Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH BIOLOGI PRAKTIKUM

UJI ZAT MAKANAN

DISUSUN OLEH :

ZEFANYA MAYZA ANGGITA SIAGIAN

KELAS : IX G
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
limpahan rahmat-Nya kita dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan tepat waktu,
berikut ini kami mempersembahkan sebuah laporan praktikum yang berjudul “MAKALAH
BIOLOGI UJI ZAT MAKANAN” yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang
besar bagi kita untuk mempelajari lebih lanjut materi biologi tentang pengujian zat
makanan.melalui kata pengantar ini kami lebih dahulu meminta maaf dan mohon dimaklumi
bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau
menyinggung perasaan pembaca.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar dalam penyusunan
laporan praktikum ini. Oleh karena itu kami berharap adanya kritik dan saran bagi para
pembaca yang bersifat membangun untuk kemajuan makalah yang kami buat agar mencapai
kesempurnaan.

Dengan ini kami mempersembahkan dengan penuh rasa terimakasih dan semoga Tuhan
Yang Maha Esa. Memberkahi laporan praktikum ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Titian Resak, 25 Juli 2022


DAFTAR ISI

Judul…...............................................................................................................................1

Kata Pengantar...................................................................................................................2

Daftar Isi............................................................................................................................3

Bab I. Pendahuluan............................................................................................................4

a. Latar Belakang

b. Tujuan Praktikum

Bab II. Dasar Teori.........................................................................................................5-8

Bab III. Metode Penelitian….............................................................................................9

a. Alat dan Bahan…..................................................................................................9

b. Bahan Makanan.....................................................................................................9

c. Langkah Kerja….................................................................................................10

Bab IV. Hasil Penelitian…..............................................................................................11

Bab V. Pembahasan…................................................................................................12-13

Bab VI. Kesimpulan dan saran........................................................................................14


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia. Makanan dibutuhkan manusia
untuk kelangsungan hidup dan menjalankan aktivitasnya. Fungsi makanan antara lain
mnyediakan materi yang di butuhkan oleh tubuh untuk tumbuh serta memperbaiki tubuh yang
rusak.
Sebelum dimanfaatkan oleh tubuh makan harus di pecah terlebih dahulu.zat-zat
makanan adalah substansi yang dalam makanan yang di butuhkan tubuh untuk menjalankan
proses-proses metabolisme. Zat makanan terdiri dari karbohidrat, lemak, protein, mineral dan
vitamin.Kita memerlukan makanan dalam jumlah yang tepatdan mengandung zat nutrisi
lengkap, seperti karbohidrat, lemak, protein, air, mineral dan vitamin.
Kekurangan salah satu atau lebih zat diatas dalam waktu yang cukup lama dapat
menyebabkan gangguan pada tubuh. Sebaliknya kelebihan zat makan juga tidak baik bagi
kesehatan. Keadaan tubuh dimana kompossi zat makanan tidak seimbang disebut malnutrisi.
Hal tersebut karena kebanyakan dari mereka tidak mengetahui pasti bahan makanan apa saja
yang mengandung zat gizi yang diperlukan oleh tubuh mereka. Oleh karena itu, diadakan
praktikum untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, lemak dan glukosa dalam
berbagai bahan makanan.

B. Tujuan
Untuk mengetahuii zat makanan yang terkandung dalam : Nasi, Tempe, Ikan, Gula,
Pisang, dan Singkong. Dan memahami fungsi zat makanan bagi tubuh.
BAB II
DASAR TEORI
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh
makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan
makanan.Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-
harinya.Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi,membantu pertumbuhan
badan dan otak.Memakan makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik otak
maupun badan.Setiap makanan mempunyai kandungan gizi yang berbeda.Protein,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari
makanan.
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat
merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu
pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna
bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam
makanan yang diperlukan oleh tubuh.

1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang tersusun
hanya dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen. Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana
terdiri dari satu molekul gula sederhana. Banyak karbohidrat yang merupakan polimer yang
tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta bercabang-
cabang.
Karbohidrat merupakan bahan makanan penting dan sumber tenaga yang terdapat
dalam tumbuhan dan daging hewan. Selain itu, karbohidrat juga menjadi komponen struktur
penting pada makhluk hidup dalam bentuk serat (fiber), seperti selulosa, pektin, serta lignin.
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi
seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga
untuk menjalankan sel-sel tubuh.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam
tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

2. AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang
dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang
penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi
yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

3. GULA (GLUKOSA)
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian
glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya
menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak,
yang menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan
dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun
lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara
langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari
pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

4. PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah
senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-
monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul
protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.
Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan
dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan
sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem
kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam
transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam
amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

5. LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak
nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan
kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat
maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini
adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di
berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan
keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil
adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret
sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret,
larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan
peptida. Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian
karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

BENEDICT
Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan
Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi
kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk semua monosakarida dan disakarida , laktosa
dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid
(kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu.
Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-
keton, dan memberikan tes positif karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh
dasar dalam reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang
berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai merah tembaga (I)
oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana
glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen
benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah
perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami
reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.

LUGOL
Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama kali dibuat pada tahun
1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium dalam air, yaitu setelah dokter
Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol sering digunakan sebagai antiseptik dan
desinfektan, untuk desinfeksi darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di
laboratorium rutin dan tes medis.
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun., Iodida
kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur iodium lebih toksik, lebih
disukai untuk tujuan ini.
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI) dicampur
dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat dengan total volume 100 mL dan
kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air
melalui pembentukan triiodida (I-3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi
yodium, yang terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan alkohol.
solusi Lugol mengandung alkohol.
Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide); Markodine,
solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP.
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk mempersiapkan
dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut noda, digunakan di berbagai bidang.
Solusi ini digunakan sebagai tes indicator.Keberadaan pati dalam senyawa organik,dengan
yang bereaksi dengan memutar sebuah drak-blue/black.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Alat dan Bahan:
o Penjepit tabung reaksi

o Pipet tetes

o Lumpang porselin

o Tabung reaksi

o Spirtus

o Pembakar spirtus

o Pemes/pisau

o Papan proselin

o Spatula/pengaduk

o Rak tabung reaksi

o Saringan

o kertas

o Korek api

o Gelas beker

o Alat Penumbuk

o Larutan Lugol

o Larutan Bioret

o Larutan Fehlin A+Fehlin B

o Aquades

Bahan Makanan
o Nasi

o Singkong

o Pisang

o Tempe

o Ikan/Daging

Langkah Kerja
 Menyiapkan alat dan bahan yang di perlukan.
 Melakukan uji makanan.
 Percobaan 1 : Uji amilum
 Menempatkan bahan makanan di lumpang proselin.
 Bahan makanan tersebut ditetesi reagen lugol sebanyak 2 tetes.
 Mengamati perubahan warna yang terjadi.
 Memasukkan data pada table pengamatan.

 Percobaan 2 : Uji protein


 Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proseli dn penumbuk.
 Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
 Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
 Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen biuret sebanyak 10 tetes.
 Mengocok tabung reaksi tersebut hinggga ada perubahan warna menjadi ungu, maka
bahan makanan tersebut mengandung protein.
 Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain.

 Percobaan 3 : Uji glokusa.


 Menghaluskan bahan yang diuji dengan menggunakan lumpang proselin dan
penumbuk.
 Memasukkan aquades secukupnya untuk memudahkan penumbukan.
 Letakkan ±2mL hasil tumbukan pada tabung reaksi.
 Tetesi tabung reaksi tersebut dengan reagen benedict sebanyak 10 -15 tetes.
 Panaskan tabung reaksi d atas pembakar sepritus.
 Memasukkan data kedalam table pengamatan, dan lakukan hal yang sama dengan
bahan makanan yang lain

 Percobaan 4 : Uji Lemak.


 Mengusap bahan yang akandi uji pada kertas buram.
 Memanaskan kertas buram pada pembakar sepritus.
 Apabila ada noda transparan, maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
 Memasukkan data pada table pengamatan.
 Melakukan hal yang sama pada bahan makanan yang lain.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tabel Data Pengamatan sesuai reagen yang di gunakan
A. Uji Amilum
No. BAHAN MAKANAN PENGUJIAN KETERANGAN
1 Singkong +Lugol Ungu kehitaman
2 Nasi +Lugol Ungu
3 Pisang +Lugol Kehitaman

B. Uji Glukosa

No. BAHAN MAKANAN PENGUJIAN KETERANGAN


1 Singkong Fehling A+B dipanaskan Kuning
2 Nasi Fehling A+B dipanaskan Merah bata
3 Pisang Fehling A+B dipanaskan Merah bata

C. Uji Protein
No. BAHAN MAKAN PENGUJIAN KETERANGAN
1 Ikan +Biuret Abu-Abu Gelap
2 Tempe +Biuret Lebih kuning

D. Uji Lemak
No. BAHAN MAKAN PENGUJIAN KETERANGAN
1 Tempe Diolekan pada kertas Tidak mengandung
lemak
2 Ikan Diolekan pada kertas Mengandung
lemak
BAB V
PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka
makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak
kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan
makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan
warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang
menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
Kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam
larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada
bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa
memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan
menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu mengalami reduksi, glukosa
memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu
pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah
bata.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram
mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini
makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas
pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
Uji Pisang Ambon
• Pada uji amilum, pisang di tetesi dengan reagen lugol dan tidak menghasilkan warna
biru kehitaman. Hal itu berarti pisang tidak mengandung amilum.
• Uji protein, pisang ambon setelah di tetesi dengan reagen biuret retnyata tidah
menghasilkan perunahan warna. Hal itu berarti pisang ambon tidak mengandung
protein.
• Uji glokusa, pisang ambon yang ditetesi dengan reagen benedict dan memanaskannya
di atas pembakar spritus reaksinya berubah warna menjadi merah bata. Maka pisang
ambon mengandung glukosa.
• Uji lemak, pisang ambon yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka pisang ambon tidak
mengandung lemak.

Uji Tempe
• Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna
putih kekuning-kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa tempe memiliki
amilum. karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman.
• Uji protein, tempe mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna
menjadi ungu.
• Uji glukosa, tempe ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar spritus
ternyata tidak mengakibatkan perubahan warna atau bisa disebut tempe tidak
mengandung glukosa.
• Uji lemak, tempe yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada pembakar
spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka tempe tidak mengandung lemak.

Uji Singkong
• Uji amilum, singkong mengandung amilum karena setelah ditetesi reagen lugol
berubah warna menjadi biru kehitaman.
• Uji protein, singkong tidak mengandung protein karena setelah di tetesi dengan
reagen biuret berubah warna menjadi biru.
• Uji glukosa, singkong ditetesi benedict kemudian di panggang di atas pembakar
spritus ternyata mengakibatkan perubahan warna dari biru menjadi merah bata.
• Uji lemak, singkong yang dioleskan pada kertas buram dan dipanaskan pada
pembakar spritus tidak meninggalkan noda transparan. Maka singkong tidak
mengandung lemak.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum dapat disimpulkan bahwa :
Reagen lugol digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung
amilim, Reagen biuret digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yang mengandung
protein. Reagen benedict digunakan untuk mengetahui bahwa makanan yan mengandung
glukosasedangkan kertas buram digunakan unuk mengetahui bahwa makanan yang
mengandung lemak.
Bahan makanan yang apabila ditetesi dengan lugol berubah warna menjadi biru
kehitaman berarti bahwa makanan tersebut mengandung amlum. Bahan makanan yang
ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan
makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen benedict dsn
memanaskannya diatas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan
makanan tersebut mengandung glikosa. Sebahan makanan yang dioleskan pada kertas buram
dan memanaskannya pada pembakar spritus, jika meninggalkan bekas noda tranparan maka
bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Bahan makanan yang mengandung amilum yaitu : singkong dan tepung kanji. Bahan
makanan yang mengandung glokusa : Santan kelapa, singkong dan pisang ambon. Bahan
makanan yang mengandung protein :santan kelapa, tempe, dan tepung kanji, putih telur dan
kuning telur. Sedangkan bahan yang mengandung lemak antara lain : santan kelapa dan
kuning telur.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang
mempunyai lebih dari dua nutrisi. Seperti santan kelapa terdapat glokusa, protein dan lemak.

B. Saran
Saran yg bisa di berikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya pada saat
mengamati perubahan warna yang di timbulkan oleh tiap-tiap bahan makanan harus di
lakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mempengarui hasil
praktikum.

Anda mungkin juga menyukai