumur ml =920x 0 Data
5-5-3 920 10 Sekunder 1
= 9,2 x 102MPN
count/ml
DSLB 10 5 Nilai MPN/100
SSLB 100 5
Air Isi SSLB 10-1 2 1
ml =540 x Data
Ulang 5-5-2 540 100
Sekunder 2
Kemasan = 5,4 x 102MPN
count/ml
DSLB 10 0 Index MPN : 4
Air SSLB 100 2 1
Limbah SSLB 10-1 0 0-2-0 Nilai MPN/100 ml =4 x
100
Tahu
= 0,4 x 101MPN count/ml
DSLB 10 4 Index MPN : 33
0
Air Jamu SSLB 10-1 3 1
SSLB 10 1 4-3-1 Nilai MPN/100 ml =33 x
Gendong 100
= 3,3 x 101MPN count/ml
DSLB 10 3 Index MPN : 17
Air Es SSLB 100 3 1
SSLB 10-1 0 3-3-0 Nilai MPN/100 ml =17 x
Cincau 100
= 1,7 x 101MPN count/ml
Air DSLB 10 3 3-1-1 Index MPN : 14
SSLB 100 1 1
Cucian
SSLB 10-1 1 Nilai MPN/100 ml =14 x
Beras 100
= 1,4 x 101MPN count/ml
2. Tuliskan cara perhitungan anda untuk mendapatkan nilai MPN count/100ml pada seluruh
sampel!
Cara perhitungan untuk mendapatkan nilai MPN count/100ml pada sampel yaitu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut.
1
Nilai MPN/100 ml = index MPN x
faktor pengenceran tengah

1
1. Nilai MPN/100 ml sampel air sungai = 280 ×
100
= 2,8 x 102MPN count/100ml
1
2. Nilai MPN/100 ml sampel air sumur = 920 × 0
10
= 9,2 x 102MPN count/100ml
1
3. Nilai MPN/100 ml sampel air isi ulang kemasan = 540 × 0
10
= 5,4 x 102 MPN count/100ml
1
4. Nilai MPN/100 ml sampel air limbah tahu = 4 × 0
10
= 0,4 x 101MPN count/100ml
1
5. Nilai MPN/100 ml sampel air jamu gendong = 33 × 0
10
= 3,3 x 101MPN count/100ml
1
6. Nilai MPN/100 ml sampel air es cincau = 17 × 0
10
= 1,7 x 101 MPN count/100ml
1
7. Nilai MPN/100 ml sampel air cucian beras = 14 × 0
10
= 1,4 x 101MPN count/100ml
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, tingginya nilai MPN menunjukkan bahwa ada
banyak bakteri yang terkandung dalam suatu sampel. Dengan demikian, maka dapat
dikatakan bahwa semakin tinggi bakteri pada sampel, semakin tinggi pula tingkat
pencemarannya. Banyaknya jumlah bakteri pada sampel dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan yang tidak higienis yang menyebabkan suatu sampel terkontaminasi.
Pertumbuhan bakteri koliform pada sampel dapat dinyatakan positif yang ditandai dengan
adanya gelembung udara atau gas yang jumlahnya lebih dari 10% dan terjadi kekeruhan
3. Tempelkan foto hasil pengamatan anda pada confirmed test (uji penguat) menggunakan
EMBA (lingkaran ditambah sendiri sesuai dengan jumlah foto)

Media : EMBA Media : EMBA


Sampel Sampel
: Air sungai : Air sungai
0
(DSLB) (SSLB 10 )
Keterangan : Koloni Keterangan
berwarna hijau
: Koloni berwarna hijau
metalik (teridentifikasi
metalik
adanya(teridentifikasi
bakteri adanya bakteri
koliform fekal) koliform fekal)

Media : EMBA Media : EMBA


Sampel : Air sungai Sampel : Air sumur
-1
(SSLB 10 ) (DSLB)
Keterangan : Koloni berwarna hijau Keterangan : Koloni berwarna
metalik (teridentifikasi adanya bakteri hijau metalik (teridentifikasi adanya
koliform fekal) bakteri koliform fekal)
Media : EMBA Media : EMBA
Sampel : Air sumur Sampel : Air sumur
-1
(SSLB 100) (SSLB 10 )
Keterangan : Koloni berwarna hijau Keterangan : Koloni berwarna hijau
metalik (teridentifikasi adanya bakteri metalik (teridentifikasi adanya bakteri
koliform fekal) koliform fekal)

Media : EMBA Media : EMBA


Sampel : Air isi ulang kemasan Sampel : Air isi ulang kemasan
0
(DSLB) (SSLB 10 )
Keterangan : Koloni tidak berwarna (tidak Keterangan : Koloni tidak berwarna (tidak
teridentifikasi adanya bakteri koliform teridentifikasi adanya bakteri koliform
fekal maupun non-fekal) fekal maupun non-fekal)

Media : EMBA
Sampel : Air isi ulang kemasan
-1
(SSLB 10 )
Keterangan : Koloni tidak berwarna (tidak
teridentifikasi adanya bakteri koliform fekal
maupun non-fekal)
4. Bahas data yang Anda peroleh dari sampel yang diuji! (data primer)

Berdasarkan data hasil pengamatan, terdapat data primer pada uji penguat yaitu berupa
sampel air sungai dengan pengenceran yang berbeda-beda. Tujuan dilakukannya uji
penguat yaitu untuk memastikan hasil positif uji penduga yang disebabkan oleh adanya
bakteri koliform. Metode yang digunakan pada uji penguat adalah metode streak yang
dilakukan dengan cara menggoreskan streak secara zig-zag pada cawan petri yang sudah
berisi media EMBA. Kemudian melakukan inkubasi selama 24 jam pada suhu 37 ℃.
Pada sampel air sungai (DSLB) dengan menggunakan media EMBA terlihat bahwa ada
koloni bakteri yang masih hidup. Bakteri yang masih hidup tersebut ditandai dengan
adanya warna hijau metalik pada sampel. Hal itu menandakan bahwa adanya bakteri
koliform fekal pada sampel air sungai (DSLB). Kemudian, pada sampel air sungai (SSLB
10°) dengan media EMBA juga bahwa ada koloni bakteri yang masih hidup. Bakteri yang
masih hidup tersebut ditandai dengan adanya warna hijau metalik pada sampel. Hal itu
menandakan bahwa adanya bakteri koliform fekal pada sampel air sungai (SSLB 10°). Dan
yang terakhir, pada sampel air sungai (SSLB 10−1) dengan menggunakan media EMBA
juga terlihat bahwa ada kultur bakteri yang masih hidup yang ditandai dengan
terbentuknya warna hijau metalik pada sampel. Hal tersebut sudah sesuai dengan literatur
yang menyatakan bahwa adanya bakteri koliform fekal ditandai dengan adanya warna
hijau metalik pada sampel yang diuji. Terbentuknya warna hijau metalik tersebut
dikarenakan adanya indikator diferensial pada media EMBA yaitu metilen blue dan Eosin-
Y. Metilen blue akan dimetabolisme oleh koliform fekal dan hasilnya akan bereaksi
dengan Eosin-Y sehingga menghasilkan warna hijau metalik yang nantinya akan diserap
oleh bakteri koliform fekal, sedangkan untuk bakteri koliform non-fekal tidak akan
berwarna (Sari dkk, 2019).

5. Bandingkan dan bahas data yang anda peroleh dengan data kelompok lainnya yang
menggunakan sampel berbeda! (data sekunder)

Berdasarkan data hasil pengamatan khususnya pada uji penguat, terdapat data sekunder
1 dan 2 yaitu berupa sampel air sumur dan sampel air isi ulang kemasan. Kedua sampel
tersebut dilakukan pada media EMBA DSLB, media EMBA SSLB dengan pengenceran
100, dan media EMBA SSLB dengan pengenceran 10-1. Pada sampel air sumur DSLB,
terlihat bahwa terdapat koloni bakteri yang masih hdup yang ditandai dengan adanya
warna hijau metalik. Terbentuknya warna hijau metalik menandakan bahwa terdapat
aktvitas bakteri koliform fekal dalam sampel uji tersebut. Berikutnya, pada sampel kedua
air sungai SSLB dengan pengenceran 100 terlihat bahwa kultur media juga memiliki
bakteri koliform yang terkandung di dalamnya. Yang terakhir, pada uji penguat media
EMBA dengan pengenceran 10-1 didapatkan hasil serupa, yaitu adanya bakteri koliform
fekal yang tumbuh diatas media EMBA dengan indikasi bakteri berwarna hijau metalik
sehingga reaksi yang dihasilkan adalah positif. Hasil positif pada uji air sumur disebabkan
oleh adanya kandungan laktosa yang terkandung pada media EMBA akibat proses
fermentasi yang dilakukan oleh bakteri koliform. Proses fermentasi tersebut menghasilkan
asam yang menyebabkan tabung menjadi keruh dam timbulnya gelembung yang
PERTANYAAN

1. Jelaskan ciri ciri pada media lactose broth yang mengindikasikan adanya bakteri
koliform fekal pada sampel!!
Ciri-ciri penggunaan media lactose broth yang mengindikasikan adanya bakteri
koliform fekal pada sampel adalah terbentuknya gelembung yang berasal dari gas dan
kekeruhan yang berasal dari fermentasi bakteri koliform ataupun bakteri asam laktat. Untuk
memastikan ada tidaknya fermentasi yang disebabkan oleh bakteri koliform maka perlu
dilakukkan uji penguat menggunakan media EMBA. Hasil positif pada uji penguat
ditunjukkan dengan indikator warna hijau metalik pada koloni yang berarti adanya aktivitas
kehidupan bakteri koliform pada sampel uji (Aulia, 2018).
2. Mengapa bakteri koliform digunakan sebagai indikator sanitasi air yang akan dikonsumsi
manusia?
Bakteri koliform adalah golongan bakteri intestinal yang hidup di dalam saluran
pencernaan manusia. Bakteri koliform adalah bakteri yang digunakan untuk
mengidentifikasi keberadaan bakteri patogen lain seperti bakteri koliform fekal (indikator
pencemaran bakteri patogen). Bakteri koliform merupakan indikator penyebab penyakit
dan pada umumnya terdapat di pencernaan manusia. Oleh karena itulah bakteri koliform
dijadikan sebagai indikator pada sanitasi manusia karena dapat dijadikan tolak ukur
kebersihan suatu sanitasi air yang dikonsumsi oleh manusia (Widyaningsih dkk, 2016).
3. Jelaskan kemungkinan perubahan warna yang dapat terjadi pada media EMBA saat
ditumbuhi oleh beberapa jenis bakteri koliform. Jelaskan pula mekanisme perubahan
warnanya!

Pada media EMBA terdapat dua jenis koloni, yaitu koloni yang berwarna hijau
metalik dan koloni transparan yang tidak menghasilkan warna. Adanya indikasi warna
hijau metalik pada media EMBA ditandai karena adanya aktivitas dari bakteri koliform
fekal, sedangkan koloni transparan merupakan bakteri nonfekal yang tidak dapat menyerap
warna hijau metalik. Terbentuknya warna hijau metalik tersebut dikarenakan adanya
indikator diferensial pada media EMBA yaitu metilen blue dan Eosin-Y. Metilen blue akan
dimetabolisme oleh koliform fekal dan hasilnya akan bereaksi dengan Eosin-Y sehingga
menghasilkan warna hijau metalik yang nantinya akan diserap oleh bakteri koliform fekal,
sedangkan untuk bakteri koliform non-fekal tidak akan berwarna (Kusuma dan Made,
2017).
4. Apakah metode MPN bisa digunakan untuk mengetahui jumlah koliform pada sampel
padat? Jelaskan!
Iya, dapat digunakan untuk mengetahui jumlah koliform pada sampel padat. Akan
tetapi, prosedur yang dilakukan ada beberapa tahapan berbeda, yaitu sampel padat
KESIMPULAN
diencerkan terlebih dahulu menggunakan pepton atau aquades steril. Kemudian dapat
Prinsip
dilakukan uji dari praktikum
metode hitungan
MPN sesuai dengan
dengan metode
langkah danMPN adalahyang
ketentuan perhitungan
berlaku.total bakteri
Prosedur
koliform pada
perlakuan sampel
terdapat air yangdan
perbedaan terbagi
dapatmenjadi tigasesuai
dilakukan bagian yaitu, uji
prosesur SPJpenduga, ujiPratiwi,
(Sari dan penguat,
dan uji lengkap. Metode Most Probable Number akan mendeteksi bakteri koliform yang
2014).
bercirikan gram negatif, berbentuk basil, tidak membentuk spora, dapat memfermentasi
laktosa dengan menghasilkan asam dan gas setelah diinkubasi setelah 24 jam pada suhu
37°C. Ada beberapa tujuan dari praktikum hitungan Most Probable Number (MPN)
diantaranya yaitu, agar praktikan mampu menentukan ada atau tidaknya bakteri koliform
pada sampel, agar praktikan dapat menghitung jumlah bakteri koliform pada sampel air
dengan metode MPN, dan yang terakhir agar praktikan dapat mengkonfirmasi keberadaan
bakteri koliform pada sampel positif pada uji penduga. Perhitungan metode MPN dapat
DAFTAR PUSTAKA
Fifendy, Mades. 2017. Mikrobiologi. Depok: Kencana
Izzard, Jacques., and Maria C Rivers. 2015. Metagenomics for Microbiology. London:
Elsevier
Kumar, Surinder. 2016. Essentuials of Microbiology. New Delhi: The Health Sciences
Publisher
Mursalim, dkk. 2018. Analisis MPN (Most Probable Number) Coliform pada Es Puter yang
Beredar di Kabupaten Gowa dan Makassar. Jurnal Media Analisis Kesehatan. 9(2):
123-129.
Pommerville, Jeffrey C. 2014. Fundamentals of Microbiology. Burlington: Jones & Barlett
Learning
Sumampouw, Oksfriani Jufri. 2019. Mikrobiologi Kesehatan. Yogyakarta: Deepublish
Widyanti, W., dkk. 2016. Analisi Total Bakteri Coliform di Perairan Muara Kali Wiso Jepara.
Journal Management of Aquatic Resources. 5(3): 157-164.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN

Aulia, R. 2018. Analisis Keberadaan Bakteri Eschericia coli sebagai Parameter Kelayakan
Wisata Pantai Gemah Tulungagung. Skripsi. Surabaya: Universitas Islam Negeri
Sunan Ampel
Corry, J. 2011. Handbook of Culture Media for Food and Water Microbiology. Cambridge:
The Royal Society of Chemistry
Divya, A. H., and Solomon, P. A. 2016. Effects of Some Water Quality Parameters Especially
Total Coliform and Fecal Coliform in Surface Water of Chalakudy River. Procedia
Technology. 24(1): 632-636
Kusuma, I M. W., dan Made, A. H. 2017. Identifikasi Bakteri Eschercia coli Serotipe O157
dengan Media Sorbitol Macconkey Agar (SMAC) Pada Daluman (Cylea berbata) dari
Pedagang Es Daluman di Kota Denpasar. E-Jurnal Medika. 6(1): 6-7
Sari, R. dan Pratiwi, A. 2014. Cemaran Bakteri Eschericia coli dalam Beberapa Makanan
Laut yang Beredar di Pasar Tradisional Kota Pontianak. Kartika Jurnal Ilmiah
Farmasi. 2(2): 15-16
Sari, I. P., Rahmawati, dan Rikhsan, K. 2019. Angka Paling Mungkin dan Deteksi Coliform
Pada Sampel Lalapan Daun Kemangi (Ocimum bacilicum) di Kota Pontianak.
Protobiont. 8(3): 37-38
Widyaningsih, W., Supriharyono, dan Niniek, W. 2016. Analisis Total Bakteri Coliform di
Perairan Muara Kali Wiso Jepara. Diponegoro Journal of Maquares Management of
Aquaticresources. 5(3): 158-159
LAMPIRAN DAFTAR PUSTAKA
DHP KELOMPOK :D3 ACC DHP 18/05/2021 JM 15.11 WIB

DATA HASIL PENGAMATAN

A. UJI PENDUGA
Sampel Pengenceran Jumlah Kombinasi Nilai MPN count/ml Keterangan
tabung MPN
positif
DSLB 10 5 Nilai MPN/100
SSLB 100 4
Air
SSLB 10-1 3 1
Sungai ml =280 x Data
5-4-3 280 100 Primer
= 2,8 x 102MPN
count/ml
DSLB 10 5 Nilai MPN/100
SSLB 100 5
Air
SSLB 10-1 3 1
Sumur ml =920x Data
5-5-3 920 100 Sekunder 1
= 9,2 x 102MPN
count/ml
DSLB 10 5 Nilai MPN/100
SSLB 100 5
Air Isi SSLB 10-1 2 1
ml =540 x Data
Ulang 5-5-2 540 100
Sekunder 2
Kemasan = 5,4 x 102MPN
count/ml
DSLB 10 0 Index MPN : 4
Air SSLB 100 2 1
Limbah SSLB 10-1 0 0-2-0 Nilai MPN/100 ml =4 x
100
Tahu
= 0,4 x 101MPN count/ml
DSLB 10 4 Index MPN : 33
0
Air Jamu SSLB 10-1 3 1
SSLB 10 1 4-3-1 Nilai MPN/100 ml =33 x
Gendong 100
= 3,3 x 101MPN count/ml
DSLB 10 3 Index MPN : 17
Air Es SSLB 100 3 1
SSLB 10-1 0 3-3-0 Nilai MPN/100 ml =17 x
Cincau 100
= 1,7 x 101MPN count/ml
DSLB 10 3 Index MPN : 14
Air SSLB 100 1 1
Cucian SSLB 10-1 1 3-1-1 Nilai MPN/100 ml =14 x
100
Beras
= 1,4 x 101MPN count/ml
DHP KELOMPOK :D3 ACC DHP 18/05/2021 JM 15.11 WIB

DATA HASIL PENGAMATAN

B. UJI PENGUAT

Media : EMBA Media : EMBA


Sampel : Air sungai Sampel : Air sungai
0
(DSLB) (SSLB 10 )
Keterangan : Koloni berwarna hijau Keterangan : Koloni berwarna hijau
metalik (teridentifikasi adanya bakteri metalik (teridentifikasi adanya bakteri
koliform fekal) koliform fekal)

Media : EMBA
Sampel : Air sungai
-1
(SSLB 10 )
Keterangan : Koloni berwarna hijau
metalik (teridentifikasi adanya bakteri
koliform fekal)
DHP KELOMPOK :D3 ACC DHP 18/05/2021 JM 15.11 WIB

Media : EMBA Media : EMBA


Sampel : Air sumur Sampel : Air sumur (SSLB
0
(DSLB) 10 )
Keterangan : Koloni berwarna hijau Keterangan : Koloni berwarna hijau
metalik (teridentifikasi adanya bakteri metalik (teridentifikasi adanya bakteri
koliform fekal) koliform fekal)

Media : EMBA
Sampel : Air sumur (SSLB
10-1)
Keterangan : Koloni berwarna hijau
metalik (teridentifikasi adanya bakteri
koliform fekal)
Media : EMBA Media : EMBA
Sampel : Air isi ulang kemasan Sampel : Air isi ulang kemasan
0
(DSLB) (SSLB 10 )
Keterangan : Koloni tidak berwarna (tidak Keterangan : Koloni tidak berwarna (tidak
teridentifikasi adanya bakteri koliform teridentifikasi adanya bakteri koliform
fekal maupun non-fekal) fekal maupun non-fekal)

Media : EMBA
Sampel : Air isi ulang kemasan
-1
(SSLB 10 )
Keterangan : Koloni tidak berwarna (tidak
teridentifikasi adanya bakteri koliform fekal
maupun non-fekal)

Anda mungkin juga menyukai