Universitas Hasanuddin Makasaar Abstrak Protein adalah nutrisi penting untuk memperbaiki sel, memproduksi sel baru, memelihara sel tubuh yang rusak, reproduksi, mencerna makanan, dan kelangsungan proses normal. Protein merupakan senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi, yang merupakan polimer dari monomer asam amino yang terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen, dan beberapa yang mengandung sulfur dan fosfor. Protein di kategorikan dalam dua jenis yaitu protein nabati dan hewani. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi adanya unsur-unsur penyusun protein, percobaan ini dilakukan dengan metode pembakaran dan pemanasan. Dari percobaan yang terlah dilakukan, terdapat unsur penyusun protein pada albumin telur dan gelatin adalah karbon, nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Sedangkan unsur penyusun protein pada susu kedelai adalah karbon, hidrogen, dan oksigen. Kata Kunci : albumin, gelatin, protein. Abstract Protein is an important nutrient for repairing cells, producing new cells, maintaining damaged body cells, reproduction, digesting food, and the continuity of normal processes. Proteins are complex high molecular weight organic compounds, which are polymers of amino acid monomers consisting of the elements carbon, hydrogen, oxygen, and nitrogen, and some contain sulfur and phosphorus. Proteins are categorized into two types, namely vegetable and animal proteins. The purpose of this practicum is to identify the presence of protein constituent elements, this experiment was carried out using the combustion and heating method. From the experiments that have been carried out, there are the constituent elements of protein in egg albumin and gelatin are carbon , nitrogen, hydrogen, dan oxygen, while the constituent element of protein in soy milk carbon, hydrogen, and oxygen. Keywords : albumin, gelatin, protein. Pendahuluan Protein merupakan komponen penyusun utama pada semua sel makhluk hidup, baik itu hewan tumbuhan maupun manusia. Beberapa kandungan yang terdapat dalam protein yaitu mengandung nitrogen, karbon, hidrogen, serta oksigen. Protein adalah asam amino yang dimana asam amino tersebut mengandung beberapa unsur logam seperti tembaga dan besi yang terdiri atas unsur karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen, nitrogen, dan belereng (Natsir, 2018). Protein dapat juga bersumber dari nabati maupun hewani, namun protein yang berasal dari hewani jika dinilai lebih mengandung zat biologis yang tinggi jika dibandingkan dengan menggunakan protein yang berasal nabati. Hal ini disebabkan lantara protein hewani mempunyai kandungan asam amino yang sama dengan protein tubuh manusia seperti kolagen, miosin, globulin, albumin, dan beberapa contoh lainnya (Jamaluddin dkk, 2020). Albumin adalah protein yang larut dalam air, mengendap pada pemanasan. Albumin digunakan untuk segala jenis protein monomer yang larut dalam air atau garam, albumin merupakan protein plasma yang paling banyak dalam tubuh manusia. Berdasarkan fungsi dan fisiologis secara umum albumin didalam tubuh mempertahankan tekanan onkotik plasma, peranan albumin terhadap tekanan onkotik mencapai 80% (Masriani dkk, 2018). Kedelai memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan sumber pangan nabati lainnya. Protein kedelai mengandung asam amino lisin, tetapi sedikit mengandung asam amino metionin dan sistin. Asam amino tersebut adalah asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh. Mengonsumsi makanan berbahan kedelai sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan protein bagi tubuh (Nurtama, 2019). Berdasarkan urain diatas, maka perlu dilakukan praktikum unsur-unsur penyusun protein dengan tujuan agar dapat mengidentifikasi adanya unsur-unsur penyusun protein. Tujuan Praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya Unsur-Unsur Penyusun Protein. Metode Tempat dan Waktu Praktikum ini dilakukan di Laboratorium Agroklimatologi dan Biostatistika, Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Pada Hari Jumat 4 Maret 2022, Pukul 13.30-15.00 WITA. Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah tabung reaksi, kertas lakmus, cawan porselin, alat pemanas dan gelas objek. Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah albumin telur, susu kedelai (air tahu) dan gelatin. Prosedur Kerja Prosedur kerja yang dilakukan dalam praktikum Identifikasi Unsur-Unsur Penyusun Karbohidrat yaitu: 1. Menyiapkan 6 buah tabung reaksi. 2. Memasukkan 1 mL Albumin telur, Gelatin dan Air tahu masing-masing kedalam 2 buah tabung reaksi 3. Melakukan pembakarang selama 3 menit pada tiga buah tabung reaksi yang berisi Albumin telur, Gelatin dan Air tahu. 4. Mengamati aroma yang tercium pada pembakaran. Bila tercium bau seperti rambut terbakar, berarti protein mengandung unsur nitrogen (N) sedangkan bila terjadi pengarangan, berarti protein mengandung atom karbon (C). 5. Melakukan pemanasan selama 3 menit pada tiga buah tabung reaksi yang berisi Albumin telur, Gelatin dan Air tahu. 6. Mengamati apakah terjadi pengembunan selama proses pemanasan. Bila terjadi pengembunan , berarti protein mengandung unsur hidrogen (H) dan oksigen (O). 7. Mencatat hasil yang didapatkan selama praktikum Hasil dan Pembahasan Tabel 1. Hasil Identifikasi Unsur-Unsur Penyusun Protein Hasil Pengamatan (+/-) No. Zat Uji Pengarangan Bau rambut Pengembunan (C) terbakar (N) (H & O) 1. Albumin Telur + + + 2. Gelatin + + + 3. Susu Kedelai + - + Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2022 Pada praktikum identifikasi unsur-unsur penyusun protein , zat uji dimasukkan kedalam tabung reaksi, kemudian dilakukan metode pembakaran dan pemanasan, setelah itu mengamati perubahan yang terjadi pada tabung reaksi. Pada percobaan yang dilakukan terhadap zat uji gelatin dan albumin telur, ketika dipanaskan terdapat pengembunan terhadap tabung reaksi sehingga dapat di ambil kesimpulan bahwa mengandung unsur hidrogen dan oksigen. Selanjutnya, pada saat dibakar tercium bau seperti rambut yang terbakar, dan terjadi pengarangan sehingga dapat di tarik kesimpulan bahwa tidak mengandung unsur karbon. Hal ini sesuai dengan pendapat Wafi (2020) yang menyatakan bahwa Gelatin memiliki gugus karbon Hidroksil, amina, dan karbosilat yang terdapat dalam rantai makanan asam amino dari struktur gelatin dan pendapat Masriani (2018) yang menyatakan bahwa albumin adalah protein yang larut dalam air dan mengendap pada pemanasan. Pada percobaan zat uji susu kedelai , saat dipanaskan terjadi pengembunan terhadap tabung reaksi, sehingga dapat disimpulkan mengandung unsur hidrogen dan oksigen. Lalu, pada saat di bakar mengalami reaksi pengarangan namun tidak tercium seperti rambut terbakar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa susu kedelai mengandung unsur karbon, hidrogen dan oksigen. Hal ini sesuai dengan pendapat Adawiah (2018), bahwa susu kedelai memiliki kandungan protein sebesar 40% dengan nilai gizi yang tinggi. Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum ini yaitu unsur penyusun protein pada Albumin telur dan Gelatin adalah karbon (C), nitrogen (N), hidrogen (H) dan oksigen (O), sedangkan unsur penyusun protein pada Susu kedelai adalah karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O). Ucapan Terima Kasih Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga kita dapat melaksanakan praktikum ini. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada kakak asisten yang telah mendampingi dan membimbingnya praktikum ini. Daftar Pustaka Adawiah, Dede R., Nuri Andarwulan., Ria N. Triana., Denny Agustin., Desty Gitapratiwi. 2018. Evaluasi Perbedaan Varietas Kacang Kedelai Terhadap Mutu Produk susu kedelai. Jurnal Mutu Pangan :Indonesia Journal of food Quality 5(1) : 10-16 Jamaluddin., Gugun Gunawan., Siti Nurhafsah., Padhlun A Jerni., Dhyta Okvhyanitha., Ade Fazliana., Mantika., Jessica., Asty Ivon Samaliwu., Armini Syamsidi., Yusriadi., Agustinus Widodo. 2020. Kadar Albumin Pada Ikan Sidat Anguilla marmorata Q Gaimard dan Anguilla bicolor Asal Sungai Palu dan Danau Poso. Ghidza : Jurnal Gizi dan Kesehatan 4(1): 60-68. Masriani., Saskiyanto Manggabarani., Nurhafsah., Asriani I.Laboko., 2018. Karakteristik Kandungan Albumin pada jenis ikan di pasar tradisional. Jurnal : Gizi dan Kesehatan 1(1): 30-35 Natsir, N. A.2018. Analisis kandungan protein total ikan kakap merah dan ikan kerapu bebek. Biosel : Biology Science and Education, 7(1): 49-55 Nurtama, Budi, 2019. Optimasi Formula Tahu Lembut Instan. Bogor Symond, D., Oenzil, F., Darwin, E., & Lipoeto, N. I. 2017. Efikasi Suplementasi Wafi, Abdul., Lukman Atmaja., Yatim Lailun Ni’mah. 2020. Analisis Kuat tarik dan Elongasi Film Gelatin- Kitosan. Alchemy : Journal of Chemistry 8(1): 1-8. Lampiran
Gambar 1. Albumin telur 1 Gambar 2. Albumin telur 1
sebelum di panaskan. sesudah di panaskan.
Gambar 3. Albumin telur 2 Gambar 4. Albumin telur 2
sebelum di bakar. sesudah di panaskan.
Gambar 5. Gelatin 1 sebelum Gambar 6. Gelatin 1 sesudah di
di panaskan. panaskan. Gambar 7. Gelatin 2 sebelum Gambar 8. Gelatin 2 sesudah di di bakar. bakar.
Gambar 9. Susu kedelai 1 Gambar 10. Susu kedelai 1
sebelum di panaskan. sesudah di panaskan.
Gambar 11. Susu kedelai 2 Gambar 12. Susu kedelai 2
sebelum di bakar. sesudah di bakar. Gambar 13. Proses saat Gambar 14. Proses pemanasan pembakaran Albumin telur, Albumin telur, Gelatin dan Air Gelatin dan Air tahu. tahu. Tabel Indeks Jurnal No Edisi/No/ Judul Nama Jurnal Status . Tahun Jurnal 1. Biologi Science 07/01/2018 Analisis kandungan and Education S4 protein total ikan kakap merah dan ikan kerapu bebebk
2. Analisis Kuat tarik danjjjjjjjjjjjAlchemy : Journal 8(1): 2020 S3
of Chemistry Elongasi Film Gelatin- Kitosan
3. Ghidza : Jurnal 4(1): 2020 S4
Kadar Albumin Pada Ikan gizi dan kesehatan Sidat Anguilla marmorata Q Gaimard dan Anguilla bicolor Asal Sungai Palu dan Danau Poso. Ghidza 4. S4 Evaluasi Perbedaan Jurnal Mutu 5(1): 2018 Varietas Kacang Kedelai Pangan :Indonesia Terhadap Mutu Produk Journal of food susu kedelai Quality
5. Jurnal gizi dan 1(1): 30-35 S4
Karakteristik Kandungan kesehatan Albumin pada jenis ikan di pasar tradisional