PRAKTIKUM BIOLOGI
Uji Kandungan Pada Zat Makanan
Disusun oleh:
Diah Fatma Pamungkas
XI MIPA 4
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan hidayah-NYA kami
Untuk menguji kandungan yang terdapat pada beberapa makanan yang akan
kita teliti, seperti amilum, glukosa, protein, dan juga lemak, yang kandungannya
sangat dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup, kami mengadakan Uji Kandungan
Zat Makanan ini.
1.2. Tujuan
➢ Menguji kandungan amilum, lemak, glukosa dan protein bahan makanan.
➢ Mampu mengetahui kandungan zat amilum, lemak, glukosa, dan protein bahan
makanan.
➢ Mampu menganalisis kandungan zat-zat yang terdapat dalam bahan makanan.
➢ Mengasah kemampuan dan pengetahuan siswa dalam melakukan praktikum uji
kandungan zat makanan.
1.3Landasan Teori
1. Amilum (Karbohidrat)
Pati atau Amilum adalah Karbohidrat kompleks yang berasal dari
golongan polisakarida, yang diperoleh dari berbagai jenis tumbuhan.
Karbohidrat dapat menghasilkan energi untuk manusia. Oleh karena itu untuk
membuktikan ada atau tidaknya kandungan karbohidrat dalam makanan, dapat
diuji dengan menambahkan larutan akuades. Bila makanan yang ditetesi oleh
cairan akuades menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam warnanya maka semakin banyak kandungan karbohidrat di
dalamnya.
1. Lemak
1. Glukosa
Glukosa adalah suatu gula monosakarida, adalah salah satu karbohidrat
terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan.
Untuk mengetahui kandungan glukosa pada makan tambahkan Sml larutan
Benedict kedalam setiap tabung reaksi, Jepit tabung reaksi di atas pembakaran
spiritus, hingga warna berubah.
2. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C,
H, O dan kadang- kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor).
Jenis protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani
antara lain berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain- lain, sedangkan
protein nabati diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran.
Protein hewani lebih baik daripada protein nabati karena mengandung
asam-asam amino esensial yang lengkap, baik macam dan jumlahnya,
sehingga disebut protein yang sempurna, untuk menguji protein, tambahkan
larutan biuret kedalam setiap tabung reaksi sambil dikocok hingga warna
berubah menjadi merah bata.
protein, zat yang sangat kompleks yang ada di semua organisme hidup.
Protein memiliki nilai gizi yang tinggi dan terlibat langsung dalam proses
kimia yang penting bagi kehidupan. Pentingnya protein diakui oleh ahli kimia
pada awal abad ke-19, termasuk ahli kimia Swedia Jöns Jacob Berzelius, yang
pada tahun 1838 menciptakan istilah protein, sebuah kata yang berasal dari
bahasa Yunani proteios, yang berarti "memegang tempat pertama". Protein
spesifik untuk spesies; yaitu, protein dari satu spesies berbeda dari protein
spesies lain. Mereka juga spesifik organ; misalnya, dalam satu organisme,
protein otot berbeda dari otak dan hati.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
1. Tabung reaksi: 16
2. Rak tabung reaksi: 1
3. Gelas kimia: 6
4. Penjepit kayu : 6
5. Spatula: 4
6. Pipet tetes : 4
7. Pembakar spiritus: 1
8. Kaki tiga: 6
9. Larutan iodin atau larutan lugol: 0,5 ml iodin dilarutkan dengan 5 ml air
10. Larutan Biuret : 2 ml NaOH ditambahkan dengan 2 ml
CuSO4
11. Larutan Benedict : 5 ml
12. Etanol pekat: 2 ml
13. Tepung kanji: 50 gr
14. Telur mentah: 4
15. Minyak goreng : 100 ml
16. Gula: 50 gr
17. Air: 100 ml
a. Uji Amilum
1. Masukkan beberapa tetes larutan iodin menggunakan pipet
tetes ke dalam tabung reaksi A, B,C, dan D.
2. Amatilah perubahan warna yang terjadi.
3. Jika warna sampel berubah menjadi biru kehitaman maka
menunjukkan bahwa bahan sampel mengandung amilum.
b. Uji Glukosa
1. Tuangkan air secukupnya ke dalam gelas kimia, lalu didihkan
pada kaki tiga dengan pembakar spiritus.
2. Teteskan 10-15 tetes larutan Benedict (Fehling A + Fehling B)
menggunakan pipet tetes ke dalam tabung reaksi B.
3. Panaskan tabung reaksi selama 5 menit pada kaki tiga dengan
pembakar spiritus.
4. Setelah 5 menit, keluarkan tabung reaksi menggunakan
penjepit kayu dan letakkan pada arak tabung reaksi. Dinginkan
sejenak.
5. Amatilah perubahan yang terjadi. Jika larutan berubah menjadi
warna merah bata atau terbentuk endapan berwarna merah
bata, maka menandakan kandungan glukosa pada sampel
bahan..
6. Lakukanlah uji tersebut pada tabung reaksi yang berisi sampel
lainnya. Amatilah dan catat perubahan yang terjadi.
d. Uji Protein
1. Masukkan beberapa tetes larutan Biuret (NaOh + CuSO) ke
dalam tabung reaksi A, B, C, dan D.
2. Amatilah perubahan warna yang terjadi.
3. Perubahan warna larutan menjadi ungu menunjukkan bahwa
sampel bahan mengandung protein.