Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR
UJI KUALITATIF PROTEIN

NAMA : HILMI HAUZAN


NIM : 215100307111035
KELAS :I
KELOMPOK : I4
ASISTEN : RAISSA GLORIA

JURUSAN KEPANJANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2021
Ukuran kotak NAMA
dapat disesuaikan NIM
untuk jawaban, KELAS
jawaban minimal KELOMPOK
3 kalimat
BAB VI
ANALISIS KUALITATIF PROTEIN
TUJUAN PRAKTIKUM :
• Mengetahui prinsip dasar uji kualitatif protein
• Mengetahui perbedaan prinsip dari masing-masing metode

A. PRE – LAB (SITASI, MAX. 3 HALAMAN)


1. Jelaskan prinsip analisis kualitatif protein dengan metode ninhidrin!
Strategi ninhidrin digunakan selama waktu yang dihabiskan untuk menemukan asam
amino bebas yang terkandung dalam contoh. Berikan reagen ninhidrin karena triketon siklik
memicu respons oksidasi yang mengubah asam amino menjadi CO2, NH3, dan aldehida dengan
Panjang rantai C agak lebih terbatas daripada asam amino pertama. Penurunan ninhidrin
menyebabkan respon dengan NH3 membentuk senyawa kompleks dengan nada biru-ungu. Hasil
positif ditunjukkan dengan penyesuaian warna jawaban untuk biru-ungu (Prastika, 2019)

2. Jelaskan prinsip analisis kualitatif protein dengan metode biuret!


Teknik biuret diterapkan untuk menentukan kandungan protein pada contoh dengan
ikatan peptida sebagai penunjuk. Ikatan peptida terbentuk karena terikatnya partikel karbon dari
gugus karboksil dengan partikel nitrogen dari gugus amina dari atom lain, membuat respons
penumpukan yang melepaskan H2O. Sebuah atom protein dibingkai dari dua asam amino yang
bergabung dengan ikatan peptida. Pengorganisasian reagen menimbulkan perubahan bayangan
karena senyawa yang berbentuk dari Cu2+ mempunyai tempat dengan reagen biuret yang
bereaksi dengan NH dari ikatan peptida, dan O dari air. Hasil positif adalah adanya warna ungu
atau merah muda yang bergantung pada panjang ikatan peptida (Muthawali, 2018).

3. Apa yang membedakan antara Uji Ninhidrin dan Uji Biuret?


Perbedaan Uji Ninhidrin dan Uji biuret didasarkan pada indikator penanda keberadaan
protein. Pada Uji Ninhidrin ditandai degan adanya asam amino bebas yang tidak dapat ditemukan
pada metode biuret. Prosedur kerja pada Uji Biuret melibatkan proses pengocokan agar terjadi
penghomogenan serta reagen dan sampel dapat bereaksi menghasilkan hasil uji sampel,
sedangkan Uji Ninhidrin memerlukan pemanasan dalam air mendidih untuk mendapatkan
perubahan dan hasil uji sampel. Perbedaan lain ditunjukkan oleh hasil positif, pada metode uji
ninhidrin dihasilkan warna biru-ungu dan pada metode biuret dihasilkan warna ungu atau merah
muda (Astuti dan Fitriyanti, 2020).
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

4. Jelaskan proses pembentukan ikatan peptida yang terdapat pada protein! Serta bagian asam
amino apa yang dapat membentuk ikatan peptide pada protein?
Ikatan peptida atau amida terbentuk melalui beberapa tahapan. Ditunjukkan melalui
penggabungan akibat reaksi yang melibatkan satu asam amino dengan gugus alfa amino yang
terkandung di dalam dengan gugus alfa karboksil yang dikandung oleh asam amino lain, disertai
pelepasan molekul H2O. Digunakan beberapa istilah seperti peptida, dipeptida, dan tripeptide
yang penggunaannya bergantung pada jumlah ikatan yang dimiliki dalam suatu senyawaan
peptida (Dietzen, 2018)

5.Apa peran dan manfaat dilakukannya analisis kualitatif protein secara umum? Sebutkan
minimal 3 dan berikan penjelasan singkat!
Dilakukannya analisis kualitatif protein menjadi salah satu metode dengan peranan besar
terutama di bidang pangan. Analisis dilakukan guna mengetahui kadar protein atau asam amino
dalam bahan pangan sehingga pemanfaatan dan pengolahan dapat dilakukan lebih optimal ketika
sudah diketahui apakah kandungan bahan baik bagi tubuh atau sebaliknya. Analisis dapat
diterapkan untuk mengetahui jenis asam amino beserta urutannya sehingga karakteristik protein
diketahui secara mendetail baik mengenai struktur molekul hingga sifat protein. Pada program
diet analisis protein diperlukan untuk mengetahui bahan pangan dengan takaran protein yang
diperlukan sebagai asupan tubuh (Subroto et al., 2020).
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

B. TINJAUAN PUSTAKA (SITASI, MAX 3 HALAMAN)


1.Fungsi Reagen:
1.1 Reagen ninhidrin
Ninhidrin didefinisikan sebagai reagen pendeteksi asam amino bebas. Reagen
ninhidrin tersusun dari triketon siklik. Berfungsi sebagai oksidator lemah pemicu terjadinya
dekarboksilasi oksidatif dari alfa asam amino. Asam amino menghasilkan hidridantin
ketika bertemu dengan ninhidrin, terjadi reaksi dengan melibatkan ninhidrin, hidridantin,
dan amonia sehingga terbentuk warna biru-ungu (Prastika dkk., 2019)

1.2 Reagen biuret


Biuret merupakan reagen pengidentifikasi protein pada sampel dengan menjadikan
ikatan peptida sebagai indikator. Biuret memiliki rumus molekul NH(CONH2)2. Dapat
diartikan sebagai produk kondensasi dua molekul urea. Memiliki berat molekul 103,10,
berwujud kristal jarum berwarna putih, bersifat higroskopis, dan larut pada air dan alkohol
menjadi beberapa sifat biuret (Muthawali, 2018)

2.Tinjauan Bahan:
2.1 Gelatin (ikatan peptida diberi tanda pada struktur + sitasi)
Gelatin adalah senyawa bawahan protein yang dibentuk oleh respons hidrolisis
kolagen di kulit, tulang, atau ligamen. Gelatin memiliki susunan yang terbuat dari ikatan
peptida yang dibingkai dari asam amino. Pemanfaatan gelatin sangat luas dalam area
modern, terlepas dari apakah dalam perakitan item korektif, obat-obatan, atau pembuatan
makanan. Gelatin larut dalam air, pelarut minuman keras, dan korosif asam namun tidak
larut dalam air pelarut alami (Sudrajat, 2015).

(Sudrajat, 2015)
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

2.2 Susu skim (ikatan peptide diberi tanda pada struktur+ sitasi)
Susu skim atau serum susu adalah bagian dari susu yang kaya akan kandungan
protein. Kandungan protein tinggi karena pembelahan gemuk. Susu skim memiliki gravitasi
eksplisit yang tinggi karena kandungan proteinnya yang tinggi banyak. Susu skim memiliki
kandungan suplemen yang membingungkan dari susu, namun tidak mengandung lemak dan
nutrisi pelarut lemak. Susu skim memiliki tempat dengan jenis susu rendah kalori
(Margoutomo, 2012).

(Rachma, 2017)

2.3 MSG (ikatan peptida diberi tanda pada struktur + sitasi)


MSG atau monosodium glutamat adalah senyawa yang digunakan untuk
meningkatkan atau memperkuat rasa dan aroma makanan. MSG adalah garam natrium dari
asam amino, dibingkai melalui interaksi pematangan (molase). Rasa umami atau selera
yang baru dibuat dalam variasi makanan yang ditambahkan dengan MSG. Kelarutan dalam
air adalah atribut MSG. Pemanfaatan MSG banyak dijumpai pada bisnis makanan
(Setiawan, 2019).

(Rahmawati, 2016)

2.4 Aspartam (ikatan peptida diberi tanda pada struktur + sitasi)


Aspartam dapat dicirikan sebagai zat tambahan yang direkayasa. Ia memiliki
persamaan atom C14H16N2O5 yang memiliki tempat dengan senyawa dipeptida metil
ester, menjadi spesifik L-aspartil-L-alanin-metilester. Aspartam adalah bubuk putih, manis,
tidak berbau, dan memiliki sedikit kelarutan dalam air dan etanol. Ini mengandung asam
amino dalam aspartam (Thohir, 2015).
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

(Thoir, 2015)
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

C. DIAGRAM ALIR (DIKETIK ULANG TIDAK DI COPY PASTE)


1.Uji Ninhidrin

2 mL larutan sampel

Dimasukkan ke dalam tabung reaksi

↓→ 2mL reagen Ninhidrin

Dipanaskan dalam air mendidih selama 3 menit



Diamati warna larutan

Duplo

Hasil

2. Uji Biuret

3 mL larutan sampel

Divortex
↓→ 1 mL Reagen NaOH
Diamati timbulnya warna selama 30 detik
↓→ 6 tetes CuSO4 0,1%
Duplo

Hasil
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

D. DATA HASIL PRAKTIKUM


1. Uji Ninhidrin
Tuliskan data hasil uji Ninhidrin
No. Sampel Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan Hasil Uji
(Warna dan Fisik) (Warna dan Fisik) (+/-)
1. Susu Skim Kuning Keruh Bening Kekuningan -

2. MSG Ungu Ungu Kehitaman ++

3. Aspartam Bening Bening -

4. Gelatin Bening Keruh Bening Keunguan -

2. Uji Biuret
Tuliskan data hasil uji Biuret
No. Sampel Sebelum ditambah Reagen Sesudah ditambah Reagen Hasil Uji
(Warna dan Fisik) (Warna dan Fisik) (+/-)
1. Susu Skim Kuning Keruh Kuning Gelap -

2. MSG Bening Bening -

3. Gelatin Bening Kekuningan Cincin Ungu +

4. Aspartam Bening Bening -

E. ANALISIS PROSEDUR (MAX 2 HALAMAN)


1. Uji Ninhidrin
Pada pengujian ninhidrin ini, instrumen yang dibutuhkan antara lain 4 tabung reaksi,
klip tabung reaksi, pipet taksiran, rak tabung reaksi, gelas ukur, bohlam, dan tanda. Sedangkan
bahan yang dibutuhkan adalah reagen ninhidrin dan 4 contoh yaitu susu skim, aspartam, MSG,
dan gelatin. Nama digunakan untuk memeriksa pengujian dan pipet agar tidak terguncang,
penyangga tabung reaksi untuk menjepit tabung reaksi saat dipanaskan, rak tabung reaksi
untuk meletakkan tabung reaksi, tabung reaksi untuk merespon pengujian dengan reagen
untuk hidrin, bohlam, dan pipet penduga untuk mengambil tes. juga, reagen. Langkah awal,
tandai silinder uji dan perkirakan pipet dengan nama contoh yang akan digunakan. Selanjutnya
setelah semuanya diperiksa, ambil contoh 2 ml dengan menggunakan pipet ukur, kemudian
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 ml reagen ninhidrin. Untuk susu skim,
jangan langsung diminum menggunakan pipet, tapi gunakan gelas ukur terlebih dahulu dan
ambil susu skim menggunakan pipet. Kemudian, pada saat itu, pindahkan ke tabung reaksi.
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

Tahap selanjutnya adalah menyiapkan gelas wadah yang diisi dengan air. Panaskan hingga
meletup-letup. Masukkan tabung reaksi yang berisi reagen dan uji ke dalam wadah gelas yang
berisi air mendidih, panaskan selama 20 detik. Perhatikan perubahan bayangan yang terjadi,
kemudian, pada saat itu, catat hasilnya dalam tabel. Lakukan hal yang sama untuk keempat
contoh tersebut, kemudian, pada saat itu, catatlah hasilnya dalam tabel

2. Uji Biuret
Dalam uji biuret ini, instrumen yang dibutuhkan antara lain 4 tabung reaksi, penyangga
tabung reaksi, pipet taksiran, rak tabung reaksi, gelas ukur, bohlam, dan tanda. Sedangkan
bahan yang dibutuhkan adalah pereaksi biuret dengan susunan 5% CuSO4, NaOH 10%.
Terlebih lagi, 4 contoh, khususnya susu skim, aspartam, MSG, dan gelatin. Nama-nama
digunakan untuk memeriksa tes dan pipet agar tidak diaduk, penjepit tabung reaksi untuk
menjepit tabung reaksi saat dipanaskan, rak tabung reaksi untuk meletakkan tabung reaksi,
tabung reaksi untuk merespon pengujian dengan reagen ninhidrin, bohlam dan pipet perkiraan
untuk diambil tes dan reagen. Langkah awal, tandai silinder uji dan perkirakan pipet dengan
nama contoh yang akan digunakan. Selanjutnya setelah semua dicap, ambil contoh 3 ml
menggunakan pipet takaran, kemudian dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 1 ml
larutan NaOH 10% menggunakan pipet penduga. Kocok jawaban untuk homogenisasi.
Tambahkan 5 tetes larutan CuSO4 5% menggunakan pipet. Perhatikan progresi yang terjadi,
catat hasilnya dalam tabel.

F. ANALISIS HASIL(SITASI, MAX. 4 HALAMAN)


1. Bahas dan bandingkan data – data hasil uji Ninhidrin dari beberapa sampel dalam percobaan
ini!
a. Hasil Uji Ninhidrin dibandingkan dengan literatur
Dalam contoh utama, susu skim, hasil tesnya positif. Ini tidak sesuai dengan
tulisan. Susu skim mengandung protein yang agak membingungkan, sehingga tidak
lagi mengandung asam amino bebas (Lundblad, 2014). Namun, dalam penyelidikan
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

ini diperoleh nada ungu yang menunjukkan bahwa susunannya positif. Dalam tulisan
lain disebutkan bahwa susu skim yang awalnya putih mendung setelah dihangatkan
ada yang berwarna keunguan. Protein yang terkandung dalam susu skim adalah
kasein, putih telur dan globulin. Asam amino bebas berasal dari protein putih telur,
khususnya glutamin dan trisin (Krull, 2007). Pada contoh MSG selanjutnya, hasil uji
ninhidrin positif yang ditunjukkan dengan terbentuknya kompleks peneduh berwarna
ungu redup. Hasil tes yang diperoleh juga sesuai dengan tulisan. MSG hanya
mengandung satu asam amino yang telah memadat, menjadi asam glutamat spesifik.
Jadi hasil pengujian sangat pasti dan bayangan selanjutnya juga sangat dipikirkan
(Krull, 2007). Berbeda dengan contoh ketiga, aspartam, aspartam juga menunjukkan
hasil yang positif, namun bentuk kompleks warna ungu tidak sesuai dengan MSG.
Hasil yang didapat juga sesuai dengan tulisan. Aspartam terbuat dari dua jenis asam
amino, yaitu asam aspartat dan fenilalanin. Tandan amina bebas ditemukan di salah
satu kumpulan korosif aspartat. Bagaimanapun, karena mengandung lebih banyak
asam amino daripada MSG, kompleks naungan juga berwarna ungu muda
(Simanjuntak, 2009). Pada contoh keempat, hasil uji gelatin untuk ninhidrin negatif,
ditunjukkan dengan penurunan perubahan naungan baik sebelum maupun sesudah
pemanasan. Ini juga sesuai dengan tulisan. Gelatin sangat penting untuk kolagen,
salah satu jaringan ikat dalam tubuh makhluk. Kolagen adalah sejenis protein yang
membingungkan, sehingga sulit untuk mengandung asam amino bebas. Selain itu,
ikatan peptida juga bersifat padat sehingga sulit direaksikan dengan pereaksi ninhidrin
(Simanjuntak, 2009).

b. Reaksi yang terjadi


Dari jurnal dan DHP yang saya amati terjadi beberapa perbedaan,pada sampel
Susu Skim di jurnal tertulis terjadi perubahan dari yang warna awalnya putih keruh
menjadi keunguan di bagian atas larutan sedangkan pada DHP warna awalnya saja
sudah berbeda,sampel MSG terjadi hasil yang sama dengan menyatakan sampel
tersebut adalah positif karena sampel tersebut berubah warna menjadi keunguan,pada
sampel aspartam terjadi perbedaan hasil di jurnal yang saya telaah hasil dari uji
tersebut adalah positf dan dari DHP adalah negatif dan sampel terakhir gelatin
terdapat kesamaan dari jurnal dan dhp karena dari dua sumber tersebut tidak terjadi
apa apa pada gelatin di uji ninhidrin, perbedaan hasil tersebut dikarenakan kurang
telitinya praktikum pada saat pengadukan larutan ataupun pada saat pemanasan
sampel
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

2. Bahas dan bandingkan data – data hasil uji Biuret dari beberapa sampel dalam percobaan ini!
a. Hasil Uji Biuret dibandingkan dengan literatur
Berdasarkan informasi observasional, pada contoh utama, susu skim, warna
sebelum menambahkan reagen biuret dan setelah menambahkan itu unik. Sebelum
ditambahkan reagen biuret, contoh berwarna putih keruh, namun setelah ditambahkan
biuret, terbentuk cincin berwarna ungu sehingga uji positif. Pada contoh berikutnya,
MSG, sebelum penambahan reagen biuret, contoh terlihat jernih, namun setelah
penambahan reagen biuret tidak terjadi perubahan warna. Pada contoh gelatin yang
ketiga, sebelum ditambahkan contoh reagen berwarna kekuning-kuningan. Setelah
menambahkan reagen biuret, cincin biru-ungu dibingkai. Pada contoh aspartam
keempat, sebelum ditambahkan reagen berwarna putih halus dan terdapat dorongan.
Bagaimanapun, setelah menambahkan reagen Biuret hasilnya negatif. Ditunjukkan
dengan tidak adanya perubahan shading. Pada contoh pertama dan ketiga susu skim
dan gelatin, hasilnya terbukti positif, seperti terbentuknya cincin ungu. Ini sesuai
dengan tulisan. Susu skim dan gelatin merupakan salah satu jenis protein yang
membingungkan, sehingga di dalamnya terdapat banyak ikatan peptida. Karena
memiliki banyak ikatan peptida, ia menciptakan cincin ungu di lapisan luar susunan.
Semakin ditarik keluar ikatan peptida, semakin kabur nada ungu yang disampaikan
(Poedjiadi, 2009). Pada contoh berikutnya, MSG, hasilnya negatif, seperti cincin biru.
Ini juga sesuai dengan tulisan. Dalam MSG, hanya ada satu asam amino yang
dipadatkan, sehingga tidak mengandung ikatan peptida dengan cara apa pun. Karena
MSG hanya mengandung satu amino bebas korosif yang dipadatkan (Harmata, 2009).
Pada contoh aspartam keempat, hasil yang didapat negatif. Hasil ini sesuai dengan
tulisan. Aspartam sebenarnya mengandung ikatan peptida. Bagaimanapun, aspartam
sebenarnya memiliki satu ikatan peptida. Konsekuensi positif dari uji biuret mungkin
ditunjukkan jika contoh memiliki lebih dari satu ikatan peptida (Sudarmadji, 2013).

b. Reaksi yang terjadi

Disini terjadi beberapa perbedaan dari jurnal yang saya telaah dan DHP yang saya
amati pada sampel susu skim di jurnal tertulis hasil negatif sedangkan pada DHP
tertulis positif, pada sampel MSG menunjukkan hasil yang sama pada keduanya,
sampel sama sama tidak bereaksi, pada sampel gelatin mendaptkan hasil yang sama
dari kedua sumber dikatakan bahwa pada uji ini sampel berbah warna menjadi cincin
ungu dan pada uji aspartam dikatakan bahwa larutan tersebut tidak bereaksi sehingga
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

mendapatkan hasil negatif, , perbedaan hasil tersebut dikarenakan kurang telitinya


praktikum pada saat pengadukan larutan ataupun pada saat pemanasan sampel

G. PERTANYAAN (SITASI, MAX. 2 HALAMAN)


1. Bagaimana reaksi pembentukan warna pada Uji Ninhidrin dapat terjadi?
Suatu sampel apabila terbentuk lapisan berwarna ungu berarti uji positif. Uji sifat kimia
yang terkhir yaitu uji Lowry. Uji Lowry digunakan untuk menentukan konsentrasi protein
dalam suatu sampel dengan mengukur absorpsi dengan menggunakan spektrofotometer. Uji
ini menggunakan metode (Lowry et al Putri 2018)

2. Mengapa Uji Biuret pada protein dilakukan pada suasana alkali?


Fungsi penambahan NaOH 50% adalah untuk memberikan suasana basa karena reaksi
tidak dapat berlangsung dalam keadaan asam. Pada proses destilasi ini perlu ditambahkan batu
didih yang bertujuan untuk meratakan panas dan menghindari pemercikan, cairan ataupun
timbulnya gelembung gasyang besar (Robby, 2019)

3. Mengapa pada saat pemanasan sampel tidak menggunakan pembakar spiritus?


Spiritus atau pembakar bunsen, hati-hati karena spiritus mudah terbakar, jadi jangan
sampai tumpah ke atas meja dan selang penyambung aliran gas pada bunsen harus terikat kuat,
jangan sampai lepas.
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

4. Mengapa pada pengujian biuret, sampel susu skim memberikan hasil yang positif, sedangkan
pada MSG memberikan hasil yang negatif?
Karena terjadi perbedaan pada larutan dan bisa juga terjadi kesalahan pada saat
identifikasi larutan pada uji coba

KESIMPULAN (Tujuan Praktikum, Prinsip Setiap Uji, dan DHP singkat setiap Uji)
Praktikum investigasi subjektif protein yang telah dilakukan diharapkan dapat menentukan
standar esensial pengujian protein dan mengetahui standar setiap strategi. pilihan merespon dengan
ninhidrin untuk membentuk kompleks ungu. Standar uji biuret adalah menguji ada tidaknya protein
pada contoh dengan pemuaian NaOH dan CuSO4, dimana partikel Cu2+ dalam reagen biuret akan
bereaksi dengan polipeptida dan membentuk cincin berwarna ungu. Pada uji ninhidrin, contoh hasil
uji positif ditunjukkan oleh MSG, susu skim dan partame dengan perubahan warna setelah
pemanasan menjadi ungu pada titik tertinggi susunan, sedangkan contoh hasil uji negatif
ditunjukkan oleh gelatin. tes ji negatif ditunjukkan oleh MSG dan aspartam.
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, K. I., dan Fitriyanti. 2020. Karakteristik Protein Ikan Sepat Rawa (Trichopodus tricopterus)
Asal Kalimantan Selatan yanag Berpotensi Sebagai Antidiabetes. Jurnal Ilmiah Ibnu Sina. 5(1)
: 201-210

Dietzen, D. J. 2018. Principles and Aplications of Molecular Diagnostics : Amino Acids, Peptides,
and Proteins, 1st edn. USA : Elsevier

Margoutomo, T. L. 2012. Kualitas Fisik dan Kimia Keju Asal Susu Skim dengan Penambahan Getah
Tanaman Biduri (Calotropis gigantea) Pada Level yang Berbeda. Skripsi. Surakarta :
Universitas Sebelas Maret

Muthawali, D. I. 2018. Penetapan Kadar Biuret Dalam Pupuk Urea Prill dengan Metode
Spektrofotometri. SAINTEK ITM. 31(2) : 78-87

Prastika, H. H., Ketut, R., Ni, M. P., dan Mayun, L. 2019. Penggunaan Enzim Pepsin untuk Produksi
Hidrolisat Protein Kacang Gude (Cajanus cajan (L.) Millsp.) yang Aktif Antioksidan. Cakra
Kimia. 7(2) : 180-188

Rachma, F., Y. 2017. Evaluasi Kandungan Nutrien Susu Sapi yang Difiltrasi Menggunakan
Teknologi Membran Ultrafiltrasi Polyethersulfone dengan Konsentrasi Polimer dan Lama
Waktu Filtrasi Berbeda. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro

Rahmawati, R. 2016. Pengaruh Monososium Glutamat (Msg) Komersial Terhadap pertumbuhan


Isolat Bakteri Bacillus P101 dan Pseudomonas P101 pada Mineral Salt Medium. PhD Thesis.
Surabaya : Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Setiawan, A. 2019. Asam Glutamat yang Dihasilkan dari Hidrolisis Enzim Bromelin pada Seaweeds
Sargassum sp. Skripsi. Semarang : Universitas Katolik Soegijapranata

Subroto, E., Elazmanawati, L., Fitry, F., Rossi, I., Gisella, P., Miswa, S. K. Z. P., Hanna, C. T.,and
Salsabila, J. 2020. The Analysis Techniques of Amino Acids and Protein in Food and
Agricultural Products. International Journal of Scientific & Technology Research. 9(10) : 29-
36

Sudrajat, W. 2015. Optimasi Proses Ekstraksi Gelatin dari Tulang Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Menggunakan Berbagai Konsentrasi Asam dan Waktu Ekstraksi. Thesis. Purwokerto :
Universitas Muhammadiyah

Thohir, M. B. 2015. Pembuatan Sensor Kimia Sederhana untuk Mendeteksi Aspartam pada Minuman
Kemasan dengan Reagen Ninhidrin. Skripsi. Malang : Universitas Islam Negeri Maulana Malik
Ibrahi
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN


Arisman, Dias. 2008. Buku Ajar Pedoman Mahasiswa Ilmu Gizi . Semarang: Grafindo

Ash, Michael. 2010. Handbook of Fillers, Extenders, and Diluents New York: John Wiley &Sons

Chapman, Hall. 2007. Food Science and Nutrition Second Edition . London: ElsieverFalk

Ian. 2011. Managing Biosecurity Across Borders. Heidelberg: SpringerIshanda,

Lanang. 2014.Prinsip Kimia Organik


. Jakarta: ErlanggaKristianti, Elizabeth. 2009. Struktur Kimia Pangan dan Gizi untuk Mahasiswa
. Jakarta:Pustaka AksaraMachin, Troy. 2012. Remington of Chemistry Structure
. Philadephia: Wolters Kluwer HealthNigam, William. 2007.
Chemistry: Principles and Reaction.
Washington DC: ASMInternationalScopes, Robert K. 2013.
Protein Purification: Principles and Practice
. Pennsylvania:Cengage LearningWallace, Thomas H. 2008.
Methods of Testing Protein Functionality
. London: Elsieve
NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

LAMPIRAN DHP

1. Uji Ninhidrin
Tuliskan data hasil uji Ninhidrin
No. Sampel Sebelum Pemanasan Sesudah Pemanasan Hasil Uji
(Warna dan Fisik) (Warna dan Fisik) (+/-)
1. Susu Skim Kuning Keruh Bening Kekuningan -

2. MSG Ungu Ungu Kehitaman ++

3. Aspartam Bening Bening -

4. Gelatin Bening Keruh Bening Keunguan -

2. Uji Biuret
Tuliskan data hasil uji Biuret
No. Sampel Sebelum ditambah Reagen Sesudah ditambah Reagen Hasil Uji
(Warna dan Fisik) (Warna dan Fisik) (+/-)
1. Susu Skim Kuning Keruh Kuning Gelap -

2. MSG Bening Bening -

3. Gelatin Bening Kekuningan Cincin Ungu +

4. Aspartam Bening Bening -


NAMA
NIM
KELAS
KELOMPOK

LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai