M. Sapta Muharram
05041382227083
1 Universitas Sriwijaya
2
1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar dapat mengetahui banyaknya kandungan pati
dalam jagung, mengetahui kelarutan lemak pada pelarut tertentu, mengetahui cara
kerja enzim protease dalam menghidrolisis protein, dan mengetahui penampakan
asam nukleat dari bagian tanaman.
1.3. Manfaat
Manfaat yang didapat dalam praktikum ini yaitu dapat mengetahui
banyaknya kandungan pati dalam jagung, mengetahui kelarutan lemak pada
pelarut tertentu, mengetahui cara kerja enzim protease dalam menghidrolisis
protein, dan mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian tanaman.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3 Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Pada artikel ini disajikan beberapa data stabilitas yang dilakukan oleh beberapa
peneliti untuk mengetahui stabilitas enzim bromelin yang diperoleh dari bagian
nanas yang berbeda. Stabilitas dari enzim yang diperoleh dari nanas dengan
varietas berbeda menunjukkan hasil yang berbeda.
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI
6 Universitas Sriwijaya
7
Universitas Sriwijaya
8
3. Bonggol nanas
3.4.2. Prosedur
1. Hancurkan kulit dan bonggol buah nenas sampai lembut dengan blender.
Kulit sebelum diblender, mata kulit dibuang terlebih dahulu. Pada proses
ini digunakan aquades sebanyak 100 mL (penambahan air pada proses
ini, harus diusahakan seminimal mungkin, karena bila terlalu banyak
akan mempengaruhi jumlah enzim yang diperoleh).
2. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat
(Filtrat ini lah yang digunakan untuk proses isolasi enzim, sedangkan
ampasnya dibuang).
3. Diamkan filtrat selama 15 menit (Tujuan didiamkan ini yaitu untuk
mengendapkan seratserat nenas yang masih ikut tersaring pada proses
penyaringan).
4. Kemudian untuk pengujian, sebanyak 3 buah beaker glass diisi dengan
potongan daging. Beaker glass pertama berperan sebagai kontrol.
Beaker glass kedua dan ketiga diisi dengan filtrat nenas. Beaker glass
kedua disimpan ke dalam lemari pendingin dan beaker glass ketiga
disimpan pada suhu kamar.
5. Amati perubahan yang terjadi setelah satu dan dua jam.
Universitas Sriwijaya
9
Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
30 g 0,4826g 1.6%
4.1.2. Pembahasan
Komponen utama jagung adalah pati, yaitu sekitar 70 % dari bobot biji.
Komponen karbohidrat lain adalah gula sederhana, yaitu glukosa, sukrosa, dan
fruktosa, 1-3 % dari bobot biji. Pati itu sendiri terdiri dari atas 2 polimer glukosa
yaitu amilosa dan amilopektin. Komposisi amilosa dan amilopektin di dalam biji
jagung terkendali secara genetika. Secara umum, jagung mengandung 20-35%
amilosa dan 70-75% amilopektin. Kandungan amilopektin pada jagung
berpengaruh terhadap sifat sensoris jagung, terutama tekstur dan rasa. Semakin
tinggi kandungan amilopektin, tekstur dan rasa jagung semakin lunak.
Sifat pati jagung seperti halnya pati lainnya dimana dalam bentuk
alaminya memiliki kestabilan tekstur yang baik dalam sistem pangan, tetapi
memiliki ketahanan yang rendah terhadap proses pengadukan dan proses yang
melibatkan panas. Selain itu memiliki keterbatasan untuk mengalami retrogradasi
dan tidak dapat membentuk gel yang kaku kecuali pada konsentrasi yang tinggi.
10 Universitas Sriwijaya
11
4.2.2. Pembahasan
Lemak merupakan senyawa hidrokarbon pada umumnya tidak dapat
melarut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut organik.Lemak larut dalam
pelarut non polar.Pelarut non polar memiliki konstanta dielektrik yang tinggi.
Heksana termasuk pelarut non polar memiliki konstanta dielektrik.
Pada umumnya, lemak/minyak sangat sukar larut dalam air, tetapi sedikit
larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter,
kloroform, aseton, benzene, atau pelarut nonpolar lainnya. Campuran minyak dan
air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua
cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, lemak/minyak dalam soda
(Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas
dalam dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Oleh karena
sabun memiliki daya aktif permukaan membuat minyak menjadi tersebar
seluruhnya.
4.3.2. Pembahasan
Bromelin merupakan enzim proteolitik yang terdapat pada tanaman
nanas (Ananas comosus L). Bromelin termasuk kedalam kelompok enzim
protease sulfhidril yang mampu menguraikan struktur molekul protein menjadi
asam-asam amino. Enzim bromelin digunakan di berbgai macam industri dan
memiliki banyak kegunaan. Enzim bromelin termasuk dalam golongan enzim
protease ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana seperti peptida rantai pendek dan asam amino.
Enzim bromelin mudah diendapkan dengan mengurangi air bebas dalam filtrat
buahnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim adalah suhu.
Suhu yang tinggi dapat mempercepat pemecahan dan menurunkan aktivitas
Universitas Sriwijaya
12
enzim. Namun, semakin tinggi suhu (dalam batas optimum) semakin aktif pula
enzim tersebut. Pada suhu yang melebihi susu optimum ini keadaan sisi aktif
enzim tidak dapat lagi bekerja terhadap substrat. Setelah suhu dinaikkan di atas
suhu optimum energi sistem menjadi sangat tinggi. Sehingga ikatan peptida dan
ikatan disulfida terganggu, akibatnya enzim menjadi tidak aktif.
4.4.2. Pembahasan
1. Massa jenis endapan semangka lebih ringan daripada larutan dibuktikan
dengan endapan semangka berada diatas.
2. Massa jenis endapan brokoli lebih berat daripada larutan dibuktikan
dengan endapan brokoli berada dibawah.
3. Massa jenis endapan nanas lebih berat daripada larutan dibuktikan
dengan endapan nanas berada dibawah.
Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang tersusun atas
rantai nukleotida yang mengandung informasi genetic. Sel tumbuhan terbungkus
dalam membran sitoplasma yang dikelilingi sel yang kuat. Untuk mengeluarkan
DNA dari dalam sel terlebih dahulu harus meng-hancurkan membran dan dinding
sel tersebut. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah dengan
menggunakan bahan kimia. Selain itu, seperti yang sering dilakukan pada
tanaman, dapat pula dilakukan dengan cara fisik yaitu menghancurkan sel
menggunakan mortar dan pestle pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair.
Tepung sel yang diperoleh melalui cara fisik ini kemudian dilarutkan dengan
beberapa bahan kimia, kemudian dipisahkan supernatan yang mengandung DNA,
RNA dan protein dari debris sel.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan terdiri
atas amilosa dan amilopektin.
2. Lemak merupakan senyawa hidrokarbon pada umumnya tidak dapat
melarut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut organic.
3. Bromelin termasuk kedalam kelompok enzim protease sulfhidril yang
mampu menguraikan struktur molekul protein menjadi asam-asam
amino.
4. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim adalah
suhu. Suhu yang tinggi dapat mempercepat pemecahan dan
menurunkan aktivitas enzim.
5. Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang tersusun atas
rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik.
5.2. Saran
Berdasarkan praktikum sebaiknya perhatikan kebersihan, kelengkapan alat
dan bahan serta ketelitian dalam mencampurkan bahan karena hal itu dapat
mempengaruhi hasil percobaan yang dilakukan. Pembuatan laporan praktikum
yang telah dilakukan,mahasiswa sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana
prosedur percobaan praktikum dan melakukan praktikum dengan teliti sesuai
dengan prosedur yang ada.
13 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
14 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
15 Universitas Sriwijaya
16
Universitas Sriwijaya