Disusun oleh
KELOMPOK 2 :
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan lingkungan dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi lingkungan yang mampu
menopang keseimbangan ekologis yang dinamis antara manusia dan lingkungan untuk
mendukung tercapainya realitas hidup manusia yang sehat, sejahtera dan bahagia. (Himpunan
Ahli Kesehatan Lingkungan) Kesehatan lingkungan adalah upaya untuk melindungi kesehatan
manusia melalui pengelolaan, pengawasan dan pencegahan factor-faktor lingkungan yang dapat
mengganggu kesehatan manusia (Sumengen Sutomo, 1991).
Kesehatan lingkungan adalah ilmu & seni dalam mencapai keseimbangan, keselarasan dan
keserasian lingkungan hidup melalui upaya pengembangan budaya perilaku sehat dan
pengelolaan lingkungan sehingga dicapai kondisi yang bersih, aman, nyaman, sehat dan sejahtera
terhindar dari gangguan penyakit, pencemaran dan kecelakaan, sesuai dengan harkat dan
martabat manusia (Sudjono Soenhadji, 1994).
Sanitarian adalah Pegawai negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang, untuk melakukan kegiatan pengamatan,
pengawasan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat. Sesuai Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
373/MENKES/SK/III/2007 Tentang Standar Profesi Sanitarian, disebutkan bahwa peran
sanitarian adalah sebagai pelaksana pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan
lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan
lingkungan untuk dapat memelihara, melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan
sehat.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Organisasi profesi adalah wadah bagi anggota yang memiliki kompetensi dan keahlian di
bidang tertentu dan mengimplementasikannya dalam pengabdian ilmu dan teknologi
maupun di bidang pekerjaan yang ditekuni sesuai dengan dasar pendidikan yang telah
ditempuh.
c. Tenaga Kesehatan Lingkungan adalah setiap orang yang mengabdikan diri di bidang
kesehatan dalam rumpun kesehatan lingkungan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan melalui pendidikan tinggi di bidang kesehatan lingkungan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan.
d. Tenaga Sanitasi Lingkungan yang selanjutnya disebut dengan sanitarian adalah tenaga
kesehatan lingkungan yang memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan kesehatan lingkungan dengan spesialisasi sanitasi lingkungan yang diperlukan
untuk melaksanakan kewenangan dalam upaya di bidang kesehatan lingkungan.
Selanjutnya pada bab II, organisasi ayat (1) dan (2) dijelaskan sebagai berikut:
b. (2) Organisasi HAKLI didirikan di Bandung Jawa Barat pada tanggal 12-04-1980
(duabelas bulan April tahun seribu sembilan ratus delapan puluh) untuk jangka waktu
yang tidak di tentukan lamanya.
Selanjutnya asas, sifat dan tujuan organisasi dijelaskan pada pasal 6, disebutkan bahwa:
a. Organisasi Profesi HAKLI berasaskan Pancasila.
b. Organisasi Profesi HAKLI merupakan organisasi profesi di bidang Kesehatan
Lingkungan yang bersifat terbuka.
Status, fungsi, dan tujuan organisasi Profesi Kesehatan Lingkungan, dalam pasal 7, 8,
dan 9 dijelaskan sebagai berikut : Organisasi Profesi HAKLI bertujuan menggali, menghimpun,
membina, mengembangkan, menyelenggarakan, menapiskan, dan mengimplementasikan bidang
ilmu dan teknologi kesehatan lingkungan dalam pembangunan kesehatan guna mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Status dan fungsi organisasi profesi HAKLI
dijelaskan berikut : HAKLI merupakan satu-satunya organisasi profesi kesehatan lingkungan di
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 50 ayat (2) Undang-undang Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak
Azasi Manusia Nomor: AHU – 00005.60.10.3014.
HAKLI berfungsi sebagai pemersatu, pemberdaya, pembina, dan pengayom bagi profesi
kesehatan lingkungan di Indonesia serta berperan sebagai advokator, dinamisator, dan penggerak
dalam penyusunan serta penentuan kebijakan pembangunan kesehatan khususnya dan
pembangunan nasional pada umumnya.
BAB III
PENUUTUP
3.1 Kesimpulan
HAKLI berfungsi sebagai pemersatu, pemberdaya, pembina, dan pengayom bagi profesi
kesehatan lingkungan di Indonesia serta berperan sebagai advokator, dinamisator, dan penggerak
dalam penyusunan serta penentuan kebijakan pembangunan kesehatan khususnya dan
pembangunan nasional pada umumnya.
3.2 Saran
1. Sebagai mahasiswa Kesehatan Lingkungan kita hendaknya mengetahui hakikat dan konsep
mengenai kesehatn linkungan itu sendiri
2. Sebagai mahasiswa Kesehatan Lingkungan kita ikut serta dalam pembedayaan untuk
kemajuan tenaga kesehatan lingkungan dan organisasi kesehatan lingkungan.