Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap makhluk hidup, termasuk manusia membutuhkan makanan sepanjang
hidupnya. Zat makanan terdiri dari karbohidat, lemak, protein, mineral, dan
vitamin. Makanan yang kita makan sehari-hari sangat dibutuhkan tubuh sebagai
sumber energi, pertumbuhan, dan untuk menjaga kesehatan.
Kekurangan atau kelebihan salah satu dari zat makanan diatas dalam waktu
yang cukup lama dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh. Sebaliknya,
kelebihan zat makanan akan membawa dampak yang kurang baik juga bagi tubuh
kita. Keadaan tubuh dimana komposisi zat makanan tidak seimbang disebut
malnutrisi .
Kebutuhan zat makanan masing-masing orang berbeda, akan tetapi
disarankan bahwa kita sebaiknya mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung
protein sekitar 10-15%, lemak sebesar 20% dan karbohidrat sebesar 65-70%.
Untuk itu, Praktikum isi perlu kita lakukan guna mengetahui kandungan dari
berbagai bahan makanan yang sering kita konsumsi, agar kita dapat mengatur
komposisi zat makanan kita agar tidak mengalami malnutrisi dan dapat mengatur
keseimbangan jumlah bahan makanan didalam tubuh kita agar sesuai dengan angka
kecukupan gizi.
.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah yang
diteliti dalam laporan ini dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana menguji kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam
berbagai bahan makanan?

1.3 Tujuan Pengamatan


Dalam penulisan ini ada beberapa tujuan yang ingin di dapat, antara lain:
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.1.1

Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam berbagai

bahan makanan.
1

1.3.1.2

Untuk mengetahui nilai karakter yang dikembangkan : rasa

ingin tahu, disiplin, mandiri, tekun, dan teliti.


1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk memenuhi tugas biologi yang diberikan guru pembimbing.
1.3.2.2 Agar dapat digunakan oleh khalayak yang ingin mengetahui tentang
zat yang terkandung dalam makanan.

1.4 Manfaat Pengamatan


1.4.1

Kami dapat secara langsung mengamati zat yang terkandung dalam

makanan.
1.4.2

Menambah pengetahuan dan pengalaman serta pemahaman kami

mengenai materi.
1.4.3

Melatih kami untuk bersikap hati-hati, disiplin,

jujur, sungguh-

sungguh dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.


1.4.4

Menambah kekaguman atas kekuasaan Allah akan kesempurnaan

ciptaan-Nya.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Landasan Teori
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan
yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.
Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan
makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak
sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana
namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat
diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan
yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.
1.

Karbohidrat
Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber
energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuhtumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar
matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara
dan air dari tanah. Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana
glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis
karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O).
Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu
karbohidrat

sederhana

dan

karbohidrat

kompleks.

Karbohidrat

sederhana

merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana


terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan
karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat.
Karbohidrat dalam makanan memiliki berbagai fungsi bagi tubuh diantaranya
sebagai sumber energi, pemberi rasa manis pada makanan, penghemat protein,
pengatur metabolisme lemak, dan membantu dalam pengeluaran feses. Sebagai

sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat
menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi
darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen
dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian
disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
Sebagai pemberi rasa manis karbohidrat memberikan rasa manis pada makanan
khususnya mono dan disakarida. Sebagai penghemat protein, ketika kebutuhan
karbohidrat tidak mencukupi maka protein akan digunakan untuk memenuhi
kebutuhan energi dan mengalahkannya fungsinya sebagai zat pembangun dan
sebaliknya ketika kebutuhan karbohidratnya tercukupi maka protein akan
digunakan sebagai zat pembangun saja. Sebagai pengatur lemak karbohidrat
mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna sehingga menghasilkan
bahan-bahan berupa asam asetoasetat, aseton, dan asam beta-hidroksi-butirat.
Bahan-bahan tersebut dibentuk dalam hati dan dikeluarkan melalui urine dengan
mengikat basa berupa ion natrium sehingga dapat menyebabkan keseimbangan
natrium dan berdampak pada dehidrasi. pH cairan tubuh menurun menimbulkan
suatu keada ketosis atau asidosis yang merugikan tubuh sehingga untuk mencegah
hal tersebut maka dibutuhkan antara 50-100 gram karbohidrat sehari untuk
mencegah ketosis. Karbohidrat pun membantu pengeluaran feses dengan cara
mengatur peristaltik usus dan memberi bentuk pada feses.
Kebutuhan karbohidrat sangatlah penting diperhatikan karena apabila
mengkonsumsi secara berlebihan atau pun kekurangan akan mengalami berbagai
penyakit tertentu. Kebutuhan karbohidrat sehari untuk memelihara kesehatan WHO
(1990) menganjurkan 50-65% konsumsi energi total berasal dari karbohidrat
kompleks dan paling banyak hanya 10% berasal dari gula sederhana.
Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen. Umumnya dimiliki oleh tumbuhan. Tepung atau amilum merupakan salah
satu bentuk dari karbohidrat yang merupakan bagian utama dari bahan makanan
seperti gandum, jagung, kentang, ubi, singkong, padi, dan lain-lain. Keberadaan
amilum didalam bahan makanan diuji dengan pemberian larutan yodium dalam KI.
Larutan yodium menyebabkan amilum berubah warnanya menjadi biru tua. Jadi
bahan makanan yang mengandung amilum jika ditetesi oleh larutan yodium dalam
KI akan berubah warnanya menjadi biru ungu atau biru. Agar perubahan warna itu
dapat diidentifikasi hendaknya mengusahakan untuk memilih bahan makanan yang
berwarna putih. Hal yang perlu mendapat perhatian dalam penggunaan larutan
4

yodium adalah agar selalu ingat bahwa larutan yodium beracun dan jika terlalu
pekat dapat membuat iritasi pada kulit.
Tentu saja adanya kegiatan pengujian makanan ini dapat memberikan
informasi kepada kita tentang berbagai jenis bahan makanan yang mengandung zat
gizi tertentu dan salah satunya yaitu karbohidrat sehingga dengan mengetahui
kandungan karbohidrat pada suatu bahan makanan kita dapat memilih dan
mengatur menu makanan kita sehari-sehari untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi
kesehatan tubuh kita sehingga kita tidak akan bingung dalam penyusunan menu
makan dan kita dapat menyusun menu makanan seimbang.
2.

Lemak
Lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan
oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada
berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari
hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan
sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang
mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan
lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika
ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas
tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air
menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan
hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. Ciri-ciri ini dapat dijadikan
pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan
makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi
tiga golongan yaitu :
a.

Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan
tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau
plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak

b.

sederhana yang cair pada suhu kamar).


Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan
lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang
merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan
gabungan antara lipid dengan fosfat.

c.

Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis


lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol
merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan
precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti
kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk
mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk
penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang
merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan
maupun tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama,

asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh
tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal
dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih.Kedua, asam lemak tidak jenu,
bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud
cair pada suhu kamar.Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya
minyak goring, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak mempunyai fungsi anatara lain sebagai berikut :
a. Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama
b.
c.
d.
e.
f.

dibandingkan bahan makanan lain.


Pembawa zat-zat makanan yang esensial.
Pelindung alat tubuh yang lunak.
Melindungi tubuh dari suhu yang rendah.
Bahan penyusun membran sel.
Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang
lama.

Adapun akibat kelebihan dan kekurangan lemak, antara lain:


a. Kekurangan Lemak
Kekurangan lemak dapat menyebabkan kurang gizi, perubahan warna
kulit dll.Dalam jumlah yang banyak lemak sangat berbahaya bagi tubuh,
Namun kekurangan lemak juga dapat menimbulkan kerugian bagi
kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan akibat
kekurangan lemak antara lain : depresi, dyslexia (anak yang sulit
membaca), sulit konsentrasi, autis, merasa lelah, daya ingat yang lemah
dan problem pada perilaku.
b.

Kelebihan lemak
6

Kelebihan lemak dapat menyebabkan obesitas, meningkatkan risiko


penyakit jantung dan pembuluh darah pada usia dewasa. Kelebihan lemak
sehat secara fisik, mengurangi risiko alergi, asma, eksem, infeksi dan lebih
dari itu dapat menunjang kesehatan mental pula dan kegemukan.
3. Protein
Selain uji karbohidrat dan uji lemak, uji protein pun dilakukan guna
mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah
protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang
didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda,
Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah
zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein adalah bagian dari
semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima
bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam
tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di
dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon,
pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya
adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein
bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat,
dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai
fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun
serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara
lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang
asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida.
Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan,
perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya. Menurut
sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani
berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein
hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino
esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur.
Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam
amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi
keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein
nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran.
Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai
cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur. Secara sederhana,
7

keberadaan protein dapat diuji dengan cara pembakaran bahan yang diuji
atau dengan cara pemberian larutan tembaga sulfat. Perlu diingat bahwa
larutan tembaga sulfat adalah racun, jadi hati-hatilah jangan sampai tertelan.
Bahan makanan yang mengandung protein jika dibakar akan menghasilkan
seperti bau bulu ayam yang terbakar. Bau tersebut menandakan bau protein
yang terbakar. Dalam pemakaian larutan penguji tembaga sulfat, terhadap
bahan makanan yang diuji sebelumnya diberi larutan air kapur dulu baru
kemudian diberi larutan tembaga sulfat. Dengan pemberian air kapur dan
larutan tembaga sulfat akan terbentuk adanya warna ungu. Semakin gelap
warna ungu yang terjadi semakin tinggi kadar protein dalam bahan yang
diuji tersebut.
Adapun karakteristik dari protein ini, adalah sebagai berikut:
a. Protein ikan bersifat tidak stabil dan mempunyai sifat dapat berubah
(denaturasi) dengan berubahnya kondisi lingkungan.
b. Apabila larutan protein tersebut diasamkan hingga mencapai pH 4,5-5
maka akan terjadi pengendapan atau salting out.
c. Sebaliknya apabila dipanaskan seperti dalam

pemasakan

atau

penggorengan , protein ikan menggumpal atau terkoagulasi.


d. Protein juga dapat mengalami denaturasi apabila dilakukan pengurangan
kandungan air, baik selama pengeringan maupun pembekuan.
e. Protein otot sebagaian besar dalam bentuk koloid, baik berupa sol
maupun gel.

Selain itu terdapat fungsi protein, antara lain:


Untuk membangun sel jaringan tubuh bayi yang lahir dengan BB 3 kg.
Dengan bertambahnya umur bayi ini, berat badannya juga bertambah.
Tambahan berat ini tidak lain akibat terbentuknya jaringan baru seperti
tulang, massa otot, darah dan sebagainya. Dengan kata lain, bayi itu dari
hari ke hari akan tetap berkembang atau tumbuh. Untuk tumbuh inilah
diperlukan protein dalam jumlah yang cukup.

Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak


Sel-sel tubuh manusia mempunyai usia tertentu. Supaya sel-sel itu
jumlahnya tidak berkurang, maka setiap sel yang rusak atau aus harus
diganti dengan yang baru. Untuk mengganti sel-sel ini juga diperlukan
protein. Inilah sebabnya orang dewasa pun yang sudah berhenti

pertumbuhan tubuhnya masih tetap memerlukan protein.


Untuk membuat air susu

Enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu kepada bayinya dibuat
dari makanan ibu itu sendiri. Karena dalam air susu juga terdapat protein,
maka untuk membuat air susu diperlukan protein. Demikian juga untuk

membuat berbagai enzim dan hormon.


Untuk membuat protein darah
Butir-butir darah juga dibuat dari protein. Disamping itu, dalam cairan
darah sendiri harus terdapat protein dalam jumlah yang cukup, karena
berguna untuk mempertahankan tekanan osmose darah. Jika protein
dalam cairan darah tidak cukup, maka tekanan osmose darah akan
menurun. Bila hal ini terjadi akan menyebabkan gangguan pula bagi
tubuh, misalnya akan terjadi penumpukan air dalam jaringan tubuh

manusia.
Untuk menjaga keseimbangan asam basa dari cairan tubuh
Hal ini berhubungan dengan kimia faal dari tubuh. Reaksi cairan tubuh
adalah netral, jadi tidak asam dan tidak juga bersifat basa. Protein
diperlukan untuk mengikat kelebihan asam atau basa dalam cairan tubuh,

sehingga reaksi netral dari cairan tubuh selalu dapat dipertahankan.


Sebagai pemberi kalori
Protein adalah zat yang terutama diperlukan untuk pertumbuhan sel
tubuh, protein juga bertindak sebagai pemberi kalori. Misalnya, pada
suatu saat jumlah protein yang berasal dari pecahan sel tubuh (karena
rusak) sebanyak 10 gram. Dalam makanan yang dimakan terdapat 20
gram protein. Protein yang 10 gram digunakan untuk mengganti sel yang
rusak, sedangkan yang 10 gram lagi digunakan untuk membentuk sel-sel
tubuh yang baru. Protein yang berasal dari sel-sel yang diganti ini tidak
dibuang dan tidak pula digunakan lagi untuk membentuk sel tubuh yang
baru. Tetapi protein ini akan dibakar oleh tubuh, dan sebagai hasilnya
didapatkan kalori pula.

Alat Pengangkut dan Penyimpan


Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut atau
dipindahkan

oleh

protein-protein

tertentu.

Misalnya

hemoglobin

mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut


oksigen dalam otot. Pengatur pergerakan Protein merupakan komponen
utama daging, gerakan otot terjadi karena adanya dua molekul protein

yang saling bergeseran.


Penunjang Mekanis

Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk
serabut. Pertahanan tubuh atau imunisasi Pertahanan tubuh biasanya
dalam bentuk antibodi, yaitu suatu protein khusus yang dapat mengenal
dan menempel atau mengikat benda-benda asing yang masuk ke dalam

tubuh seperti virus, bakteri, dan sel- sel asing lain.


Media Perambatan Impuls Syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor,
misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor

penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.


Pengendalian Pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter.
Berikut akibat kekurangan protein dan kelebihan protein dalam tubuh,

yakni:
1. Akibat Kekurangan Protein dalam Tubuh
Protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.
Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor
pada anak-anak dibawah 5 tahun (balita). Kekurangan protein sering
ditemukan bersamaan dengan kekurangan energy yang menyebabkan
kondisi yang dinamakan marasmus.
Kwashiorkor adalah salah satu bentuk malnutrisi protein berat yang
disebabkan oleh intake protein yang inadekuat dengan intake karbohidrat
yang normal atau tinggi. Tanda atau gejala yang dapat dilihat pada anak
dengan Kwashiorkor, antara lain: Gagal untuk menambah berat badan,
Pertumbuhan linear terhenti, Edema gerenal (muka sembab, punggung
kaki, perut yang membuncit), diare yang tidak membaik, dermatitis,
perubahan pigmen kulit (deskuamasi dan vitiligo), perubahan warna
rambut menjadi kemerahan dan mudah dicabut, penurunan masa otot,
perubahan mental seperti lethargia, iritabilitas dan apatis dapat terjadi,
perubahan lain yang dapat terjadi adala perlemakan hati, gangguan fungsi
ginjal, dan anemia, pada keadaan berat/akhir (final stages) dapat
mengakibatkan shock, coma dan berakhir dengan kematian.
2. Kelebihan Protein dalam Tubuh
Kelebihan konsumsi protein tidak baik untuk kesehatan ginjal, karena
apabila protein digunakan sebagai sumber energi, maka grup NH 3 nya
10

harus dilepaskan melalui proses deaminasi, dan kemudian disintesis


menjadi urea. Urea yang berlebihan dalam darah akan membahayakan
kesehatan, sehingga harus dibuang melalui ginjal dalam bentuk urine.
Makin banyak protein yang dikonsumsi, makin banyak urea yang
terbentuk, dan makin keras kerja ginjal untuk membuang urea tersebut.

11

BAB III
METODE PENGAMATAN
3.1 Umum
Pengamatan yang penulis lakukan secara umum menggunakan Metode Magnus,
diskriptif kuantitatif serta menggunakan Metode T-test yang disusun untuk
memecahkan permasalahan yang diteliti, yakni dengan cara pengamatan.

3.1.1 Waktu Pengamatan


Tanggal 21 Januari 2014
Pengamatan terhadap zat yang terkandung dalam makanan.
Tanggal 22 Januari 29 Januari 2014
Pengumpulan data

3.1.2 Tempat Pengamatan


Penulis melakukan pengamatan di laboratorium biologi SMAN 2
Lamongan.

3.2 Metode Pengamatan


3.2.1 Metode Literatur
Kami mengambil sumber dari internet dan buku-buku yang relevan.
3.2.2 Metode Eksperimen
Kami melakukan eksperimen mengenai zat makanan.
3.2.3 Metode Laboratorium
Yaitu dengan melakukan pengamatan terhadap zat makanan dengan larutan lugol,
larutan fehling A dan B serta larutan Biuret.

3.2.4 Metode Dokumentasi


Yaitu dengan mengambil hasil data atau bukti berupa gambar.

3.3 Alat dan Bahan


3.3.1 Alat-alat Pengamatan
-

Tabung reaksi

Rak tabung reaksi


12

Penjepit tabung reaksi

Gelas kimia

Gelas ukur

Pipet tetes

Pembakar spiritus (Bunsen)

Mortar dan penumbuknya

Spatula

Pisau

Koran

Tissue

3.3.2 Bahan Pengamatan


-

Larutan lugol

Larutan fehling

Larutan biuret

Kertas buram

Air

Telur rebus

Telur mentah

Nasi

Tepung

Susu bubuk putih

Roti

Pisang

Minyak goreng

Tahu

13

3.4 Langkah Kerja


3.4.1 Langkah kerja membuat larutan makanan
1. Menumbuk sampel bahan makanan yang kering dan padat dengan
menggunakan mortar sampai menjadi halus.
2. Kemudian, memberi sedikit air dan mengaduk sehingga terbentuk semacam
larutan.
3. Memasukkan setiap satu sampel larutan bahan makanan dengan
menggunakan pipet tetes ke dalam tiga tabung reaksi (A, B, dan C) yang
masing-masingnya setinggi 1 cm.

3.4.2 Langkah kerja uji Amilum


1. Memasukkan Memasukkan 2 tetes larutan lugol ke dalam tabung reaksi.
2. Mengamati perubahan warna pada larutan lugol.
(Larutan lugol berwarna biru tua terhadap reaksi amilum).

3.4.3 Langkah kerja uji Glukosa


1. Memasukkan 5 tetes larutan Fehling A dan 5 tetes Fehling B ke dalam
tabung reaksi B kemudian dikocok agar homogeny.
2. Memanaskan tabung reaksi tersebut di atas api pada Bunsen dengan
menggunakan penjepit tabung reaksi, lebih kurang selama 1 menit.
3. Mengamati perubahan warna pada larutan Fehling A dan B.
(Larutan Fehling A dan B berwarna merah bata terhadap reaksi glukosa).

3.4.4 Langkah kerja uji Protein


1. Memasukkan 3 tetes larutan Biuret ke dalam tabung reaksi C kemudian
dikocok hingga homogeny.
2. Mengamati perubahan warna pada larutan Biuret.
(Larutan Biuret berwarna ungu terhadap reaksi protein).

3.4.5 Langkah kerja uji Lemak


1. Memberi satu atau dua tetes sampel larutan makanan pada kertas buram,
dan membiarkan hingga kering.
2. Mengamati bekas tetesan sampel larutan makanan pada kertas buram.
(Kertas buram menjadi transparan atau bernoda pada bekas tetesan
terhadap reaksi lemak).

14

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
4.1.1 Data hasil pengamatan membuat larutan makanan
Jenis

Reaksi Perubahan Warna

Noda

Bahan

Fehling A
&B
dipanaska
n

pada
Biuret

Merah bata

Makana

Lugol

n
Telur
matang

Kekuninga
n

Endapan

Roti

Hitam

Nasi

Hitam

Merah bata

Tepung

Hitam

Tahu

Putih

Merah bata
Agak

Putih
telur
Kuning
telur
Pisang

jingga

kecoklatan
Biru

Putih

keunguan

Kuning

Orange

Kuning

Coklat

Orange

Merah bata

Kuning

Coklat

Kuning
Catatan

Hijau

Susu
bubuk
putih
Minyak
goreng
Tempe

Hasil Uji Makanan


Lema

Kerta

Amilu

Glukos

Protei

Ungu

Kuning

Agak
kekuningan
Biru
Ungu

Ungu
menggumpa
l
Kuning
kecoklatan
Agak
kehitaman
Biru
keunguan
Biru
keunguan
Ungu muda

1. (+)

= Jika ada kandungan yang diuji

2. (-)

= Jika tidak ada kandungan yang diuji

15

4.1.2

Analisis Data
4.1.2.1 Berdasarkan hasil kegiatan uji makanan, bahan makanan
manakah yang paling banyak kandungan zat makanannya?
Jawab :
Telur matang dan susu
4.1.2.2 Bahan makanan manakah yang merupakan sumber karbohidrat?
Jawab :
Telur matang, roti, nasi, tepung dan susu
4.1.2.3 Bahan makanan manakah yang merupakan sumber protein?
Jawab :
Telur matang, tepung, tahu, putih telur, kuning telur, pisang, susu,
minyak dan tempe
4.1.2.4 Bagi pekerja yang banyak menggunakan tenaga fisik, bahan
makanan yang bagaimanakah yang sangat mereka perlukan?
Jawab :
Karbohidrat
4.1.2.5 Pada masa pertumbuhan anak-anak, bahan makanan manakah
yang sangat diperlukan?
Jawab :
Protein

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Bahwa dengan mencampurkan bahan makanan dengan larutan lugol, fehling A dan
B, Reagen Biuret dan Reagen Benedict akan membuat bahan makanan tersebut berubah
warna. Misalnya bila bahan makanan tersebut berubah warna menjadi ungu berarti
16

bahan makanan tersebut mengandung protein, bila berwarna orange maka bahan
makanan tersebut mengandung glukosa, bila berwarna biru pekat sampai hitam baka
bahan makanan tersebut mangandung Amilum.

17

DAFTAR PUSTAKA
Sudjadi, Bagod & Laila, Siti. 2012. Biologi Sains dalam Kehidupan 2A. Jakarta :
Yudhistira.
Imaningtyas, Sri Ayu. 2009. Mandiri Biologi. Jakarta : Erlangga.
3

Perpustakaan Nasional. (2004). Pengantar Makanan Dan Gizi / editor Zazuk Farida
Baliwati Dkk. Cet. 1. Jakarta: Penebar Swadaya.

Pratiwi ,D. A. Dkk.(2007). Biologi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga.
5

Sri Lestari, Endang.( 2009). Biologi 2 : Makhluk Hidup dan


Lingkungannya Untuk
SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan
Nasional.

http//:www.wikipedia.com/sistempencernaanmanusia/html/

http//:www.wikipedia.com/pengertianenzim/html/

http//:http://riniratsa.blogspot.com/2012/10/uji-glukosakarbohidrat-protein-vitamin.html

http://chikatikatista.blogspot.com/2012/03/laporan-praktikumbiologi-uji-makanan.html

10

http://ipa10pgsd.wordpress.com/74-2/

18

LAMPIRAN 1

Gambar 1. Minyak
goreng

Gambar 2. Nasi

Gambar 3. Roti
tawar

Gambar 4. Telur
mentah

Gambar 5. Telur
matang

Gambar 6. Pisang

Gambar 7. Tahu
mentah

Gambar 8. Tepung

Gambar 9. Susu
bubuk putih

19

Gambar 10. Tempe

Gambar 11. Pisau

Gambar 12. Plat


tetes

Gambar 13. Mortal


dan penumbuknya

Gambar 14. Pipet

Gambar 15. Kertas


buram

Gambar 16.
Penjepit tabung
reaksi

Gambar 17.
Aquades

Gambar 18.
Larutan Biuret

20

Gambar 19. Tissue

Gambar 20.
Larutan Lugol

Gambar 21.
Larutan Fehling A

Gambar 22.
Larutan Fehling B

Gambar 23.
Pembakar Spiritus

Gambar 24. Anggota


kelompok saat
sedang menumbuk

Gambar 25.
Anggota kelompok
saat sedang
menetesi larutan
lugol

Gambar 26.
Anggota kelompok
saat sedang
melakukan
pembakaran

Gambar 27. Hasil


zat makanan uji
lemak terhadap
kertas buram

21

Gambar 28. Zat makanan tahu, tempe,


pisang, roti, nasi dan putih telur
sebelum di tetesi Larutan Lugol dan
Larutan Biuret

Gambar 29. Hasil zat makanan tahu,


tempe, pisang, roti, nasi dan putih telur
setelah ditetesi Larutan Lugol dan
Larutan Biuret

Gambar 30. Zat makanan kuning telur,


susu, telur matang, minyak dan tepung
sebelum di tetesi Larutan Lugol dan
Larutan Biuret

Gambar 31. Hasil zat makanan kuning


telur, susu, telur matang, minyak dan
tepung setelah di tetesi Larutan Lugol
dan Larutan Biuret

Gambar 32. Zat makanan tahu, tempe,


pisang, roti, nasi dan putih telur, kuning
telur, susu, telur matang, minyak dan
tepung sebelum di tetesi Larutan
Fehling A dan Fehling B dan dilakukan
pembakaran

Gambar 33. Hasil zat makanan tahu,


tempe, pisang, roti, nasi dan putih telur,
kuning telur, susu, telur matang,
minyak dan tepung setelah di tetesi
Larutan Fehling A dan Fehling B dan
dilakukan pembakaran
22

LAMPIRAN 2
DAFTAR ANGGOTA KELOMPOK 3

Ketua kelompok
Nama

: Diah Ayu Sugiharti

Tempat Tanggal Lahir

: Tangerang, 09 Mei 1997

Nomor Induk Siswa

: 13107

Nama Sekolah

: SMA Negeri 2 Lamongan

Kelas

: XI IPA 3

Alamat

: Ds. Kawistolegi Kec. Karanggeneng Kab. Lamongan

Anggota 1
Nama

: Ayu Puspitawati

Tempat Tanggal Lahir

: Lamongan, 04 Juni 1997

Nomor Induk Siswa

: 13080

Nama Sekolah

: SMA Negeri 2 Lamongan

Kelas

: XI IPA 3

Alamat

: Jl. Made Karyo No. 39 A

23

Anggota 2
Nama

: Juliatus Sholihah

Tempat Tanggal Lahir

: Lamongan, 05 Agustus 1996

Nomor Induk Siswa

: 13187

Nama Sekolah

: SMA Negeri 2 Lamongan

Kelas

: XI IPA 3

Alamat

: Ds. Pangkatrejo, Kab. Lamongan

Anggota 3
Nama

: Sylvi Sistria Wulandari

Tempat Tanggal Lahir

: Lamongan, 14 Juli 1997

Nomor Induk Siswa

: 13323

Nama Sekolah

: SMA Negeri 2 Lamongan

Kelas

: XI IPA 3

Alamat

: Jl. Made Kidul 8 No. 1

24

Anda mungkin juga menyukai