Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA NUTRISI TERNAK


UJI KANDUNGAN PATI, KELARUTAN, ENZIM, DAN UJI ASAM
NUKLEAT

Disusun
Gene Keeley Azaria Kalalo
(05041282227038)

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

JURUSAN TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan
4 kalori (kJ) energi pangan pergram. Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam
menentukan karakteistik bahan makanan, misalnya, rasa, warna, tekstur, dan lain-lain.
Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat berguna untuk mencegah timbulnya ketois, pemecahan
metabolism lemak dan protein. Dalam tubuh manusia karbohidrat dapat dibentuk dari
beberapa asam amino dan sebagian lemak. Tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari
bahan makanan yang dimakan sehari-hari, terutama bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan. Pada tanaman karbohidrat dibentuk darireaksi CO2 dan H2O dengan
bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis dalam sel tanaman yang berklorofil.
(Alam, 2014) Pada tumbuhan, glukosa disintesis dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O)
melalui proses fotosintesis dan disimpan dalam bentuk pati atau selulosa. Binatang
mensintesis karbohidrat dari lipid gliserol dan asam amino, akan tetapi derivat karbohidrat
yang digunakan oleh binatang diambil dari tanaman. Glukosa bisa di absorpsi langsung
dalam aliran darah dan gula bentuk lain akan diubah menjadi glukosa dalam liver sehingga
glukosa merupakan jenis karbohidrat yang penting. Sebagai sumber utama energi pada
mamalia, glukosa dapat disintesis menjadi glikogen sebagai cadangan makanan, ribosa dan
deoksiribosa pada asam nukleat, galaktosa pada laktosa susu, glikolipid dan kombinasi
dengan protein (glikoprotein dan proteoglikan). Monosakarida adalah jenis karbohidrat yang
tidak dapat dihidrolisis menjadi gula yang lebih sederhana. Berdasarkan gugus fungsinya,
jenis monosakarida ada dua yaitu aldosa yang memiliki gugus fungsi aldehid dan ketosa yang
memiliki gugus fungsi keton. Oligosakarida adalah hasil kondensasi dari dua sampai
sepuluh monosakarida. Oligosakarida dapat berupa disakarida, trisakarida dan tetrasakarida.
Disakarida merupakan hasil kondensasi dua unit monosakarida. Contohnya adalah laktosa,
maltosadan sukrosa. Polisakarida merupakan hasil kondensasi dari lebih dari lebih dari dua
puluh.
Lemak atau lipid merupakan substansi atau zat dengan rumus bangun yang beragam.
Unsur C,H,O dalam rumus bangunnya membuat nutrient ini dapat djadikansebagai sumber
energi. Perbedaanya dengan hidrat arang adalah bahwa lemak danminak mengandung gugus
karboksil. Keberadaan lemak mempunyai peran penting pula untuk pertumbuhan

1 Universitas Sriwijaya
2

berdampak terhadap kesehatan. Abnormalitas sintesis enzim dapat menimbulkan berbagai


penyakit. Oleh karena itu, mempertahankan optimalitas kerja enzim sangat penting bagi
tubuh.
Asam nukleat merupakan molekul terbesar yang ditemukan dalam tubuh. Asam
nukelat pertama kali ditemukan dari inti (nukleus) sel oleh ahli biokimia Swiss Mescher.
Asam nukleat merupakan polimer dan satuan pembentuknya adalah nukleotida. Setiap
nukleotida terdri dari gugus fosfat, gula dengan lima karbon, basa yang mengandung
nitrogen. Asam nukleat memiliki kemampuan unik untuk memproduksi dirinya sendiri secara
langsung sehingga memungkinkan untuk membentuk duplikat dan mentransmisikan ADN ke
seluruh tubuh sel dari suatu generasi ke generasi berikutnya secara tepat. ADN memberikan
pola cetakan untuk protein dan enzim yang secara langsung mengontrol perkembangan ,
proses biokimia, anatomi, fisiologim dan tingkah laku organisme. ADN terdapat dalam
semua sel.

1.2. Tujuan
1. Uji karbohidrat untuk mengetahui banyaknya kandungan pati dalam
jagung.
2. Uji lemak untuk mengetahui kelarutan pada pelarut tertentu.
3. Enzim bromelin untuk mengetahui cara kerja enzim protase dalam
menghidrolisis protein.
4. Enzim papain untuk mengetahui cara kerja enzim protease dalam
menghidrolisis protein.
5. Enzim polifenol oksidase untuk mengetahui proses browning secara
enzimatis dan mengetahui proses pencegahannya.
6. Asam nukleat untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari bagian
tanaman.

1.3. Manfaat
Praktikum ini bisa dapat pengetahuan mengenai kandungan apa saja yang terdapat
pada pati, lemak, enzim dan asam nukleat.

Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uji Kandungan Pati


Pati adalah polisakarida nutrien yang tersedia melimpah pada sel tumbuhan dan sel
beberapa mikrooganisme. Pati umumnya berbentuk granula dengan diameter beberapa
mikron. Granula pati mengandung campuran dari dua polisakarida berbeda, yaitu amilum dan
amilopektin. Jumlah kedua polisakarida ini tergantung jenis pati. Pati yang ada dalam
kentang, jagung dan tumbuhan lain mengandung amilopektin sekitar 75-80%dan amilum
sekitar 20-25%. Komponen amilum merupakan polisakarida rantai lurus tidak bercabang
terdiri dari molekul D-glukopiranosa yang berikatan a (1->4) glikosida. Struktur rantai lurus
ini membentuk untaian Helix seperti tambang.
2.2. Uji Kelarutan
Lemak memiliki peranan yang sangat penting untuk makhluk hidup baik itu manusia,
hewan, hingga tumbuhan. Lemak berfungsi sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh,
pengatur suhu tubuh, dan sumber asam lemak esensial. Lemak adalah salah satu nutrien
yang harus diperhitungkan untuk pemberian pakan pada ternak. Meskipun sejatinya ukuran
jumlah yang harus dipenuhi dalam ransum tidak dalam jumlah yang besar. Tetapi pada
beberapa kasus seperti pada ruminansia yang sedang berada pada fase reproduksi sangat
membutuhkan energi. Sehingga ternak tersebut perlu diberi energi yang lebih pada
pakan yang diberikannya. Di mana energi yang digunakan berasal dari lemak atau minyak.
Lemak dikelompokkan menjadi tiga, yaitu lemak sederhana, lemak campuran, dan
lemak asli. Lemak sederhana adalah lemak yang tersusun dari trigliserida, yang terdiri
atas 1 gliserol dan 3 asam lemak, contohnya yaitu lilin, plastisin, serta minyak. Lemak
campuran adalah lemak yang tersusun dari gabungan antara senyawa bukan lemak dengan
lemak, contohnya yaitu lipoprotein, fosfolipid, dan fosfatidilkolin. Lemak asli atau dikenal
dengan nama lemak derivat adalah lemak yang yang dihasilkan yang berasal dari proses
hidrolisis lipid, seperti asam lemak dan kolesterol (Santika 2016).
Lipid adalah unsur makanan yang sangat berperan, bukan hanya karena kandungan
energinya yang tinggi, akan tetapi juga karena vitamin yang larut dalam bentuk lemak
essensial yang terkandung dalam lemak makanan alam. Lemak memiliki fungsi sebagai
sumber energi, penyekat panas dalam jaringan subkutan dan sekeliling organ tertentu, dan
bekerja sebagai penyekat listrik yang memungkinkan terjadi perambatan cepat gelombang

3 Universitas Sriwijaya
4

depolarisasi sepanjang syaraf bermielin (Siregar dan Makmur 2020). Lemak merupakan suatu
molekul yang terdiri atas oksigen, hidrogen, karbon. dan terkadang terdapat nitrogen, serta
fosforus. Molekul lemak terdiri atas empat bagian, antara lain satu molekul gliserol serta tiga
molekul asam lemak. Asam lemak terdiri atas rantai hidrokarbon dan juga gugus karboksil.
Molekul gilserol mempunyai tiga gugus hidroksil serta pada tiap gugus hidroksil tersebut
dapat berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak. Lemak dapat bersumber dari
tumbuhan (lemak nabati) dan berasal dari hewan (lemak hewani) (Santika 2016).
2.3. Uji Enzim
Enzim lipase adalah enzim yang bekerja untuk menghidrolisis lemak dan minyak.
Berdasarkan fungsi fisiologisnya enzim lipase mempunyai peranan penting menghidrolisis
lemak dan minyak menjadi asam lemak dan gliserol yang dibutuhkan dalam proses
metabolisme. Enzim lipase ini dapat memecah ikatan ester pada lemak sehingga menjadi
asam lemak dan gliserol (Poedjiadi dan Supriyanti, 2007). Menurut Mingrui Yu dkk., (2007)
lipase merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi dalam hidrolisis
triasilgliserol (trigliserida) untuk menghasilkan asam lemak rantai panjang dan gliserol.
2.4. Uji Asam Nukleat
Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh sebagai nucleoprotein, yaitu
gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk memperoleh asam nukleat dari
jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap nucleoprotein terlebih dahulu
menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut, dapat diuraikan atau dipecah
menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah asam-asam lemah atau alkali
secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh akan mengendapkan protein
(Wibowo, 2013). Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah menggunakan
enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan dengan asam
triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam campuran
dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam nukleat itu
sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa, maka bila dipanasi dengan asam
sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah dengan anilina
asetat atau warna kuning dengan pbromfenilhidrazina. Apabila dipanasi dengan difenilamina
dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya reaksi-reaksi warna
untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan identifikasi asam nukleat.

Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum ini dilakukan jam 09:00, Rabu 03 Mei 2023 di Laboratorium Nutrisi Dan
Pakan Ternak Universitas Sriwijaya.

3.2. Uji Kandungan Pati


Karbohidrat merupakan molekul makro yang unsur-unsurnya terdiri atas karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O), dengan empiris unsur-unsurnya (CH2O)n. Molekul
karbohidrat dibagi dalam empat golongan utama yakni monosakarida, disakarida,
oligosakarida dan polisakarida. Monosakarida berdasarkan gugus fungsinya dibagi menjadi
kelompok aldosa (aldehid) dan ketosa (keton). Disakarida contohnya seperti gula pasir
(sukrosa), gula susu (laktosa) dan maltosa (Koolman & Roehm, 2005). Golongan
Oligosakarida terdiri dari tiga atau lebih monosakarida yang dihubungkan dengan ikatan
glikosidik. Senyawa tersebut dapat dihidrolisa dalam suasana asam menghasilkan
monosakarida dan disakarida.

Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Polisakarida yang terdapat


dalam organisme dibagi menjadi pati, serat dan glikogen. Pati merupakan zat tepung dalam
tumbuhan yang dapat dijumpai pada beras, gandum maupun umbi-umbian. Pati terdiri dari
amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polisakarida dengan ikatan α-1,4 glukosidik
antar molekul monosakarida pembentuknya, sedangkan amilopektin merupakan polisakarida
yang juga memiliki ikatan α-1,6 glukosidik (Koolman & Roehm, 2005). Bentuk karbohidrat
yang lain adalah serat dan glikogen. Glikogen memiliki struktur yang sama dengan pati tetapi
glikogen berada pada jaringan hewan. Sedangkan serat dapat berupa selulosa, hemiselulosa,
dan lignin. Serat merupakan bentuk polisakarida yang tidak dapat dicerna. Serat sendiri
terdiri dari serat larut air dan tidak larut air.

3.2.1. Alat dan Bahan


Alat : Blender, gelas kimia, kertas penyaring, Kain penyaring
Bahan : Etanol 95%, Kentang/Jagung, Air
3.2.2. Prosedur
1. Kentang/jagung dikupas, dicuci dan dipotong-potong

5 Universitas Sriwijaya
6

2. Kemudian ditimbang sebanyak 30 g.

3. Masukkan ke dalam blender dan tambahkan 20 mL air, diaduk selama 30


detik.

4. Campuran disaring menggunakan kain saring dan kemudian filtrat ditampung


dalam gelas kimia 100 mL.

5. Selanjutnya ditambahkan 10 mL air, diaduk, dan campuran dibiarkan mengendap,


kemudian didekantasi.

6. Tahap akhir pati disuspensikan dengan 10 mL etanol 95% dan disaring


menggunakan kertas saring.

7. Pati dikeringkan pada suhu kamar dan baru kemudian

3.3. Uji Kelarutan


Lemak merupakan golongan senyawa organik yang tersusun atas asam lemak dan
gliserol. Lemak merupakan komponen pangan yang memiliki nilai kalori yang tinggi. Jika
tubuh sedang kekurangan karbohidrat sebagai energi, maka lemak akan dihidrolisis menjadi
komponen pembentuk energi. Namun, jika sumber energy tubuh sebagian besar berasal dari
lemak maka potensi terbentukny badan keton akan tinggi (Muchtadi, 2010). Lemak bersifat
tidak dapat larut dalam air, dapat diekstrak dari sel dan jaringan oleh pelarut nonpolar, seperti
kloroform dan eter. Asam lemak merupakan asam organik berantai panjang yang mempunyai
atom karbon dari 4 sampai 24. Asam lemak memiliki gugus karboksil tunggal dan ekor
hidrokarbon nonpolar yang panjang. Hal inilah yang membuat kebanyakan lemak bersifat
tidak larut dalam air (Lehninger 2004). Hal lain yang dipengaruhi oleh asam lemak adalah
ketengikan dan oksidasi. Bahan pangan yang tinggi akan kandungan asam lemak tidak jenuh
memiliki peluang mudah mengalami oksidasi dibandingkan bahan pangan yang tinggi akan
kandungan asam lemak jenuh. Akan tetapi, dari aspek nutrisi asam lemak tidak jenuh lebih
baik untuk kesehatan. Senyawa pembentuk lemak lainnya yakni gliserol. Dengan adanya
gliserol mambuat lemak memiliki sedikit sifat hidrofilik (larut air). Oleh sebab itu beberapa
produk yang dibuat dari bahan baku yang mengandung lemak masih bisa dicampur dengan
air meskipun dibantu dengan senyawa penghubung (emulsifier).

Lemak dan lipida-lipida yang lain tidak mempunyai rumus emperis dan struktur yang
sama tetapi terdiri atas beberapa golongan. Lipida merupakan komponen penting dalam

Universitas Sriwijaya
7

membran sel, termasuk diantaranya fosfolipid, glikolipid dan dalam sel hewan adalah
kolesterol. Kolesterol merupakan senyawa induk bagi steroid lain yang disintesis dalam
tubuh.

3.3.1. Alat dan Bahan


Alat : Pipet tetes, Tabung reaksi, kertas saring

Bahan : Air, Ethanol, Heksana, Minyak

3.3.2. Prosedur
1) Sedikan 3 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 2 ml a. Air b. Ethanol c.
Heksana
2) Minyak diteteskan kedalam masing-masing tabung tersebut, catat pada pelarut
mana yang paling sempurna.
3) Perhatikan kelarutan lemak tersebut dan catat pada pelarut mana yang paling
sempurna
4) Teteskan setetes larutan pada kertas saring, perhatikan ada tidaknya noda setelah
menguap.
5) Keberadaan lemak ditandai dengan adanya noda.
3.4. Uji Enzim
Enzim merupakan biokatalisator yang mempercepat reaksi. Semua reaksi dalam
sistem biokimia mahkhluk hidup merupakan reaksi enzimatis. Semua enzim merupakan
protein, tetapi tidak semua protein merupakan enzim. Penamaan enzim biasanya berdasarkan
subtrat yang dihidrolisis atau yang dibentuknya. Enzim protease misalnya menghidrolisis
substrat protein. Enzim lipase menghidrolisis substrat lipida atau lemak. Dan enzim amylase
misalnya menghidrolisis substrat amilosa atau pati. Aplikasi pemanfaatan enzim dalam
berbagai aspek kehidupan sudah dilakukan sejak lama. Seperti misalnya enzim protase telah
lama digunakan untuk pengempukan daging. Enzim protease dapat berasal dari tanaman
misalnya seperti, enzim papain, fisin dan bromelin. Enzim protease juga bisa berasal dari
mikroorganisme dan hewan. Kebanyakan enzim yang dari alam yang aman yakni yang
berasal bahan pangan, misalnya bromelin terdapat pada tanaman nanas dan papain terdapat
pada tanaman papaya. Enzim papain digunakan untuk pengempukan daging, bahan penjernih
pada industri minuman bir, industri tekstil, industri penyamakan kulit, industri farmasi dan
alat alat kecantikan (kosmetik) dan lain lain.

Universitas Sriwijaya
8

Enzim bromelin adalah enzim yang secara alami terdapat pada buah dan batang
nanas. Enzim Bromelain dipergunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan obat-
obatan. Contoh enzim lainnya yakni enzim polifenol oksidase (PPO/Polyphenol Oxidase).
Enzim PPO adalah enzim oksidoreduktase yang mengandung tembaga (Cu) yang umumnya
dikenal berperan dalam proses melanisasi pada hewan dan pencoklatan pada tanaman. Enzim
PPO tersebar luas di alam, tidak berwarna, dan stabil pada pH netral. Konsentrasi enzim yang
tinggi ditemukan pada jamur, umbi kentang, apel, pisang, alpukat, daun teh, biji kopi, dan
daun tembakau. Selain pada tanaman, enzim PPO juga ditemukan pada bakteri dan mamalia.
Enzim PPO telah banyak dilaporkan oleh beberapa peneliti bahwa di dalam tanaman berperan
terhadap sistem ketahanan, penyembuhan jaringan yang terluka dan perubahan warna.

3.4.1. Alat dan Bahan


Bahan : Daging, Kulit dan bonggol nanas
Alat : Beaker glass, Gelas ukur, pisau, blender
3.4.2. Prosedur
Ekstraksi dan Pengujian Keberadaan Enzim Bromelin
1. Hancurkan kulit dan bonggol buah nenas sampai lembut dengan blender. Kulit
sebelum diblender, mata kulit dibuang terlebih dahulu. Pada proses ini digunakan
aquades sebanyak 100 mL (penambahan air pada proses ini, harus diusahakan
seminimal mungkin, karena bila terlalu banyak akan mempengaruhi jumlah enzim
yang diperoleh).

2. Setelah itu dilakukan penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat (Filtrat ini
lah yang digunakan untuk proses isolasi enzim, sedangkan ampasnya dibuang).

3. Diamkan filtrat selama 15 menit (Tujuan didiamkan ini yaitu untuk mengendapkan
seratserat nenas yang masih ikut tersaring pada proses penyaringan)

4. Kemudian untuk pengujian, sebanyak 3 buah beaker glass diisi dengan potongan
daging. Beaker glass pertama berperan sebagai kontrol. Beaker glass kedua dan ketiga
diisi dengan filtrat nenas. Beaker glass kedua disimpan ke dalam lemari pendingin
dan beaker glass ketiga disimpan pada suhu kamar.

5. Amati perubahan yang terjadi setelah satu dan dua jam.

Universitas Sriwijaya
9

3.5. Uji Asam Nukleat


Asam nukleat merupakan makromolekul biokimia yang tersusun atas rantai
nukleotida yang mengandung informasi genetic. Asam nukleat yang paling berperan penting
dan harus diketahui adalah Asam deoksirobonukelat (DNA) dan Asam ribonukleat (RNA).
Asam nukleat ditemukan pada setiap makhluk hidup berada di organel nukleus (inti sel) di
dalam sel. Bentuk struktur DNA berupa rantai ganda (double) heliks, sedangkan struktur
RNA berupa untai tunggal (single) heliks. Unit dasar dari DNA adalah nukleotida yang terdiri
atas basa (Adenin, Guanin, Timin dan Sitosin), gula dioksiribosa dan grup fosfat. Keempat
macam basa tersebut tersambung ke rantai gula fosfa. Masing-masing basa purin (Adenin an
Guanin) selalu berpasangan dengan basa pirimidin (Timin dan Sitosin). Adenin selalu
berpasangan dengan Timin sedangkan Guanin selalu berpasangan dengan Sitosin sehingga
menghasilkan suatu model pilih ganda simetris. RNA merupakan hasil dari transkripsi DNA
dengan basa pembentuknya yakni menyerupai DNA dengan basa tambahan Urasil. Gabungan
dari DNADNA dinamakan gen. Materi genetic ini baru akan memiliki arti dan karakter
fungsional jika dalam bentuk gen. Gen didalam sel makhluk hidup akan berikatan dengan
DNA atau gen lainnya sampai membentuk lilitan yang sangat panjang dan terlihat dalam
bentuk benangbenang kromatin. Isolasi DNA tanaman dapat dilakukan dengan mengambil
benang-benang kromatin di dalam inti sel.

Proses isolasi komponen makromolekular dari sel, ada tiga hal yang harus
diperhatikan : 1. Pemecahan dinding sel dan sistem membran harus seefisien mungkin,
sehingga memudahkan untuk ekstraksi komponen yang diinginkan. 2. Pada pemecahan sel
harus dikerjakan pada kondisi tertentu yang dapat menginhibisi atau merusak enzim
pendegradasi. 3. Untuk mendapatkan komponen yang diinginkan harus digunakan prosedur
fraksinasi. Sel tumbuhan terbungkus dalam membran sitoplasma yang dikelilingi sel yang
kuat. Untuk mengeluarkan DNA dari dalam sel terlebih dahulu harus meng-hancurkan
membran dan dinding sel tersebut. Cara yang paling sering dilakukan pada bakteri adalah
dengan menggunakan bahan kimia. Selain itu, seperti yang sering dilakukan pada tanaman,
dapat pula dilakukan dengan cara fisik yaitu menghancurkan sel menggunakan mortar dan
pestle pada kondisi beku dengan bantuan nitrogen cair. Tepung sel yang diperoleh melalui
cara fisik ini kemudian dilarutkan dengan beberapa bahan kimia, kemudian dipisahkan
supernatan yang mengandung DNA, RNA dan protein dari debris sel.

Universitas Sriwijaya
10

3.5.1. Alat dan Bahan

Bahan :

a. Brokoli

b. Nanas

c. Semangka

d. Detergent bubuk sebanyak 0,7-0,8 sendok teh

e. Garam meja sebanyak 2,5 sendok teh f. Ethanol 70%

Alat :

a. Beaker glass ukuran 200 ml dan 500 ml

b. Sendok teh

c. Mortar dan pestle

d. Saringan teh

e. Chop stick (pengaduk/sumpit)

Universitas Sriwijaya
BAB 4
PEMBAHASAN

4.1. Uji Kandungan Pati

4.1.1. Hasil

Berat Sampel Jagung Berat Pati Persentase


30 g 0,81 g 2,7%

4.1.2. Pembahasan
Pada praktikum ini untuk mengetahui banyaknya kandungan pati dalam
jagung/kentang. Bahan ini dikupas lalu dicuci dan di potong-potong kemudian ditimbang
sebanyak 30 g. Masukkan kedalam blender dan tambahkan 20 ml air, diaduk selama 30 detik,
campuran disaring menggunakan kain saring dan kemudian filtrat di tampung dalam gelas
kimia 100 ml, selanjutnya ditambahkan 10 ml air, diaduk dan campuran dibiarkan
mengendap kemudian didekantasi, tahap akhir pati disuspensikan dengan 10 ml etanol 95%
dan disaring menggunakan kertas saring setelah disaring pati dikeringkan pada suhu kamar
dan baru kemudian ditimbang.

4.2. Uji Kelarutan

4.2.1. Hasil

Pelarut Kelarutan Noda

Air Agak Larut Agak Bernoda

Etanol Tidak Larut Tidak Bernoda

Heksana Larut Dalam Air Bernoda

4.2.2. Pembahasan
Pada praktikum ini untuk mengetahui kelarutan lemak pada pelarut tertentu yang
pertama sediakan 3 buah tabung reaksi lalu masing-masing diisi dengan 2 ml yaitu air,
ethanol, heksana. Kedua minyak diteteskan kedalam masing-masing tabung tersebut, catat
pada pelarut mana yang paling sempurna. Ketiga perhatikan kelarutan lemak tersebut dan
catat pada pelarut mana yang paling sempurna. Keempat teteskan setetes larutan pada kertas

11 Universitas Sriwijaya
12

saring, lalu perhatikan baik-baik ada tidaknya noda setelah menguap. Kelima keberadaan
lemak ditandai dengan adanya noda.

4.3. Uji Enzim

4.3.1. Hasil

Perlakuan Tekstur

Kontrol Tak Ada Perubahan

Filtrat Suhu Dingin Tak Ada Perubahan

Filtrat Suhu Kamar Ada Perubahan

4.3.2. Pembahasan
Pada praktikum ini mengetahui cara kerja enzim protease dalam menghidrolisis
protein. Cara kerjanya buah papaya dikupas kulitnya terlebih dahulu, lalu kulitnya
dihancurkan dengan blender. Pada proses ini digunakan aquades sebanyak 100 ml
(penambahan air pada proses ini, harus diusahakan seminimal mungkin, karena bila terlalu
banyak akan mempengaruhi jumlah enzim yang diperoleh). Setelah itu dilakukan
penyaringan untuk memisahkan ampas dan filtrat, lalu filtrat didiamkan selama 15 menit
untuk mengendapkan serat-serat yang masih ikut tersaring pada proses penyaringan.
Selanjutnya, sebanyak 3 buah beaker glass kedua dan ketiga diisi dengan filtrat kulit pepaya.
Beaker glass kedua disimpan ke dalam lemari pendingin dan beaker glass ketiga disimpan
pada suhu kamar, lalu amati dengan baik-baik perubahan yang terjadi setelah 1 atau 2 jam.

4.4 Uji Asam Nukleat

4.4.1. Hasil

Bahan Hasil Pengamatan

Brokoli Ada

Semangka Ada

Nanas Ada

Universitas Sriwijaya
13

4.4.2. Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui penampakan asam nukleat dari
bagian tanaman. Cara kerjanya masukkan dan campurkan garam meja dan detergen bubuk ke
dalam beaker glass yang berisi 200 ml air, hingga larut merata, tumbuh dua kuntum
brokoli/sayuran menggunakan mortar dan pestle, tuangkan 100 ml larutan detergen – garam
meja ke sayuran tersebut dan tunggu 10-15 menit, lalu saring menggunakan saringan teh
kedalam beaker glass ukuran 500 ml, tambahkan ethanol 70% dua kali lipat volume cairan
hasil penyaringan menggunakan chop stick/pengaduk secara perlahan-lahan, lalu tunggu
beberapa saar dan perhatikan dua lapisan yang terbentuk dalam beaker glass, setelah itu ambil
lapisan yang melayang menggunakan pengaduk.

Universitas Sriwijaya
BAB 5
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
 Pada praktikum uji kandungan pati hasil ditemukan persentase 2.7%.
 Pada praktikum uji lemak yang larut dalam air dan bernoda hanyalah heksana.
 Pada praktikum uji enzim adanya perubahan yaitu pada filtrat suhu kamar.
 Pada praktikum uji asam nukleat terlihatnya semua sampel.

5.2. Saran
Pada saat melakukan praktikum ikuti terlebih dahulu prosedur keamanan agar aman
dalam mencampurkan larutan supaya tidak terjadi kesalahan atau membahayakan diri sendiri,
juga pahami dan amati hasil larutan yang dilakukan.

14 Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Asadullah, M. (2014). Isolasi Bakteri Amilolitik dari bekatul dan Uji Kemampuan untuk
produksi enzim amilase kasar pada berbagai jenis media produksi (Doctoral
dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim).
Christine E. 2017. LIPIDA. Manado: Unsrat Press
Poedjiadi A. 2006. Dasar-Dasar Biokimia, Jakarta. Universitas Indonesia Press.
Pujiyanti S. 2007. Menjelajah Dunia Biologi. Jakarta. Platinum.
Santika IGPNA. 2016. Pengukuran tingkat kadar emak tubuh melalui jogging selama 30
menit mahasiswa putra semester IV FPOK IKIP PGRI Bali tahun 2016. Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi. 2(1):89-98.
Siregar FA, Makmur T. 2020. Metabolisme lipid dalam tubuh. Jurnal Inovasi Kesehatan
Masyarakat. DOI: https://doi.org/10.36656/jikm. v112.2931(2):60-66.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Gambar 1. Hasil pati pada Gambar 2. Hasil penimbangan pati


uji karbohidrat yang telah dikerjakan

Universitas Sriwijaya
Gambar 3. Hasil uji lemak pada Gambar 4. Hasil ujin enzim papain
kelarutan

Gambar 5. Hasil percobaan bahan Gambar 6. Hasil percobaan bahan


brokoli uji asam nukleat semangka uji asam nukleat

Gambar 7. Hasil percobaan bahan


Nanas uji asam nukleat

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai