Anda di halaman 1dari 15

PERAN ZAT GIZI MAKRO DAN MIKRO

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Kimia Pangan

Dosen Pengampu:

Arintina Rahayuni, STP,.M.Pd

Oleh:

Atiqotuz Zulfa
P1337431222058

KELAS REGULER
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2022/2023
A. ZAT GIZI MAKRO

1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komponen zat gizi yang terdiri dari atom karbon,
hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat dalam makanan merupakan nutrisi yang
menyediakan energi bagi tubuh dengan cepat, terutama saat tubuh lapar. Sumber
karbohidrat adalah biji-bijian, umbi-umbian dan buah-buahan. Berikut beberapa
peran karbohidrat dalam menjaga kesehatan tubuh, antara lain:

a. Sumber Energi
Karbohidrat merupakan fungsi utama sebagai sumber energi. Selain
karbohidrat, energi juga bisa diperoleh dari lemak dan protein. Namun
energi yang berasal dari karbohidrat terutama glukosa merupakan sumber
energi yang dapat digunakan tubuh dengan cepat, sedangkan energi yang
berasal dari lemak dan protein harus diubah terlebih dahulu menjadi
glukosa. Satu gram karbohidrat mengandung 4 kilokalori.
b. Pengatur Metabolisme Lemak
Energi merupakan zat yang mutlak dibutuhkan tubuh setiap saat, karena
setiap saat tubuh mengalami gerakan dan membutuhkan energi. Dengan
tidak adanya gula, energi diperoleh dari oksidasi lemak yang tidak
sempurna, yang mengarah pada pembentukan keton, yang dapat
menimbulkan efek tidak menyenangkan pada tubuh, seperti mual, pusing,
dan napas beraroma aseton. Dengan demikian, adanya gula yang cukup
mencegah munculnya ketosis yang berbahaya bagi tubuh.
c. Menghemat Fungsi Protein
Energi merupakan kebutuhan tubuh yang sangat besar, sehingga harus
selalu tersedia. Selain digantikan oleh lemak, energi diperoleh dari protein
tanpa adanya karbohidrat. Sementara itu, protein memiliki fungsi khusus
yang tidak dapat digantikan oleh nutrisi lain, yaitu sebagai penyusun untuk
memperbaiki dan mengganti sel-sel tubuh yang rusak. Sehingga jika
simpanan protein yang ada digunakan untuk menghasilkan energi, maka
fungsi utama protein sebagai pembangun menjadi lebih sulit. Sebaliknya,
jika karbohidrat dalam makanan cukup, protein digunakan sebagai bahan
pembangun.
d. Sumber Energi Utama Bagi Otak dan Susunan Syaraf Pusat
Otak secara konstan membutuhkan energi untuk menjalankan fungsi
berpikirnya. Untuk itu, otak memerlukan sumber energi yang dapat
diserap dan dimanfaatkan dengan cepat oleh otak, yaitu glukosa. Seperti
yang dijelaskan sebelumnya, ketika kekurangan glukosa, energi diperoleh
dari lemak dan protein, yang membutuhkan waktu untuk diubah. Waktu
yang dibutuhkan membuat otak sulit berfungsi. Karena itu, ketersediaan
glukosa sangat penting untuk menjalankan fungsi kerja otak dan sistem
saraf pusat.
e. Membantu Pengeluaran Feses
Karbohidrat berupa serat tidak larut air diperlukan untuk mengatur gerak
peristaltik usus, sedangkan karbohidrat seperti serat larut air dapat
menyerap banyak air di usus besar sehingga feses dapat dikeluarkan
dengan mudah. Karbohidrat mencegah sembelit (kesulitan buang air
besar).
Karbohidrat terdiri dari dua jenis, yaitu available karbohidrat dan non-
available karbohidrat. Available karbohidrat adalah karbohidrat yang dapat
dicerna oleh enzim pencernaan, diserap dalam bentuk glukosa oleh usus halus,
dan dimetabolisme oleh sel-sel tubuh. Serat pangan tidak termasuk kategori
available karbohidrat karena tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan,
meskipun dapat menjadi sumber energi setelah melalui proses fermentasi dan
penyerapan asam lemak-asam lemak rantai pendek di usus. Energi yang
dihasilkan dari serat pangan sangat rendah, di bawah 4 kkal/gram, yaitu antara
1,5–2,5 kkal/gram (Ledikwe, dkk., 2006), bahkan ada yang tidak memberikan
energi. Semakin tinggi pangan dengan kandungan available karbohidrat seperti
glukosa, disakarida, oligosakarida yang dapat dicerna, dan pati yang dapat dicerna
maka nilai IG-nya semakin.

2. Lemak
Lemak merupakan bagian dari istilah umum yang dikenal dengan istilah
lipid. Lipid ini menggabungkan asam lemak jenuh, asam lemak tak jenuh dan
kelompok kolesterol. Lipid didefinisikan sebagai zat atau molekul yang tidak larut
dalam air tetapi larut dalam pelarut organik seperti eter, alkohol dan kloroform.
Lipid datang dalam berbagai bentuk di tubuh kita, baik secara individu, seperti
lemak dan kolesterol, atau dalam bentuk terkait, seperti fosfolipid, lipoprotein,
dan glikolipid. Secara struktural, lemak seperti yang kita kenal sebenarnya adalah
trigliserida atau triasilgliserol dan sama sekali tidak sama dengan kolesterol. Nah
sekarang menjadi sedikit lebih jelas bahwa lemak dan kolesterol adalah zat yang
berbeda tetapi termasuk dalam kelompok zat yang sama yaitu lipid. Kesamaan
antara keduanya dapat dilihat pada sifat kelarutannya, karena sama-sama tidak
larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Berikut beberapa peran lipida
dalam menjaga kesehatan tubuh, antara lain:

a. Sumber Energi
Lemak merupakan sumber energi 2,5 kali lebih banyak daripada
karbohidrat dan protein, yaitu 9 kkal/g lemak. Lebih banyak energi
dihasilkan karena proses pembakaran membutuhkan lebih banyak oksigen
daripada karbohidrat dan protein. Kelebihan lemak disimpan di bawah
kulit (50%), di sekitar organ (45%) dan di rongga perut (5%) dan
merupakan sumber energi potensial yang dapat digunakan saat
dibutuhkan.

b. Sebagai Pelindung Bagian Tubuh Penting


Berbagai organ vital seperti jantung, hati, dan ginjal harus dilindungi agar
dapat berfungsi dengan baik. Kehadiran lemak di atasnya dan di
sekitarnya membuat organ-organ ini tetap di tempatnya dan terlindungi
dari benturan dan bahaya lainnya.
c. Memelihara Suhu Tubuh
Lapisan lemak di bawah kulit melindungi tubuh dan mencegah tubuh
kehilangan panas. Jadi, lemak berfungsi menjaga suhu tubuh.
d. Pembawa Vitamin Larut Lemak Sifat vitamin tertentu yang mudah larut
dalam lemak memungkinkan vitamin tersebut untuk mengikat dan larut
dalam lemak. Selain itu, vitamin yang merupakan mikronutrien
membutuhkan media pembawa untuk digunakan oleh sel-sel tubuh untuk
mencapai sel-sel tubuh, dan vitamin yang larut dalam lemak
membutuhkan media lemak. Contoh vitamin yang larut dalam lemak
adalah vitamin A, D, E dan K.
e. Memberi Rasa Kenyang Lebih Lama
Lemak memperlambat sekresi asam lambung dan pengosongan lambung,
menghasilkan rasa kenyang yang lebih lama.

3. Protein
Protein berperan penting sebagai komponen fungsional dan struktural dari
semua sel tubuh. Enzim, pengangkut, matriks intraseluler, rambut, kuku
mengandung komponen protein. Protein memiliki fungsi unik yang tidak dapat
digantikan oleh zat gizi lain yaitu sebagai zat untuk membangun dan memelihara
sel-sel jaringan tubuh. Berikut beberapa peran protein dalam menjaga kesehatan
tubuh, antara lain:

a. Pertumbuhan dan Pemeliharaan


Protein tubuh sendiri bergantian dipecah (katabolisme) dan baru disintesis
(anabolisme). Sebelum dapat memenuhi fungsinya sebagai zat bangunan,
asam amino esensial yang diperlukan harus tersedia. Membudidayakan atau
memperbanyak sel-sel baru dapat terjadi bila terdapat kombinasi asam amino
yang cukup dengan jenis dan jumlah yang sesuai.
b. Berperan Dalam Berbagai Sekresi Tubuh
Hormon seperti tiroid, insulin, epinefrin dan sebagainya adalah protein.
Demikian pula, berbagai enzim seperti amilase, katalase, lipase dll juga
merupakan protein. Kedua komponen ini berperan penting dalam proses
ekskresi metabolisme tubuh.
c. Mengatur Keseimbangan Air
Cairan dalam tubuh terdiri dari tiga kompartemen, yaitu intraseluler (di dalam
sel), ekstraseluler/seluler (di luar/antar sel) dan intravaskular (di dalam
pembuluh darah). Pergerakan cairan antar kompartemen ini terjadi melalui
proses osmotik dan harus dijaga keseimbangannya atau homeostatis.
Keseimbangan ini dapat dicapai melalui asupan protein dan elektrolit. Dengan
kekurangan protein dalam tubuh, proses keseimbangan terganggu, yang
menyebabkan penumpukan cairan di salah satu kompartemen, yang disebut
edema.
d. Mengatur Netralitas Jaringan Tubuh
Sifat amfoter protein menyebabkan protein bertindak sebagai "penyangga"
yang bereaksi dengan asam dan basa untuk mempertahankan keseimbangan
pH konstan, yang biasanya pada pH netral atau sedikit basa (pH 7,35-7, 45).
e. Membantu Pembentukan Antibodi
Kemampuan tubuh melawan serangan racun dan melakukan detoksifikasi
sangat bergantung pada enzim di hati. Jika kekurangan protein, pembentukan
enzim terhambat, sehingga rentan terhadap penyakit.
f. Berperan Dalam Transpor Zat Gizi
Zat gizi yang dipecah harus diangkut ke sel-sel tubuh untuk dimanfaatkan.
Pengangkutan nutrisi ini terutama dilakukan oleh protein seperti lipoprotein,
yang berperan dalam pengangkutan lipid dan bahan mirip lipid, dan transferin,
yang berperan dalam pengangkutan besi dan mangan.

B. ZAT GIZI MIKRO

1. Vitamin Larut Lemak


a. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak atau pelarut organik
seperti eter, alkohol, petroleum eter. Vitamin A tahan terhadap panas,
cahaya, asam dan basa. sebaliknya, vitamin A tidak tahan terhadap
pemanasan pada suhu tinggi dan adanya udara, yang menyebabkan
oksidasi. Vitamin A rusak akibat penggorengan pada suhu tinggi dan
oksidasi minyak tengik. Berikut beberapa peran Vitamin A dalam menjaga
kesehatan tubuh, antara lain:

1) Membantu dalam proses penglihatan


Bentuk retina vitamin A, bersama dengan protein opsin,
membentuk pigmen visual merah-ungu yang disebut rhodopsin dan
ditemukan di retina mata. Saat cahaya mengenai mata, pigmen
visual menyerap cahaya dan warna pigmen berubah menjadi
kuning dan retina melepaskan opsin. Dilepaskan dari retina, opsin
berubah bentuk dan merangsang impuls saraf untuk mengirim
pesan ke otak tentang objek yang dilihat.
2) Membantu diferensiasi sel Selama diferensiasi sel, terjadi
perubahan bentuk dan fungsi sel, terkait dengan perubahan
ekspresi gen tertentu. Vitamin A dalam bentuk asam retinoat
berperan aktif dalam mengatur determinan genetik/gen yang
mempengaruhi sintesis protein. Kekurangan vitamin A dapat
menghambat diferensiasi sel, menghambat pembentukan,
pertumbuhan dan perkembangan ovum dan sperma pada janin,
bayi dan anak kecil.
3) Memelihara kesehatan jaringan epitel dan kulit
Jaringan epitel dan kulit dilindungi oleh lendir yang menjebak dan
menghilangkan mikroorganisme yang masuk ke dalamnya.
Vitamin A berperan dalam produksi lendir oleh kelenjar penghasil
lendir.
4) Membantu sistem kekebalan tubuh (sistem imun)
Mekanisme efek vitamin A pada sistem imun belum diketahui
secara pasti. Retinol diduga mempengaruhi perkembangan dan
diferensiasi limfosit B, khususnya sel darah putih yang berperan
dalam imunitas humoral. Selain itu, vitamin A diduga berperan
dalam memberikan respon antibodi yang melibatkan sel T,
khususnya limfosit yang berperan dalam imunitas seluler.
5) Membantu Pertumbuhan
Vitamin A terlibat dalam sintesis protein yang diperlukan untuk
pembentukan dan pertumbuhan sel-sel dalam tubuh. Kekurangan
vitamin A akan mengganggu sintesis protein, memperlambat
pertumbuhan. Ini dapat terjadi pada tulang, gigi, dan organ lainnya.

b. Vitamin D
Vitamin D adalah sterol yang mengandung golongan alkohol dan
larut dalam lemak. Sterol sangat stabil terhadap panas, oksidasi dan tahan
terhadap asam dan basa. Vitamin D sangat sensitif terhadap cahaya dengan
panjang gelombang pendek seperti sinar ultraviolet yang terdapat pada
sinar matahari. Tidak seperti vitamin lainnya, vitamin D pada dasarnya
dapat disintesis di dalam tubuh dengan adanya sinar ultraviolet. Dalam
kondisi paparan sinar matahari yang cukup, vitamin D yang terkandung
dalam makanan menjadi tidak berguna. Fungsi vitamin D berkaitan erat
dengan mineralisasi tulang. Vitamin D, terutama bentuk aktif kalsitriol,
meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor yang merupakan kunci
dalam proses pengerasan tulang. Mekanisme peningkatan penyerapan
adalah peran vitamin D dalam merangsang sintesis protein pengikat
kalsium dan protein pengikat fosfor di mukosa usus halus. Dengan
demikian, jika kadar vitamin D dalam darah rendah, akan mengganggu
penyerapan kalsium dan fosfor, sehingga menghambat proses mineralisasi
(penggumpalan) tulang.
c. Vitamin E
Vitamin E cukup tahan panas, tetapi tidak tahan terhadap alkali,
sinar matahari, dan oksigen. Karena sifatnya yang larut dalam lemak,
sebagian besar vitamin E dalam tubuh disimpan di jaringan adiposa dan
sisanya disimpan di hati. Fungsi utama vitamin E adalah sebagai
antioksidan dengan menyediakan atom hidrogen untuk menangkal radikal
bebas. Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan merusak
yang memiliki atom yang tidak berpasangan. Dengan menerima atom
hidrogen dari vitamin E, radikal bebas menjadi tidak reaktif. Dengan tidak
adanya antioksidan, radikal bebas dapat menyerang molekul fungsional
dalam tubuh sehingga menyebabkan gangguan pada kinerja fungsinya.
Vitamin E terdapat pada lapisan fosfolipid membran sel dan berperan
dalam melindungi asam lemak tak jenuh yang merupakan komponen
utama membran sel dari serangan oksidatif oleh radikal bebas. Jika hal ini
terjadi, struktur dan fungsi membran sel akan rusak.

d. Vitamin K
Vitamin K tahan panas dan karenanya tidak rusak dengan metode
memasak konvensional. Namun, vitamin K mudah dihancurkan oleh
radiasi cahaya, asam, dan alkali. Vitamin K berperan penting dalam
pembekuan darah sehingga pendarahan dapat dicegah, terutama saat
operasi. Vitamin K adalah kofaktor enzim karboksilase yang diperlukan
untuk sintesis protrombin. Setelah diubah menjadi trombin, protrombin
dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang membekukan darah
sehingga dapat menggumpal.

2. Vitamin larut Air


a. Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang larut dalam air yang sangat tidak stabil
karena mudah dihancurkan oleh panas dan oksidasi. Vitamin C tidak stabil
dalam basa tetapi cukup stabil dalam larutan asam. Berikut beberapa peran
Vitamin C dalam menjaga kesehatan tubuh:

1) Sebagai koenzim dan antioksidan


Vitamin C berfungsi sebagai koenzim atau kofaktor. Sebagai agen
pereduksi yang kuat, vitamin C banyak digunakan sebagai antioksidan
untuk mencegah ketengikan dan perubahan warna (pencoklatan) buah.
2) Sintesis kolagen
Vitamin C berperan dalam hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin yang merupakan komponen penting dalam
pembentukan kolagen. Kolagen adalah senyawa protein yang
mempengaruhi keutuhan struktur seluler di semua jaringan ikat seperti
kulit, tulang rawan, dentin dermis, dll.
3) Absorpsi dan metabolisme besi
Vitamin C dapat mengurangi bentuk zat besi menjadi bentuk yang
mudah diserap. Selain itu, vitamin C dapat menghambat pembentukan
hemosiderin yang sulit dimobilisasi sehingga zat besi dapat dilepaskan
untuk digunakan. Selain itu, penyerapan zat besi non-heme dapat
meningkat empat kali lipat dengan adanya vitamin C.

4) Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu penyerapan kalsium dengan menjaga
kalsium dalam larutan.

b. Vitamin B Kompleks
1) Tiamin (Vitamin B1)
Tiamin adalah kristal putih-kuning yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering, tiamin cukup stabil, tetapi dalam keadaan terlarut,
vitamin B1 hanya stabil dalam lingkungan asam. Tiamin mudah
dihancurkan oleh suhu, kondisi basa dan oksidasi. Saat dimasak
dengan air, thiamin larut dalam air. Tiamin berperan penting dalam
metabolisme karbohidrat, yaitu berperan sebagai koenzim untuk
berbagai reaksi dalam metabolisme energi. Tiamin diperlukan untuk
dekarboksilasi piruvat dalam siklus Krebs untuk menghasilkan energi.
2) Riboflavin (Vitamin B2)
Riboflavin adalah kristal kuning, larut dalam air, tahan terhadap panas,
oksidasi dan asam, tetapi tidak stabil terhadap alkali dan cahaya.
Riboflavin terutama bertindak sebagai koenzim "Flavin Adenine
Dinucleotide" (FAD) dan "Flavin Adenine Mononucleotide" (FMN)
yang terlibat dalam reaksi redoks pada jalur metabolisme energi yang
berbeda. Defisiensi riboflavin dapat menghambat pertumbuhan. Selain
itu, kekurangan riboflavin juga bisa menyebabkan bibir pecah-pecah
dan luka di pinggir mulut.

c. Niasin (Vitamin B3)


Niasin, juga dikenal sebagai asam nikotinat, adalah pirimidin asam 3-
karboksilat. Niasin larut dalam air dan alkohol, stabil dalam keadaan kering
atau dalam larutan pada suhu di bawah 120°C. Niasin berperan sebagai
koenzim “Nicotinamide Adenine Dinucleotide” (NAD) dan Nicotinamide
Adenine Dinucleotide Phosphate (NADP). Koenzim mempengaruhi
metabolisme sel. Kekurangan niasin dapat menyebabkan kelemahan otot,
kehilangan nafsu makan, gangguan pencernaan, dan kemerahan pada kulit.
Pada kasus yang parah, defisiensi niasin dapat menyebabkan pellagra dengan
gambaran dermatitis, demensia, dan diare.
d. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut dalam air dengan rasa
pahit, lebih stabil dalam keadaan larut daripada dalam keadaan kering, mudah
rusak oleh asam, basa dan panas kering, tetapi dalam larutan netral, tahan
terhadap panas lembab. Asam pantotenat adalah kombinasi dari turunan asam
butirat dan asam amino alanin. Asam pantotenat terutama bertindak sebagai
bagian dari koenzim A yang diperlukan dalam berbagai reaksi metabolisme
sel, terutama dalam pemecahan karbohidrat, asam lemak, dan asam amino
untuk menghasilkan energi.

e. Pyridoxine (Vitamin B6)


Pyridoxine adalah kristal putih yang tidak berbau, larut dalam air dan
alkohol, tahan panas dalam kondisi asam, tetapi kurang stabil dalam larutan
basa dan sangat kedap cahaya. Vitamin B6 berperan sebagai koenzim
piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin fosfat (PMP) dalam berbagai reaksi
metabolisme protein.

f. Asam Folat (Vitamin B9)


Asam folat merupakan senyawa kompleks yang terdiri dari inti pteridin,
asam aminobenzoat dan asam glutamat, oleh karena itu disebut juga asam
pteroylglutamat. Sifat fisiknya berwarna kuning, tidak tembus cahaya, sedikit
larut dalam air dan larutan air, serta stabil pada suhu di bawah 100oC. Asam
folat bertindak sebagai koenzim tetrahydrofolate (THF) yang penting dalam
pengangkutan fragmen karbon tunggal selama metabolisme asam amino dan
sintesis asam nukleat. Selain itu, asam folat diperlukan dalam metabolisme
dan pembentukan sel darah merah, sehingga bila kekurangan asam folat maka
proses produksi sel darah merah dapat terganggu dan menyebabkan anemia.

g. Kobalamin (Vitamin B12)


Vitamin B12 atau cobalamin terdiri dari cincin mirip porfirin seperti heme,
mengandung kobalt dan terikat pada ribosa dan asam fosfat. Vitamin ini
berbentuk kristal merah yang larut dalam air. Warna merah disebabkan oleh
adanya kobalt. Cobalamin secara perlahan terdegradasi oleh asam encer,
alkali, cahaya, oksidator dan reduktor. Bentuk paling stabil adalah
cyanocobalamin, yang saat ini diproduksi secara komersial dari fermentasi
bakteri. Vitamin B12 diperlukan untuk mengubah folat menjadi bentuk
aktifnya dan berperan dalam metabolisme sel, terutama di saluran cerna,
sumsum tulang, dan jaringan saraf.

C. MINERAL MAKRO
1. Kalsium (Ca)
Kalsium menyumbang 1,5-2% dari berat badan orang dewasa dan
merupakan mineral paling melimpah di dalam tubuh. Hampir seluruh kalsium
dalam tubuh (99%) terdapat pada jaringan keras seperti tulang dan gigi, dan hanya
1% kalsium terdapat pada jaringan lunak (darah). Berikut beberapa peran Kalsium
dalam menjaga kesehatan tubuh:
a. Pembentukan Tulang
Kalsium dan fosfor memiliki fungsi utama untuk membentuk tulang dan gigi.
Kalsium dalam tulang merupakan bagian integral dari struktur tulang dan
merupakan tempat penyimpanan kalsium. Pengapuran, yaitu pembentukan
kristal mineral, mulai terjadi segera setelah bayi lahir. Tubuh tulang yang
terbentuk terdiri dari kalsium, magnesium, seng, natrium, dan fluor. Simpanan
kalsium disimpan di ujung tulang yang kenyal yang disebut trabekula.
Cadangan kalsium ini siap digunakan untuk menjaga kadar kalsium darah
normal.
b. Pembentukan Gigi
Seperti halnya tulang, gigi terutama dentin dan email memiliki struktur yang
keras akibat proses pengapuran. Kalsifikasi gigi sulung terjadi dari minggu
ke-20 kehamilan sampai periode sebelum erupsi gigi permanen. Gigi
permanen muncul pada anak-anak antara usia tiga bulan dan tiga tahun.
c. Kontraksi Otot
Kalsium berperan dalam interaksi protein dan otot. Jika kadar kalsium darah
rendah, otot tidak bisa rileks setelah berkontraksi dan tubuh menjadi kaku.
Pada tingkat lanjut, ini dapat menyebabkan kejang.
d. Pembekuan Darah
Pada saat perlukaan, adanya kalsium dapat merangsang pelepasan
tromboplastin dari trombosit dalam darah yang luka. Tromboplastin ini
kemudian mengkatalisis konversi protrombin menjadi trombin, dan
trombinlah yang mengubah fibrinogen menjadi serat fibrin yang dapat
membekukan darah. Saat dioleskan pada luka, serat fibrin dapat menahan
darah untuk menghentikan pendarahan.

2. Fosfor (P)
Fosfor adalah mineral paling banyak kedua dalam tubuh setelah kalsium,
membentuk 1% dari berat badan orang dewasa. Penyerapan fosfor terjadi di usus
halus sebagai ion bebas, dengan tingkat penyerapan ˃ 70% dari fosfor yang
dikonsumsi. Fosfor dan kalsium merupakan komponen utama tulang dan gigi.
Pengapuran tulang dan gigi dimulai dengan pengendapan fosfor dalam matriks
tulang. Selain berperan dalam pembentukan dan nutrisi tulang, fosfor juga
berperan dalam nukleoprotein penyusun inti sel dan berfungsi dalam pembelahan
sel, reproduksi, dan transfer sifat genetik. Fosfor adalah bagian dari asam nukleat
DNA dan RNA Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen struktural
dinding sel dan sebagai fosfat organik, fosfor berperan penting dalam reaksi
metabolisme yang membentuk energi sel, terutama dalam bentuk Adenosine
Trifosfat (ATP).

3. Sulfur (S)
Belerang merupakan komponen dari semua jaringan dalam tubuh,
terutama jaringan yang kaya protein seperti keratin pada kulit, otot, rambut, dan
kuku. Selain itu, belerang juga merupakan komponen hormon insulin, vitamin B,
biotin, air liur, empedu dan heparin di dalam darah. Dalam bentuk terikat belerang
adalah komponen struktural dari asam amino metionin, sistein, dan sistin. Fungsi
belerang sangat erat kaitannya dengan fungsi protein karena belerang merupakan
penyusun asam amino esensial dan enzim. Selain itu, sebagai komponen insulin,
belerang juga berperan dalam pengaturan gula darah. Bersama dengan kalsium
dan fosfor, belerang juga merupakan bahan penyusun tulang dan gigi.

4. Magnesium
Magnesium adalah komponen utama klorofil daun. Di dalam tubuh,
sekitar 60% magnesium ditemukan di tulang, 26% di otot dan sisanya di jaringan
lunak dan cairan tubuh. Dalam cairan intraseluler, magnesium merupakan kation
terbanyak kedua setelah kalium. Berikut beberapa peran Kalsium dalam menjaga
kesehatan tubuh:
1) Aktivasi Enzim
Magnesium berperan dalam aktivasi enzim dalam tubuh dalam reaksi
yang mengubah karbohidrat, protein, dan lemak menjadi energi. Selain
itu, magnesium juga berperan dalam mengaktifkan enzim dalam reaksi
asam nukleat sehingga memiliki fungsi mensintesis, memecah dan
menstabilkan materi genetik DNA dalam sel.
2) Mencegah Kerusakan Gigi
Magnesium juga berperan dalam menahan kalsium pada email gigi
untuk menjaga kebutuhan kalsium bagi gigi.
Di dalam cairan ekstraseluler, magnesium berperan sebagai relaksasi saraf,
relaksan otot, antikoagulan. Fungsi magnesium yang terakhir ini berbeda dengan
fungsi kalsium yang berperan dalam pembekuan darah, terutama dengan
menghentikan pendarahan setelah cedera.

D. MINERAL MIKRO
1. Zat Besi (Fe)
Zat besi adalah mineral mikro paling melimpah di dalam tubuh, dengan
berat sekitar 2-4 gram. Zat besi dalam tubuh ada dalam berbagai bentuk:
Hemoglobin dalam sel darah merah (60-65%), mioglobin dalam otot (5-10%),
enzim (2-5%), transferin dalam darah (0,1%) dan dalam darah. feritin dan
hemosiderin (20 sampai 10%) toko. Zat besi adalah bahan pembentuk hemoglobin
(Hb), protein yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke sel-sel
dalam tubuh. Selain itu, sebagai komponen mioglobin, zat besi membantu
menahan oksigen untuk kontraksi otot. Zat besi juga berperan dalam membantu
protein mentransfer elektron untuk penggunaan energi dalam sel, yang merupakan
bagian dari metabolisme.

2. Seng
Umumnya seng berbentuk ion Zn2+. Seng membentuk sekitar 1,5-2,5g
dalam tubuh orang dewasa dan ditemukan di sebagian besar organ dan jaringan
tubuh, terutama otot, tulang, hati, ginjal, dan kulit. Tidak seperti besi, seng tidak
dapat diserap ke dalam jaringan, bahkan ketika kadar darah rendah. Untuk alasan
ini, kebutuhan seng harus dipenuhi melalui diet. Seng adalah komponen dari
banyak enzim (setidaknya 70 enzim), termasuk karboksipeptidase, karbonat
anhidrase. Seng juga berperan dalam fungsi kekebalan tubuh, terutama sebagai
komponen enzim superoksida dismutase (SOD). Seng penting untuk fungsi
hormon insulin di pankreas, artinya jika seng rendah dalam darah, maka respon
insulin juga akan menurun, yang akan mengganggu sistem metabolisme glukosa.
Dalam fungsi pertumbuhan sel atau jaringan, seng berperan dalam penyusunan
materi genetik DNA dan RNA, perakitan sperma, perkembangan normal janin,
dan berperan dalam fungsi hormon.Tiroid.

3. Iodium
Normalnya, yodium dalam tubuh berbentuk yodium (I2) yang jumlahnya
sekitar 15-20 mg di dalam tubuh. Jumlah yodium dalam tubuh sangat bervariasi
antar individu, tergantung daerah tempat tinggal, kandungan yodium tanah, air,
dan tumbuhan sebagai sumber makanan yang dikonsumsi. Bersama dengan
hormon tiroid, yodium mengatur suhu tubuh, laju pelepasan E selama
metabolisme basal, laju penggunaan oksigen oleh sel, pertumbuhan dan
perkembangan sistem saraf, dan pertumbuhan linier.

E. AIR
Air yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah cukup, akan membantu
menghilangkan sodium yang tak dibutuhkan dan mencegah infeksi urin atau Urinary
Tract Infections (UTIs). Infeksi ini dapat menyebabkan tubuh menjadi dehidrasi.
Sehingga meminum air yang cukupakan sangat membantu.
Jika kita mengkonsumsi kurang dari 8 gelasair putih per hari, efeknya secara
keseluruhan memang tidak terasa. Tapi sebagai konsekuensi, tubuh akan
menyeimbangkan diri dengan jalan mengambil sumber dari komponen tubuh sendiri. Di
antaranya dari darah. Kekurangan air bagi darah amat berbahaya bagi tubuh. Sebab,
darahakan menjadi kental. Akibatnya, perjalanan darah sebagai alat transportasi oksigen
dan zat-zat makanan pun bisa terganggu. Darah yang kental tersebut juga akan melewati
ginjal yang berfungsi sebagai filter atau alat untuk menyaring racun dari darah. Ginjal
memiliki saringan yang sangat halus, sehingga jika harus menyaring darah yang kental
maka ginjal harus kerja ekstra keras. Bukan tidak mungkin ginjal akan rusak dan bisa saja
kelakakan mengalami cuci darah atau dalam bahasa medis biasa disebut Hemodialisis.
Manfaat dan pengaruh air putih untuk kesehatan tubuh:
1. Memperlancar Sistem Pencernaan
Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar system
pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan
seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien. Air
Putih membantu memperlambat tumbuhnya zat-zat penyebab kanker, mencegah
penyakit batu ginjal dan hati. Minum air putih akan membuat tubuh lebih
berenergi

2. Perawatan Kecantikan
Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit
sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi
kulit dariluar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga
kecantikan, kebersihan tubuh harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi
minum air putih 8 - 10 gelas sehari.
3. Untuk Kesuburan
Meningkatkan produksi hormon testosterone pada pria serta hormon estrogen
padawanita. Menurut basil penelitian dari sebuah lembaga riset trombosis di
London, Inggris, jika seseorang selalu mandi dengan air dingin maka peredaran
darahnya lancar dan tubuh terasa lebih segar dan bugar. Mandi dengan air dingin
akan meningkatkan produksi sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan
kemampuan seseorang terhadap serangan virus.
4. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan
kulit,penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini
cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.
5. Sebagai Obat Stroke
Air panas tak hanya digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kulit, tapi
juga efektif untuk mengobati lumpuh, seperti karena stroke. Sebab, air tersebut
dapat membantu memperkuat kembali otot-ototdan ligamen serta memperlancar
system peredaran darah dan sistem pernapasan.
6. Penyeimbang tubuh
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan
menurundan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia
mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang
masuk danyang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme
normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.
7. Menguruskan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan
lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum
air hangat sebelum makan (sehingga merasa agakkenyang) merupakan satu cara
untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung
kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada
suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin.

F. ANTIOKSIDAN
Antioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang dapat menunda, memperlambat,
dan mencegah proses oksidasi. Antioksidan dikelompokkan menjadi antioksidan enzim
dan vitamin. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yang terdapat pada teh, biji-bijian,
buah-buahan, sayuran. Flavonoid yang mengandung gugus flavon, flavanon, katekin dan
antosianin dalam struktur molekulnya mempunyai aktivitas yang baik sebagai
antioksidan.
Flavonoid dapat bekerja langsung untuk meredam radikal bebas oksigen seperti
superoksida yang dihasilkan dari reaksi enzim xantin oksidase. Flavonoid yang
mengandung gugus hidroksil bebas pada cincin aromatik flavonoid mempunyai aktivitas
penangkap radikal Selain bekerja sebagai antioksidan, flavonoid dapat bekerja sebagai
bekerja sebagai antiaterosklerosis, antitrombogenik, antiinflamasi, antitumor, antivirus
dan antiosteoporosis. Pentingnya tambahan senyawa flavonoid dari makanan akan
menambah kesehatan.

G. PIGMEN PANGAN
Warna pada bahan pangan berasal dari pigmen, suatu senyawa fitokimia yang
terdapat pada berbagai tumbuhan dan bekerja secara alami dengan metode yang tidak
dapat ditiru oleh suplemen pangan. Pigmen yang terdapat dalam bahan pangan akan
menentukan warna dari bahan pangan itu sendiri. Pigmen yang paling kuat akan
memberikan warna dominan pada suatu bahan pangan. Perbedaan warna yang dihasilkan
oleh pigmen disebabkan oleh kemampuan ikatan kimia pigmen untuk menyeleksi
gelombang cahaya yang harus diserap dan yang harus dipantulkan. Apabila pigmen
disinari oleh cahaya putih, akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu
ditangkap oleh mata.
Selain memberikan cita rasa dan aroma, serta warna yang khas, senyawa fitokimia
memiliki khasiat dan kemampuan untuk melindungi manusia dari berbagai penyakit
seperti antikanker, antimikroba, antioksidan, antitrombotik, meningkatkan sistem
kekebalan, antiinflamasi, mengatur tekanan darah, menurunkan kolesterol, mencegah
penyakit jantung, mencegah terjadinya gangguan penglihatan, serta mengatur kadar gula
darah.
DAFTAR PUSTAKA

Amrinola, W. (n.d.). TERPONOID, PIGMEN PENTING UNTUK KESEHATAN. foodtech, 1-2.

Channel, D. (2023, Februari 10). Pentingnya Minum Air Putih untuk Menjaga Kesehatan. gardoato, 1-2.

Laras Sitoayu, D. A. (2017, Januari). Kecukupan zat gizi makro, status gizi, stres, dan siklus menstruasi. Vol
13 No 3 - Januari 2017 (121-128), 5-8.

Muhlisin, d. A. (2020, Oktober 12). Fungsi Antioksidan yang Penting Bagi Tubuh Kita. honestdocs, 1-2.

Nurhaliza, A. (2016, Juni 7). MINERAL MAKRO DAN MIKRO. Makalah, 5-10.

Simanjuntak, K. (2012, April). PERAN ANTIOKSIDAN FLAVONOID DALAM MENINGKATKAN KESEHATAN.


136 - BINA WIDYA, Volume 23 Nomor 3, Edisi April 2012, 135-140, 139-140.

SURAKARTA, D. M. (2009). GAMBARAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DAN STATUS GIZI PADA PENDERITA
TUBERKULOSIS PARU RAWAT INAP DI RSUD. 20-34.

Buku: https://anyflip.com/ztixn/ftuf/basic

Anda mungkin juga menyukai