Biokimia Tanaman
Abstract
Protein is an organic compound that has a large molecular weight of
thousands to millions of units (g / mol), protein components consisting of carbon
atoms (C), hydrogen (H), oxygen (O), nitrogen (N), and some containing sulfur
(S) and phosphorus (P). Proteins composed of only amino acids are called simple
proteins. Proteins are also called polypeptides because some amino acids bind to
one another in peptide bonds. The purpose of this lab is to identify the presence of
protein constituents. The method used in this lab is by entering each 1 mL of egg
albumin, soy milk, and gelatin into a test tube, closing the test tube with deg glass,
heating the three test tubes, after doing the observation. The results obtained from
the three identified ingredients, in egg albumin and soy milk did not experience
drying, the smell of burning hair, and condensation. While the gelatin is laid
down, and the smell of hair burns and experiences condensation.
1. Albumim Telur - - +
2. Gelatin + + +
3. Susu Kedelai - - +
1. Albumim + + +
2. Ekstrak Anguilla + + +
marmorata 2%
3. Ekstrak Anguilla bicolor + + +
2%
Sumber : Galenika Journal of Pharmacy, 2016
Berdasarkan pada tabel hasil pengamatan mengenai identifikasi unsur-unsur
penyusun protein maka diperoleh hasil yaitu pada zat uji albumin telur dan susu
kedelai tidak mengalami pengarangan, bau rambut terbakar, dan mengalami
pengembunan. Ini menandakan bahwa albumin telur mengandung mengandung
protein tinggi karena terdapat C, N, H dan O. Hal ini sesuai dengan pendapat
Bakhtra, (2016) yang mengatakan bahwa putih telur mengandung protein yang
lebih tinggi, sedangkan kuning telur kaya akan vitamin dibandingkan putih telur,
terutama vitamin A. Salah satu keunggulan protein telur dibandingkan dengan
protein hewani lainnya adalah daya cernanya yang sangat tinggi. Artinya, setiap
gram protein yang masuk akan dicerna di dalam tubuh secara sempurna.
Pada zat uji gelatin terdapat pengarangan, dan bau rambut terbakar serta
mengalami pengembunan. Ini menandakan bahwa gelatin Ini menandakan bahwa
gelatin mengandung protein tinggi karena terdapat C, N, H dan O. Hal ini sesuai
dengan pendapat Gunawan et al, (2017) yang mengatakan bahwa kadar protein
gelatin dari kulit ikan tenggiri dan gelatin standar laboratorium memiliki nilai
yang lebih tinggi jika dibanding kadar protein gelatin komersial hal ini
dikarenakan bahan baku keduanya sama dari kulit ikan. Dari hasil penelitiannya
pula dapat dilihat kandungan air lebih tinggi dari protein gelatin.
Pada tabel 9 hasil analisis kadar albumin secara kualitatif, diperoleh hasil
uji biuret digunakan untuk uji protein, karena uji ini dapat mendeteksi adanya
ikatan peptide yang diperoleh hasil reaksi berupa warna ungu pada larutan yang
menunjukkan adanya protein. Berdasarkan Tabel 9 uji biuret terlihat bahwa semua
sampel terjadi perubahan warna menjadi ungu. Hal ini terjadi karena ion Cu2+
(dari pereaksi Biuret) dalam suasana basa bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-
ikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna
ungu (violet). Uji xanthoprotein membuktikan adanya asam amino torisin,
triptofan, atau fenilalanin yang terdapat dalam protein. Jika protein yang
mengandung cincin benzena (tirosin, triptofan, dan fenilalanin) ditambahkan asam
nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi
kuning sewaktu dipanaskan. Senyawa nitro yang terbentuk dalam suasana basa
akan terionisasi dan warnanya berubah menjadi jingga Pengujian kualitatif yang
terakhir yaitu pengujian secara visual. Hasil yang didapat positif mengandung
ekstrak albumin.
Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan mengenai identifikasi unsur-
unsur penyusun protein yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui
unsur-unsur apa saja yang menjadi penyusun protein, maka dapat disimpulkan
bahwa hanya albumin telur dan susu kedelai tidak mengalami pengarangan dan
bau rambut terbakar yang menunjukkan bahwa albumin tidak mengandung C
(Karbon) dan N (Nitrogen). Sementara gelatin mengalami pengerangan dan
memiliki bau rambut terbakar yang menunjukkan bahwa gelatin mengandung C
(Karbon) dan N (Nitrogen). Dalam pengembunan, baik albumin, gelatin maupun
susu kedelai mengalami pengembunan yang menunjukkan adanya kandungan
atom H (Hidrogen) dan O (Oksigen).
Ucapan Terima Kasih
Dengan terselesaikannya artikel ilmiah ini, maka penulis mengucapkan
terima kasih kepada Allah SWT karena atas limpahan karunianya sehingga
penulis dapat meyelesaikan artikel ilmiah ini. Juga kepada orang tua yang
mendukung penulis dan asisten yang membimbing dalam menyelesaikan artikel
ilmiah ini. Selain itu, juga kepada teman-teman yang sudah bekerja dengan baik
pada saat praktikum.
Daftar Pustaka
Awwaly, khotibul umam. 2017. Protein Pangan Hasil Ternak dan aplikasinya.
UB PRESS. Jakarta.
Bakhtra, Aulia. Rusdi.Aisyah. 2016. Penetapan Kadar Protein Dalam Telur
Unggas Melalui Analisis Nitrogen Menggunakan Metode Kjeldahl. Jurnal
Farmasi Higea, Vol. 8, No. 2, 2016.
Gunawan, Febri, Pipih, Uju. 2017. Ekstraksi Dan Karakterisasi Gelatin Kulit Ikan
Tenggiri (Scomberomorus Commersonii) Dari Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Jurnal IPB JPHPI 2017, Volume 20 Nomor 3.
Jamaluddin, Bakar Putri, Ariza Abu, Yuliet. 2016. Analisis Kadar Albumin Ikan
Sidat (Anguilla marmorata dan Anguilla bicolor) Dan Uji Aktivitas
Penyembuhan Luka Terbuka Pada Kelinci (Oryctolagus cuniculus).
Galenika Journal of Pharmacy Vol. 2 (2): 90-95.
Rohyani, SI. Evy, A. Suripto. 2015. Potensi Nilai Gizi Tumbuhan Pangan Lokal
Pulau Lombok Sebagai Basis Penguatan Ketahanan Pangan Nasional.
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, Vol. 1 No. 1.
Lampiran
Gambar 1. Tabung reaksi yang diisi dengan albumin, susu kedelai, dan gelatin
sebelum dipanaskan.
Gambar 2. Tabung reaksi yang diisi dengan albumin, susu kedelai, dan gelatin
setelah dipanaskan.
Lampiran Buku