Disusun
Gene Keeley Azaria Kalalo
(05041282227038)
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
1.2. Tujuan
1. Uji karbohidrat untuk mengetahui banyaknya kandungan pati dalam
jagung.
2. Uji lemak untuk mengetahui kelarutan pada pelarut tertentu.
3. Enzim bromelin untuk mengetahui cara kerja enzim protase dalam
menghidrolisis protein.
4. Enzim papain untuk mengetahui cara kerja enzim protease dalam
menghidrolisis protein.
5. Enzim polifenol oksidase untuk mengetahui proses browning secara
enzimatis dan mengetahui proses pencegahannya.
6. Asam nukleat untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian
tanaman.
1.3. Manfaat
Praktikum ini bisa dapat pengetahuan mengenai kandungan apa saja yang terdapat
pada pati, lemak, enzim dan asam nukleat.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3 Universitas Sriwijaya
4
depolarisasi sepanjang syaraf bermielin (Siregar dan Makmur 2020). Lemak merupakan suatu
molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen, karbon. dan terkadang terdapat nitrogen, serta
fosforus. Molekul lemak terdiri atas empat bagian, antara lain satu molekul gliserol serta tiga
molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai hidrokarbon dan juga gugus karboksil.
Molekul gilserol mempunyai tiga gugus hidroksil serta pada tiap gugus hidroksil tersebut
dapat berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. Lemak dapat bersumber dari
tumbuhan (lemak nabati) dan berasal dari hewan (lemak hewani) (Santika 2016).
2.3. Uji Enzim
Enzim lipase adalah enzim yang bekerja untuk menghidrolisis lemak dan minyak.
Berdasarkan fungsi fisiologisnya enzim lipase mempunyai peranan penting menghidrolisis
lemak dan minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang dibutuhkan dalam proses
metabolisme. Enzim lipase ini dapat memecah ikatan ester pada lemak sehingga menjadi
asam lemak dan gliserol (Poedjiadi dan Supriyanti, 2007). Menurut Mingrui Yu dkk., (2007)
lipase merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi dalam hidrolisis
triasilgliserol (trigliserida) untuk menghasilkan asam lemak rantai panjang dan gliserol.
2.4. Uji Asam Nukleat
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nucleoprotein, yaitu
gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari
jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu
menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah
menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali
secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein
(Wibowo, 2013). Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan
enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam
triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran
dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu
sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam
sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan anilina
asetat atau warna kuning dengan pbromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina
dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna
untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.
Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI
5 Universitas Sriwijaya
6
Lemak dan lipida-lipida yang lain tidak mempunyai rumus emperis dan struktur yang
sama tetapi terdiri atas beberapa golongan. Lipida merupakan komponen penting dalam
Universitas Sriwijaya
7
membran sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid dan dalam sel hewan adalah
kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang disintesis dalam
tubuh.
3.3.2. Prosedur
1) Sedikan 3 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 ml a. Air b. Ethanol c.
Heksana
2) Minyak diteteskan kedalam masing-masing tabung tersebut, catat pada pelarut
mana yang paling sempurna.
3) Perhatikan kelarutan lemak tersebut dan catat pada pelarut mana yang paling
sempurna
4) Teteskan setetes larutan pada kertas saring, perhatikan ada tidaknya noda setelah
menguap.
5) Keberadaan lemak ditandai dengan adanya noda.
3.4. Uji Enzim
Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat reaksi. Semua reaksi dalam
sistem biokimia mahkhluk hidup merupakan reaksi enzimatis. Semua enzim merupakan
protein, tetapi tidak semua protein merupakan enzim. Penamaan enzim biasanya berdasarkan
subtrat yang dihidrolisis atau yang dibentuknya. Enzim protease misalnya menghidrolisis
substrat protein. Enzim lipase menghidrolisis substrat lipida atau lemak. Dan enzim amylase
misalnya menghidrolisis substrat amilosa atau pati. Aplikasi pemanfaatan enzim dalam
berbagai aspek kehidupan sudah dilakukan sejak lama. Seperti misalnya enzim protase telah
lama digunakan untuk pengempukan daging. Enzim protease dapat berasal dari tanaman
misalnya seperti, enzim papain, fisin dan bromelin. Enzim protease juga bisa berasal dari
mikroorganisme dan hewan. Kebanyakan enzim yang dari alam yang aman yakni yang
berasal bahan pangan, misalnya bromelin terdapat pada tanaman nanas dan papain terdapat
pada tanaman papaya. Enzim papain digunakan untuk pengempukan daging, bahan penjernih
pada industri minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri farmasi dan
alat alat kecantikan (kosmetik) dan lain lain.
Universitas Sriwijaya
8
Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah dan batang
nanas. Enzim Bromelain dipergunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan obat-
obatan. Contoh enzim lainnya yakni enzim polifenol oksidase (PPO/Polyphenol Oxidase).
Enzim PPO adalah enzim oksidoreduktase yang mengandung tembaga (Cu) yang umumnya
dikenal berperan dalam proses melanisasi pada hewan dan pencoklatan pada tanaman. Enzim
PPO tersebar luas di alam, tidak berwarna, dan stabil pada pH netral. Konsentrasi enzim yang
tinggi ditemukan pada jamur, umbi kentang, apel, pisang, alpukat, daun teh, biji kopi, dan
daun tembakau. Selain pada tanaman, enzim PPO juga ditemukan pada bakteri dan mamalia.
Enzim PPO telah banyak dilaporkan oleh beberapa peneliti bahwa di dalam tanaman berperan
terhadap sistem ketahanan, penyembuhan jaringan yang terluka dan perubahan warna.
2. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat (Filtrat ini
lah yang digunakan untuk proses isolasi enzim, sedangkan ampasnya dibuang).
3. Diamkan filtrat selama 15 menit (Tujuan didiamkan ini yaitu untuk mengendapkan
seratserat nenas yang masih ikut tersaring pada proses penyaringan)
4. Kemudian untuk pengujian, sebanyak 3 buah beaker glass diisi dengan potongan
daging. Beaker glass pertama berperan sebagai kontrol. Beaker glass kedua dan ketiga
diisi dengan filtrat nenas. Beaker glass kedua disimpan ke dalam lemari pendingin
dan beaker glass ketiga disimpan pada suhu kamar.
Universitas Sriwijaya
9
Proses isolasi komponen makromolekular dari sel, ada tiga hal yang harus
diperhatikan : 1. Pemecahan dinding sel dan sistem membran harus seefisien mungkin,
sehingga memudahkan untuk ekstraksi komponen yang diinginkan. 2. Pada pemecahan sel
harus dikerjakan pada kondisi tertentu yang dapat menginhibisi atau merusak enzim
pendegradasi. 3. Untuk mendapatkan komponen yang diinginkan harus digunakan prosedur
fraksinasi. Sel tumbuhan terbungkus dalam membran sitoplasma yang dikelilingi sel yang
kuat. Untuk mengeluarkan DNA dari dalam sel terlebih dahulu harus meng-hancurkan
membran dan dinding sel tersebut. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah
dengan menggunakan bahan kimia. Selain itu, seperti yang sering dilakukan pada tanaman,
dapat pula dilakukan dengan cara fisik yaitu menghancurkan sel menggunakan mortar dan
pestle pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair. Tepung sel yang diperoleh melalui
cara fisik ini kemudian dilarutkan dengan beberapa bahan kimia, kemudian dipisahkan
supernatan yang mengandung DNA, RNA dan protein dari debris sel.
Universitas Sriwijaya
10
Bahan :
a. Brokoli
b. Nanas
c. Semangka
Alat :
b. Sendok teh
d. Saringan teh
Universitas Sriwijaya
BAB 4
PEMBAHASAN
4.1.1. Hasil
4.1.2. Pembahasan
Pada praktikum ini untuk mengetahui banyaknya kandungan pati dalam
jagung/kentang. Bahan ini dikupas lalu dicuci dan di potong-potong kemudian ditimbang
sebanyak 30 g. Masukkan kedalam blender dan tambahkan 20 ml air, diaduk selama 30 detik,
campuran disaring menggunakan kain saring dan kemudian filtrat di tampung dalam gelas
kimia 100 ml, selanjutnya ditambahkan 10 ml air, diaduk dan campuran dibiarkan
mengendap kemudian didekantasi, tahap akhir pati disuspensikan dengan 10 ml etanol 95%
dan disaring menggunakan kertas saring setelah disaring pati dikeringkan pada suhu kamar
dan baru kemudian ditimbang.
4.2.1. Hasil
4.2.2. Pembahasan
Pada praktikum ini untuk mengetahui kelarutan lemak pada pelarut tertentu yang
pertama sediakan 3 buah tabung reaksi lalu masing-masing diisi dengan 2 ml yaitu air,
ethanol, heksana. Kedua minyak diteteskan kedalam masing-masing tabung tersebut, catat
pada pelarut mana yang paling sempurna. Ketiga perhatikan kelarutan lemak tersebut dan
catat pada pelarut mana yang paling sempurna. Keempat teteskan setetes larutan pada kertas
11 Universitas Sriwijaya
12
saring, lalu perhatikan baik-baik ada tidaknya noda setelah menguap. Kelima keberadaan
lemak ditandai dengan adanya noda.
4.3.1. Hasil
Perlakuan Tekstur
4.3.2. Pembahasan
Pada praktikum ini mengetahui cara kerja enzim protease dalam menghidrolisis
protein. Cara kerjanya buah papaya dikupas kulitnya terlebih dahulu, lalu kulitnya
dihancurkan dengan blender. Pada proses ini digunakan aquades sebanyak 100 ml
(penambahan air pada proses ini, harus diusahakan seminimal mungkin, karena bila terlalu
banyak akan mempengaruhi jumlah enzim yang diperoleh). Setelah itu dilakukan
penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat, lalu filtrat didiamkan selama 15 menit
untuk mengendapkan serat-serat yang masih ikut tersaring pada proses penyaringan.
Selanjutnya, sebanyak 3 buah beaker glass kedua dan ketiga diisi dengan filtrat kulit pepaya.
Beaker glass kedua disimpan ke dalam lemari pendingin dan beaker glass ketiga disimpan
pada suhu kamar, lalu amati dengan baik-baik perubahan yang terjadi setelah 1 atau 2 jam.
4.4.1. Hasil
Brokoli Ada
Semangka Ada
Nanas Ada
Universitas Sriwijaya
13
4.4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari
bagian tanaman. Cara kerjanya masukkan dan campurkan garam meja dan detergen bubuk ke
dalam beaker glass yang berisi 200 ml air, hingga larut merata, tumbuh dua kuntum
brokoli/sayuran menggunakan mortar dan pestle, tuangkan 100 ml larutan detergen – garam
meja ke sayuran tersebut dan tunggu 10-15 menit, lalu saring menggunakan saringan teh
kedalam beaker glass ukuran 500 ml, tambahkan ethanol 70% dua kali lipat volume cairan
hasil penyaringan menggunakan chop stick/pengaduk secara perlahan-lahan, lalu tunggu
beberapa saar dan perhatikan dua lapisan yang terbentuk dalam beaker glass, setelah itu ambil
lapisan yang melayang menggunakan pengaduk.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pada praktikum uji kandungan pati hasil ditemukan persentase 2.7%.
Pada praktikum uji lemak yang larut dalam air dan bernoda hanyalah heksana.
Pada praktikum uji enzim adanya perubahan yaitu pada filtrat suhu kamar.
Pada praktikum uji asam nukleat terlihatnya semua sampel.
5.2. Saran
Pada saat melakukan praktikum ikuti terlebih dahulu prosedur keamanan agar aman
dalam mencampurkan larutan supaya tidak terjadi kesalahan atau membahayakan diri sendiri,
juga pahami dan amati hasil larutan yang dilakukan.
14 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Asadullah, M. (2014). Isolasi Bakteri Amilolitik dari bekatul dan Uji Kemampuan untuk
produksi enzim amilase kasar pada berbagai jenis media produksi (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Christine E. 2017. LIPIDA. Manado: Unsrat Press
Poedjiadi A. 2006. Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta. Universitas Indonesia Press.
Pujiyanti S. 2007. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta. Platinum.
Santika IGPNA. 2016. Pengukuran tingkat kadar emak tubuh melalui jogging selama 30
menit mahasiswa putra semester IV FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2016. Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi. 2(1):89-98.
Siregar FA, Makmur T. 2020. Metabolisme lipid dalam tubuh. Jurnal Inovasi Kesehatan
Masyarakat. DOI: https://doi.org/10.36656/jikm. v112.2931(2):60-66.
Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
Universitas Sriwijaya
Gambar 3. Hasil uji lemak pada Gambar 4. Hasil ujin enzim papain
kelarutan
Universitas Sriwijaya