Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN

PRAKTIKUM
BIOLOGI

Uji Zat Makanan

XI IPA 4
Tim Penyusun :
LUTFIAH RACHMAN
FIRA NUR AWALIYAH
NURUL YUNI FAUZIYAH
M.DAFFA THORIQ G.
RESTU CAHAYA AINI
RIZKY AMAR S.
ZAHRA AMANDA P.
KATA PENGANTAR

1
DAFTAR ISI

2
3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Untuk tetap bertahan hidup makhluk hidup memerlukan makanan sebagai


sumber energi. Makanan merupakan kebutuhan kita sehari-hari dan kebutuhan mutlak
yang wajib dipenuhi bagi setiap makhluk hidup. Makanan yang kita konsumsi setiap hari
merupakan nutrisi utama bagi tubuh. Nutrisi (zat gizi) adalah substansi-substansi di
dalam makanan yang menyediakan energi dan material untuk perkembangan,
pertumbuhan, dan perbaikan sel tubuh.
Makanan yang masuk kedalam tubuh kita akan di proses melalui sistem
pencernaan yang di pecah menjadi molekul sederhana melalui dua cara, yaitu secara
mekanis dan kimiawi. Cara mekanis melibatkan pergerakan otot, misalnya melalui
mulut (gigi) dan gerak peristaltik. Cara kimiawi di lakukan oleh enzim pencernaan dan di
proses di dalam mulut dan lambung.
Namun sebelum makanan tersebut dikonsumsi untuk selanjutnya dapat dicerna
oleh tubuh, sebaiknya perlu diperhatikan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Tapi
terkadang kebanyakan orang memang tidak terlalu memperhatikan hal tersebut
sehingga saat manusia makan, mereka melupakan nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya.
Contohnya dalam sehari kadang beberapa orang hanya mengkonsumsi karbohidrat
tanpa protein, glukosa dan makanan lainnya yang menjadi sumber nutrisi. Hal tersebut
karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa saja yang
mengandung nutrisi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh karena itu, diadakan
praktikum untuk mengetahui kandungan amilum, glukosa, protein dan lemak dalam
berbagai bahan makanan.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan penulis, maka dapat


dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana menguji kandungan amilum, glukosa, protein dan lemak dalam


berbagai bahan makanan

1.3 KEGUNAAN PRAKTIKUM

Kegunaan praktikum ini adalah untuk memberikan informasi bahwa setiap


makanan mempunyai kandungan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk memenuhi
kebutuhan gizi.

4
BAB II
DASAR TEORI

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun dari atom
karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri
dari satu molekul gula sederhana. Karbohidrat merupakan bahan makanan penting
dan sumber tenaga yang terdapat dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu,
karbohidrat juga menjadi komponen struktur penting pada makhluk hidup dalam
bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.Karbohidrat menyediakan
kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti
layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa, karbohidrat yang paling
sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh.
Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk
menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan
lemak.

2. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air,
berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk
fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati
sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan
amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat

5
pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini
belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

3. Glukosa
Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang
menyediakan 17 kilojoule energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat
(misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui
glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi
lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid.
Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat
tergantung pada glukosa. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui
saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar
sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya
sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak
simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara
langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang
dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.

4. Lemak
Lemak merupakan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, O
(karbon, hidrogen, dan oksigen) dan kadang-kadang P dan N (fosfor dan nitrogen).
Lemak tidak dapat larut alam air, melainkan larut dalam kloroform, eter, dan minyak
tanah. Sumber lemak bisa berasal dari tumbuhan yang disebut lemak nabati. Lemak
nabati bisa diperoleh dari makanan, antara lain kelapa, minyak kelapa, kacang-
kacangan, kedelai, avokad, zaitun, dan lain-lain. Adapun sumber lemak yang
berasal dari hewan disebut lemak hewani. Lemak hewani bisa diperoleh dari daging,
susu, mentega, telur, ikan, dan sebagainya.Kebutuhan lemak setiap hari untuk

6
seseorang kurang lebih 1 gram setiap kilogram berat badan.Tetapi kebutuhan ini
berbeda-beda, tergantung usia, aktivitas, dan suhu. Anak-anak lebih sedikit
membutuhkan lemak daripada orang dewasa. lemak sangat dibutuhkan oleh tubuh
kita. Untuk mengetahui dan membuktikan ada tidaknya kandungan lemak dalam
makanan dapat di uji dengan kertas buram, jika setelah kertas kering terdapat noda
transparan maka dapat dikatakan makanan yang di uji mengandung lemak.

5. Protein
Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur C, H, O
dan kadang-kadang mengandung unsur S dan P (belerang dan fosfor). Jenis
protein ada dua, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein hewani antara lain
berasal dari ikan, susu, daging, telur dan lain-lain, sedangkan protein nabati
diperoleh dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan juga sayuran. Protein hewani lebih
baik daripada protein nabati karena mengandung asam-asam amino esensial yang
lengkap, baik macam dan jumlahnya, sehingga disebut protein yang sempurna.
Protein nabati kurang sempurna karena walaupun mengandung asam amino
esensial yang lengkap tetapi jumlahnya sedikit, sehingga jumlahnya tidak dapat
mencukupi untuk proses pertumbuhan tubuh.Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh,
tetapi kebutuhannya berbeda-beda untuk masing-masing orang. Hal ini tergantung
dari usia, berat badan, jenis kelamin, wanita hamil, kondisi kesehatan, iklim, dan
lain-lain.

Unsur-unsur protein meliputi asam amino. Ada dua macam asam amino, yaitu sebagai
berikut :
a. Asam Amino Esensial
 Asam amino esensial tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, sehingga dapat dicukupi
dari makanan yang kita makan. Ada 10 macam asam amino esensial, antara lain:
isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, treolin, fenilalanin, triptofan, histidin dan
arginin. Arginin dan histidin esensial terutama dibutuhkan pada masa anak-anak.

b. Asam Amino Non-Esensial

7
 Asam amino ini dapat dibuat sendiri oleh tubuh. Golongan ini terdiri atas 11 asam
amino, antara lain alanin, asparagin, asam aspartat, sistin, asam glutamat, sistein,
glisin, glutamin, serin, prolin, dan tirosin.Protein di dalam tubuh dipecah menjadi
asam amino dan mengalami serangkaian proses metabolisme karbohidrat maupun
lemak. Penyerapan protein dalam bentuk asam amino berlangsung di jonjot usus.

8
BAB III
PELAKSANAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


1. Rak tabung reaksi
2. Plat tetes
3. Tabung reaksi
4. Lumpang dan alu
5. Pipet tetes
6. Spatula
7. Pembakar spiritus
8. Penjepit tabung reaksi
9. Korek api
10. Kertas minyak
11. Spiritus

3.2 CARA KERJA

A. Uji Lemak
1. Lipat kertas minyak menjadi 4 bagian
2. Gunakan pensil/ballpoint untuk menuliskan nama jenis bahan makanan pada
setiap kotak
3. Teteskan 3 tetes ekstrak bahan makanan pada kertas minyak
4. Jemur kertas minyak tersebut hingga kering. Amati adanya noda transparan
pada kertas minyak. Jika terdapat noda transparan,berarti bahan makanan
tersebut mengandung lemak

9
B. Uji Protein
1. Teteskan ekstrak bahan makanan pada pelat tetes. Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada pelat tetes
2. Teteskan dengan reagen biuret

C. Uji Amilum
1. Teteskan ekstrak bahan makanan pada plat tetes.Tempelkan label kecil
bertuliskan nama setiap bahan makanan pada plat tetes.
2. Teteskan reagen lugol/iodin sebanyak 5 tetes pada masing-masing bahan
makanan. Aduk dengan menggunakan tusuk gigi/potongan lidi
3. Jika menunjukan perubahan warna biru tua berarti bahan makanan tersebut
mengandung amilum.

D. Uji Glukosa
1. Masukkan ekstrak bahan makanan ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 5 tetes
reagen Benedict ( Fehling A + Fehling B),dan kocok hingga bercampur merata.
2. Siapkan pemanas kaki tiga dan kasa asbes.isi gelas beker denagn air panas
hingga setengahnya.
3. Masukkan semua tabung reaksi yang telah terisi bahan makanan dengan reagen
benedict(fehling A+B) kedalam gelas beker.rebus hingga mendidih beberapa
saat.amati dan catat perubahan warna yang terjadi.jika menunjukkan perubahan
warna mulai dair hijau,kuning dan akhirnya menjadi merah bata,berarti bahan
makanan tersebut mengandung glukosa.

10
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM

4.1 DATA HASIL PERCOBAAN

No. Bahan Perubahan Warna Noda Kandungan Zat Makanan (+/-) Ke


Makanan Biuret Lugol Bened Transparan Prot Karbohi Glukos Lemak t.
ict (Ada/Tidak ein drat/ a
Ada) Amilum
1. Nasi yang Abu- Ungu BIru Tidak
sudah abu Kehita Muda Ada - + + -
dihaluskan Cerah man (sedikit b
)
2. Telur Ungu Kuning Hijau Ada + - - +
goreng Cerah Muda
3. Sosis Coklat Coklat Coklat Ada - - + +
goreng Muda Muda Muda

4.2 ANALISIS DATA

Pada kegiatan praktikum ini reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan
makanan, antara lain :

Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat


(amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti
makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.

11
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan
menghasilkan warna ungu/warna lembayung.

Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glukosa pada
bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen
Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah
elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan
warna.

Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian
lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu
dibiarkan hingga kering , jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.

12
BAB V

PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Dari percobaan diatas kita dapat melihat reaksi perubahan warna pada makanan
yang berubah setelah dicampur atau direaksikan dengan larutan Reagen. Dengan
adanya perubahan yang terdapat pada makanan , Kita dapat menganalisis zat-zat
didalamnya, berdasarkan jenis-jenis larutan yang diberikan . Seperti contohnya pada
percobaan Kuning Telur , ketika diberi Larutan Biuret warna Telur yang tadinya
kuning berubah menjadi ungu, begitu juga jika diberi larutan lugol ,warna telur tidak
berubah sama sekali. berdasarkan data tersebut Kuning Telur mengandung protein
yang tinggi tetapi tidak mengandung Amilum/Karbohidrat sama sekali. Dengan
demikian semua zat-zat yang terdapat pada makanan akan berubah jika direaksikan
dengan larutan reagen ,sesuai dengan kandungan/ zat-zat yang terdapat
didalamnya.

5.2 PENUTUP

Demikian laporan praktikum biologi tentang uji kandungan zat pada makanan.
Semoga dapat digunakan sebaik baiknya dan dapat menambah ilmu dan pengetahuan
tentang kandungan zat pada makanan. Penulis mohon maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan laporan ini. Semoga laporan praktikum biologi ini bisa menjadi
pelengkap tugas praktikum biologi uji kandungan zat makanan .

13
LAMPIRAN

14
15

Anda mungkin juga menyukai