Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KEBUTUHAN NUTRISI

DOSEN PEMBIMBING: KURNIADIN S.kep. Ns. M.kes

Nama Anggota: Dian Ramadhani

Esti Oktoviana

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

TAHUN AKADEMIK 2022-2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “KEBUTUHAN NUTRISI “ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
Antropologi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang transkultural
di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada selaku Dosen pembimbing mata kuliah
Antropologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan nutrisi adalah zat zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungandengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuhmanusia untuk menerima makanan atau bahan-
bahan dari lingkungan hidupnyadan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting
dalam tubuh sertamengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentangmakanan,
zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dankeseimbangan yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit. Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankankelangsungan
fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupanmanusia, namun jumlah nutrisi
yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengankarakteristik, seperti jenis kelamin, usia, aktivitas,
dan lain-lain.Nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh sertafaktor-
faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhikebutuhan nutrisi adalah
faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal,faktor patologis seperti adanya penyakit
tertentu yang menganggu pencernaanatau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanyakemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi. Nutrisi sangat pentingbagi
manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhlukhidup, mengkonsumsi
nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh tiga kali sehariselama puluhan tahun akan menjadi racun
yang menyebabkan penyakitdikemudian hariDalam pemenuhan kebutuhan nutrisi ada sistem yang
berperan didalamnya yaitu sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan dan
organasesoris, saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usu halus bagian distal.Sedangkan
organ asesoris terdiri dari hati, kantong empedu dan pankreas. Nutrisisangat bermanfaat bagi tubuh
kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak adagizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa
menyebabkan penyakit / terkena gizi burukoleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi

.1.2. Rumusan Masalah

1.Bagaimana Angka Kecukupan Nutrisi yang dibutuhkan setiap orang?

2.Bagaimana cara mencukupi kebutuhan Nutrisi?

3.Apa saja kebutuhan konsumsi zat Nutrisi?

4.Bagaimana masalah umum yang berkaitan dengan gangguan pemenuhanNutrisi?

5.Apa saja Faktor yang mempengaruhi kebutuhan Nutrisi?

6.Bagaimana prosedur tindakan pemenuhan Nutrisi?

1.3. Tujuan penyusunan

1.Untuk mengetahui angka kecukupan nutrisi setiap orang

2.Untuk mengetahui cara untuk mencukupi kebutuhan nutrisi

3.Untuk mengetahui zat konsumsi kebutuhan Nutrisi.

4.Untuk mengetahui permasalah yang muncul mengenai gangguankebutuhan Nutrisi.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Nutrisi

Nutrisi atau nutrien merupakan elemen yang penting untuk proses fungsi tubuh. Ada enam kategori
zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Kebutuhan energi
dipenuhi dengan metabolisme kabohidrat, protein dan lemak. Makanan kadang-kadang
digambarkan menurut kepadatan nutrien, proporsi nutrien penting untuk jumlah kalori. Makanan
dengan kepadatan nutrien tinggi, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran, menyediakan
sejumlah besar nutrien yang berhubungan dengan kalori. Makan dengan kepadatan nutrien
rendah, seperti gula dan alkohol, tinggi kalorinya tetapi bergizi rendah .. Katagori-katagori zat
makanan diantara lain adalah :

1. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi utama dalam diet. Tiap gram karbohidrat
menghasilkan 4 kilokalori (kkal). Karbohidrat terutama diperoleh dari tumbuhan,
kecuali laktosa (Gula susu). Karbohidrat diklasifikasikan menurut unit gula atau sakarida.
Tanaman menyimpan karbohidrat seperti zat tepung. Zat tepung dibuat dari biji yang
tertutup oleh dinding sel. (Potter and Perry 2004).Polisakarida memiliki peranan dalam
nutrisi manusia karena menambahkan serat untuk diet. Serat mendapat perhatian sebagai
faktor diet pada pencegahan dan penyembuhan penyakit dan dalam pencegahan diare
selama pemberian makan melalui selang.
Serat diklasifikasikan sebagai sesuatu yang tidak dapat dilarutkan karena tidak dicerna
termasuk selulosa dan lignin. Serat yang larut termasuk hemiselulose, pektingum dan getah.
Rekomendasi American Cancer Society sekarang termasuk peningkatan serat dalam
diet ..Metabolisme karbohidrat terdiri dari 3 proses utama : a. Katabolisme glikogen menjadi
glukosa, karbondioksida dan air (glikogenolisi) b. Anabolisme glukosa menjadi glikogen untyk
penyimpanan (glikogenesis) c. Perubahan asam amino dan gliserol menjadi glikogen untuk
energi (gluconeogenesis).
2. Protein
Protein memberikan sumber energi (4 kkal/g), juga penting untuk mensintesis
(membangun) jaringan tubuh dalam pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan.
Bentuk protein yang paling sederhana adalah asam amino. Asam amino esensial adalah yang
tidak dapat disintesis oleh tubuh tapi harus diberikan dalam diet. Asam amino
dianabolisasi (dikombinasi dan diubah) menjadi jaringan, hormon, dan enzim. Asam
amino juga dapat diubah menjadi lemak dan disimpan sebagai jaringan adiposa atau
dikatabolisasi (dipecahkan) menjadi energi melalui glikogenesis. Protein terdiri dari 16%
nitrogen dan merupakan sumber nitrogen satu-satunya.
Tubuh berada dalam keseimbangan nitrogen ketika asupan dan haluaran nitrogen sama
keseimbangan nitrogen negatif terjadi ketika hubungan kehilangan banyak nitrogen
dibanding dari yang diperoleh. Protein dapat digunakan untuk menyediakan energi tetapi
karena perananprotein esensial dalam pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan yang cukup
harus disediakan dalam diet dari sumber nonprotein.

3. Lipid (Lemak)Lipid (lemak) merupakan nutrien padat yang paling berkalori dan menyediakan 9
kkal per gram. Lipid termasuk lemak yang padat pada suhu ruangan dan minyak yang larut
dalam suhu ruangan. Lipid tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen, tapi proporsi setiap
elemen berbeda di karbohidrat. Lipid dasar disusun dari trigliserida dan asam lemak. Asam
lemak disusun dari rantai atom karbon dan atom hidrogen dengan kelompok asam pada satu
ujung rantai dan kelompok metilpada ujung lain.
Proses selama asam lemak disintesis disebut lipogenesis. Asam lemak dapat jenuh dimana tiap
karbon dalam rantai memiliki dua atom hidrogen yang melekat atau tidak jenuh.Lemak
merupakan bentuk hasil energi tubuh yang utama. Monogliserida dan porsi lipid yang dicerna
dapat diubah menjadi glukosa dengan proses glukoneogenesis. Semua sel tubuh kecuali sel
darah merah dan neuron dapat mengoksidasi asam lemak dan energi.
4. Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung pada
lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dari seluruh berat badan.bayi
memiliki. persentasi terbesar dari total berat badan untuk air dan orang tua mempunyai lebih
sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat bertahan tidak lebih dari beberapa jam. Pada
individu yang sehat, asupan cairan dari semua sumber sama dengan haluaran cairan melalui
eliminasi, respirasi dan berkeringat.
5. Vitamin
Vitamin merupkan substansi organik dalam jumlah kecil pada makanan yang esensial untuk
metabolisme normal. Tubuh tidak mampu mensintesis vitamin dalam jumlah yang
dibutuhkan dan bergantung pada asupan diet. Walaupun vitamin terkandung dalam banyak
makanan juga dipengaruhi oleh proses, penyimpanan, persiapan. Kandungan vitamin tertinggi
biasanya terdapat pada makanan segar yang digunakan cepat setelah terpapar panas, udara dan
air yang minimal. Vitamin diklasifikasikan sebagai yang larut air dan lemak.
6. Mineral
Mineral merupakan elemen esensial nonorganik pada tubuh sebagai katalis dalam reaksi
biokimia. Mineral diklasifikasi sebagai makromineral ketika kebutuhan sehari-hari adalah
100 mgatau lebih dan elemen renik ketika berkurang dari 100 m yang diperlukan setiap hari.

SISTEM TUBUH YANG BERPERAN DALAM PEMKENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI

1. Mulut
Awal dari saluran pencernaan didalam mulut,makanan mengalami peroses mekanis melalui
pengunyahan yang akan membuat makanan dapat hancur samapai merata,dibantu oleh enzim
amilase yang akan memecah amium yang terkandung dalam makanan menjadi maltose.
2. Faring dan Esofagus
Bagian saluran yang terdapat dibelakang hidung,mulut dan laring.Esofagus merupakan bagian
yang berfungsi menghantarkan makanan dari faring menuju lanbung.peroses penghantaran
makanan dilakukan dengan cara peristaltic yaitu lingkaran serabut otot didepan makanan
mengendor dan yang dibelakang makanan berkontraksi
3. Lambung
Lambung memiliki fungsi motoris serta fungsi sekresi dan pencernaan.fungsi motoris lambung
adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan
sbagai pencampur adalah memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat
bercampur dengan asam lambung. Fungsi sekresi dan pencernaan adalah menyereksi pepsin
dan HCL yang akan memecah protein menjadi pepton,amilase memecah amilum menjadi
multosa,lipase menjadi lemak menjadi asam lemak,daan gliserol membentuk sekresi
gastrin,menyereksi factor intrinsic yang memungkinkan absorpsi vitamin B12, yhaitu diileum
dan menyereksi muskus yang bersifat protektif.makanan berada pada lambung selama 2-6
jam,kemudian bercampur dengan getah lambung (cairan asam bening tak bewarna) yang
mengandung 0,4% HCL untuk mengasamkan semua makanan serta bekerja sbagai antiseptik
dan disinfektan.dalam getah lambung terdapat beberapa enzim,di antaranya pepsin dihasilakan
oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah makanan menjadi bahan yang lebih mudah larut
dan renin, berfungsi membekukan susu atau membentuk kasein dari kaseinogen yang dapat
larut.
4. Usus halus
Fungsi usus halus pada umumnya adalah mencerna dan mengabsorpsi chime dari lambung
zat-zat makanan yang telah halus akan di absorpsi didalam usus halus yaitu pada
duodenum,dean disini terjadi absorpsi besi kalsium dengan bantuan vitamin D,vitamin A,D,E,
dan K dengan bantuan empedu dan asam folfat.
5. Usus besar
Fungsi utama usus besar adalah mengabsorpsi air ( kurang dari 90%),elektrolit,vitamin dan
sedikit glukosa. Flora yang terdapat diusus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B
serta memungkinkan pembusukan sisa makanan.

B. Gizi Buruk

Gizi Buruk Gizi buruk merupakan status kondisi seseorang yang kekurangan nutrisi, atau
nutrisinya di bawah standar rata-rata. Status gizi buruk dibagi menjadi tiga bagian, yakni gizi buruk
karena kekurangan protein (disebut kwashiorkor), karena kekurangan karbohidrat atau kalori
(disebut marasmus), dan kekurangan kedua-duanya. Gizi buruk ini biasanya terjadi pada anak
balita (bawah lima tahun) dan ditampakkan oleh membusungnya perut (busung Kebutuhan Nutrisi 6

lapar). Gizi buruk adalah suatu kondisi di mana seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi, atau
dengan ungkapan lain status gizinya berada di bawah standar rata-rata. Zat gizi yang dimaksud bisa
berupa protein, karbohidrat dan kalori. Gizi buruk (severe malnutrition) adalah suatu istilah teknis
yang umumnya dipakai oleh kalangan gizi, kesehatan dan kedokteran. Gizi buruk adalah bentuk
terparah dari proses terjadinya kekurangan gizi menahun.

Anak balita (bawah lima tahun) sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari pertambahan
berat badannya tiap bulan sampai usia minimal 2 tahun (baduta). Apabila pertambahan
berat badan sesuai dengan pertambahan umur menurut suatu standar organisasi kesehatan dunia,
dia bergizi baik. Kalau sedikit dibawah standar disebut bergizi kurang yang bersifat kronis. Apabila
jauh dibawah standar dikatakan bergizi buruk. Jadi istilah gizi buruk adalah salah satu bentuk
kekurangan gizi tingkat berat atau akut.

C. Klasifikasi Gizi Buruk

Terdapat 3 tipe gizi buruk adalah marasmus, kwashiorkor, dan marasmus-kwashiorkor.


Perbedaan tipe tersebut didasarkan pada ciri-ciri atau tanda klinis dari masing-masing tipe yang
berbeda-beda.

1. Marasmus

Marasmus adalah gangguan gizi karena kekurangan karbohidrat. Gejala yang timbul diantaranya
muka seperti orangtua (berkerut), tidak terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang
di bawah kulit), rambut mudah patah dan kemerahan, gangguan kulit, gangguan
pencernaan (sering diare), pembesaran hati dan sebagainya. Anak tampak sering rewel dan
banyak menangis meskipun setelah makan, karena masih merasa lapar. Berikut adalah gejala
pada marasmus adalah :

a. Anak tampak sangat kurus karena hilangnya sebagian besar lemak dan otot-ototnya, tinggal
tulang terbungkus kulit

b. Wajah seperti orang tua

c. Iga gambang dan perut cekung

d. Otot paha mengendor (baggy pant)

e. Cengeng dan rewel, setelah mendapat makan anak masih terasa lapar

2. Kwashiorkor

Penampilan tipe kwashiorkor seperti anak yang gemuk (suger baby), bilamana dietnya mengandung
cukup energi disamping kekurangan protein, walaupun dibagian tubuh lainnya terutama
dipantatnya terlihat adanya atrofi. Tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki
sampai seluruh tubuh

a. Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis

b. Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung dan mudah dicabut, pada
penyakit kwashiorkor yang lanjut dapat terlihat rambut kepala kusam.

c. Wajah membulat dan sembab

d. Pandangan mata anak sayu

e. Pembesaran hati, hati yang membesar dengan mudah dapat diraba dan terasa kenyal pada
rabaan permukaan yang licin dan pinggir yang tajam.

f. Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah menjadi coklat kehitaman
dan terkelupas.

3. Marasmik-Kwashiorkor
Gambaran klinis merupakan campuran dari beberapa gejala klinik kwashiorkor dan marasmus.
Makanan sehari-hari tidak cukup mengandung protein dan juga energi untuk
pertumbuhan yang normal. Pada penderita demikian disamping menurunnya berat badan < 60% dari
normal memperlihatkan tanda-tanda kwashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit,
sedangkan kelainan biokimiawi terlihat pula.

D. Dampak Gizi Buruk

Gizi Buruk bukan hanya menjadi stigma yang ditakuti, hal ini tentu saja terkait dengan dampak
terhadap sosial ekonomi keluarga maupun negara, di samping berbagai konsekuensi yang diterima
anak itu sendiri. Kondisi gizi buruk akan mempengaruhi banyak organ dan sistem, karena kondisi
gizi buruk ini juga sering disertai dengan defisiensi (kekurangan) asupan mikro/makro
nutrien lain yang sangat diperlukan bagi tubuh. Gizi buruk akan memporak porandakan
sistem pertahanan tubuh terhadap mikroorganisme maupun pertahanan mekanik sehingga mudah
sekali terkena infeksi.
Secara garis besar, dalam kondisi akut, gizi buruk bisa mengancam jiwa karena berberbagai
disfungsi yang di alami, ancaman yang timbul antara lain hipotermi (mudah kedinginan)
karena jaringan lemaknya tipis, hipoglikemia (kadar gula dalam darah yang dibawah kadar
normal) dan kekurangan elektrolit dan cairan tubuh. Jika fase akut tertangani dan namun
tidak di follow up dengan baik akibatnya anak tidak dapat ”catch up” dan mengejar
ketinggalannya maka dalam jangka panjang kondisi ini berdampak buruk terhadap pertumbuhan
maupun perkembangannya.

Akibat gizi buruk terhadap pertumbuhan sangat merugikan performance anak, akibat kondisi
”stunting” (postur tubuh kecil pendek) yang diakibatkannya dan perkembangan anak pun terganggu.
Efek malnutrisi terhadap perkembangan mental dan otak tergantung dangan derajat beratnya,
lamanya dan waktu pertumbuhan otak itu sendiri.

Dampak terhadap pertumbuhan otak ini menjadi patal karena otak adalah salah satu aset yang
vital bagi anak. Beberapa penelitian menjelaskan, dampak jangka pendek gizi buruk terhadap
perkembangan anak adalah anak menjadi apatis, mengalami gangguan bicara dan gangguan
perkembangan yang lain. Sedangkan dampak jangka panjang adalah penurunan skor tes IQ,
penurunan perkembangn kognitif, penurunan integrasi sensori, gangguan pemusatan
perhatian, gangguan penurunan rasa percaya diri dan tentu saja merosotnya prestasi anak.

E. Faktor Penyebab Gizi Buruk

Ada 2 faktor penyebab dari gizi buruk adalah sebagai berikut :

1. Penyebab Langsung. Kurangnya jumlah dan kualitas makanan yang dikonsumsi, menderita
penyakit infeksi, cacat bawaan dan menderita penyakit kanker. Anak yang mendapat
makanan cukup baik tetapi sering diserang atau demam akhirnya menderita kurang gizi.

2. Penyebab tidak langsung, ketersediaan Pangan rumah tangga, perilaku, pelayanan


kesehatan. Sedangkan faktor-faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan masalah
utama gizi buruk adalah kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan kesempatan
kerja. Oleh karena itu untuk mengatasi gizi buruk dibutuhkan kerjasama lintas sektor Ketahanan
pangan adalah kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota
keluarganya dalam jumlah yang cukup baik maupun gizinya.

Secara garis besar gizi buruk disebabkan oleh karena asupan makanan yang kurang atau anak sering
sakit, atau terkena infeksi.
Asupan makanan yang kurang disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain tidak tersedianya
makanan secara adekuat, anak tidak cukup salah mendapat makanan bergizi seimbang, dan pola
makan yang salah. Kaitan infeksi dan kurang gizi seperti layaknya lingkaran setan yang sukar
diputuskan, karena keduanya saling terkait dan saling memperberat. Kondisi infeksi kronik akan
meyebabkan kurang gizi dan kondisi malnutrisi sendiri akan memberikan dampak buruk pada
sistem pertahanan sehingga memudahkan terjadinya infeksi .

Kekurangan gizi merupakan suatu keadaan dimana terjadi kekurangan zat-zat gizi ensensial,
yang bisa disebabkan oleh: asupan yang kurang karena makanan yang jelek atau penyerapan yang
buruk dari usus (malabsorbsi), penggunaan berlebihan dari zat-zat gizi oleh tubuh, dan kehilangan
zat-zat gizi yang abnormal melalui diare, pendarahan, gagal ginjal atau keringat yang berlebihan.

E. Kelebihan Nutris
Obesitas merupakan penyakit yang sejak lama sudah dikenal masyarakat dan sampai sekarang
merupakan persoalan yang banyak dibicarakan karena sulitnya pengobatan yang berhasil dilakukan.
Banyak pengertian mengenai obesitas salah satunya yang diungkapkan sebagai berikut. “ Obesitas
adalah kondisi berlebihnya jaringan lemak akibat tidak seimbangnya masukan energi dengan
pemakaian”. Jadi obesitas dapat diartikan secara tepat dengan istilah kegemukan atau banyaknya
penimbunan lemak dalam tubuh.

Seiring dengan meningkatnya taraf kesejahteraan masyarakat, jumlah penderita kegemukan


(overweight) dan obesitas cenderung meningkat. Di Indonesia, masalah kesehatan yang diakibatkan
oleh gizi lebih ini mulai muncul pada awal tahun 1990-an. Peningkatan pendapatan masyarakat
pada kelompok sosial ekonomi tertentu, terutama di perkotaan, menyebabkan adanya
perubahan pola makan dan pola aktifitas yang mendukung terjadinya peningkatan jumlah penderita
kegemukan dan obesitas.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI

a. Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat mempengaruhi pola konsumsi
makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasisehingga dapat terjadi kesalahan
dalam memahami kebutuhan gizi

b. Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis makanan bergizi tinggi dapat mempengaruhi status gizi
seseorang. Misalnya dibeberapa daerah ,tempe yang merupakan sumber protein yang paling ,murah
tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa
mengonsumsi makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.

c. Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi status gizi. Misalnya di beberapa daerah terdapat larangan makan pisang dan papaya
bagi para gadis remaja. Padahal makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik.
Adapula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap dapat mengakibatkan cacingan,
padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.

d. Kesukaan

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya variasi
makanan,sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkan merosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Saat ini,para remaja di kota-kota besar di Negara kita memiliki kecendrungan menyenangi makanan
tertentu secara berlebihan,seperti makanan cepat saji (junkfood),bakso, dan lain-lainya. Makanan-
makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering
dan berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

e. Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan makanan bergizi
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi
perekonomian yang tinggi biasanya mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan dengan
masyarakat dengan kondisi perekonmian rendah.
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan:

Semua sel tubuh membutuhkan makanan yang cukup, makanan merupakan kebutuhan pokok untuk
hidup, dan beberapa zat makanan penting sekali untuk Kesehatan bila makanan tidak mengandung
zat gizi yang dibutuhkan sel tubuh kelancaram kerja fisiologis akan tergantung sistem yang berperan
dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan
dan organ asesoris.

Saran:

Kami merasa pada makalah ini kami banyak kekuranggan, karena kurangnya referensi dan
pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan mengkritik dan
saran ya g membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Hidayat A.Azis Alimun dan Uliyah Musfiratul. (2015). Pengantar kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta.
Salemba Medika.

Rebeiro Geraldine. (2015). Keperawatan Dasar Manual Keterampilan Klinis. Singaope. Elsevier

Mubarak Wahit Iqbal dan Chayantin Nurul, (2007). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori &
Aplikasi Dalam Praktik. Jakarta. EGC

Detha Errene Chashandra dan Nora Isa Tri Novadela. (2014). Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Status
Gizi Anak Pra Sekolah (> 3-5 Tahun). file:///C:/Users/E1-470G/Downloads/248-675-1-SM.pdf.
Diunduh tanggal 25 pukul 09 : 13

Erlin Kurnia dan Intann Dwi Novita Sari. (2016). Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi Pada Pasien Rawat
Inap Yang Tidak Melakukan Oral Hygiene.
http://ejurnal.stikesbaptis.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/134. Diunduh tanggal 25 pukul
09 : 37

Nuri Nazari,dkk, 2016. Dukungan Dan Karakteristik Keluarga Dengan pemenuhan nutrisi pada
manusia http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/6392/5249. Diunduh tanggal 27 Mei 2017
pukul 08:25

Marine. (2015). Perbedaan Pola Konsumsi Dan Status Gizi Antara Remaja Dengan Orang Tua
Diabetes Mellitus (Dm) Dan Non DM. http://e-journal.unair.ac.id/index.php/MGI/article/view/3379.
Diunduh tanggal 23 Mei 2017 pukul 07 : 30

Anda mungkin juga menyukai