Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA NUTRISI TERNAK


UJI KANDUNGAN PATI, KELARUTAN, ENZIM,
DAN UJI ASAM NUKLEAT

M. Sapta Muharram
05041382227083

PROGRAM STUDI PETERNAKAN


JURUSAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Biokimia adalah bidang ilmu yang mempelajari pengetahuan tentang
struktur, fungsi dan interaksi biomolekul yang menyusun sel, mekanisme reaksi
katalisis enzim, seperti protein, karbohidrat, lipid, enzim papain, asam nukleat dan
biomolekul lainnya. Protein adalah molekul yang dapat ditemukan di setiap sel-sel
tubuh yang berfungsi untuk menjaga fungsi, bentuk, serta cara kerja jaringan
tubuh. Protein terbuat dari ratusan hingga ribuan senyawa kecil yang disebut asam
amino.
Karbohidrat adalah polihidroksila dehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat
mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak
gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung
nitrogen, fosforus, atau sulfur. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya
glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat
pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa.
Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua
monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).
Lipid adalah kelompok molekul alami yang meliputi lemak, lilin, sterol,
vitamin yang larut dalam lemak (seperti vitamin A, D, E, dan K), monogliserida,
digliserida, trigliserida, fosfolipid, dan lain-lain. Fungsi biologis utama lipid
termasuk menyimpan energi, pensinyalan, dan bertindak sebagai komponen
pembangun membran sel. Lipid memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan
makanan serta dalam nanoteknologi. Lipid dapat didefinisikan secara luas sebagai
molekul kecil hidrofobik atau amfifilik; sifat amfifilik beberapa lipid

1 Universitas Sriwijaya
2

memungkinkan mereka untuk membentuk struktur seperti vesikel, liposom


multilamelar/unilamelar, atau membran dalam lingkungan akuatik.
Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat reaksi. Semua reaksi
dalam sistem biokimia mahkhluk hidup merupakan reaksi enzimatis. Semua
enzim merupakan protein, tetapi tidak semua protein merupakan enzim.
Penamaan enzim biasanya berdasarkan subtrat yang dihidrolisis atau yang
dibentuknya.
Asam nukleat merupakan molekul raksasa yang memiliki fungsi khusus
yaitu,menyimpan informasi genetik dan menurunkannya kepada keturunanya.
Susunan asam nukleat yang menentukan apakah mahluk itu menjadi hewan,
tumbuhan,maupun manusia. Begitu pula susunan dalam sel,apakah sel itu menjadi
sel otot maupun sel darah. Asam nukleat yang paling umum
adalah asam deoksiribo nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA). Asam
nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta pada virus. Asam nukleat dinamai
demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam
nukleat adalah biopolimer, dan monomer penyusunnya yaitu nukleotida. Setiap
nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik
(purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat.

1.2. Tujuan
Praktikum ini bertujuan agar dapat mengetahui banyaknya kandungan pati
dalam jagung, mengetahui kelarutan lemak pada pelarut tertentu, mengetahui cara
kerja enzim protease dalam menghidrolisis protein, dan mengetahui penampakan
asam nukleat dari bagian tanaman.

1.3. Manfaat
Manfaat yang didapat dalam praktikum ini yaitu dapat mengetahui
banyaknya kandungan pati dalam jagung, mengetahui kelarutan lemak pada
pelarut tertentu, mengetahui cara kerja enzim protease dalam menghidrolisis
protein, dan mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian tanaman.

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uji Kandungan Pati


Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan terdiri atas
amilosa dan amilopektin.Pati dapat diperoleh dari biji-bijian, umbi-umbian,
sayuran, mau- pun buah-buahan. Sumber alami pati antara lain adalah jagung,
labu, kentang, ubi jalar, pisang, barley, gandul, beras, sagu, amaranth, ubi kayu,
ganyong, dan sorgum.
Pati, disebut juga pati, adalah karbohidrat umum dalam makanan manusia
sebagai makanan pokok untuk kebutuhan energi utama tubuh. Pati dipecah di
dalam tubuh manusia dan secara bertahap memberikan sumber energi sebagai
sumber bahan bakar di dalam tubuh.Glukosa beredar ke seluruh tubuh dalam
aliran darah dan kemudian sel mengeluarkannya dan menggunakannya sebagai
bahan bakar. Glukosa memelihara semua fungsi tubuh manusia, termasuk otak
dan sistem saraf manusia. Sumber makanan yang mengandung pati tinggi seperti
kentang, jagung, nasi, ubi jalar, singkong, gandum, pisang, kacang polong,
kacang-kacangan, dan lain-lain. Banyak produk tepung yang dihasilkan dari
tanaman umbi-umbian seperti tapioka dan tepung yang dibuat dari tepung
singkong. Sumber makanan juga dapat diuji kandungan pati dan glukosa dengan
cara yang sederhana.Manfaat tepung tepoka dapat meningkatkan sel darah burung
merak, memperkuat kepadatan tulang dan otot, menjaga kesehatan sistem
pencernaan, serta menghilangkan lemak trans dan natrium.

2.2. Uji Kelarutan


Kelarutan atau solubilitas adalah kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat
terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut (solvent).Kelarutan dinyatakan
dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut
pada kesetimbangan. Larutan hasil disebut larutan jenuh. Zat-zat tertentu dapat
larut dengan perbandingan apapun terhadap suatu pelarut. Contohnya
adalah etanol di dalam air.
Lemak merupakan komponen pangan yang memiliki nilai kalori yang
tinggi. Jika tubuh sedang kekurangan karbohidrat sebagai energi, maka lemak

3 Universitas Sriwijaya
4

akan dihidrolisis menjadi komponen pembentuk energi. Namun, jika sumber


energy tubuh sebagian besar berasal dari lemak maka potensi terbentukny badan
keton akan tinggi (Muchtadi, 2010). Lemak bersifat tidak dapat larut dalam air,
dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti kloroform dan
eter.
Lemak merupakan salah satu kandungan gizi yang sangat penting bagi
manusia selain protein,vitamin,karbohidra dann mineral. Energi yang dihasilkan
minyak atau lemak ini ternyata memiliki nilai kalori yang lebih besar daripada
energi yang diperoleh setelah kita mengkonsumsi karbohidrat.Lemak juga
berfungsi sebagai sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A,D,E dan K.
Lemak dan minyak merupakan suatu ester dari glliserol dan asam lemak rantai
Panjang dimana secara fisik keduanya memiliki perbedaan yaitu pada suhu
ruang,lemak akan berwjud padat.

2.3. Uji Enzim Bromelin


Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang
mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Bila
zat ini tidak ada maka proses-proses tersebut akan teljadi lambat atau tidak
berlangsung sama sekali. Hampir semua enzim· merupakan protein. Enzim adalah
biokatalisator, yang artinya dapat mempercepat reaksi- reaksi biologi tanpa
mengalami perubahan struktur kimia. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim,
molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul
tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua
proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cepat.
Bromelin merupakan enzim proteolitik yang terdapat pada tanaman nanas
(Ananas comosus L). Bromelin termasuk kedalam kelompok enzim protease
sulfhidril yang mampu menguraikan struktur molekul protein menjadi asam-asam
amino. Enzim bromelin digunakan di berbgai macam industri dan memiliki
banyak kegunaan. Untuk memperoleh enzim bromelin dapat dilakukan beberapa
metode isolasi, hasil isolasi enzim bromelin dari buah nanas ini
berupa crude. Setelah isolasi, crude dapat disimpan untuk jangka waktu yang
panjang bergantung pada stabilitiasnya. Parameter yang diperhatikan untuk
menguji stabilitas enzim yaitu aktivitasnya pada suhu dan rentang waktu tertentu.

Universitas Sriwijaya
5

Pada artikel ini disajikan beberapa data stabilitas yang dilakukan oleh beberapa
peneliti untuk mengetahui stabilitas enzim bromelin yang diperoleh dari bagian
nanas yang berbeda. Stabilitas dari enzim yang diperoleh dari nanas dengan
varietas berbeda menunjukkan hasil yang berbeda.

2.4. Uji Asam Nukleat


Asam nukleat adalah makromolekul biokimia yang kompleks, berbobot
molekul tinggi, dan tersusun atas rantai nukleotida yang mengandung informasi
genetik. Asam nukleat yang paling umum adalah asam deoksiribonukleat (DNA)
dan asam ribonukleat (RNA). Asam nukleat ditemukan pada semua sel hidup serta
pada virus. Nama asam nukleat diberikan karena awalnya ditemukan di dalam inti
(nukleus) sel eukariota. Meskipun belakangan diketahui bahwa asam nukleat juga
ditemukan di mitokondria dan kloroplas, serta di sitoplasma sel prokariota.
Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya
adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen,
yaitu basa nitrogen heterosiklik (berupa purin atau pirimidin), gula pentosa, dan
gugus fosfat. Jenis asam nukleat (DNA dan RNA) dibedakan oleh jenis gula dan
basa nitrogen yang mereka miliki. Adenina, sitosina, dan guanina dapat
ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timina dapat ditemukan hanya
pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.
Asam nukleat adalah biomolekul yang penting. Molekul ini ditemukan
berlimpah di semua makhluk hidup mereka berfungsi untuk membuat,dan
menyimpan informasi genetik di setiap sel hidup dari setiap bentuk kehidupan di
Bumi. Selain itu, mereka juga mengirimkan dan mengekspresikan informasi
tersebut, baik dalam operasi internal sel hingga meneruskannya ke generasi
selanjutnya. Informasi disandi dan disampaikan melalui urutan asam nukleat.
Urutan spesifik dalam pasangan basa DNA yang membawa informasi genetik ini
disebut gen.

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu tanggal 03 Mei 2023 dan
bertempat di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak,Universitas Sriwijaya.

3.2. Uji Kandungan Pati


3.2.1. Alat dan Bahan
Alat :
1. Blender
2. Gelas kimia
3. Kertas penyaring
4. Kain penyaring
Bahan :
1. Etanol 95%
2. Kentang/Jagung
3. Air
3.2.2. Prosedur
1. Kentang/jagung dikupas, dicuci dan dipotong-potong.
2. Kemudian ditimbang sebanyak 30 g.
3. Masukkan ke dalam blender dan tambahkan 20 mL air, diaduk selama
30 detik.
4. Campuran disaring menggunakan kain saring dan kemudian filtrat
ditampung dalam gelas kimia 100 mL.
5. Selanjutnya ditambahkan 10 mL air, diaduk, dan campuran dibiarkan
mengendap, kemudian didekantasi.
6. Tahap akhir pati disuspensikan dengan 10 mL etanol 95% dan disaring
menggunakan kertas saring.
7. Pati dikeringkan pada suhu kamar dan baru kemudian ditimbang

6 Universitas Sriwijaya
7

3.3. Uji Kelarutan


3.3.1. Alat dan Bahan
Alat :
1. Pipet tetes
2. Tabung reaksi
3. kertas saring
Bahan :
1. Air
2. Ethanol
3. Heksana
4. Minyak
3.3.2. Prosedur
1. Sedikan 3 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 ml Air,
Etanol, dan Heksana
2. Minyak diteteskan kedalam masing-masing tabung tersebut, catat pada
pelarut mana yang paling sempurna.
3. Perhatikan kelarutan lemak tersebut dan catat pada pelarut mana yang
paling sempurna
4. Teteskan setetes larutan pada kertas saring, perhatikan ada tidaknya
noda setelah menguap.
5. Keberadaan lemak ditandai dengan adanya noda.

3.4. Uji Enzim Bromelin


3.4.1. Alat dan Bahan
Alat :
1. Beaker glass
2. Gelas ukur
3. Pisau
4. Blender
Bahan :
1. Daging
2. Kulit

Universitas Sriwijaya
8

3. Bonggol nanas
3.4.2. Prosedur
1. Hancurkan kulit dan bonggol buah nenas sampai lembut dengan blender.
Kulit sebelum diblender, mata kulit dibuang terlebih dahulu. Pada proses
ini digunakan aquades sebanyak 100 mL (penambahan air pada proses
ini, harus diusahakan seminimal mungkin, karena bila terlalu banyak
akan mempengaruhi jumlah enzim yang diperoleh).
2. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat
(Filtrat ini lah yang digunakan untuk proses isolasi enzim, sedangkan
ampasnya dibuang).
3. Diamkan filtrat selama 15 menit (Tujuan didiamkan ini yaitu untuk
mengendapkan seratserat nenas yang masih ikut tersaring pada proses
penyaringan).
4. Kemudian untuk pengujian, sebanyak 3 buah beaker glass diisi dengan
potongan daging. Beaker glass pertama berperan sebagai kontrol.
Beaker glass kedua dan ketiga diisi dengan filtrat nenas. Beaker glass
kedua disimpan ke dalam lemari pendingin dan beaker glass ketiga
disimpan pada suhu kamar.
5. Amati perubahan yang terjadi setelah satu dan dua jam.

3.5. Uji Asam Nukleat


3.5.1. Alat dan Bahan
Alat :
1. Beaker glass ukuran 200 ml dan 500 ml
2. Sendok teh
3. Mortar dan pestle
4. Saringan teh
5. Chop stick (pengaduk/sumpit)
Bahan :
1. Brokoli
2. Nanas
3. Semangka

Universitas Sriwijaya
9

4. Detergent bubuk sebanyak 0,7-0,8 sendok teh


5. Garam meja sebanyak 2,5 sendok teh
6. Ethanol 70%
3.5.2 Prosedur
1. Masukan dan campurkan garam meja dan detergen bubuk ke dalam
beaker glass yang berisi 200 ml air,aduk hingga larut merata.
2. Tumbuk dua kuntum brokoli/sayuran menggunakan portar dan pestle.
3. Tuangkan 100 ml larutan detergen-garam meja ke sayuran tersebut dan
tunggu 10-15 menit.
4. Saring menggunakan saringan teh ke dalam beaker glass ukuran 500
ml.
5. Tambahkan ethanol 70% dua kali lipat volume cairan hasil penyaringan
menggunakan chop stick/pengaduk secara perlahan-lahan.
6. Tunggu beberapa saan dan perhatikan dua lapisanm yang terbentuk
dalam beaker glass.
7. Ambil lapisan yang melayang menggunakan pengaduk.

Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Uji Kandungan Pati


4.1.1. Hasil
Berat Sampel Jagung Berat Pati Persentase

30 g 0,4826g 1.6%

4.1.2. Pembahasan
Komponen utama jagung adalah pati, yaitu sekitar 70 % dari bobot biji.
Komponen karbohidrat lain adalah gula sederhana, yaitu glukosa, sukrosa, dan
fruktosa, 1-3 % dari bobot biji. Pati itu sendiri terdiri dari atas 2 polimer glukosa
yaitu amilosa dan amilopektin. Komposisi amilosa dan amilopektin di dalam biji
jagung terkendali secara genetika. Secara umum, jagung mengandung 20-35%
amilosa dan 70-75% amilopektin. Kandungan amilopektin pada jagung
berpengaruh terhadap sifat sensoris jagung, terutama tekstur dan rasa. Semakin
tinggi kandungan amilopektin, tekstur dan rasa jagung semakin lunak.
Sifat pati jagung seperti halnya pati lainnya dimana dalam bentuk
alaminya memiliki kestabilan tekstur yang baik dalam sistem pangan, tetapi
memiliki ketahanan yang rendah terhadap proses pengadukan dan proses yang
melibatkan panas. Selain itu memiliki keterbatasan untuk mengalami retrogradasi
dan tidak dapat membentuk gel yang kaku kecuali pada konsentrasi yang tinggi.

4.2. Uji Kelarutan


4.2.1. Hasil
Pelarut Kelarutan Noda
Air Tidak larut Tidak ada
Etanol Tidak larut Tidak ada
Heksana Larut Ada noda

10 Universitas Sriwijaya
11

4.2.2. Pembahasan
Lemak merupakan senyawa hidrokarbon pada umumnya tidak dapat
melarut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut organik.Lemak larut dalam
pelarut non polar.Pelarut non polar memiliki konstanta dielektrik yang tinggi.
Heksana termasuk pelarut non polar memiliki konstanta dielektrik.
Pada umumnya, lemak/minyak sangat sukar larut dalam air, tetapi sedikit
larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam pelarut organik seperti eter,
kloroform, aseton, benzene, atau pelarut nonpolar lainnya. Campuran minyak dan
air akan membentuk emulsi yang tidak stabil karena bila dibiarkan, maka kedua
cairan akan memisah menjadi dua lapisan. Sebaliknya, lemak/minyak dalam soda
(Na2CO3) akan membentuk emulsi yang stabil karena asam lemak yang bebas
dalam dalam larutan lemak bereaksi dengan soda membentuk sabun. Oleh karena
sabun memiliki daya aktif permukaan membuat minyak menjadi tersebar
seluruhnya.

4.3. Uji Enzim Bromelin


4.3.1. Hasil
Perlakuan Hasil Pengamatan
Kontrol Tidak Berubah
Filtrat Suhu Dingin Lebih Lembut dari pada suhu ruang
Filtrat Suhu Ruang Lebih lembut dari pada kontrol

4.3.2. Pembahasan
Bromelin merupakan enzim proteolitik yang terdapat pada tanaman
nanas (Ananas comosus L). Bromelin termasuk kedalam kelompok enzim
protease sulfhidril yang mampu menguraikan struktur molekul protein menjadi
asam-asam amino. Enzim bromelin digunakan di berbgai macam industri dan
memiliki banyak kegunaan. Enzim bromelin termasuk dalam golongan enzim
protease ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana seperti peptida rantai pendek dan asam amino.
Enzim bromelin mudah diendapkan dengan mengurangi air bebas dalam filtrat
buahnya. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim adalah suhu.
Suhu yang tinggi dapat mempercepat pemecahan dan menurunkan aktivitas

Universitas Sriwijaya
12

enzim. Namun, semakin tinggi suhu (dalam batas optimum) semakin aktif pula
enzim tersebut. Pada suhu yang melebihi susu optimum ini keadaan sisi aktif
enzim tidak dapat lagi bekerja terhadap substrat. Setelah suhu dinaikkan di atas
suhu optimum energi sistem menjadi sangat tinggi. Sehingga ikatan peptida dan
ikatan disulfida terganggu, akibatnya enzim menjadi tidak aktif.

4.4. Uji Asam Nukleat


4.4.1. Hasil
Bahan Hasil Pengamatan
Brokoli Ada
Semangka Ada
Nanas Ada

4.4.2. Pembahasan
1. Massa jenis endapan semangka lebih ringan daripada larutan dibuktikan
dengan endapan semangka berada diatas.
2. Massa jenis endapan brokoli lebih berat daripada larutan dibuktikan
dengan endapan brokoli berada dibawah.
3. Massa jenis endapan nanas lebih berat daripada larutan dibuktikan
dengan endapan nanas berada dibawah.
Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang tersusun atas
rantai nukleotida yang mengandung informasi genetic. Sel tumbuhan terbungkus
dalam membran sitoplasma yang dikelilingi sel yang kuat. Untuk mengeluarkan
DNA dari dalam sel terlebih dahulu harus meng-hancurkan membran dan dinding
sel tersebut. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah dengan
menggunakan bahan kimia. Selain itu, seperti yang sering dilakukan pada
tanaman, dapat pula dilakukan dengan cara fisik yaitu menghancurkan sel
menggunakan mortar dan pestle pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair.
Tepung sel yang diperoleh melalui cara fisik ini kemudian dilarutkan dengan
beberapa bahan kimia, kemudian dipisahkan supernatan yang mengandung DNA,
RNA dan protein dari debris sel.

Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
1. Pati adalah karbohidrat yang merupakan polimer glukosa, dan terdiri
atas amilosa dan amilopektin.
2. Lemak merupakan senyawa hidrokarbon pada umumnya tidak dapat
melarut dalam air akan tetapi larut dalam pelarut organic.
3. Bromelin termasuk kedalam kelompok enzim protease sulfhidril yang
mampu menguraikan struktur molekul protein menjadi asam-asam
amino.
4. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas enzim adalah
suhu. Suhu yang tinggi dapat mempercepat pemecahan dan
menurunkan aktivitas enzim.
5. Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang tersusun atas
rantai nukleotida yang mengandung informasi genetik.

5.2. Saran
Berdasarkan praktikum sebaiknya perhatikan kebersihan, kelengkapan alat
dan bahan serta ketelitian dalam mencampurkan bahan karena hal itu dapat
mempengaruhi hasil percobaan yang dilakukan. Pembuatan laporan praktikum
yang telah dilakukan,mahasiswa sebaiknya mengetahui terlebih dahulu bagaimana
prosedur percobaan praktikum dan melakukan praktikum dengan teliti sesuai
dengan prosedur yang ada.

13 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Auliah, A. (2012). Formulasi Kombinasi Tepung Sagu Dan Jagung Pada


Pembuatan Mie. Jurnal Chemica, 13(2), 33-38.
Fitri, A. S., & Fitriana, Y. A. N. (2020). Analisis Senyawa Kimia Pada
Karbohidrat. Sainteks, 17(1), 45-52.
Hidayanto, A. P. (2017). Biokimia. Modul Praktikum.
Kumaunang, M., & Kamu, V. (2011). Aktivitas Enzim Bromelin Dari Ekstrak
Kulit Nenas (Anenas Comosus). Jurnal Ilmiah Sains, 11(2), 198-201.
Mamuaja, Christine F. 2017. Lipida. Manado: Unsrat Press.
Nathania, D. S., & Bratadiredja, M. A. (2018). Review Artikel: Isolasi Dan Uji
Stabilitas Enzim Bromelin Dari Nanas (Ananas Comosus L.). Farmaka,
16(1).
Ni'am.S. 2015. (Online). Laporan Lengkap Praktikum Biokimia.
Academia.Edu/19893553/Laporan_Lengkap_Praktikum_Biokimia.
(Diakses Pada 9 Mei 2023).
Poedjiadi, A. T. 2015. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Ui-Press.
Roberts.R.J.2023.(Online).AsamNukleat. Https://Translate.Google.Com/Translate
?U=Https://Www.Britannica.Com/Science/Nucleicacid&Hl=Id&Sl=En&T
l=Id&Client=Srp&Prev=Search. ( Diakses Pada 9 Mei 2023).
Sugiyanto, S., Yuswanto, Y., & Martein, R. (2017). Uji Kelarutan Untuk Seleksi
Fase Minyak, Surfaktan Dan Kosurfaktan Dalam Preparasi Self-Nano
Emulsifying Drug Delivery System (Snedds) Furosemid. Jurnal Ilmu
Farmasi Dan Farmasi Klinik, 99-104.
Whyranti. R. 2013. (Online). Karbohidrat. Https://Www.Academia.Edu/
Resource/Work/6162133. ( Diakses Pada 9 Mei 2023)
Wahyudi.D. 2017. Biokimia. Mataram : Leppim Mataram.

14 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil akhir penimbangan Gambar 2. Proses Filtrat Uji Isolasi


Uji isolasi Karbohidrat. Karbohidrat.

Gambar 3. Hasil Percobaan Sampel Gambar 4.Hasil Percobaan Sampel


Air pada uji Kelarutan. Heksana pada Uji Kelarutan.

15 Universitas Sriwijaya
16

Gambar 5. Hasil Percobaan Sampel Gambar 6. Hasil Percobaan Enzim


Alkohol Pada Uji Kelarutan. Bromelin.

Gambar 7. Hasil Percobaan Bahan Gambar 8. Hasil Percobaan Bahan


Brokoli Pada Uji Asam Nukleat Semangka Pada Uji Asam Nukleat

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai