Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Kesehatan Masyarakat

Dosen Pengampu:
Sri Noor Mintarsih, SKM., M.Kes

Oleh:

Atiqotuz Zulfa P1337431222058

KELAS REGULER
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI
JURUSAN GIZI
POLTEKKES KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Sri Noor Mintarsih, SKM., M.Kes
sebagai dosen pengampu mata kuliah Kesehatan Masyarakat yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Semarang, 2 Februari 2023

Atiqotuz Zulfa

i
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................2
1.3 Tujuan Praktikum .................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Dari Kesehatan Lingkugan.....................................................................3

2.2 Permasalahan Kesehatan Lingkungan Yang Terjadi............................................3

2.3 Faktor Penyebabkan Permasalahan Kesehatan Lingkungan. ..............................5

2.4 Upaya Untuk Mengatasi Permasalahan Kesehatan Lingkungan. ........................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.........................................................................................................11

3.2 Saran...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................12

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehat adalah keadaan fisik, mental, dan sosial seseorang yang optimal sehingga dapat
produktif, bukan hanya bebas dari kuman penyakit. Kondisi sehat dapat dilihat dari dimensi
produksi dan dimensi konsumsi. Dimensi produksi memandang kesehatan sebagai salah satu
modal produksi atau prasyarat yang dibutuhkan seseorang agar dapat melakukan kegiatan
produktif.
Salah satu upaya untuk mewujudkan hal tersebut di industri adalah mengembangkan
konsep keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dimensi konsumsi menjelaskan manfaat
kesehatan sebagai suatu kondisi yang perlu dinikmati oleh setiap manusia sehingga perlu
disyukuri. Dimensi ini melahirkan pemahaman tentang upaya manusia untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan agar terhindar dari penyakit dan gangguan kesehatan. Upaya
preventif dan promotif seperti gizi, sanitasi, konseling genetik, asuransi, estetika termasuk di
dalamnya.
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan dan efisiensi dengan mengaktifkan potensi seluruh masyarakat.
Konsep kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan perubahan perilaku sehat akan lebih
terbentuk dan bertahan lama jika dilandasi oleh kesadaran diri (internalisasi) sehingga konsep
upaya sehat dari, oleh dan untuk masyarakat sangat tepat diterapkan.

Pemerintah Indonesia telah mengembangkan konsep Desa Siaga yang menggunakan


pendekatan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan dari, oleh dan untuk
masyarakat itu sendiri. Peran tenaga kesehatan sebagai stimulator melalui promosi kesehatan
dilakukan dengan memberikan pelatihan pelaksanaan Desa Siaga. Kegiatan tersebut
diwujudkan melalui serangkaian pelatihan dalam mengidentifikasi masalah kesehatan dengan
mengenalkan masalah kesehatan dan penyakit yang sering terjadi di lingkungannya
dilanjutkan dengan survei pengenalan diri (SMD) dan penerapan upaya penanggulangan
yang disepakati masyarakat dalam bentuk komunitas desa. pertemuan (MMD). Pemerintah

3
berharap upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat bisa lebih cepat dan tahan lama
karena masyarakat sudah bisa mandiri untuk sehat.

Tanpa pemahaman tentang penyakit dan masalah kesehatan masyarakat oleh petugas
kesehatan, mereka tidak akan memiliki dasar pemahaman yang kuat. Implikasinya akan
semakin terjadi kesenjangan pemahaman konsep penyakit dan masalah kesehatan antara
tenaga kesehatan dan masyarakat sehingga gagal meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kesehatan lingkungan di Indonesia?
2. Bagaimana permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia?
3. Apa saja permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia?
4. Faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia?
5. Bagaimana upaya untuk mengatasi permasalahan kesehatan lingkungan di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari kesehatan lingkugan.
2. Mengetahui permasalahan kesehatan lingkungan yang terjadi.
3. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan permasalahan Kesehatan lingkungan.
4. Mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan
lingkungan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesehatan Lingkungan


Menurut Notoatmodjo (1996), kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu
kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap
terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Undang-undang RI No. 23 tahun 1992 tentang
kesehatan menyebutkan bahwa kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara,
pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor
penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.

Moeller (1992), menyatakan “In it broadsense, environmental health is the segment of public
health that is concerned with assessing,understanding, and controlling the impacts of people on
their environmentand the impacts of the environment in them.”

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kesehatan lingkungan merupakan bagian dari


Kesehatan masyarakat yang memberi perhatian pada penilaian, pemahaman, dan pengendalian
dampak manusia pada lingkungan dan dampak lingkungan padamanusia.

2.2 Permasalahan Kesehatan Lingkungan di Indonesia


Untuk memahami masalah kesehatan yang sering ditemukan di Indonesia perlu dibagi
menjadi beberapa kelompok, antara lain masalah perilaku kesehatan, lingkungan, genetik dan
pelayanan kesehatan yang akan menimbulkan berbagai masalah lanjutan seperti masalah
kesehatan ibu dan anak, masalah gizi dan penyakit-penyakit baik menular maupun tidak
menular. Masalah kesehatan tersebut dapat terjadi pada masyarakat secara umum atau
komunitas tertentu seperti kelompok rawan (bayi, balita dan ibu), kelompok lanjut usia dan
kelompok pekerja.

a. Masalah perilaku Kesehatan

5
Perilaku kesehatan bila mengacu pada penelitian Hendrik L. Blum di Amerika
Serikat memiliki urutan kedua faktor yang mempengaruhi status kesehatan
masyarakat setelah faktor lingkungan. Di Indonesia diduga faktor perilaku justru
menjadi faktor utama masalah kesehatn sebagai akibat masih rendah pengetahuan
kesehatan dan faktor kemiskinan. Respon tindakan dapat timbul setelah respon
pengetahuan dan sikap yang searah atau langsung tanpa didasari kedua respon di
atas. Jenis perilaku ini cenderung tidak bertahan lama karena terbentuk tanda
pemahaman manfaat berperilaku tertentu.
Sikap setuju terhadap suatu perilaku sehat dapat terbentuk bila pengetahuan yang
mendasari perilaku diperkuat dengan bukti manfaat karena perilaku seseorang
dilandasi motif. Bila seseorang dapat menemukan manfaat dari berperilaku sehat
yang diharapkan oleh petugas kesehatan maka terbentuklah sikap yang mendukung.
b. Masalah Kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan keadaan lingkungan yang optimum sehingga


berpengaruh positif terhadap terbentuknya derajat kesehatan masyarakat yang
optimum pula. Masalah kesehatan lingkungan meliputi penyehatan lingkungan
pemukiman, penyediaan air bersih, pengelolaan limbah dan sampah serta pengelolaan
tempat-tempat umum dan pengolahan makanan.

c. Masalah Genetik

Beberapa masalah kesehatan dan penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik
tidak hanya penyakit keturunan seperti hemophilia, Diabetes Mellitus, infertilitas dan
lain-lain tetapi juga masalah sosial seperti keretakan rumah tangga sampai perceraian,
kemiskinan dan kejahatan. Masalah kesehatan dan penyakit yang timbul akibat faktor
genetik lebih banyak disebabkan kurang paham terhadap penyebab genetik,
disamping sikap penolakan karena faktor kepercayaan. Agar masyarakat dapat
berperilaku genetik yang sehat diperlukan intervensi pendidikan kesehatan disertai
upaya pendekatan kepada pengambil keputusan (tokoh agama, tokoh masyarakat dan
penguasa wilayah). Intervensi berupa pendidikan kesehatan melalui konseling
genetik, penyuluhan usia reproduksi, persiapan pranikah dan pentingnya pemeriksaan

6
genetik dapat mengurangi resiko munculnya penyakit atau masalah kesehatan pada
keturunannya.

d. Masalah Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu akan menghasilkan derajat kesehatan optimal.


Tercapainya pelayanan kesehatan yang sesuai standar membutuhkan syarat
ketersediaan sumber daya dan prosedur pelayanan. Ketersediaan sumber daya yang
akan menunjang perilaku sehat masyarakat untuk memanfaat pelayanan kesehatan
baik negeri atau swasta membutuhkan prasyarat sumber daya manusia (petugas
kesehatan yang profesional), sumber daya sarana dan prasarana (bangunan dan sarana
pendukung) seta sumber daya dana (pembiayaan kesehatan).

2.3 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Permasalahan Kesehatan Lingkungan


Sebagai salah satu negara berkembang dengan jumlah penduduk lebihdari 200 juta jiwa,
masalah kesehatan lingkungan di Indonesia menjadi sangatkompleks terutama di kota-kota
besar. Hal tersebut disebabkan oleh, antaralain:

a. Urbanisasi penduduk
Di Indonesia, terjadi perpindahan penduduk dalam jumlah besar dari desake kota.
Lahan pertanian yang semakin berkurang terutama di pulau Jawadan terbatasnya
lapangan pekerjaan mengakibatkan penduduk desa berbondong-bondong datang
ke kota besar mencari pekerjaan sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah
tangga, kuli bangunan dan pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan
pengamen jalanan yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan
dampak kesehatan lingkungan, seperti munculnya pemukiman kumuh dimana-
mana. Solusi urbanisasi penduduk:
1) Diciptakannya keseimbangan ekonomi antara desa dan kota. Mendapatkan
kesempatan untuk bidang ekonomi yang layak di antara dua wilayah ini

7
adalah hal terpenting untuk penanggulan masalah pengangguran di
negara berkembang dan juga untuk pengurangan migrasi dari desa ke
kota.
2) Melakukan perluasan industri kecil. Terdapat dua cara untuk
melakukan perluasan. Pertama, cara langsung yaitu dengan investasi
dan diadakannya insentif oleh pemerintah untuk sektor ekonomi yang
informal. Kedua, cara tidak langsung yaitu dengan melakukan redistribusi
pendapatan kepada orang miskin yang ada di wilayah desa
3) Penghapusan distorsi harga faktor produksi. Dengan penghapusan
subsidi modal dan mengurangi pertumbuhan tingkat upah diatas harga
pasar pada perkotaan mampu meningkatkan kesempatan kerja dan
memperbaiki penggunaan sumber daya modal yang tersedia.
lapangan kerja saat ini.
4) Memilih teknologi yang tepat. Negara berkembang terlalu bergantung
kepada mesin dan alat-alat canggih yang didapatkan dari negara
maju sehingga hal yang harus dilakukan adalah melepaskan
ketergantungan dan hanya mencari teknologi yang tepat sesuai kondisi
pasar perekonomian yang diikuti dengan pengembangan perusahaan kecil.
5) Hubungan antara pendidikan dan kesempatan kerja. Pendidikan formal
saat ini dijadikan alat untuk mencari dan menyeleksi calon pekerja.
Dikarenakan pekerjaan disektor modern berkembang lebih lambat
daripada jumlah orang yang menyelesaikan pendidikan, diperlukan
perpanjangan masa penyelesaian studi.
6) Melakuikan pengurangan terhadap laju pertumbuhan penduduk.
Hal ini dilakukan dengan upaya pengentasan kemiskinan dan
perbaikan distribusi pendapatan,program keluarga berencana dan
penyediaan fasilitas kesehatan yang lengkap di pedesaan.
7) Mendesentralisasikan kewenangan ke kota dan daerah sekitar.
Desentralisasi berarti suatu daerah memiliki hak dan wewenang untuk
mengatur urusannya sendiri. Dengan menggunakan kebijakan ini, suatu
daerah dapat fokus untuk mengurusi dan membentuk kebijakan

8
yang sesuai dengan keadaan daerahnya karena pejabat di daerah setempat
memiliki informasi mengenai daerahnya lebih luas dibandingkan
pemerintahan pusat.

b. Tempat pembuangan sampah


Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sampah dilakukan
secara Dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem pembuangan semacam
itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga menyebabkan pencemaran
pada udara, tanah, dan air selain lahannya juga juga dapat menjadi tempat
berkembangbiaknya agen dan vector penyakit menular. Solusi pembuangan
sampah:
1) Memisahkan Sampah. Sampah yang dihasilkan oleh manusia ada berbagai
macam jenis.
2) Mengolah Sampah Organik. Sampah organik adalah jenis sampah yang
mudah terurai. Untuk mengolahnya, teman-teman bisa menjadikan
sampah organik sebagai pupuk.
3) Mengolah Sampah Anorganik. Sampah anorganik adalah sampah yang
sulit terurai dan membusuk dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita bisa
mengolah sampah anorganik menjadi barang lain yang bisa digunakan.
4) Mengolah Sampah Berbahaya. Sampah anorganik mengandung zat kimia.
Sampah kimia ini jika tidak diolah dengan benar, maka bisa menyebabkan
pencemaran yang merusak lingkungan.
5) Mengolah Sampah Elektronik. Sampah elektronik juga sama
berbahayanya dengan sampah anorganik dan kimia.
6) Tidak Menggunakan Sedotan Plastik atau kantong plastik. Sedotan plastik
ataukantong plastik adalah salah satu sampah anorganik yang sulit terurai.
c. Penyediaan sarana air bersih
Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya sekitar 60 % penduduk
Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk
perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur atau sumber air lain. Bila datang

9
musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai muncul
dimana-mana. Solusi penyediaan air bersih:
1) Penyaringan air
2) Pembangunan sarana sanitasi

d. Pencemaran udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi ambang batas normal
terutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan bermotor. Selain itu,
hampir setiap tahun asap tebal meliputi wilayah nusantara bahkan sampai ke
negara tetangga akibat pembakaran hutan untuk lahan pertanian dan perkebunan.
Solusi pencemaran udara:
1) Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau
pemukiman penduduk.
2) Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencemari lingkungan
atau ekosistem.
3) Pengawasan terhadap penggunaan jenis-jenis pestisida dan zat kimia lain
yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan.
4) Memperluas gerakan penghijauan.
5) Tindakan tegas terhadap pelaku pencemaran lingkungan.
6) Memberikan kesadaran terhadap masyarakat tentang arti lingkungan hidup
sehingga manusia lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7) Membuang sampah pada tempatnya.
8) Penggunaan lahan yang ramah lingkungan.
e. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga dan industri
dibuang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan sungai atau laut,
ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan kegiatan MCK dibantaran
sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun danapabila digunakan untuk air
baku memerlukan biaya yang tinggi. Solusi pembuangan limbah industry dan RT:
1) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan limbah.

10
2) Mengoptimalkan APBD dari pemerintah untuk melakukan pengelolaan
terhadap limbah.
3) Melibatkan ormas peduli lingkungan dalam mengatasi kurangnya jumlah
pegawai untuk bekerjasama melakukan penanganan limbah.
4) Menjadikan kerjasama politik antara anggota dewan dan walikota yang
diwujudkan dalam bentuk PERDA tentang pengelolaan limbah.
5) Menjadikan adanya PERDA tentang pengelolaan limbah untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pencemaran lingkungan
dengan adanya sanksi bagi pelaku pencemar lingkungan.
f. Bencana alam/pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, atau banjir yang sering terjadi di
Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi yang tentunya menambah banyak
permasalahan kesehatan lingkungan. Solusi penanggulangan bencana:
1) Tentukan tempat pengungsian jika bencana benar-benar terjadi.
2) Siapkan kotak atau tas siaga dan simpan tas di tempat yang mudah
terjangkau saat bencana benar-benar terjadi.
g. Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah
Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah seringkali menimbulkan masalah
baru bagi kesehatan lingkungan. Contoh, pemberian izin tempat pemukiman,
gudung atau tempat industri baru tanpa didahului dengan studi kelayakan yang
berwawasan lingkungan dapat menyebabkan terjadinya banjir, pencemaran udara,
air, dan tanah serta masalah social lain.

2.4 Upaya Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Permasalahan Kesehatan Lingkungan


Upaya-upaya dalam menanggulangi kesehatan seperti dibawah ini:
1. Peningkatan Gizi: Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan tambahan yang
bergizi terutama bagi anak-anak dapat dioptimalkan melalui pemberdayaan posyandu
dan kegiatan PKK.
2. Penambahan Fasilitas Kesehatan: Fasilitas kesehatan harus mampu menampung dan
menjangkau masyarakat didaerah-daerah tertinggal. Penambahan fasilitas kesehatan
ini meliputi puskesmas, posyandu. Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk

11
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, seperti imunisasi, KB,
pengobatan, dan lain-lain
3. Pelaksanaan Imunisasi: Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik dari pengobatan,
program imunisasi bertujuan melindungi tiap anak dari penyakitumum. Hal tersebut
dapat dilaksanakan melalui PIN (Pekan Imunisasi Nasional).
4. Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis: Pemerintah menyediakan pelayanan gratis
bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin (Asuransi KesehatanMasyarakat
Miskin) dan Kartu sehat yang dapat digunakan untuk memperoleh layanan kesehatan
secara murah
5. Pengadaan Obat Generik: Pemerintah harus mengembangkan pengadaan obat murah
yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah. penyediaan obat murah inidapat beruba
obat generik.
6. Penambahan jumlah tenaga medis: Agar pelayanan kesehatan dapat mencakup
seluruh lapisan masyarakat dan mencakup seluruh wilayah Indonesia diperlukan
penambahan jumlah tenaga medis, seperti dokter, bidan, perawat.
7. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan Sehat: Penyuluhan
semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-lembaga lain diluar lembaga kesehatan,
seperti sekolah.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Masalah kesehatan masyarakat sampai saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah.
Kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Tingkat kesehatan masyarakat
yang tidak merata dan sangat rendah khusus nyaterjadi pada masyarakat yang tinggal di
pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak
adanya sarana dan prasarana lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan
masyarakat yang tinggal pada pemukiman kumuh tersebut. Banyak masalah kesehatan
masyarakat yang mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang
tidak memperhatikan kesehatan.

3.2 Saran

1. Makalah ini diharapkan dapat membatu pembaca untuk memahami permasalahan


kesehatan lingkungan di Indonesia
2. Perlu diadakan diskusi, penelitian dan penulisan lebih lanjut mengenai permasalahan
kesehatan lingkungan di Indonesia
3. Makalah ini masih memiliki berbagai kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya
membangun sangat saya harapkan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Alharis, R. I. (2014). PERMASALAHAN KESEHATAN LINGKUNGAN. 3-58.

dr. Nengah Adnyana Oka M., M. (2012, Maret 12). Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia. Aak
Nasional Surakarta, 1.

Kholis Abdurachim Audah1, 2. A. (2019). PENYEDIAAN DAN PEMELIHARAAN FASILITAS AIR BERSIH DAN
SANITASI UNTUK PENINGKATKAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT DI DESA BINAAN. Prosiding
PKM-CSR, Vol. 2 (2019) e-ISSN: 2655-3570, 5-7.

Mahfudloh, H. L. (n.d.). STRATEGI PENANGANAN LIMBAH INDUSTRI BATIK DI KOTA PEKALONGAN. 11-15.

Mangiding, J. D. (n.d.). MASALAH KESEHATAN MASYARAKAT PESISIR.

Rudi. (2016, Oktober 25). Makalah Kesehatan di Indonesia Lengkap.

Yung Savitri, M. A. (n.d.). PENGELOLAAN DAN PERLINDUNGAN AIR BAKU DALAM UPAYAPENYEDIAAN AIR
MINUM YANG BERKELANJUTAN. 5-30.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-brawijaya/ekonomi-demografi/
perkembangan-tantangan-dan-solusi-urbanisasi-di-indonesia/45414284
https://www.researchgate.net/publication/
330598673_Upaya_mengatasi_pencemaran_lingkungan
http://dinkes.sumutprov.go.id/artikel/proses-dan-cara-pengolahan-limbah-rumah-tangga-sanitasi

14

Anda mungkin juga menyukai