Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DIAGNOSA

NUTRISI

OLEH :

STELLA EKA SARI

213210098

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWAFAKULTAS KESEHATAN

INSTITUT TEKNOLOGI SAINS DAN KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan pendahuluan ini telah disetujui untuk diajukan sebagai tinjauan teoritis kasus
kelolaan individu Stase Keperawatan Dasar Manusia (KDM) dengan diagnosa NUTRISI di Ruang
YUDHISTIRA RSUD JOMBANG untuk memenuhi tugas individu Program Studi S1 Ilmu
Keperawatan Semester IV Institut Teknologi Sains dan Kesehatan Insan Cendekia Medika
Jombang.

Disetujui Pada :
Hari / Tanggal :

Jombang, Juni 2023


Mahasiswa

(…………………)

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

(…………………..) (…………………..)

Kepala Ruang

(…………………)
BAB I

PENDAHULUAN
A. DEFINISI
Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan olel tubuh yang
bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktivitas tubuh. Dimana zat-zat itu
terdiri dari zat-zat gizi dan zat lain yang dapat menghasilkan energy dan tenaga. Kebutuhan
nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi dan anak, mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit
kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi
yodium, defisiensi seng (Zn) defisiensi vitamin A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan
lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak (A. Aziz Alimul Hidayat,
2009).

B. KLASIFIKASI

Klasifikasi nutrisi ada 6 y yaitu :

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah gula sederhana (monosakarida dan
disakarida) dan gula kompleks (polisakarida). Karbohidrat terdiri
dari karbon, hidrogen, dan oksigen. Gula, sirup, madu, buah, dan
susu adalah sumber karbohidrat sederhana. Roti, sereal, kentang,
beras, pasta, dan gandum berisi karbohidrat kompleks. Fungsi
karbohidrat adalah memberikan energi. Setiap gram karbohidrat
mengandung 4 kcal. Karbohidrat juga penting dalam oksidasi
lemak, meningkatkan pertumbuhan bakteri dalam saluran
pencernaan, yang membantu sintesis vitamin K dan B12,
memproduksi komponen karbon dalam sintesis asam amino esensial
Disarankan, 40% kalori kita bersumber dari karbohidrat.Biasanya,
perempuan Indonesia dengan berat badan dan kegiatan normal
hanya membutuhkan 1,500 kal/hari, dengan acuan 40% kita
membutuhkan 600 kalori hari dari karbohidrat, setara dengan 3
porsi

2. Protein
Protein adalah zat kimia organik yang berisi asam amino, yang dihubungkan
dengan rantai peptida. Protein terdiri dari karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen.
Tubuh mensintesis protein antara lain membentuk hemoglobin untuk membawa
oksigen ke jaringan, insulin untuk regulasi glukosa darah, dan albumin untuk
regulasi tekanan osmotik darah. Fungsi protein untuk pertumbuhan, regulasi fungsi
dan proses tubuh, pembentukan kembali protein sel, dan energi, memelihara sistem
imunitas tubuh, sel, cairan tubuh, tulang, kulit, gigi, otot, rambut, darah, dan serum.
Katabolisme protein memberi 4 kcal/g. Katalis enzim dibentuk dari protein pada
regulasi pencernaan, absorbsi, metabolisme, dan katabolisme. Tubuh membutuhkan
0.8gr protein dari setiap 1kg berat tubuh. Jadi protein yang dibutuhkan laki- laki
sekitar 44g setiap hari, dan 36g untuk perempuan.
3. Lemak
Lemak atau lipid, termasuk lemak netral, minyak, asam lemak, kolesterol,
dan phospholopid. Lemak adalah zat organik yang terdiri dari karbon, hidrogen, dan
oksigen. Lemak secara ideal membentuk sekitar 20% berat badan pada orang yang
tidak gemuk. Lemak berfungsi sebagai transport sel, proteksi organ vital, energi,
simpanan energi pada jaringan adiposa, absorbsi vitamin, dan transport vitamin larut
lemak. Rata-rata orang dewasa sebaiknya mengkonsumsi 30% lemak. 30% protein,
dan 40% karbohidrat.Lemak yang dikonsumsi sebaiknya mengandung omega 3 dan
minyak nabati.Dengan acuan 1.500 kalori per hari, 30% lemak setara dengan 450
kalori atau 3 sendok olive oil atau 6 sendok makan selai kacang dalam sehari
4. Vitamin
Vitamin adalah zat organik yang penting bagi tubuh untuk pertumbuhan,
perkembangan, pemeliharaan, dan reproduksi, serta membantu dalam penggunaan
energi nutrient. Vitamin diklasifikasikan sebagai vitamin larut lemak dan vitamin
larut air. Terlebih lagi, Vitamin C & B kompleks harus dikonsumsi setiap hari
karena kelebihannya tidak dapat disimpan dalam tubuh dan selalu dikeluarkan
melalui urin.
5. Mineral
Mineral merupakan salah satu unsur makanan yang dibutuhkan oleh tubuh
karena berperan dalam berbagai macam kegiatan tubuh. Umumnya mineral diserap
dengan mudah oleh usus dinding usus halus secara difusi atau tranfor aktif.
Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dapat dikelompokkan
menjadi 2, yaitu mineral mayor dan minor.Mineral mayor umumnya merupakan
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah 100 mg per hari atau lebih. Mineral mayor
meliputi kalsium, kalium, fosfor, sulfur, dan magnesium.Sedangkan Mineral minor
atau sering disebut trace mineral merupakan mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
kecil oleh tubuh.Beberapa mineral minor tersebut adalah zink, besi, mangan,
tembaga, boron, silikon, molibdenum, vanadium, kromium, selenium, dan iodin.
6. Udara
Udara adalah komponen tubuh yang sangat penting karena fungsi sel
bergantung pada lingkungan udara.Udara membentuk 60-70%berat tubuh
total.Persentase udara dalam seluruh tubuh lebih besar untuk orang kurus dari pada
orang yang obesitas karena otot terdiri lebih banyak udara dari pada jaringan lain,
kecuali darah. Bayi memiliki proporsi total udara yang pagar besar dalam tubuh,dan
lansia memiliki proporsitotal air yang paling sedikit. Saat kehilangan udara,
seseorang tidak akan mampu bertahan hidup lebih dari beberapa hari

C. ETIOLOGI
Tidak mampu dalam memasukkan, mencema, mengabsorbsi makanan karena faktor biologi,
psikologi atau ekonomi.(Mirna landry 2020)

1. Faktor predisposisi
Faktor pencetus dari gangguan nutrisi adalah karena berkurangnya nafsu makan
yang disebabkan oleh:
a) rasa nyeri
b) anxietas
c) depresi
d) perubahan situasi lingkungan
e) perbedaan makanan
f) Gangguan pemasuka makanan
g) Waktu pemberian makanan dan pemberian obat tidak tepat
D. PATHWAY
Ketidakseimbangan Peningkatan berat badan
mencerna makanan

Ketidakseimbangan nutrisi
lebih dari kebutuhan tubuh
E. TANDA DAN GEJALA

1. Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%


2. Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan yang dianjurkan
3. Konjungtiva dan membran mukus pucat
4. Lemah otot untuk menelan atau mengunyah
5. Luka, inflamasi pada rongga mulut
6. Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan
7. Melaporkan kurang makan
8. Melaporkan perubahan sensasi rasa
9. Tidak mampu mengunyah makanan
10. Miskonsepsi
11. Penurunan berat badan dengan intake makanan adekuat
12. Enggan makan
13. Kram abdominal
14. Tonus otot buruk
15. Nyeri abdomen patologi atau bukan
16. Kerusakan minat terhadap makan
17. Pembuluh kapiler rapuh
18. Diare atau steatorea
19. Kehilangan rambut banyak
20. Suara usus hiperaktif.(Mirna landry 2020)

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Hb
a. Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl)
b. Wanita dewasa (12-16 gr/dl)
2. Pemeriksaan Albumin (3.5-4.5gr/dl)
3. Rontgen
4. TG (<150 mg/dl)
5. Kolesterol (200 mg/dl)
6. HDL (>50 mg/dl)
7. LDL (<130 mg/dl)
G. PENATALAKSANAAN MEDIS

1. Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana


memenuhinya
2. Kerjasama Dengan ahli gizi
3. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien.

4. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe


5. Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C
6. Berikan substansi gula
7. Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi
8. Berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)
9. Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
10. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

H. KOMPLIKASI

1. Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada
tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan
asupan makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya
kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membrane mukosa,
konjungtiva dan lain- lain.
2. Diabetes mellitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan
adanya gangguan metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau
penggunaan karbohidrat secara berlebihan.
3. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah
pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta asupan
kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan
4. Penyakit jantung koroner
Penyakit jantung koroner merupakan gangguan nutrisi yang sering disebabkan
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian :
a. Identitas yang perlu dikaji adalah nama, nomer rekam medis, jenis kelamin,
pendidikan, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, status, agama, pekerjaan
dan umur pasien.
b. Riwayat Keluhan utama: merupakan keluhan yang paling dirasakan oleh pasien yang
berhubungan dengan asupan nutrisi pasien.contohnya (mual,muntah,nafsu makan
menurun,stomatitis atau infeksi mulut)
c. Riwayat penyakit sekarang: merupakan informasi tentang keadaan dan keluhan klien
saat timbul keluhan baru yang dirasakan.
d. Riwayat penyakit masa lalu: riwayat penyakit yang pernah diderita oleh pasien
sebelumnya terutama yang berkaitan dengan penyakit yang dialami oleh pasien
sekarang.
e. Riwayat kesehatan keluarga : apakah keluarga pasien memiliki riwayat penyakit
yang sama dengan pasien.
f. Pemeriksaan fisik:
1) Mulut: kaji kebersihan mulut, apakah ada stomatitis, gigi yang tumbuh, terlihat
pucat kehitaman
2) Perut: kaji bentuk perut, bising usus. Terlihat membuncit serta pada perabaan
terdapat pembesaran limpa dan hati (hepatospemagali)

2. DIAGNOSIS KEPERWATAN
a. Defisit nutrisi
3. INTERVENSI KEPERAWATAN
N o Diagnosa Kriteria hasil Intervensi (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1. Defisit Status nutrisi Manajemen nutrisi
nutrisi (L.03030) ( I.03119)
(D.0019)
N o Indikator Indeks
Definisi :
1 2 3 4 5
Mengindentifikasi dan
1. Kekutan otot 3 mengelola asupan nutrisi
mengunyah yang seimbang
2. Kekuatan otot 3 Tindakan :
menelan Obserfasi :
serum 1. Identifisakasi status
nutrisi
albumin 2. Identifikasi alergi
3. Verbilisasi 3 dan intoleransi
keninginan makanan
untuk 3. Identifikasi
meningkatka makanan yang
n nutrisi disukai
4 Pengetahuan 3 4. Identifikasi
tentang kebutuhan kalori
pilihan dan jenis nutrient
makanan 5. Identifikasi
yang sehat perlunya
5 Pengetahuan 3 penggunaan selang
tentang nasogastric
pemilihan 6. Monitor asupan
minuman makanan
yang tepat 7. Monitor berat
6 Pengtahuan 3 badan
8. Monitor hasil
tentang
pemeriksaan
standart laboratorium
asupan nutrisi Terapeutik :
yang tepat 1. Lakukan oral
7 Penyiapan dan 3 hygiene sebelum
penyimpanan makan jika perlu
2. Fasilitas
makanan
menentukan
yang aman
pedoman diet
8 Sikap terhadap 3

makanan/min 3. Sajikan makanan


uman sesuai secara menarik dan
dengan suhu yang sesuai
4. Berikan makanan
tujuan
tinggi serat untuk
kesehatan mencegah
konstipasi
5. Berikan makanan
tinggi kalori dan
tinggi protein
6. Berikan suplemen.
Makanan jika perlu
7. Hentikann
pemberiaan
1. IMPLEMENTASI
Implementasi merupakan pelaksanaan rencana intervensi untuk mencapai tujuan
yang spesifik. Tahap tahap implementasi dimulai setelah rencana intervensi disusun dan
ditujukan pada nursing order untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan.
4. EVALUASI

Evaluasi merupakan penilaian dengan cara membandingkan perubahan keadaan


pasien (hasil yang diamati) dengan tujuan dan kriteria hasil yang di buat pada tahap
perencanaan yang bertujuan untuk dapat mengukur tingkat keberhasilan pada suatu
program pendidikan
5. DAFTAR PUSTAKA

LAPORAN PENDAHULUAN NUTRISI. (2020). Scribd.

https://www.scribd.com/document/481004136/LAPORAN-PENDAHULUAN-

NUTRISI

Pathway Nutrisi. (2017). Scribd.

https://www.scribd.com/document/351026046/Pathway-Nutrisi

Ackley, B. J., Ladwig, G. B., & Makic, M. B. F. (2017).

Nursing Diagnosis Handbook, An Evidence-Based Guide to

Planning Care, 11" Ed. St. Louis: Elsevier. Carpernito-Moyet,

L. J. (2013). Nursing Diagnosis Application to Clinical

Practice. 14" Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

Herdman, T. H., & Kamitsuru, S. (2014). Nursing Diagnosis

Definitions and Classification 2015-2017. 10" Ed. Oxford:

Wiley Blackwell.

International Council of Nurses (2015). Internasional

Classification of Nursing Practice, Nursing Diagnosis and


Outcomes Statement. Geneva, Switzerland: International

Council of Nurses.

Newfield, S. A., Hinz, M. D., Tiley, D. S., Sridaromont, K. L.,


Maramba, P. J. (2012). Cox's Clinical Applications of Nursing

Diagnosis Adult, Child, Women's, Mental Health, Gerontic,

And Home Health Considerations, 6 Ed. Philadelphia: F.A.

Davis Company.

Teixeira, I. X., Lopes, M. O., Martins, L. G., Diniz, C. M., de


Menezes, A. P., & Alves, N. P. (2016). Validation of Clinical

Indicators of Imbalanced Nutrition: Less Than Body

Requirements in Early Childhood. Journal Of Pediatric

Nursing, 31(2), 179-186. doi:10.1016/j.pedn.2015.02.011.

Anda mungkin juga menyukai