Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Biokimia

Uji Kandungan Protein dan Lipid

Oleh :
Kelompok 4
1. Imelda Nurfadila

2. Fina Fauziyah

3. Winda Rahayu

Program Studi Pendidikan Biologi 2020


Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Jakarta
Tahun 2021
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi
komponen selular, seperti protein, karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan
biomolekul lainnya. Saat ini biokimia lebih terfokus secara khusus pada kimia
reaksi termediasi enzim dan sifat-sifat protein. Protein adalah zat yang paling
penting dalam setiap organisme dan juga merupakan bagian dari semua sel
hidup yang merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Protein di dalam tubuh
berfungsi sebagai sumber utama energi selain karbohidrat dan lemak, sebagai
zat pembangun, sebagai zat-zat pengatur. Protein mengatur proses-proses
metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon dan sebagai mekanisme
pertahanan tubuh melawan berbagai mikroba dan zat toksik lain yang datang
dari luar, serta memelihara sel dan jaringan tubuh.1 Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta
fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk
hidup. Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim.2 Bahan
makanan hewani merupakan sumber protein yang baik,dalam jumlah maupun
mutu, seperti telur, susu, daging, unggas, ikan, dan kerang. Sumber protein
nabati adalah kacang Kedelai dan hasilnya, seperti tempe dan tahu, serta
kacang-kacangan lain. Protein susu merupakan kelompok molekul yang sangat
heterogen, terdiri dari lima kategori yaitu kasein, protein whey, protein globula
lemak susu, enzim dan protein minor lainnya.3 Telur banyak dikonsumsi dan
diolah menjadi produk olahan lain karena memiliki kandungan gizi yang cukup
lengkap pada kandungan protein pada telur terdapat pada putih telur dan kuning
telur.4

1
Diana, Fivi Melva. 2010. “Fungsi Dan Metabolisme Protein Dalam Tubuh Manusia.” Jurnal
Kesehatan Masyarakat, Vol. 4, No. 1
2
Rijal Muhama. 2011. Biokimia Dasar. IAIN Ambon
3
Ng-Kwai-Hang KF. 2003. Milk proteins-heterogeneity, fractionation and isolation. In: Roginski
H, Fuquay JW, Fox PF, editors, Encyclopedia of Dairy Sciences. London: Academic Press. pp.
1881- 1894
4
Nia Agustina. 2013. Evaluasi sifat putih telur ayam pasteurisasi ditinjau dari pH, kadar air, sifat
emulsi dan daya kembang Angel Cake. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2): 6 - 13
Selanjutnya adalah lipid. Lipid atau lemak merupakan senyawa organik
yang banyak ditemukan dalam sel jaringan, tidak larut dalam air, larut dalam
zat pelarut non polar seperti (eter, kloroform, dan benzena). Lipid bersifat non
polar atau hidrofolik. Penyusun utama lipid adalah trigliserida, yaitu ester
gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya.5 Lemak
merupakan sumber energi paling tinggi yang menghasilkan 9 kkal untuk tiap
gramnya, yaitu 2,5 kali energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan protein
dalam jumlah yang sama.6 Lemak dan minyak juga merupakan zat yang sangat
penting untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Lemak akan menghasilkan
asam-asam lemak dan kolesterol yang dibutuhkan untuk membentuk membrane
sel pada semua organ. Akan tetapi, konsumsi lemak yang berlebihan akan
menimbulkan kegemukan, meningkatkan resiko terkena penyakit jantung
koroner dan penyakit degeneratif lainnya. Lemak dan minyak terdapat pada
hampir semua jenis bahan pangan dan masing-masing mempunyai jumlah
kandungan yang berbeda-beda. Oleh karena itu analisis kadar lemak suatu
bahan pangan sangat penting dilakukan agar kebutuhan kalori suatu bahan
makanan bisa diperhitungkan dengan baik.7

1.2 Tujuan
1. Untuk menganalisis kandungan protein dan lipid pada bahan makanan yang
diujikan.
2. Untuk memahami indikator-indikator yang digunakan pada uji protein dan lipid.

5
Mamuaja, Christine F.2017. Lipida. Manado: UNSRAT
6
Gifari, A. 2011. Karakteristik Asam Lemak Daging Keong Macan (Babylonia spirata), Kerang
Tahu (Meretrix meretrix), dan Kerang Salju (Pholas dactylus). Skripsi. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
7
Pargiyanti. 2019. “Optimasi Waktu Ekstraksi Lemak Dengan Metode Soxhlet Menggunakan
Perangkat Alat Mikro Soxhlet”. Indonesian Journal Of Laboratory. Vol 1 (2) 2019, 29-35
BAB II KAJIAN PUSTAKA

Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Tubuh manusia


memperoleh tenaga dan energi dari makanan. Makanan dibutuhkan oleh manusia
untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara
lain menyediakan materi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta
memperbaiki jaringan yang rusak, maka dari itu manusia dihimbau untuk
memperhatikan makanan yang mereka konsumsi setiap harinya. Makanan terdiri
atas bermacam-macam zat yang dikenal sebagai nutrien, dan dibedakan menjadi
makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien diperlukan dalam jumlah besar oleh
tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Sedangkan mikronutrien merupakan
zat yang diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit oleh tubuh seperti mineral
dan vitamin.8

Lipid adalah sekelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,


hewan, atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan fungsi sel.
Lipid mempunyai sifat tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
nonpolar seperti eter, kloroform, aseton, dan benzena. Lemak dan minyak
merupakan bagian terbesar dan terpenting kelompok lipid, yaitu sebagai komponen
makanan utama bagi organisme hidup. Lemak atau lipid memiliki peranan penting
bagi tubuh, selain menjadi sumber energi kedua dalam tubuh, lemak juga memiliki
peran seperti sebagai bantalan penahan panas di bawah kulit, komponen struktural
dalam tubuh, dan pembawa bagi absorpsi vitamin larut lemak. Lemak atau lipid
dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan besar, yaitu: lipid sederhana (senyawa
ester asam lemak dan berbagai alkohol), contohnya lemak atau minyak dan lilin
(wax). Lipid kompleks (senyawa ester asam lemak yang mempunyai gugus lain
disamping alkohol dan asam lemak, misalnya karbohidrat atau protein), contohnya
fosfolipid, glikolipid, dan lipoprotein. Derivat lipid (senyawa yang dihasilkan oleh
proses hidrolisis lipid), contohnya asam lemak, gliserol, aldehida lemak, keton,
hidrokarbon, sterol, vitamin larut lemak, dan beberapa hormon. Sedangkan
berdasarkan tingkat kejenuhan lemak dibedakan menjadi dua yaitu, asam lemak

8
Mary E. Barasi, At a Glance ILMU GIZI, (Jakarta: Erlangga, 2007), hlm. 26.
jenuh dan tak jenuh. Asam lemak jenuh tidak mempunyai ikatan rangkap. Asam
lemak jenuh dapat di sintesis sendiri oleh tubuh. Asam lemak jenuh ini dalam suhu
ruangan berbentuk padat. Sebagian besar asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani. Contohnya asam palmitat, asam stearat, dan asam kaprat. Sedangkan asam
lemak tak jenuh merupakan asam lemak yang memiliki satu atau lebih ikatan
rangkap. Asam lemak tak jenuh tidak dapat di sintesis oleh tubuh. Asam lemak tak
jenuh biasanya berwujud cair. Sebagian besar asam lemak tak jenuh berasal dari
lemak nabati. Contoh, asam oleat, asam linoleat dan asam linolenat. Menguji
kandungan lemak dapat dilakukan untuk mengetahui sifat, kelarutan, dan jenis lipid
dalam suatu bahan. Menguji lemak dalam suatu bahan makanan dapat dilakukan
dengan mengoleskan larutan pada kertas. Jika kertas menjadi trasnparan atau
buram, maka bahan yang diuji mengandung lemak. Pengujian lemak dapat juga
menggunakan etanol dan air, dengan cara memasukkan etanol ke dalam air, apabila
dalam larutan tersebut terjadi emulsi putih keruh berarti bahan makanan tersebut
mengandung lemak.

Selanjutnya adalah protein. Protein merupakan salah satu kelompok bahan


makronutrien, tidak seperti bahan makronutrien lain (karbohidrat dan lemak),
protein lebih berperan dalam pembentukan biomolekul dari pada sebagai sumber
energi. Meskipun demikian, bila organisme sedang kekurangan energi, maka
protein ini juga dapat digunakan sebagai sumber energi setelah karbohidrat dan
lemak.9 Protein memiliki berbagai fungsi biologis yang berbeda, yaitu sebagai
katalis enzim, tranport dan penyimpanan, fungsi mekanik, pergerakan, pelindung,
dan proses informasi.10 Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi
menjadi dua golongan utama yaitu protein globuler merupakan protein berbentuk
bulat atau elips dengan rantai polipeptida yang berlipat. Umumnya, protein globuler
larut dalam air, asam, basa, atau etanol, contohnya albumin, globulin, protamin,
semua enzim, dan antibodi. Sedangkan protein fiber, merupakan protein yang
berbentuk serat atau serabut dengan rantai polipeptida memanjang pada satu sumbu.

9
Abdul Rohman dan Sumantri, Analisis Makanan, hlm. 1
10
Yohanis Ngili, Biokimia Dasar, hlm. 37-38.
Protein ini tidak larut dalam air, asam, basa, maupun etanol. Contohnya keratin
pada rambut, kolagen pada tulang rawan, dan fibroin pada sutera. 11 Protein
merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang tersusun dari atom
nitrogen, karbon, hidrogen, dan oksigen yang dapat dianalisis menggunakan
beberapa uji seperti uji biuret. Uji ini baik digunakan untuk uji umum terhadap
protein, karena uji ini dapat mendeteksi kehadiran ikatan peptida. Warna kompleks
ungu menunjukkan adanya protein. Selain itu, uji kandungan protein jua dapat
diidentifikasi dengan melakukan uji ninhidrin dan uji millon.

11
Estien Yazid dan Lisda Nursanti, Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk Mahasiswaa Analisis,
hlm. 67.
BAB III METODE UJI

Pada praktikum kali ini yakni uji kandungan protein dan lipid metode yang
digunakan adalah metode uji kualitatif. Metode ini bertujuan untuk mengetahui dan
membuktikan adanya senyawa – senyawa tertentu berupa protein dan lipid pada
sampel bahan makanan.

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum uji protein dan lipid kami lakukan pada:
Hari : Sabtu, 27 Maret 2021
Tempat : Rumah masing-masing

3.2 Alat dan Bahan


A. UJI KANDUNGAN PROTEIN
• Alat dan Bahan
1. 3 mangkuk kecil susu sapi
2. 3 mangkuk kecil susu kedelai
3. 3 mangkuk kecil larutan gula
4. 3 mangkuk kecil sari jeruk
5. 3 putih telur diletakkan masing2 satu mangkuk kecil
6. Pewarna makanan (merah, kuning dan hijau)
7. Cooton bud
8. Sabun cuci piring
9. Cuka
10. Garam

B. UJI KANDUNGAN LIPID


• Alat dan Bahan
1. Kertas sampul buku coklat (12 lembar kecil @)ukuran 5 x 5)
2. Air minum
3. Minyak goreng
4. Santan
5. Margarin
6. Singkong kering
7. Wortel
8. Pepaya
9. Susu
10. Kemiri
11. Kacang tanah
12. Seledri
13. Sedotan aqua gelas
14. Senter

3.3 Cara kerja :


• Uji Protein
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dan 3 mangkok kecil dari masing-
masing bahan makanan yaitu susu sapi, susu kedelai, larutan gula, sari jeruk,
dan putih telur.
2. Teteskan pewarna makanan warna merah, kuning, dan hijau sebanyak satu
tetes pada masing-masing bahan makanan yaitu susu sapi, susu kedelai,
larutan gula, sari jeruk, dan putih telur.
3. Lalu, masukkan cotton bud yang telah dicelupkan pada sabun cuci piring
pada mangkok pertama dari masing-masing bahan makanan yaitu susu sapi,
susu kedelai, larutan gula, sari jeruk, dan putih telur.
4. Amati dan perhatikan perubahan yang terjadi.
5. Lalu, pada mangkok kedua, teteskan cuka di atas setiap bahan makanan dan
lihat perubahan yang terjadi.
6. Selanjutnya pada mangkok ketiga, taburi garam pada setiap bahan makanan
di dalam mangkok tersebut.
7. Amati dan perhatikan perubahan yang terjadi.
8. Analisislah apa yang terjadi.
• Uji Lipid
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Gunting lembar kertas sampul cokelat sekitar 5× 5 cm
3. Berikan nama pada masing-masing lembar kertas sampul yang telah
digunting secukupnya.
4. Teteskan bahan yang berbentuk cairan di atas kertas tersebut.
5. Lalu oleskan bahan makanan yang berbentuk padat (setelah dihaluskan jika
terlalu keras) ke permukaan kertas tersebut.
6. Diamkan selama 10 menit dan perhatikan perubahan yang terjadi pada
kertas.
7. Lalu, gunakan cahaya senter yang diarahkan ke permukaan kertas yang telah
diberi perlakuan dengan bahan makan untuk mengamati perbedaan yang
terjadi satu sama lain.
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
Uji Protein
Bahan Makanan yang Reaksi Masing-Masing Mangkok Setelah
No telah diberi 3 warna diberikan 3 Perlakuan
berbeda Sabun Cuci Cuka Garam
piring
1. Susu Kedelai Menjauhi Menggumpal Mengendap
pereaksi
2. Susu Sapi Menjauhi Menggumpal Mengendap
pereaksi (lebih
cepat dari susu
kedelai)
3. Sari Jeruk Menjauhi Mengendap Mengendap
pereaksi
dengan lambat
4. Putih Telur Menjauhi Mengendap Mengendap
pereaksi
dengan cepat
5. Larutan Gula Mengendap Mengendap Mengendap
Gambar hasil percobaan uji protein pada susu kedelai dan susu sapi

Susu Kedelai yang Susu Kedelai


diberikan sabun yang ditetesi Susu Kedelai yang
cuci piring Cuka ditaburi garam

Susu Sapi yang diberikan Susu Sapi yang Susu Sapi yang
Sabun cuci piring ditetesi Cuka ditaburi garam

Sari Jeruk
Putih telur

Larutan gula

Uji Lipid

NO Sample Bahan Makanan Setelah Ditetesi/Dioleskan Pada Kertas


Sampul Coklat Dan Disinari Senter
1. Air minum Tidak Transparan
2. Minyak goreng Transparan
3. Margarin Transparan
4. Santan Transparan
5. Singkong kering Tidak Transparan
6. Wortel Tidak Transparan
7. Pepaya Tidak Transparan
8. Susu Transparan
9. Kemiri Transparan
10. Kacang tanah Transparan
11. Seledri Tidak Transparan
Gambar hasil percobaan uji lipid
Pembahasan

• Pembahasan uji protein

Pada pengujian protein kali ini, digunakan 5 bahan yang berbeda yakni susu
sapi, susu kedelai, larutan gula, sari jeruk, dan putih telur. Setiap bahan disiapkan
pada 3 mangkok yang berbeda dan diberikan 3 pewarna makanan yang berbeda
yaitu warna merah, kuning dan hijau. Kemudian pada mangkok 1 dicelupkan
cotton bud yang telah diusapkan pada sabun cuci piring yang bersifat basa.
Selanjutnya mangkok 2 diteteskan cuka yang bersifat asam. Dan pada mangkok
3 ditaburi garam yang bersifat netral. Pada saat menguji susu sapi, hasil yang
didapatkan yaitu pada mangkok pertama dapat diamati pewarna makanan seperti
bergerak menjauhi cotton bud. Mangkok kedua setelah ditetesi cuka pewarna
makanan pada susu tampak menggumpal. Sedangkan pada mangkok ketiga tidak
terjadi perubahan. Pada saat menguji susu kedelai, hasil yang didapatkan yaitu
mangkok pertama dapat diamati pewarna makanan seperti bergerak menjauhi
cotton bud. Mangkok kedua setelah ditetesi cuka pewarna makanan pada susu
tampak menggumpal. Sedangkan pada mangkok ketiga tidak terjadi perubahan.
Hal ini menunjukan susu mengandung protein. Susu merupakan suatu emulsi
lemak dalam air yang mengandung beberapa senyawa terlarut. Agar lemak dan
air dalam susu tidak mudah terpisah, maka protein susu bertindak sebagai
emulsifier (zat pengemulsi). Pada praktikum kali ini, digunakan 3 pewarna
makanan yang berbeda dikarenakan untuk menunjukan dengan jelas pergerakan
atau laju dari pergerakan susu. Pada pengujian susu sapi dengan sabun cuci
piring, pergerakan pewarna lebih cepat dibandingkan dengan susu kedelai. Hal
ini dikarenakan kandungan protein yang berbeda antara kedua bahan tersebut.
Zat penghubung yang menyebabkan pembentukan emulsi disebut emulgator,
contoh zat emulgator, yaitu sabun, deterjen, dan lesitin. Susu murni dalam
bentuk cair merupakan contoh bentuk emulsi alami karena di dalam susu
terdapat emulgator alami, yaitu kasein. Pada saat menguji sari jeruk dan putih
telur, hasil yang didapatkan pada mangkuk pertama saat dicelupkan cotton bud
yang sudah dilumuri sabun cuci piring pada sari jeruk mengalami pergerakan
indikator yang menjauh dari pereaksi secara lambat. Sementara pada putih telur
mengalami pergerakan indikator yang menjauh dari pereaksi secara cepat. Pada
mangkuk kedua sari jeruk dan putih telur terjadi pengendapan saat diteteskan
dengan cuka, begitu juga pada mangkuk ketiga setelah ditaburi dengan garam.
Hal ini menandakan bahwa baik sari jeruk maupun putih telur mengandung
protein dengan kadar yang berbeda. Dimana protein di dalam sari jeruk memiliki
kadar yang lebih sedikit dikarenakan pergerakan indikator yang lambat
sementara pada putih telur memiliki protein dengan kadar yang lebih banyak
karena pergerakan indikator yang cepat.

● Pembahasan uji lipid

Pada pengujian protein kali ini, digunakan 11 bahan yang berbeda yakni air,
minyak, pepaya, wortel, santan, margarin, singkong kering, susu, kemiri, kacang
tanah, serta seledri. Bahan-bahan tersebut kemudian dioles pada kertas sampul
coklat dan disinari dengan senter. Kemudian dapat dilihat hasilnya pada kertas
sampul coklat. Pada saat menguji air pada kertas sampul tidak menjadi
transparan. Hal ini menunjukan tidak ada kandungan lipid. Pada saat menguji
minyak goreng pada kertas sampul menjadi transparan saat disinari dengan
senter. Pada saat menguji santan kertas sampul menjadi cenderung ke transparan,
menunjukkan adanya kandungan lipid walau sedikit. Kemudian pada saat
menguji wortel, kertas tidak menjadi transparan jadi dapat disimpulkan tidak ada
kandungan lipid. Selanjutnya pada saat menguji bahan makanan pepaya, kertas
tidak tampak tidak transparan sehingga hal ini menunjukan bahwa pepaya tidak
mengandung lipid atau lemak. Pada saat pengujian margarin, kertas tampak
sedikit tembus cahaya, sehingga menunjukan adanya kandungan lipid.
Kemudian pada pengujian bahan singkong kering, dapat dilihat bahwa singkong
tidak mengandung lemak, pada pengujian seledri, kemiri dan kacang tanah dapat
dilihat bahwa bahan makanan tersebut mengandung lemak karena kertas tampak
transparan dan permukaan sedikit kasar. Selanjutnya pada pengujian susu, kertas
tampak sedikit transparan, walau tidak jelas pada kamera. Hal ini menunjukan
bahwa susu mengandung lipid walau sedikit.
BAB V PENUTUP

Kesimpulan

Pada praktikum uji protein kali ini digunakan 5 bahan yang berbeda dan
pada pengujian lipid digunakan 11 bahan yang berbeda. Hasil yang didapatkan
yaitu susu sapi, susu kedelai, sari jeruk, dan putih telur mengandung protein.
Sedangkan gula tidak mengandung protein. Bahan-bahan makanan yang diujikan
menunjukan reaksi yang berbeda-beda terhadap perlakuan yang sama yaitu dengan
cara diberi sabun cuci piring, cuka, dan garam). Hal ini menunjukan perbedaan
tingkat protein pada masing-masing bahan makanan. Sedangkan pada praktikum
uji lipid terbukti bahan makanan yang mengandung lipid atau lemak yakni, minyak,
santan, margarin,susu, kemiri dan kacang tanah.

Adapun indikator yang digunakan pada uji protein yakni 3 jenis pewarna
makanan yang berbeda yaitu warna merah, kuning dan hijau. Sedangkan indikator
yang digunakan pada uji lipid yakni kertas sampul coklat.

Saran

Lakukanlah praktikum sesuai dengan panduan cara kerja. Semoga


bermanfaat dan selamat mencoba.
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Nia. 2013. “Evaluasi sifat putih telur ayam pasteurisasi ditinjau dari pH,
kadar air, sifat emulsi dan daya kembang Angel Cake”. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan 23 (2): 6 - 13

Barasi, Mary E. 2007. At a Glance ILMU GIZI. (Jakarta: Erlangga). hlm. 26

Diana, Fivi Melva. 2010. “Fungsi Dan Metabolisme Protein Dalam Tubuh
Manusia”. Jurnal Kesehatan Masyarakat. September 2009 -Maret 2010, Vol. 4,
No. 1

Gifari, A. 2011. “Karakteristik Asam Lemak Daging Keong Macan (Babylonia


spirata), Kerang Tahu (Meretrix meretrix), dan Kerang Salju (Pholas dactylus)”.
Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Hermanto, S., Muawanah, A., & Wardhani, P. (2010). “Analisis tingkat kerusakan
lemak nabati dan lemak hewani akibat proses pemanasan”. Jurnal Kimia Valensi,
1(6), 262–268.

Mamuaja, Christine F.2017. Lipida. Manado: UNSRAT Press. ISBN : 978-979-


3660- 81-3

Ngili, Yohanis. 2010. Biokimia Dasar. (Bandung: Rekayasa Sains). hlm. 37-38

Ng-Kwai-Hang KF. 2003. “Milk proteins-heterogeneity, fractionation and


isolation”. In: Roginski H, Fuquay JW, Fox PF, editors, Encyclopedia of Dairy
Sciences. London: Academic Press. pp. 1881- 1894
Pargiyanti. 2019. “Optimasi Waktu Ekstraksi Lemak Dengan Metode Soxhlet
Menggunakan Perangkat Alat Mikro Soxhlet”. Indonesian Journal Of Laboratory.
Vol 1 (2) 2019, 29-35

Rijal Muhama. 2011. “Biokimia Dasar”. IAIN Ambon

Rohman, Abdul dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. (Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press). hlm. 1

Yazid, Estien dan Lisda Nursanti. 2006 Penuntun Praktikum BIOKIMIA untuk
Mahasiswaa Analisis. (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET). hlm. 67.

Anda mungkin juga menyukai