KESEHATAN LINGKUNGAN
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan
Dosen pengampu : Mega Binziria,M.Pd
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan curahan
rahmatnya kepada kita semua sehingga makalah yang berjudul kesehatan
lingkungan dapat terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan .
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada bapakMega Binziria ,M.Pd
yang telah membantu dan mendukung pembuatan makalah ini sehingga sesuai
dengan apa yang di inginkan.
Dan juga kami berterima kasih kepada teman teman yang sudah
memberikan support dan ide idenya sehingga tidak ada hambatan dalam membuat
makalah ini. Dan juga kami menyadari banyak sekali kesalahan yang ada oada
makalah yang sudah kami buat ,sehinnga kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membantu dan memperbaiki yang bertujuan untuk terciptanya
makalah kedepan yang lebih baik lagi.
Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesehatan Lingkungan .............................................................. 3
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan modal awal dan paling penting bagi semua orang
untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari. Namun seringkali gaya hidup kita
menjadi antiklimaks bagi kesehatan itu sendiri, pola tidur yang tidak teratur,
mengkonsumsi makanan yang tidak menyehatkan bagi tubuh dan masih banyak
lagi hal-hal yang kita lakukan yang malah membuat tubuh kita mendapatkan
masalah kesehatan. Ada beberapa faktor yang dapat mempengeruhi kesehatan
masyarakat yaitu kesehatan lingkungan ,kesehatan kerja dan kesehatan olahraga.
B . Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kebijakan otonomi perguruan tinggi
2. Untuk mengetahui dasar dan akuntabilitas perguruan tingg
3. Untuk mengetahui kompetensi umum lulusan perguruan tinggi
4. Untuk mengetahui perguruan tinggi dan pembanguan kualitas SDM
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
OdiRoni Pinontoan dan Oksfriani Jufri Sumampouw, Dasar Kesehatan Lingkungan, (Yogyakarta :
Deepublish, 2019), hlm. 14
2
Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Depok : Kencana, 2017), hlm. 5
3
Marlinang,dkk, Kesehatan Lingkungan Suatu Pengantar, (Cirebon : Insania, 2021), hlm.8
3
lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.
4
G. Melvyn Howe dalam bukunya Enviromental Medicine (1980)
mengklasifikasikan lingkungan menjadi (Goldberg, 1999):
a) Lingkungan eksternal
Lingkungan eksternal adalah segala sesuatu yang berupa benda hidup
atau mati, energi, keadaan sosial, ekonomi, budaya maupun politik
yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia.
b) Lingkungan internal
Lingkungan internal adalah proses fisiologis dan biokimia yang
berlangsung dalam tubuh manusia pada saat tertentu yang juga mampu
menyesuaikan diri dengan perubahan dan keadaan yang terjadi di luar
tubuh untuk kelangsungan hidupnya atau disebut juga bersifat
homeostatis.5
5
lbid, hlm.9
6
Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Depok : Kencana, 2017), hlm. 10
5
Berdasarkan tujuan tersebut kesehatan lingkungan memiliki tiga
misi, yaitu:
7
lbid
8
lbid hlm.11
6
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program
kesehatan lingkungan.
Namun jika kita melihat ruang lingkup yang ditetapkan WHO, maka
akan ada 17 poin penting9, yaitu:
9
Marlinang I. Silalahi,dkk, Kesehatan Lingkungan Suatu Pengantar, (Cirebon : Insania, 2021),
hlm.9
10
lbid, hlm.10
7
2. Pengamanan Limbah padat/sampah;
3. Pengamanan Limbah cair;
4. Pengamanan limbah gas;
5. Pengamanan radiasi;
6. Pengamanan kebisingan;
7. Pengamanan vektor penyakit;
8. Penyehatan dan pengamanan lainnya seperti kondisi lingkungan pasca
bencana.
11
Pitriani dan Kiki Sanjaya, Buku Ajar Dasar Kesehatan Lingkungan, (Makassar : Nas Media
Pustaka, 2020), hlm.11
8
hutan, menjaga ekosistem terumbu karang, mempertahankan ekosistem
mangrove, dan lain sebagainya.12
1. Keadaan Air
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan
dapat dilihat kejernihan air tersebut, kalau sudah pasti kebersihannya
dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air
tersebut mati.
2. Keadaan Udara
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang
diperlukan, contohnya oksigen dan di dalamnya tidak tercemar oleh
zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3. Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan, dan tidak tercemar oleh zat-zat logam berat.
4. Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana suatu lingkungan yang kondisinya tidak
bising yang dapat mengganggu aktifitas/alat pendengaran manusia.13
12
Marlinang I. Silalahi,dkk, Kesehatan Lingkungan Suatu Pengantar, (Cirebon : Insania, 2021),
hlm.11
13
Rasidin Calundu, Manajemen Kesehatan , (Makassar : CV Sah Media, 2018), hlm.50
14
lbid
9
E. Tujuan Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan
15
Linda Presti Fibriana,dkk, Promosi Kesehatan & Pendidikan Kesehatan, (Malang : MNC
Publishing, 2017), hlm. 91
16
lbid
10
Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat
hancur (dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka
sampah non organik dapat dibersihkan dengan membakar
sampah tersebut dan lalu menguburnya.
17
Rahmawati, Ilmu Kesehatan Masyarakat, (Jawa Tengah : PT Nasya Expanding Management,
2021), hlm 55
11
sudah tentu disesuaikan dengan kondisi di pedesaan itu. Misalnya,
keadaan air yang bersih terhindar dari pencemaran akan membawa
dampak yang baiik bagi kesehatan masyarakat di pedesaan itu.
2. Faktor Sosial
Faktor sosial berupa tingkah laku, kepandaian, adat istiadat, di
mana faktor tersebut berperan dalam hubungan masyarakat dan
lingkungannya. Misalnya masyarakat yang tinggal di kawasan rawan
gempa, maka rumah yang mereka bangun di kawasan tersebut harus
dibuat dari bahan-bahan yang ringan namun kokoh. Disamping itu
masyarakat juga berupaya untuk menciptakan lingkungan yang sehat
dengan usaha-usaha tertentu. Misalnya masyarakat membuat bak
penampungan sampah.
3. Faktor Ekonomi
Faktor Ekonomi berupa pekerjaan, pendapatan, kemiskinan, di
mana pada umumnya di lingkungan tersebut diduduki sebagian besar
orang yang tidak mampu, maka secara tidak langsung berpengaruh
terhadap kesehatan lingkungan tempat tinggalnya. Misalnya di daerah
pemukiman kumuh, karena kondisi keuangan mereka tidak
memungkinkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan baik.
18
Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Depok : Kencana, 2017), hlm.8
12
penduduk berbondong-bondong datang ke kota besar mencari pekerjaan
sebagai pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga, kuli bangunan dan
pelabuhan, pemulung bahkan menjadi pengemis dan pengamen jalanan
yang secara tidak langsung membawa dampak sosial dan dampak
kesehatan lingkungan, seperti pemukiman munculnya pemukiman kumuh
di mana-mana.
2. Tempat pembuangan sampah
Di hampir setiap tempat di Indonesia, sistem pembuangan sam-
pah dilakukan secara dumping tanpa ada pengelolaan lebih lanjut. Sistem
pembuangan semacam itu selain memerlukan lahan yang cukup luas juga
menyebabkan pencemaran udara, tanah dan air selain lahannya juga dapat
menjadi tempat berkembang biaknya. agen dan vektor penyakit menular.
3. Penyediaan sarana air bersih
Berdasarkan survei yang pernah dilakukan, hanya 60%
masyarakat Indonesia mendapatkan air bersih dari PDAM, terutama untuk
penduduk perkotaan, selebihnya menggunakan sumur atau sumber air lain.
Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit
gastroenteritis mulai muncul di mana-mana..
4. Pencemaran udara
Tingkat pencemaran udara di Indonesia sudah melebihi ambang
batas normal tertutama di kota-kota besar akibat gas buangan kendaraan
bermotor. Selain itu, setiap tahun asap tebal meliputi wilayah Nusantara
bahkan sampai ke negara tetangga akibat pem- bakaran hutan untuk lahan
pertanian dan perkebunan.19
5. Pembuangan limbah industri dan rumah tangga
Hampir semua limbah cair baik yang berasal dari rumah tangga
dan industry di buang langsung dan bercampur menjadi satu ke badan
sungai atau laut ditambah lagi dengan kebiasaan penduduk melakukan
kegiatan MCK di bantaran sungai. Akibatnya, kualitas air sungai menurun
dan apabila digunakan untuk air baku memer- lukan biaya yang tinggi.
19
Rasidin Calundu, Manajemen Kesehatan , (Makassar : CV Sah Media, 2018), hlm.54
13
6. Bencana alam/pengungsian
Gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus atau banjir yang se-
ring terjadi di Indonesia mengakibatkan penduduk mengungsi dan
tentunya menambah banyak permasalahan kesehatan lingkungan.
7. Perencanaan tata kota dan kebijakan pemerintah pada pengelolaan
lingkungan
20
Arif Sumantri, Kesehatan Lingkungan, (Depok : Kencana, 2017), hlm. 10
14
Sejak pengundangan UULH 1982 kualitas lingkungan hidup
Indonesia ternyata tidak semakin baik dan banyak kasus hukum
lingkungan tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, perlu
dilakukan perubahan terhadap UULH 1982, setelah selama dua tahun
dipersiapkan, yaitu dari sejak naskah akademis hingga RUU, maka pada
tanggal 19 September 1997 pemerintah mengundangkan Undang-undang
Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
21
Pitriani dan Kiki Sanjaya, Buku Ajar Dasar Kesehatan Lingkungan, (Makassar : Nas Media
Pustaka, 2020), hlm.12
15
administratif yang dimiliki Kementerian Lingkungan Hidup dan
kewenangan penyidikan penyidik pejabat pegawai negeri sipil sehingga
perlu penguatan dengan mengundangkan sebuah undang-undang baru
guna peningkatan penegakan hukum. Berdasarkan hal ini menunjukkan,
bahwa UUPPLH memberikan warna yang baru dan berbeda dari undang-
undangan sebelumnya. Dalam Undang-undang Kesehatan terbaru juga
menegaskan pentingnya penyehatan lingkungan, sebagaimana disebutkan
dalam pasal 6 "setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat
bagi pencapaian derajat kesehatan" (Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan, n.d.).22
22
lbid, hlm.13
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Pitriani dan Kiki Sanjaya, Buku Ajar Dasar Kesehatan Lingkungan, (Makassar :
Nas Media Pustaka, 2020)