Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah
kami dapat menyelesaikan makalah kami yang membahas tentang “Nutrisi dan
Pemasangan Sonde Dewasa”. Sholawat serta salam kami haturkan kepada junjungan
nabi Muhamad SAW semoga selalu terlimpahkan.
Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ririn Dwi K, SKM., M.Kes.
selaku dosen yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi kami dan bagi pembaca pada
umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Daftar Isi...................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ..................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .....................................................................................................16
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Maalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untu kebutuhan
metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan kebutuhan fital
bagi semua makhluk hidup, mengkonsumsi nutrien (zat gizi) yang buruk bagi tubuh
tiga kali sehari selama puluhan tahun akan menjadi racun yang menyebabkan
penyakit dikemudian hari
3
Nutrisi sangat bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi
maka tidak ada gizi dalam tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit /
terkena gizi buruk oleh karena itu kita harus memperbanyak nutrisi.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nutrisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan (Soenarjo, 2000).
B. Jenis-Jenis Nutrisi
1. Mikronutrisi
5
2. Makronutrisi
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan
dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Nutrient terdiri dari beberapa,
diantarannya:
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan
oksigen. Karbohidrat dibagi atas:
6
selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur). Kebutuhan
karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total.
2. Protein
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa
struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan
dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam
amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein:
Kebutuhan protein 10-15% atau 0,8-1,0 g/kg BB dari kebutuhan energi total.
3. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri
atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak. Kebutuhan lemak 10-25%
dari kebutuhan energi total. Fungsi lemak:
7
a. Sebagai sumber energi; merupakan sumber energi yang dipadatkan
dengan memberikan 9 kal/gr.
c. Perlindungan.
4. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Vitamin dibagi
dalam dua kelas besar yaitu vitamin larut dalam air (vitamin C, B1, B2, B6,
B12) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K). Berikut
ini rincian dari beberapa vitamin dan penting:
a. Vitamin A
b. Vitamin B-kompleks
8
membantu mencegah kelambatan pertumbuhan, anemia, gangguan
penglihatan, kerusakan syaraf, dan gangguan jantung. Makanan seperti
misalnya roti, padi-padian, dan hati banyak mengandung vitamin B-
kompleks. Setiap anggota vitamin B-kompleks bersumber dari makanan
tertentu misalnya: B1 dari kacang buncis dan daging babi; B12 dari
daging, ikan, telur, dan susu.
c. Vitamin C
d. Vitamin D
9
5. Mineral dan Air
Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian enzim, dan
sangat penting dalam pengendalian system cairan tubuh. Mineral
merupakan konstituen esensial pada jaringan lunak, cairan dan rangka.
Rangka mengandung sebagian besar mineral. Tubuh tidak dapat
mensintesis sehingga harus disediakan lewat makanan. Fungsi mineral:
e. Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh tubuh
manusia. Tubuh manusia terdiri dari atas 50%-70% air. Pada orang
dewasa asupan air berkisar antara 1200-1500cc per hari, namun
dianjurkan sebanyak 1900 cc sebagai batas optimum. (Hidayat, 2008)
1. Pengetahuan
2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi gizi seseorang.
10
3. Kebiasaan
4. Kesukaan
5. Ekonomi
6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat hal
ini sehubungan dengan factor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada
usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energy basal relative konstan.
7. Jenis kelamin
11
8. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas sehingga
kebutuhan metabolisme basal tubuh juga menjadi lebih besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi individu
tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai
simbolik yang kuat bagi banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan
daging menyimbulkan kekuatan).
12
E. Pemasangan NGT (Nasogatrric Tube/Sonde) pada Dewasa
1. Pengertian
NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang
digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plasitic yang dipasang
melalui hidung sampai lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3
kategori yaitu:
c. Bayi ukuran 6 Fr
a. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan
13
d. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung
a. Selang NGT ukuran dewasa, anak –anak dan juga bayi. Melihat kondisi
pasiennya
b. Handscun bersih
c. Handuk
d. Perlak
e. Bengkok
g. Spuit 10 cc
h. Stetoskop
i. Tongue spatel
j. Plaster
k. Pen light
l. Gunting
6. Prosedur Kerja:
1). Siapkan peralatan di butuhkan seperti yang telah disebutkan diatas termasuk
plester 3 untuk tanda, fiksasi di hidung dan leherdan juga ukuran selang NGT
14
2). Setelah peralatan siap minta izin pada pasien untuk memasang NGT dan
jelaskan pada pasien atau keluarganya tujuan pemasangan NGT
3). Setelah minta izin bawa peralatan di sebelah kanan pasien. Secara etika bidan
saat memasang NGT berda di sebelah kanan pasien
4). Pakai handscoon kemudian posisikan pasien dengan kepala hiper ekstensi
5). Pasang handuk didada pasien untuk menjaga kebersihan kalau pasien muntah
7). Ukur selang NGT mulai dari hidung ke telinga bagian bawah, kemudian dari
telinga tadi ke prosesus xipoidius setelah selesai tandai selang dengan plaster
untuk batas selang yang akan dimasukkan
8). Masukkan selang dengan pelan2, jika sudah sampai epiglottis suruh pasien
untuk menelan dan posisikan kepala pasien fleksi, setelah sampai batas
plester cek apakah selang sudah benar2 masuk dengan pen light jika ternyata
masih di mulut tarik kembali selang dan pasang lagi
9). Jika sudah masuk cek lagi apakah selang benar-benar masuk lambung atau
trakea dengan memasukkan angin sekitar 5-10 cc dengan spuit. Kemudian
dengarkan dengan stetoskop, bila ada suara angin berarti sudah benar masuk
lambung. Kemuadian aspirasi kembali udara yang di masukkan tadi
10). Jika sudah sampai lambung akan ada cairan lambung yang teraspirasi
11). Kemudian fiksasi dengan plester pada hidung, setelah fiksasi lagi di leher.
Jangan lupa mengklem ujung selang supaya udara tidak masuk
12). Setelah selesai rapikan peralatan dan permisi pada pasien atau keluarga.
(Towatro, 2007).
15
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat
dicapai jika terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi
berpengaruh juga dalam fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang
rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tubuh manusia, maka
akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
16
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, AAA, Uliyah, Musriful. 2008. Konsep Dasar Praktik Klinik untuk
Kebidanan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
https://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisi
17