Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

PENGAMATAN UJI BAHAN MAKANAN

Kelompok VI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN

SMAN NEGERI 2 TRENGGALEK


Jalan Soekarno Hatta Gang Siwalan Telp/Fax.(0355) 791628 Trenggalek
sman2tglk@yahoo.co.id

Tahun 2023
LEMBAR PENILAIAN LAPORAN UJI BAHAN MAKANAN

Nilai

Laporan pengamatan ini disusun sebagai tugas mata pelajaran Biologi

KELOMPOK IV / XI A

Yang disusun oleh:

1. ABDUL RAHMAN QOSYIM (01)


2. BUNGA ASMARANI (05)
3. EDIESTY AMEYLIA MAHARANI (10)
4. PRIKA APRILIA ABU TARI (26)
5. SILVIA MACICHA MAULIDA (33)

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-nya sehingga kami
dapat menyelesaikan laporan praktikum biologi ini tentang "PENGAMATAN UJI BAHAN
MAKANAN".

Laporan ini berisi tentang hasil dari praktikum biologi mengenai pengamatan uji
bahan makanan beserta pembahasannya. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas
mata pelajaran Biologi yang dibimbing oleh Bapak Budiyono, S.Pd., M.Pd.

Besar harapan kami dengan terealisasikannya laporan ini dapat menjadi bahan
tambahan bagi penilaian guru bidang studi Biologi dan mudah-mudahan isi dari laporan
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca laporan ini.

Kami sangat menyadari apa yang kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan
oleh karena itu kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bisa
membangunkan dalam upaya memperbaiki tugas-tugas kami selanjutnya.

Trenggalek , 24 Januari 2024

Kelompok IV

ii
LAPORAN

UJI BAHAN MAKANAN


I. TUJUAN
1.1 Mengetahui berbagai kandungan zat makanan pada berbagai bahan
makanan.

II. RUMUSAN MASALAH


2.1 Bagaimana cara mengetahui berbagai kandungan zat makanan pada berbagai
bahan makanan ?

III. DASAR TEORI


Zat makanan adalah molekul yang terkandung dalam suatu makanan. Zat
makanan tersebut harus tercerna menjadi senyawa yang lebih sederhana agar dapat
berguna bagi manusia. Saat zat makanan telah tercerna, ketika itulah zat tersebut dapat
dipakai oleh sel-sel tubuh. Selain dapat menghasilkan energi, zat makanan juga berguna
dalam pemeliharaan sel-sel, pertumbuhan dan perkembangan, pengaturan
metabolisme, dan pertahanan tubuh dari penyakit. Itu sebabnya, zat makanan begitu
penting untuk kelangsungan hidup manusia.

Praktikum uji makanan memiliki tujuan agar dapat mengidentifikasi zat-zat


makanan. Uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan dapat dilakukan
dengan mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
lemak, dan vitamindengan mengelompokkanya sesuai dengan zat-zat yang terkandung
didalamnya.

1.1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Rumus umum karbohidrat adalah C₂H₂On.

Karbohidrat dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok sebagai berikut.

 Monosakarida, terdiri atas satu gugus gula, contohnya glukosa, fruktosa, dan
galaktosa.
 Disakarida, terdiri atas dua gugus gula, contohnya sukrosa, laktosa, dan maltosa.

1
Glukosa + fruktosa sukrosa
Glukosa + galaktosa → laktosa
Glukosa + glukosa → maltosa
 Polisakarida, terdiri atas banyak gugus gula, contohnya pati. Ada dua tipe pati,
yaitu amilosa dan amilopektin.
 Jenis jenis karbohidrat
a) Polisakarida
Polisakarida adalah karbohidrat yang memiliki polimer yang
panjang dan tersusun dari ratusan hingga ribuan monosakarida.
Polisakarida merupakan padatan amorf yang tidak berwarna dan
tidak berasa.
 Fungsi
Kegunaan utama dari polisakarida ialah untuk memberikan
tekstur, kekentalan, cita rasa, ketetapan, gelasi, dan
ketahanan bahan pangan.
 Sumber
Polisakarida secara alami ditemukan di dalam tanaman dan
asam muramat pada dinding sel bakteri. Polisakarida
tersusun hanya dari atom karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Contoh polisakarida adalah pati, glikogen,
agarosa, dan selulosa. Beberapa polisakarida kompleks
dapat juga memiliki atom tambahan misalnya nitrogen,
seperti pektin, kitin, dan lignin. Polisakarida mencakup
senyawa yang paling sering ditemukan di bumi (selulosa)
dan memasok energi dan aktivitas bagi kehidupan di
dalamnya.
 Manfaat
1. Sebagai Sumber Energi
Fungsi dari karbohidrat yaitu sebagai sumber energi. Ketika
karbohidrat dicerna, maka tubuh akan mengubahnya
menjadi glukosa. Zat inilah yang menjadi sumber energi
bagi tubuh.

2
karbohidrat terbagi menjadi dua jenis yaitu karbohidrat
kompleks dan sederhana. Karbohidrat kompleks
memberikan energi yang lebih tahan lama. Sedangkan
karbohidrat sederhana menyediakan energi dalam waktu
cepat.
2. Sebagai Pengendali Berat Badan
Untuk mendapatkan fungsi karbohidrat yang satu ini,
pilihlah makanan yang mengandung karbohidrat kompleks,
seperti roti gandum, kacang-kacangan, dan sayuran, Jenis
makanan berkarbohidrat tersebut diketahui kaya akan
serat yang dapat memberikan efek kenyang lebih lama dan
menurunkan berat badan.
3. Untuk Menunjang Fungsi Otak
Salah satu fungsi karbohidrat ialah sebagai pendukung
kinerja otak. Glukosa yang ada di karbohidrat merupakan
sumber makanan yang baik bagi otak. Setidaknya otak
memerlukan sekitar 20% energi agar bisa berfungsi secara
optimal. Maka dari itu, karbohidrat sangat dibutuhkan dan
baik untuk menunjang fungsi otak.
4. Untuk Mencegah Penyakit
Konsumsi terlalu banyak karbohidrat memang kurang baik
bagi kesehatan terutama untuk jantung. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa karbohidrat yang tinggi serat tidak
akan meningkatkan gula darah. Selain itu, serat juga bisa
mencegah diabetes karena tidak memicu lonjakan gula
dalam darah.
5. Melindungi Protein
Fungsi lainnya yang sangat penting yaitu untuk melindungi
protein. Di dalam tubuh manusia, protein berfungsi
sebagai cadangan energi atau sumber energi lain sebagai
pengganti dari karbohidrat.
protein juga berperan dalam pembentukan organ penting
lain di dalam tubuh. Oleh sebab itu, jumlah karbohidrat
3
yang cukup akan membantu menjaga protein agar tetap
bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
6. Pencegah Berbagai Penyakit
Karbohidrat juga dapat mengurangi risiko terkena berbagai
penyakit. Fungsi karbohidrat yang satu ini didukung oleh
beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kandungan
serat dalam karbohidrat kompleks diduga mampu
menekan risiko penyakit jantung, obesitas, dan gangguan
pencernaan.
Sumber karbohidrat yang kaya akan serat meliputi sayur,
kentang atau ubi yang masak dengan kulit, dan biji-bijian
utuh.
7. Memelihara Kesehatan Sistem Pencernaan
Fungsi karbohidrat bagi tubuh selanjutnya yaitu membantu
menjaga kesehatan pencernaan. Karbohidrat kompleks
yang kaya serat bisa membantu buang air besar menjadi
lebih lancar dan teratur. Selain itu, serat juga bisa
menghindarkan kita pada risiko penyakit usus besar seperti
divertikulum.
8. Sumber Kalori
Karbohidrat juga berfungsi sebagai sumber kalori bagi
tubuh. Jumlah kalori yang ada di dalam karbohidrat
sebenarnya tidak begitu banyak, namun cukup membantu
untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
9. Memelihara Otot
Karbohidrat juga diketahui dapat memelihara otot. Hal
tersebut dikarenakan karbohidrat bisa menjaga massa
otot. Saat tubuh kekurangan glukosa, otot akan dipecah
menjadi asam amino. Lalu, diubah lagi menjadi glukosa
atau senyawa lain yang menghasilkan energi.
 Oligosakarida
Oligosakarida merupakan gabungan dari molekul-molekul
monosakarida yang jumlahnya antara 2 sampai dengan 8 molekul
4
monosakarida. Sehingga oligosakarida dapat berupa disakarida,
trisakarida dan lainnya. Oligosakarida secara eksperimen banyak
dihasilkan dari proses hidrolisa polisakarida dan hanya beberapa
oligosakarida yang secara alami terdapat di alam. Oligosakarida yang
paling banyak digunakan dan terdapat di alam adalah bentuk disakarida
seperti maltosa, laktosa dan sukrosa. Ikatan glikosida terjadi dari
kondensasi gugus hidroksil dua molekul monosakarida, yaitu berasal dari
gugus hidroksil dari atom Carbon yang pertama dengan salah satu gugus
hidroksil pada atom karbon nomor 2, 4, atau 6, yang berasal dari
monosakarida yang kedua.

 Fungsi
Oligosakarida digunakan dalam industri pangan dan pakan
adiktif sebagai produk bernilai tambah.
 Sumber
Oligosakarida secara alami terdapat pada sumber makanan
dan minuman seperti pisang, bawang putih, madu tomat
(fruktooligosakarida), susu sapi dan ASI
(galaktooligosakarida), madu, buah-buahan dan sayur-
sayuran (xilooligosakarida), kacang-kacangan (raffinose
oligosakarida), gula tebu, dan madu.
 Disakarida
Disakarida atau biosa merupakan senyawa karbohidrat yang
terbentuk ketika dua monosakarida mengalami reaksi kondensasi yang
melibatkan terlepasnya suatu molekul kecil, seperti air, dari bagian gugus
fungsi saja. Seperti monosakarida, disakarida membentuk larutan dalam
air. Tiga senyawa disakarida paling umum adalah sukrosa, laktosa, dan
maltosa.
 Sumber
Disakarida terbentuk ketika dua monosakarida bergabung
dan satu molekul air dilepaskan, suatu proses yang dikenal
sebagai reaksi dehidrasi. Misalnya, gula susu (milk sugar),
5
laktosa, terbentuk dari glukosa dan galaktosa, sedangkan
gula tebu (sugar cane) dan gula bit (sugar beet), sukrosa,
terbentuk dari glukosa dan fructose. Maltosa, suatu
disakarida terkenal yang lain, terbentuk dari dua molekul
glukosa. Dua monosakarida itu terikat melalui suatu reaksi
dehidrasi, juga disebut reaksi kondensasi atau sintesis
dehidrasi (dehydration synthesis), yang menghasilkan
terlepasnya suatu molekul air dan pembentukan ikatan
glikosidik.
 Fungsi
Disakarida adalah karbohidrat yang ada dalam organisme
hidup. Mereka memasok energi instan ke tubuh kapan pun
dibutuhkan dalam jumlah besar. Mereka cepat terhidrolisis
dibandingkan dengan mikromolekul lainnya. Pemecahan
dan penyerapan karbohidrat dimulai dari mulut. Oleh
karena itu, mereka memainkan peran penting dalam
menyediakan energi.
 Monosakarida
Monosakarida adalah senyawa karbohidrat dalam bentuk gula
yang paling sederhana.Gugus fungsi yang menyusun monosakarida adalah
satu unit aldehid atau keton. Dalam bentuk stereoisomer, monosakarida
memiliki sedikitnya satu atom karbon asimetrik. monosakarida
merupakan komponen pembentuk asam nukleat dan senyawa-senyawa
penting.[4] Beberapa monosakarida mempunyai rasa manis. Sifat umum
dari monosakarida adalah larut air, tidak berwarna, dan berbentuk padat
kristal. Contoh dari monosakarida adalah glukosa (dekstrosa), fruktosa
(levulosa), galaktosa, xilosa, dan ribosa. Bahan makanan alami yang
sebagian besar mengandung monosakarida khususnya fruktosa dan
glukosa ialah madu. Monosakarida merupakan senyawa pembentuk
disakarida (seperti sukrosa) dan polisakarida (seperti selulosa dan
amilum).
 Sumber

6
Pembentukan monosakarida dilakukan melalui fotosintesis
pada tumbuhan dan bakteri tertentu.monosakaridq
banyak terdapat dalam buah-buahan, jagung manis, sirup
jagung, dan madu.
 Fungsi
Sumber bahan bakar utama dalam metabolisme, yang
digunakan baik sebagai sumber energi (glukosa merupakan
sumber alami yang paling penting) dan dalam biosintesis.
Monosakarida juga digunakan sebagai bahan penyusun
untuk membentuk gula yang lebih kompleks, yang
merupakan elemen struktural penting.
 Sumber sumber karbohidrat
a. Glukosa, dibuat secara komersil dari pati (starch), dan dapat
ditemukan pada sebagian buah-buahan.
b. Fruktosa, ditemukan dalam madu dan buah-buahan.
c. Sukrosa, gula pasir yang biasa kita pergunakan untuk kebutuhan
sehari-hari.
d. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu.
e. Galaktosa, tidak terdapat secara alami, tetapi dihasilkan melalui
proses pencernaan laktosa.
f. Maltosa, ditemukan pada biji yang berkecambah, dapat terbentuk
pada proses pembuatan bir.
g. Pati, karbohidrat simpanan yang dihasilkan oleh tanaman. Pati
ditemukan pada semua jenis biji-bijian (jagung, padi, dan
gandum), kentang, dan singkong.
h. Glikogen, tersimpan pada hati dan otot hewan.
i. Selulosa, komponen dinding sel tumbuhan dan dikenal sebagai
serat (fiber). Selulosa ditemukan dalam sereal (biji-bijian), sayuran,
dan buah-buahan.

7
 Fungsi karbohidrat
a. Sebagai sumber energi. Setiap satu gram karbohidrat
mengahsilakn (17 kJ). Karbohidrat merupakan sumber utama
energi bagi penduduk di seluruh dunia, karena banyak terdapat di
alam dan harganya relatif murah.
b. Pengatur metabolisme lemak. Karbohidrat mencegah terjadinya
oksidasi lemak yang tidak sempurna, yang akan menghasilkan
badan keton (ketone bodies).
c. Menghemat protein. Jika kebutuhan karbohidrat tercukupi maka
protein tidak digunakan sebagai sumber energi.
d. Membantu pengeluaran feses. Hemiselulosa dan pektin mampu
menyerap banyak air dalam usus besar sehingga memberi bentuk
feses.
 Akibat kelebihan karbohidrat
Jika masukan karbohidrat berlebihan melampaui kebutuhan tubuh akan
energi, akan terjadi konversi karbohidrat menjadi lemak sehingga
menimbulkan obesitas.
 Akibat kekurangan karbohidrat
Jika kekurangan karbohidrat dalam diet, lemak akan diubah menjadi
energi. Metabolisme lemak akan menghasilkan keton
1.2. Protein
Protein adalah kelompok biomolekul berukuran besar yang terbentuk dari
satu rantai panjang asam amino atau lebih. Perbedaan utama antara satu
protein dan protein lainnya adalah urutan asam amino-asam aminonya, yang
ditentukan oleh urutan nukleotida dari gen-gennya, dan biasanya menyebabkan
lipatan protein menjadi struktur tiga dimensi khusus yang sesuai dengan
fungsinya. Sebagian protein adalah enzim yang berfungsi sebagai katalis dalam
8
reaksi-reaksi biokimia dan bersifat vital untuk metabolisme. Protein dapat
dimurnikan dari komponen seluler lainnya menggunakan berbagai teknik seperti
ultrasentrifugasi, presipitasi, elektroforesis, dan kromatografi.
 Sumber
Protein bisa didapatkan dari unsur hewani seperti dari
konsumsi daging sapi, telur, seafood, ikan dan kacang
tanah. Selanjutnya, protein yang bersumber dari unsur
nabati seperti tahu, tempe, dan brokoli.
 Fungsi
Protein memiliki banyak fungsi dalam makhluk hidup, di
antaranya mempercepat reaksi-reaksi metabolisme,
mereplikasi DNA, menanggapi rangsangan, memberi
bentuk sel dan tubuh, dan memindahkan molekul dari satu
lokasi ke lokasi lain. Sebagian protein memiliki fungsi
pembentuk atau penguat, misalnya protein aktin dan
miosin dalam otot dan protein-protein dalam sitoskeleton.
Protein-protein lainnya memiliki peran penting dalam
persinyalan sel, respons imun, adhesi sel, dan siklus sel.
 Bentuk sederhana dari protein ada asam amino. Asam amino,salah satu
kelompok molekul organik yang terdiri dari gugus amino basa (NH 2 ),
gugus karboksil asam (COOH), dan gugus R organik (atau rantai samping)
yang unik untuk setiap asam amino. Istilah asam amino adalah
kependekan dari asam α-amino [alpha-amino] karboksilat . Setiap
molekul mengandung atom karbon pusat (C), yang disebut karbon α, yang
mana gugus amino dan karboksil terikat. Dua ikatan tersisa pada atom
karbon α umumnya dipenuhi oleh atom hidrogen (H) dan gugus R.
 Sumber
Asam amino bisa diperoleh dari suplemen atau secara
alami dari makanan tertentu, seperti jagung, kacang arab,
lentil, gandum, almond, ikan, susu, dan telur.
 Fungsi
1. Penyusun protein, termasuk enzim.

9
2. Kerangka dasar sejumlah senyawa penting dalam
metabolisme (terutama vitamin, hormon dan asam
nukleat).
3. Pengikat ion logam penting yang diperlukan dalam
dalam reaksi enzimatik (kofaktor).
1.3. Lemak
Lemak adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air,
tetapi dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform, eter, dan benzen.
 Sumber
Sumber lemak terbuat dari molukul karbon, hidrogen, dan
oksige. Namun, lemak jenuh terbuat dari molekul hidrogen
yang hanya mengandung ikatan tunggal antar molekul. Itu
sebabnya,lemak jenuh menjadi padat pada suhu kamar.
 Struktur
Struktur lemak mengandung beberapa gugus seperti
karboksil dan memungkinkan juga gugus hidroksil. Selain
itu, lemak terdiri dari molekul gliserol dan asam lemak
sehingga yang bukan merupakan bagian dari lemak adalah
gugus aldehid atau keton.
 Fungsi
Lemak menjadi sumber energi dan membantu penyerapan
vitamin-vitamin larut lemak. Lemak atau lipid adalah salah
satu jenis makronutrien yang penting bagi tubuh manusia.
1.4. Vitamin
Vitamin adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul rendah
yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme, yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh.
I. Vitamin yang larut dalam air larut dalam air saat masuk ke dalam
tubuh. Oleh karena itu, manusia tidak dapat menyimpan vitamin
larut air dalam jumlah berlebih untuk digunakan nanti. Ada
sembilan vitamin yang larut dalam air: vitamin B - folat, tiamin,
riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, dan vitamin
B12 - dan vitamin C.
10
II. Vitamin yang larut dalam lemak termasuk vitamin A, D, E, dan K.
Vitamin yang larut dalam lemak memainkan peran integral dalam
banyak proses fisiologis seperti penglihatan, kesehatan tulang,
fungsi kekebalan tubuh, dan koagulasi.
 Sumber
Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan,
seperti buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.
 Struktur
Vitamin berasal dari makanan dan buah-buahan yang
bersifat organik.
 Fungsi
Sebagai penunjang kinerja berbagai organ tubuh agar
dapat berfungsi dengan baik. Vitamin memiliki peranan
spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan
manfaat kesehatan.
1.5. Mineral
Mineral adalah unsur an-organik tunggal yang tersebar luas di alam. Pada
bentuk ion aktif (dengan muatan positif atau negatif) mineral berperan dalam
aneka macam proses metabolisme pada tubuh yaitu membuat, mengatur,
mengaktifkan, memindahkan dan mengontrol. Mineral terbagi menjadi mineral
mikro dan makro.
I. Mineral makro artinya mineral yang diperlukan tubuh pada
tubuh dengan jumlah lebih dari 100 mg per hari, mineral ini
diantaranya natrium, klorida, kalsium, fosfor, kalium, sulfur,
magnesium, Adapun mineral mikro diperlukan kurang dari 100
mg per hari yang diantaranya seng, iodium, besi, mangan,
tembaga, kroom, selenium, molibden, fluor, dan kobalt.
II. Mineral mikro (trace elements) adalah mineral yang dibutuhkan
tubuh dalam jumlah kurang dari 100 mg per hari. Contoh mineral
mikro zat besi, zat tembaga, zinc, yodium, selenium, mangan,
fluor, kronium, molibdenum, dan sulfur.

11
1.6. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Rumus kimianya
adalah H2O, yang setiap molekulnya mengandung satu oksigen dan dua atom
hidrogen yang dihubungkan oleh ikatan kovalen. Air sering disebut sebagai
pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan
temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah
ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida
(OH-). Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan
membran dan permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-
permukaan yang memiliki ketertarikan kuat terhadap air.

Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran
badan. Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara
satu sampai tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah
pastinya bergantung pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa
faktor lainnya. Selain dari air minum, manusia mendapatkan cairan dari makanan
dan minuman lain selain air. Sebagian besar orang percaya bahwa manusia
membutuhkan 8–10 gelas (sekitar dua liter) per hari, namun hasil penelitian yang
diterbitkan Universitas Pennsylvania pada tahun 2008 menunjukkan bahwa
konsumsi sejumlah 8 gelas tersebut tidak terbukti banyak membantu dalam
menyehatkan tubuh.

 Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat


senyawa organik melakukan replikasi.
 Zat pelarut yang penting untuk makhluk hidup dan adalah
bagian penting dalam proses metabolisme.
 Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi.
Fotosintesis menggunakan cahaya matahari untuk
memisahkan atom hidroden dengan oksigen. Hidrogen
akan digunakan untuk membentuk glukosa dan oksigen
akan dilepas ke udara.

12
 Menjaga kadar cairan tubuh, sehingga tubuh tidak
mengalami gangguan pada fungsi pencernaan dan
penyerapan makanan, sirkulasi, ginjal, dan penting dalam
mempertahankan suhu tubuh yang normal.
 Membantu memberikan energi pada otot dan melumasi
sendi-sendi agar tetap lentur. Ketidakseimbangan cairan
dapat memicu kelelahan pada otot.
 Membantu mengendalikan asupan kalori tubuh. Minum air
putih jauh lebih baik dalam mencegah peningkatan berat
badan dibandingkan minuman yang mengandung tinggi
kalori.
 Menjaga kadar cairan tubuh, sehingga tubuh tidak
mengalami gangguan pada fungsi pencernaan dan
penyerapan makanan, sirkulasi, ginjal, dan penting dalam
mempertahankan suhu tubuh yang normal.
 Melindungi saraf tulang belakang dan jaringan sensitif
pada tubuh lainnya.
 Air juga bermanfaat dalam kegiatan kehidupan sehari-hari
seperti mandi, mencuci, dan memasak.

IV. WAKTU DAN TEMPAT


Hari, Tanggal : Senin, 8 Januari 2024

Waktu : 10.55 WIB – 13.35 WIB

Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 2 Trenggalek

13
V. ALAT DAN BAHAN

Alat :
8) Sikat tabung reaksi
1) Tabung reaksi
9) Pemanas spirtus bunzen
2) Rak tabung reaksi
10) Korek api
3) Gelas beker
4) Plat tetes
5) Pipet tetes
6) Mortal ( Lumpung dan Alu )
7) Penjepit tabung reaksi
Bahan :

1) Larutan fehling A 17) Ketela


2) Larutan fehling B 18) Tepung kentang
3) Larutan Biuret 19) Kanji
4) Larutan Lugol 20) Tepung beras
5) Aquades 21) Maizena
6) Ayam 22) Daging kambing
7) Tahu 23) Kangkung
8) Kuning telur 24) Tepung ketela
9) Daging sapi 25) Pisang
10) Putih telur 26) Tepung kentang
11) Tomat 27) Tempe
12) Susu skm 28) Gubis
13) Manga 29) Selada
14) Tepung terigu 30) Bayam
15) Susu bubuk 31) Sawi
16) Apel 32) Santan

14
Tabung reaksi Penjepit tabung reaksi

Rak tabung reaksi Sikat tabung reaksi

Gelas beker Pipet tetes

Plat tetes Pemanas spirtus bunzen

Mortal ( lumpung dan alu ) Korek api

15
VI. LANGKAH KERJA
NAMA BAHAN
NO CARA KERJA
MAKANAN

1. Daging Ayam Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak daging ayam ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur daging ayam yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak daging ayam ke tabung
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur daging ayam yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak daging ayam ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

16
1. Siapkan kertas HVS.
2. Oleskan ekstrak daging ayam yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3.. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.
2. Tahu Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tahu ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur tahu yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tahu ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur tahu yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tahu ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tahu yang telah diberi aquades

17
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

3. Kuning telur Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak kuning telur ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur kuning telur yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak kuning telur ke tabung setinggi
1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur kuning telur yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak kuning telur ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan mati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

18
1. Siapkan kertas HVS.
2. Oleskan ekstrak kuning telur yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.
4. Daging sapi Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak daging sapi ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur daging sapi yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak daging sapi ke tabung setinggi
1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur daging sapi yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak daging sapi ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

19
Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak daging sapi yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

5. Putih telur Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak putih telur ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur putih telur yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak putih telur ke tabung setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur putih telur yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak putih telur ke plat tetes
setinggi 1 cm.

20
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.
Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak putih telur yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

6. Tomat Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tomat ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur tomat yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan tomat ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur tomat yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tomat ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.

21
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tomat yang telah diberi aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

7 Susu Kental Manis Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak susu kental manis ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur susu kental manis yang sudah dicampur


dengan aquades.
2. Masukkan susu kental manis ke tabung setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur susu kental manis yang sudah halus


dengan aquades.

22
2. Masukkan ekstrak susu kental manis ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak susu kenal manis yang telah
diberi aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

8 Mangga Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak mangga ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur mangga yang sudah dihaluskan dengan


aquades.
2. Masukkan mangga ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

23
Uji protein :

1. Campur mangga yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak mangga ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak mangga yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

9 Tepung Terigu Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung terigu ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur tepung terigu yang sudah dihaluskan


dengan aquades.
2. Masukkan tepung terigu ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama

24
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tepung terigu yang sudah larut dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak tepung terigu ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret dan campurkan.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung terigu yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

10 Susu Bubuk Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak susu bubuk ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur susu bubuk yang sudah dihaluskan


dengan aquades.
2. Masukkan susu bubuk ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.

25
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur susu bubuk yang sudah larut dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak susu bubuk ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak susu bubuk yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

11 Apel Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak apel ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur apel yang sudah dihaluskan dengan


aquades.

26
2. Masukkan apel ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur apel yang sudah larut dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak apel ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret dan campurkan.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak apel yang telah diberi aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal
12 Ketela Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak ketela ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur ketela yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak ketela ke tabung setinggi 1 cm.

27
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.
7.
Uji protein

1. Campur ketela yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak ketela ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak ketela yang telah diberi aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.
13 Tepung kentang Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung kentang ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur tepung kentang dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tepung kentang ke tabung

28
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur tepung kentang dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tepung kentang ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret dan campurkan.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung kentang yang telah diberi
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati noda transparan yang tertinggal.

14 Tepung kanji Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung kanji ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur tepung kanji dengan aquades.

29
2. Masukkan ekstrak tepung kanji ke tabung setinggi
1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama di
panaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tahu yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tepung kanji ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung kanji yang telah di beri
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.

4. Amati apakah ada noda yang tertinggal


15 Tepung beras Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung beras ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan tepung beras dengan aquades


2. Masukkan ekstrak tepung beras ke tabung

30
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tepung beras dengan aqudes.


2. Masukkan ekstrak tepung beras ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret dan campurkan.

4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung beras yang telah di beri
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

16 Tepung Maizena Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung maizena ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

31
Uji glukosa :

1. Campurkan tepung maizena dengan aquades


2. Masukkan ekstrak tepung maizena ke tabung
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tepung maizena dengan aqudes.


2. Masukkan ekstrak tepung maizena ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung maizena yang telah di
beri aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

17 Daging kambing Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak daging kambing ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

32
Uji glukosa :

1. Campurkan daging kambing yang sudah di


haluskan dengan aquades
2. Masukkan ekstrak daging kambing ke tabung
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campurkan daging kambing yang sudah di


haluskan dengan aqudes.
2. Masukkan ekstrak daging kambing ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak daging kambing yang telah di beri
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

18 Kangkung Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak kangkung ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.

33
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur kangkung yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak kangkung ke tabung setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur kangkung yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak kangkung ke plat tetes setinggi
1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak kangkung yang telah di beri
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

34
19 Tepung ketela Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung ketela ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan tepung ketela dengan aquades


2. Masukkan ekstrak tepung ketela ke tabung
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tepung ketela dengan aqudes.


2. Masukkan ekstrak tepung ketela ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung ketela yang telah di beri
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.

35
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal

20 Pisang Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak pisang ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur pisang yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak pisang ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein

1. Campur pisang yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak pisang ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

36
Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak pisang yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

21 Tepung kentang Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tepung kentang ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan tepung kentang dengan aquades


2. Masukkan ekstrak tepung kentang ke tabung
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tepung kentang dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak tepung kentang ke plat tetes
setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

37
Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tepung kentang yang telah di beri
aquades pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

22 Tempe Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak tempe ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur tempe yang sudah halus dengan


aquades.
2. Masukkan ekstrak tempe ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur tempe yang sudah halus dengan


aquades.

38
2. Masukkan ekstrak pisang ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak tempe yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

23 Gubis Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak gubis ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campur gubis yang sudah halus dengan aquades.


2. Masukkan ekstrak gubis ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spiritus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih

Uji protein :

1. Campur gubis yang sudah halus dengan aquades.

39
2. Masukkan ekstrak gubis ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak gubis yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

24 Selada Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak selada ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan selada yang sudah di haluskan


dengan aquades
2. Masukkan ekstrak selada ke tabung setinggi 1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

40
1. Campurkan selada yang sudah dihaluskan dengan
aqudes.
2. Masukkan ekstrak selada ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak selada yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

25 Bayam Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak bayam ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan bayam yang sudah dihaluskan dengan


aquades
2. Masukkan ekstrak bayam ke tabung setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

41
Uji protein :

1. Campur bayam yang sudah dihaluskan dengan


aqudes.
2. Masukkan ekstrak bayam ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak bayam yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

26 sawi Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak sawi ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan sawi yang sudah dihaluskan dengan


aquades
2. Masukkan ekstrak tepung sawi ke tabung setinggi
1 cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.

42
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campur sawi yang sudah dihaluskan dengan


aqudes.
2. Masukkan ekstrak sawi ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Aduk dan amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak sawi yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

27 Santan Uji amilum :

1. Masukkan ekstrak santan ke plat tetes.


2. Tambahkan 3 tetes lugol.
3. Aduk sampai ekstrak berubah warna.

Uji glukosa :

1. Campurkan santan dengan aquades


2. Masukkan ekstrak santan ke tabung setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes fehling A dan fehling B.

43
4. Goyangkan tabung sampai ekstrak berubah
warna.
5. Campur dan panaskan tabung diatas spirtus.
6. Amati perubahan warna yang terjadi selama
dipanaskan hingga mendidih.

Uji protein :

1. Campurkan santan dengan aqudes.


2. Masukkan ekstrak santan ke plat tetes setinggi 1
cm.
3. Tambahkan 3 tetes biuret.
4. Amati perubahan warna yang terjadi.

Uji lemak :

1. Siapkan kertas HVS.


2. Oleskan ekstrak santan yang telah di beri aquades
pada kertas HVS.
3. Diamkan selama beberapa waktu.
4. Amati apakah ada noda yang tertinggal.

VII. DATA HASIL EKSPERIMEN


VIII. ANALISIS DATA

44
IX. HASIL DISKUSI
Apa peranan zat zat makanan tersebut bagi tubuh manusia ? jelaskan
Jawab :
 Karbohidrat
Yang utama adalah sebagai sumber energi bagi tubuh dalam menjalankan
berbagai fungsi, serta untuk melakukan beragam aktivitas setiap harinya.
Pada dasarnya, tubuh membutuhkan asupan kedua jenis karbohidrat
tersebut, yaitu sebagai sumber energi, mengatasi rasa lelah, melawan
penyakit, dan mengendalikan berat badan.
 Protein
a) Sebagai sumber energi
Fungsi protein yang pertama adalah sebagai salah satu sumber
energi yang penting bagi tubuh, selain lemak dan karbohidrat.
Sama halnya dengan karbohidrat, protein mengandung 4 kalori
per gram-nya, sedangkan lemak memasok energi lebih banyak,
yakni 9 kalori/gram.
Ketika Anda beraktivitas, tubuh akan menggunakan energi yang
berasal dari karbohidrat dan lemak terlebih dahulu. Sementara itu,
energi dari protein akan disimpan sebagai cadangan dan
digunakan ketika tubuh benar-benar membutuhkannya, misalnya
saat Anda berpuasa hingga 18–48 jam tanpa asupan makanan. Jika
tubuh kekurangan protein dalam jangka panjang,
penyakit kwashiorkor dan malnutrisi energi protein bisa
menghampiri.
b) Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh
Protein adalah “batu bata” yang berperan besar dalam menyusun
hampir semua bagian tubuh kita, misalnya otot dan tulang, paru-
paru, kulit dan rambut. Tidak hanya itu, protein juga bertanggung
jawab untuk memelihara dan mengganti jaringan tubuh yang
rusak.
Dalam kondisi normal, jumlah protein yang digunakan untuk
membangun dan memperbaiki jaringan tubuh akan sama setiap
harinya. Namun, ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh
45
membutuhkan lebih banyak protein, yaitu ketika ada
pertumbuhan jaringan baru atau ketika pemecahan protein terjadi
lebih banyak, misalnya pada ibu hamil, ibu menyusui, atau orang
yang sedang sakit.
c) Membentuk antibodi
Fungsi protein selanjutnya adalah membantu tubuh membentuk
antibodi. Antibodi berperan penting untuk melawan infeksi bakteri
atau virus. Selain itu, antibodi juga dapat melindungi tubuh dari
serangan bakteri atau virus yang sama di kemudian hari.
d) Memicu reaksi biokimia
Enzim merupakan jenis protein yang ditemukan di dalam sel.
Enzim bertanggung jawab terhadap banyak sekali reaksi biokimia
yang terjadi di dalam tubuh, misalnya untuk kontraksi otot,
pembekuan darah, dan mencerna makanan.
e) Mengirim Sinyal ke Tubuh
Selain enzim, protein juga dapat berbentuk hormon. Hormon
bertugas untuk mengirimkan sinyal dan mengatur proses biologis
antara sel, jaringan, dan organ. Contohnya adalah hormon
insulin yang mengirim sinyal dan mengatur proses masuknya gula
ke dalam sel tubuh.
Selain fungsi-fungsi di atas, masih banyak fungsi protein lain yang
sangat dibutuhkan tubuh, seperti menyeimbangkan pH dan
jumlah cairan dalam darah. Protein juga menjadi alat transportasi
bagi senyawa-senyawa kimia untuk melewati aliran darah, serta
masuk atau keluar sel tubuh.
 Vitamin
Vitamin membantu tubuh bekerja secara efektif. Kekurangan vitamin
tertentu dapat menyebabkan gangguan fungsi tubuh.
a) Vitamin B1
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan penyakit beri-beri.
 Sumber utama vitamin B berasal dari ragi, kuaci, beras
cokelat, gandum, asparagus, kubis, jeruk, kentang, dan
telur.
46
b) Vitamin B2
Kekurangan vitamin B2 bisa menyebabkan ariboflavinosis.
 Vitamin B2 umumnya bersumber dari asparagus, pisang,
keju, susu, yogurt, telur, ikan dan kacang hijau.
c) Vitamin B3
Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan pellagra, dengan
gejala seperti diare, dermatitis, dan gangguan mental.
 Sumber utama vitamin B3 berasal dari daging ayam,
daging sapi, ikan (tuna dan salmon), susu, telur, alpukat,
kurma, tomat, brokoli, dan ubi.
d) Vitamin B5
Bersumber dari daging-dagingan, gandum utuh, brokoli, alpukat,
royal jelly, dan juga telur ikan.
e) Vitamin B6
Jika tubuh manusia kekurangan vitamin B6 maka akan
menyebabkan anemia, atau kerusakan pada beberapa sistem
saraf.
 Vitamin B6 sendiri bersumber dari bahan makanan seperti
daging, pisang, gandum, sayuran, dan juga kacang.
f) Vitamin B7
Kekurangan vitamin B7 bisa menimbulkan dermatitis pada tubuh.
 Vitamin B7 berasal dari kuning telur, hati, dan beberapa
jenis sayuran.
g) Vitamin B9
Vitamin ini disebut juga dengan asam folat dan akan sangat
berguna untuk wanita hamil di awal masa kehamilannya. Jika
tubuh wanita hamil kekurangan vitamin B9, maka ini akan
meningkatkan risiko kandungan untuk mengalami cacat pada
kelahiran.
 Sumber utama dari vitamin B9 berasal dari sayuran hijau,
kuaci, dan juga ragi.
h) Vitamin B12
Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia.
47
 Sumber utamanya sendiri berasal dari ikan, kerang, daging
sapi, daging unggas, telur, susu dan produk olahannya.
i) Vitamin C
Jika tubuh kurang asupan vitamin C, maka akan menimbulkan
penurunan daya tahan tubuh.
 Vitamin C umumnya bersumber dari buah-buahan seperti
jeruk dan kiwi. Selain buah, vitamin C juga bisa ditemukan
dari beberapa jenis sayuran.
j) Vitamin A
Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan rabun ayam atau
rabun senja dan keratomalasia. Selain itu kekurangan vitamin A
bisa menimbulkan kelainan pada kornea mata yang menyebabkan
kornea mata menjadi kering.
 Vitamin A bersumber dari minyak ikan kod, wortel,
brokoli, ubi, mentega, kubis, bayam, labu, beberapa jenis
keju, telur, melon dan susu.
k) Vitamin D
Kekurangan vitamin D akan menyebabkan pelunakan pada tulang
dan juga osteomalacia.
 Vitamin D bersumber dari sinar matahari pagi dan juga
ikan, telur, hati sapi, dan juga jamur.
l) Vitamin E
Berasal dari buah kiwi, kacang almond, alpukat, telur, susu,
kacang, dan juga minyak sayur.
m) Vitamin K
Vitamin K umumnya berasal dari sayuran hijau seperti seledri,
alpukat, dan buah kiwi.
 Mineral
Di bawah ini ragam jenis mineral, kegunaan masing-masing, serta
makanan yang menjadi sumbernya.
a) Kalsium
Fungsi utama kalsium yaitu menjaga kepadatan dan kesehatan
tulang, serta berperan dalam pembekuan darah dan
48
penyembuhan luka. Mineral ini juga mengaktifkan enzim
pencernaan tertentu yang akan memecah makanan menjadi zat
gizi.
b) Fosfor
Mineral fosfor memiliki fungsi penting dalam pembentukan tulang
dan gigi, penggunaan lemak dan karbohidrat di dalam tubuh, serta
perbaikan sel dan jaringan. Rata-rata, orang dewasa
membutuhkan asupan fosfor sebanyak 700 miligram dalam sehari.
 Makanan yang menjadi sumber mineral ini di antaranya
daging sapi, ikan, ayam, dan biji-bijian dari golongan
serealia (beras, jagung, quinoa, dan lain-lain).
c) Kalium
Mineral kalium berperan dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan
detak jantung. Mineral ini juga membantu membuang zat sisa dari
sel, mencegah hipertensi akibat kadar natrium yang tinggi, serta
merupakan salah satu mineral elektrolit. Orang dewasa
membutuhkan asupan kalium sebanyak 4.700 miligram dalam
sehari.
 Sumber kalium terbaik yakni sayuran berdaun hijau,
wortel, kentang, dan buah-buahan sitrus seperti jeruk.
d) Magnesium
Magnesium membantu proses metabolisme lemak dan protein,
mengaktifkan lebih dari 300 jenis enzim tubuh, serta
menyeimbangkan elektrolit saat otot berkontraksi. Tubuh Anda
juga butuh magnesium untuk mengubah makanan menjadi energi.
Kebutuhan magnesium orang dewasa yaitu 360 miligram per hari
untuk laki-laki dan 330 miligram per hari untuk perempuan.
 Sumber mineral ini beragam, termasuk tahu, tempe,
sayuran berdaun hijau, dan daging sapi.
e) Belerang (sulfur)

Tubuh butuh mineral belerang untuk membentuk protein,


mengubah makanan menjadi energi, serta mencetak dan

49
memperbaiki DNA. Seperti kalsium dan fosfor, belerang termasuk
mineral yang jumlahnya paling banyak di dalam tubuh. Kebutuhan
belerang orang dewasa dalam sehari yaitu 800 – 900 miligram.

 Anda bisa memenuhinya dengan mengonsumsi kacang-


kacangan, biji-bijian, daging, telur, serta sayuran
cruciferous seperti brokoli, kembang kol, dan kubis.
f) Natrium
Natrium merupakan mineral elektrolit seperti halnya kalium.
Mineral ini membantu kerja otot dan saraf, mengatur volume
darah, serta memengaruhi tekanan darah. Meskipun bermanfaat,
asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan
darah tinggi. Orang dewasa membutuhkan asupan natrium
sebesar 1.500 miligram per hari.
 Sumber utama mineral ini berasal dari garam dapur,
makanan kemasan dan hasil pemrosesan, ayam, serta
telur.
g) Zat besi
Zat besi merupakan mineral penting dalam pembentukan protein
khusus yang disebut hemoglobin dan mioglobin. Hemoglobin
berfungsi mengikat oksigen pada sel darah merah, sedangkan
mioglobin mengikat oksigen pada sel otot. Kebutuhan zat besi laki-
laki dewasa adalah 9 miligram per hari, sedangkan perempuan 14
miligram per hari.
 Sumber terbaik zat besi antara lain daging merah, kacang,
buah kering, dan makanan yang telah diperkaya dengan
mineral ini.
h) Tembaga
Tembaga memiliki fungsi penting untuk memelihara kesehatan
tulang, pembuluh darah, persarafan, dan sistem imun. Laki-laki
dan perempuan dewasa sama-sama memerlukan asupan tembaga
sebanyak 900 mikrogram dalam sehari.

50
 Anda bisa memperoleh mikromineral ini dari kerang,
jeroan, kacang-kacangan, lada hitam, dan sayuran berdaun
hijau.
i) Seng (zinc)
Tubuh Anda memerlukan asupan mineral zinc untuk mengolah
karbohidrat, protein, dan lemak dari makanan. Selain itu, zinc juga
berperan dalam pembentukan sel tubuh dan enzim serta proses
penyembuhan luka. Kebutuhan zinc orang dewasa yakni 11
miligram per hari untuk laki-laki dan 8 miligram per hari untuk
perempuan.
 Makanan yang paling banyak mengandung zinc yakni susu,
keju, daging merah, dan kerang.
j) Mangan
Mangan membantu pembentukan enzim, jaringan ikat, tulang,
hormon seks, dan protein pembeku darah. Mineral ini juga
membantu proses penyerapan kalsium, pengaturan gula darah,
serta pengaktifan enzim-enzim. Laki-laki dewasa dianjurkan untuk
memenuhi kebutuhan mangan sebesar 2,3 miligram per hari,
sedangkan perempuan sebesar 1,8 miligram per hari.
 Anda bisa mendapatkan mineral ini dari kacang-kacangan,
gandum, kacang polong, dan roti.
k) Yodium
Yodium berperan dalam pembentukan hormon tiroid,
pertumbuhan fisik dan psikis, serta pengaturan suhu tubuh. Anda
juga perlu memenuhi kebutuhan mineral ini untuk menjaga
kesehatan jaringan saraf dan otot. Orang dewasa membutuhkan
asupan yodium sebesar 150 mikrogram per hari.
 Selain garam, sumber yodium berasal dari ikan laut,
kerang, serta beberapa jenis biji-bijian dalam jumlah kecil.
 Air
Manfaat air antara lain
a) Menjaga kadar cairan tubuh, sehingga tubuh tidak mengalami
gangguan pada fungsi pencernaan dan penyerapan makanan,
51
sirkulasi, ginjal, dan penting dalam mempertahankan suhu tubuh
yang normal.
b) Membantu memberikan energi pada otot dan melumasi sendi-
sendi agar tetap lentur. Ketidakseimbangan cairan dapat memicu
kelelahan pada otot.
c) Membantu mengendalikan asupan kalori tubuh. Minum air putih
jauh lebih baik dalam mencegah peningkatan berat badan
dibandingkan minuman yang mengandung tinggi kalori.
d) Menjaga kesegaran kulit.
e) Melindungi saraf tulang belakang dan jaringan sensitif pada tubuh
lainnya.

52
1. Bagaimana pendapatmu mengenai zat zat makanan tersebut bagi tubuh manusia
? jelaskan !
Jawab :
Saat seseorang mengalami kekurangan gizi, maka tubuh tidak mendapatkan
cukup nutrisi, sehingga bisa menyebabkan wasting (berat badan rendah menurut
tinggi badan), stunting (tinggi badan rendah menurut umur), dan kekurangan
berat badan (berat badan rendah menurut umur).
Adapun ciri-ciri kurang gizi adalah sebagai berikut:
 Penurunan berat badan sehingga indeks massa tubuh
menjadi kurang dari 18.5 m2 per kg.
 Penurunan nafsu makanan
 Gangguan menstruasi
 Perubahan kebiasan makan
 Kehilangan lemak dan massa otot
 Pipi cekung dan mata cekung
 Perut kembung
 Rambut dan kulit kering
 Penyembuhan luka yang tertunda
 Kelelahan
 Sulit berkonsentrasi
 Sifat lekas marah
 Depresi dan kecemasan
 Mata kering, rabun senja, peningkatan risiko infeksi karena
kekurangan Vitamin A
 Jika kekurangan Yodium maka menyebabkan pembesaran
kelenjar tiroid (gondok), penurunan produksi hormon
tiroid, masalah pertumbuhan dan perkembangan.
2. Jelaskan faktor faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat zat makanan pada
seseorang ?
Jawab :
Adapun kebutuhan gizi terutama energi dipengaruhi oleh usia, ukuran tubuh,
dan jenis kelamin. Faktor lain penentu kebutuhan gizi yaitu jenis pekerjaan atau

53
aktivitas yang dilakukan sehari-hari, keadaan fisiologis, keadaan khusus; seperti
pada pemulihan kesehatan dan anemia, dan keadaan lingkungan kerja.

54
X. KESIMPULAN
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret
akan berubah warna menjadi ungu.

 Contoh makanan yang mengandung protein dari hasil yang diamati antara
lain yaitu daging ayam, tahu, putih telur, susu skm, tepung terigu, susu
bubuk, tepung kentang, tepung beras, tepung ketela, tempe, gubis,
santan.

Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna
menjadi ungu hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan tersebut
mengandung amilum.

 Contoh makanan yang mengandung amilum yaitu tepung terigu, tepung


kentang, kanji, tepung beras, maizena, kangkung, tepng ketela, sawi,
manga, susu bubuk, ketela.
Jika bahan makanan ditetesi larutan felling A+B kemudian dipanaskan akan
berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan tersebut
mengandung glukosa.
 Contoh makanan yang mengandung glukosa adalah daging sapi, putih
telur, manga, apel, selada.

Dan dari hasil data percobaan uji makanan yang kami peroleh, pada kertas
buram ternyata terdapat noda yang membekas maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.

 Contoh makanan yang mengandung lemak yaitu daging ayam, kuning


telur, daging sapi, tomat, tepung terigu, susu bubuk, apel, tepung
kentang, tepung kentang, tepung beras, maizena, daging kambing,
kangkung, pisang, gubis, selada, bayam, sawi.

55
XI. DAFTAR PUSTAKA
Disaccharides: Learn Definition, Structure, Examples, Functions. (2023). Retrieved
January 26, 2024, from Testbook website:
https://testbook.com/chemistry/disaccharides
Lykstad, J., & Sharma, S. (2023, March 6). Biochemistry, Water Soluble Vitamins.
Retrieved January 26, 2024, from Nih.gov website:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538510/

(Yayasan Kesehatan Telkom, 2021)

(“Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan,” 2022)

(https://www.alodokter.com/author/ariesta_alo, 2022)

(“Fungsi Mineral Untuk Tubuh Dan Sumbernya - Hello Sehat,” 2023)

(Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, 2022)

(Redaksi Halodoc, 2020)

(“Kecukupan Gizi Dalam Menunjang Produktivitas Kerja – RSUP Dr. Sardjito,”


2019)

56
XII. LAMPIRAN

57

Anda mungkin juga menyukai