Dosen pengampuh
" Ratna S,Kep.,Ns,M.Kes "
KELOMPOK 2 :
1. MUHAMMAD HASBULLAH
2. MIMIK JAYANTI SUHASMIN
3. NURMADANI
4. IRENCE TONDOK
5. LAMI
6. NURUL AFIFAH
7. NAJWILA
8. NURUL FADYAH
9. MEGAWATI
10. JUNIANTI SIBOMBON
11. NIASRYAH JONI
12. LISKA
13. MILDA NANDINA SALSABILAH
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Komunikasi terapeutik Keperawatan” dengan tepat
waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Ilmu kesehatan masyarakat yang diberikan oleh Ibu
Ratna S,Kep.,Ns.,M.Kes Makalah ini kami susun dengan singkat dan padat, sehingga orang yang
masih awam dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan Komunikasi
Terapeutik dengan mudah.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Ratna S,Kep.,Ns.,M.Kes. selaku dosen yang
memberikan tugas ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami menyelesaikan makalah ini.
Saya sendiri menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan kritikan yang bersifat menbangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian higene dan kesehatan lingkungan
B. Pengadaan air bersih
C. Penanggulangan sampah
D. Polusi udara
E. Kesehatan perumahan
F. Pemberantasan vektor
G. Masalah gizi diindonesia
H. Upaya penanggulangan gizi keluarga (upgk)
I. Asuhan keperawatan sars
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), higiene merujuk pada kondisi dan
praktik yang membantu memelihara kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit.
Sementara itu, higiene pribadi merujuk pada pemeliharaan kebersihan tubuh.
[2]
B. Rumusan masalah
1. Pengertian hygiene dan lingkungan kesehatan
2. Mengetahui pengadaan air bersih,penanggulangan sampah,polusi udara,kesehatan
perumahan
3. Mengetahui pemberantasan vector,gizi di Indonesia dan penanggulangannya
4. Beserta upaya perbaikan gizi keluarga
5. Mengetahui penyakit yang meliputi hygiene dan lingkungan kesehatan
6. Apa penyebab dan bagaimana penanggulangan peyakit SARS
7. Bagaimana asuhan keperawatan penyakit SARS
C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian hygiene
2. mengetahui pengadaan air bersih,penangnggulangan sampah,polusi
udara,kesehatan perumahan
3. cara pemberantasan vector,mengetahui gizi diindonesia dan penanggulangannya
4. dapat memahami penyakit-penyakit yang meliputi hygiene
5. untuk mengetahui penyebab dan penanggulangan penyakit SARS
6. bagaimana asuhan keperawatan dari penyakit SARS
BAB II
PEMBAHAN
A. Pengertian hygiene dan kesehatan lingkungan
Higiene adalah serangkaian praktik yang dilakukan untuk menjaga kesehatan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, higiene merujuk pada kondisi dan praktik yang
membantu memelihara kesehatan dan mencegah penyebaran penyakit. Sementara itu,
higiene pribadi merujuk pada pemeliharaan kebersihan tubuh.
Menurut (R. Sihite. 2000:3) menyatakan hygiene adalah bagaimana
caranyaorang memelihara dan melindungi kesehatan. Gosh berpendapat bahwa hygiene
adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu /mendorong
adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
Di dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 1996, Hygiene di nyatakan sebagai
kesehatan masyarakat yang meliputi semua usaha untuk memlihara, melindungi, dan
mempertinggi derajat kesehatan badan, jiwa, baik untuk umum maupun perorangan yang
bertujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat, serta mempertinggi
kesehatan dalam perikemanusiaan.
Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau
masyarakat yang meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara, dan
mempertinggi tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun
kelompok masyarakat. Hygiene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang sehat
bagi seluruh aspek kehidupan dalam rangka mempertinggi kesejahteraan masyarakat.
Perilaku kebersihan diri dapat dipengaruhi oleh nilai serta kebiasaan yang dianut
individu, disamping faktor budaya, sosial, norma keluarga, tingkat pendidikan, status
ekonomi dan lain sebagainya. Adanya masalah pada kebersihan diri akan berdampak
pada kesehatan seseorang. Saat seseorang sakit, salah satu penyebabnya adalah
kebersihan diri yang kurang.Ini harus menjadi perhatian kita bersama, sebab kebersihan
merupakan faktor penting dalam mempertahankan derajat kesehatan individu. Sebagai
contoh, adanya perubahan pada kulit dapat menimbulkan berbagai gangguan fisik dan
psikologis. Gangguan fisik yang terjadi dapat mengakibatkan perubahan konsep
diri.Sedangkan gangguan psikologis dapat terjadi karena kondisi tersebut mungkin
mengurangi keindahan penampilan dan reaksi emosi.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi personal hygiene: Perilaku seseorang
melakukan personal hygienedipengaruhi oleh sejumlah faktor antara lain:
a) Citra tubuh (body image)
Penampilan umum penjamah makanan dapat menggambarkan pentingnya
personal hygienepada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep
subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Personal hygiene yang
baik akan mempengaruhi terhadap peningkatan citra tubuh.
b) Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial merupakan suatu wadah seorang penjamah
makanan yang dapat berhubungan dan mempengaruhi bagaimana
penjamah makanan dalam makanan dalam pelaksanan praktik personal
hygiene.
c) Status sosial ekonomi
endapatan keluarga akan mempengaruhi kemampuan keluarga untuk
menyediakan fasilitas dan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk
menunjang hidup dan kelangsungan hidup keluarga. Sumber daya
ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkatan praktik personal
hygiene.
d) Pengetahuan
Pengetahuan tentang personal hygiene sangat penting, karena pengetahuan
yang baik dapat meningkatkan kesehatan. Pengetahuan tentang pentingnya
personal hygiene dan implementasinya bagi kesehatan mempengaruhi
praktik personal hygiene.
e) Kebudayaan
Kebudayaan dan nilai pribadi mempengaruhi kemampuan perilaku
personal hygiene. Seseorang dari latar belakang kebudayaan yang berbeda,
mengikuti praktek personal hygiene yang berbeda. Keyakinan yang
didasari budaya sering menentukan defenisi tentang kesehatan dan
perawatan diri.
f) Kebiasaan
seseorang Kebiasaan seseorang akan mempengaruhi tindakan orang
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Sama halnya dengan penjamah
makanan yang tidak menerapkan personal hygiene dalam mengolah
makanan akan menjadi sebuah kebiasaan jika hal itu dilakukan secara
terus menerus sehingga mempengaruhi kesehatan penjamah makanan itu
sendiri dan kualitas pangan yang dihasilkan (Mustikawati, 2013)
B. Kesehatan lingkungan
Pengertian Kesehatan Lingkungan sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi
kesehatan fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari
penyakit dan kecacatan.”. Sementara pengertian Lingkungan Menurut A.L. Slamet
Riyadi (1976) adalah ”Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya dimana
organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara langsung maupun
tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme
itu.”
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan sebagai berikut :
1. Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health
Organisation (WHO) pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health
and disease that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory
and practice of assessing and controlling factors in the environment that can potentially
affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara
manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.”
2. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
“Suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang
dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya
kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.”
Ruang lingkup kesehatan adalah:
a. Menurut WHO
1) Penyediaan air
2) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan sampah padat
4) Pengendalian vector
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh eksreta manusia
6) Hygiene makanan,termasuk hygiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
b. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3),
ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1) Penyehatan air dan udara
2) Pengamanan limbah padat/sampah
3) Pengamanan limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan vector penyakit
C. Pengadaan air bersih
Air adalah salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup
manusia dan makhluk hidup lainnya, tanpa air tidak akan ada kehidupan di bumi ini.
Sedangkan yang dimaksud air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari –
hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya air
bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas fisik,
kimia, biologi, dan radiologis sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek
samping.
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan kesehatan. Fungsi
terpenting dari sistem penyediaan air bersih adalah pencegahan penyebaran penyakit
melalui air.
Tujuan sistem penyediaan air bersih adalah agar dapat menyalurkan/mensuplai air
bersih kepada konsumen dalam jumlah yang cukup. Bagian terpenting dalam sistem
penyediaan air bersih adalah sumber air baku.adapu beberapa aspek yang perlu
diperhatikan yaitu:
1. Sumber-Sumber Air
Di bumi ini ada beberapa sumber air yang sangat penting bagi kehidupan
manusia yang dapat dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih. Peradaban sumber
air juga berpengaruh pada perbedaan sifat fisik, kimiawi, dan bakteorologi.
Dalam sistem penyediaan air bersih, sumber air merupakan satu
komponen yang mutlak dan harus ada, karena tanpa sumber air sistem penyediaan
air bersih tidak akan berfungsi. Dengan mengetahui karakteristik masing – masing
sumber air serta faktor – faktor yang mempengaruhinya, diharapkan dapat
membantu di dalam pemilihan air baku untuk suatu sistem penyediaan air bersih,
serta mempermudah tahapan selanjutnya di dalam pemilihan tipe dari pengolahan
untuk menghasilkanair yang memenuhi standar kualitas secara fisik, kimiawi dan
bakteriologis. Secara umum sumber air adalah sebagai berikut :
a) Air permukaan Air
permukaan adalah air yang sudah tersedia di alam contohnya sungai, rawa,
danau, laut. Pada umumnya air permukaan ini akan mendaapat pengotoran
selama pengalirannya, misalnya oleh lumpur, batang-batang kayu, daun-
daun, kotoran industri dan sebagainnya. Kekeruhan air permukaan cukup
tinggi karena banyak mengandung lempung dan substansi organik..
sehingga ciri air permukaan yaitu memiliki padatan terendap (dissolved
solid) rendah, dan bahan tersuspensi (suspended solid) tinggi.
1) Air Sungai Air
Sungai adalah air hujan yang jatuh kepermukaan bumi dan tidak
meresap ke dalam tanah akan mengalir secara grafitasi searah
dengan kemiringan permukaan tanah dan mengalir melewati aliran
sungai. Sebagai salah satu sumber air minum, air sungai harus
megalami pengolahan secara sempurna karena pada umumnya
memiliki derajat pengotoran yang tinggi.
2) Air Danau Air
danau adalah air permukaan yang berasal dari hujan atau
air tanah yang kelar ke permukaan, terkumpul pada suatu
tempat yang relative rendah/cekung. Termasuk kategori
supaya adalah air rawa, air tendon, air waduk/dam. Air
permukaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai sumber
atau bahan baku air bersih adalah :
Air waduk yang berasal dari air hujan
Air sungai yang berasal dari air hujan, air sungai, atau mata
air.
Di daerah hulu pemenuhan kebutuhan air secara kuantitas
dan kualitas dapat disuplai oleh air sungai, tetapi di daerah hilir
pemenuhan kebutuhan air sudah tidak dapat disuplai secara
kualitas lagi karena pengaruh lingkungan seperti sedimentasi serta
kontaminasi oleh zat – zat pencemar seperti Total Suspended Oil
(TSS) yang berpengaruh pada kekeruhan dan limbah industri yang
telah banyak tercemar di lingkungan
3) Air tanah
4) Air laut
5) Air hujan
2) Prinsip Dasar Penyediaan Air Bersih
Penyediaan air bersih harus memenuhi konsep 3K yaitu :
a) Kualitas air bersih
Air bersih di pengaruhi oleh bahan baku air itu sendiri atau mutu air
tersebut baik yang langsung berasal dari alam atau yang sudah melalui
proses pengolahan.
b) Kuantitas air
Tergantung jumlah dan ketersediaan air yang akan diolah pada penyediaan
air bersih yang dibutuhkan sesuai dengan banyaknya konsumen yang akan
dilayani.
c) Kontinuitas air Menyangkut kebutuhan air yang terus menerus digunakan
karena air merupakan kebutuhan pokok manusia apalagi air sangat
dibutuhkan pada musim kemarau tiba.
D. Polusi udara
Polusi udara sendiri merupakan suatu kondisi dimana udara yang ada di sekitar
ini dicemari oleh bahan- bahan kimia, zat atau partikel yang bersifat negatif, atau bahan
biologis lainnya yang bersifat membahayakan manusia maupun makhluk hidup lainnya.
Polusi udara atau yang juga disebut sebagai pencemaran udara ini seringkali
mengakibatkan berbagai macam dampak yang merugikan, tidak hanya bagi manusia saja,
namun juga bagi mankhluk hidup lainnya dan bahkan planet Bumi (baca: planet di tata
surya) pada umumnya.
Polusi udara ini merupkan suatu kondisi yang menggambarkan udara yang tidak
murni lagi (baca: ciri-ciri udara yang bersih dan sehat) karena tercemar oleh berbagai
macam zat- zat polutan. Terjadinya polusi udara ini tidak lain dan tidak bukan merupakan
dampak dari ulah manusia sendiri. Polutan yang mencemari udara ini paling banyak
berupa asap- asap yang di dalamnya mengandung banyak sekali penyakit dan juga hal
merugikan lainnya. Maka dari itulah disebut sebagai polusi udara.
Asap- asap yang menyebabkan pencemaran udara ini alan semakin banyak kita
temui ketika zaman yang kita tempati ini semakin modern dan semakin banyak aktivitas-
aktivitas industri manusia. Selain aktivitas industri dari pabrik- pabrik, aktivitas merokok
di kalan manusia juga menyumbang dampak yang cukup siginifikan terhadap tingkat
polusi udara dan juga asap- asap kendaraan bermotor pun demikian.Adapun penyebab
polusi udara
Selanjutnya juga dijelaskan mengenai apa saja yang sekiranya dapat menimbulkan
polusi udara ini. ada banyak sekali hal yang dapat menimbulkan polusi udara. Penyebab
polusi udara ini pun dapat ditimbulkan melakui kegiatan atau aktivitas sehari- hari. adapu
beberapa hal yang menyebabkan polusi udara antara lain adalah:
1) Asap kendaraan
Asap kendaraan merupakan penyebab dari polusi yang paling mudah untuk kita
temui. Hal ini karena kendaraan merupakan alat transportasi yang siapa saja
mempunyainya, baik kendaraan roda empat ayau mobil aupun kendaraan
bermotor. Asap kendaraan merupakan salah satu faktor penyumbang polusi udara
yang sangat besar. Asap kendaraan yang setap hari di produksi oleh milyaran
kendaraan setiap detiknya akan sangat menyebabkan polusi udara.
Oleh karena itulah kita sering mendapati bahwa daerah pedesaan udaranya
lebih bersih dan sehat daripada di perkotaan. Hal ini salah satunya karena di
pedesaaan jarang kita temui kendaraan bermotor atau monil, sementara di kota
sangat jarang yang mempunyai kendaraan bermotor maupun mobil.
2) Asap pabrik
Selain asap kendaraan bermotor atau mobil. Asap pabrik juga termasuk ke
dalam pemicu dari adanya polusi udara. Asap pabrik ini bahkan menyumbang
besar sekali gas karbon di udara. Asap pabrik juga bisa menimbulkan atau
menjadi pemicu dari terjadinya hujan asam.
Asap pabrik yang dihasilkan dan biasanya dibuang melalui cerobong asap,
apabila naik ke permukaan maka akan sangat membahayakan dan juga merupakan
penyumbang dari gas- gas yang berbahaya. Seperti yang kita ketahui bersama
bahwasannya asap yang dibuang tersebut merupakan wujud dari limbah pabrik
yang tidak mempunyai fungsi sama sekali. Oleh karena itulah keberadaan limbah
pabrik yang berupa gas dan di buang di udara ini merupakan faktor pemicu polusi
udara.
3) Asap rokok
Penyebab polusi udara yang selanjutnya merupakan asap rokok. Seperti yang
kita ketahui bersama bahwasannya rokok merupakan sesuatu hal yang sangat
disukai oleh masyarakat laki- laki di Indonesia. Banyak sekali orang atau kaum
pria di Indonesia ini yang merokok tanpa memilikrkan resiko yang akan terjadi
masa yang akan datang.
Meskipun pemerintah dan bahkan produsen rokok sendiri menghimbau
masyarakat untuk tidak merokok, namun tetap saja orang- orang di Indonesia
selalu mencintai budaya merokok. Asap rokok yang disebabkan oleh karena
rokok yang dihisap ini mengandung banyak sekali gas beracun. Bayangkan saja
jika jutaan orang setiap harinya memproduksi asap rokok, maka hal ini tentu akan
sangat mudah menjadi penyebab terjadinya polusi udara.
4) Pembangkit listrik
Masih ada beberapa pembangkit listrik konvensional yang menggunakan
bahan batu bara, gas, maupun minyak untuk dapat menghasilkan energi listrik.
Sperti yang terjadi pada kendaraan bermesin yang mana praktiknya proses
pembakaran listrik tersebut terjadi tidak sempurna yang justru akan menghasilkan
gas berbahaya yang menyebabkan polusi udara. Gas- gas yang berbahaya yang
telah disebutkan adalah sulfur dioksida, nitrogen oksida,karbon dioksia, serta
partikulat. Selain menyebabkan polusi udara, gas- gas berbahaya tersebut juga
merupakan penyebab dari pemanasan global.
7) Pertambangan
Pertambangan merupakan salah satu bidang yang menjadi sumber
penghasilan bagi negara Indonesia. Pertambangan ini merupakan aktivitas
mengambil mineral yang ada di dalam Bumi dalam jumlah yang besar dan juga
dengan megggunakan pearalatan besar. Kegiatan pertambangan ini terkadang
menimbulkan dampak yang sangat buruk, yakni dapat mengeluarkan banyak
bahan kimia dan juga debu yang sangat berpotensi menyebabkan polusi udara.
Pencemaran udara yang diakibatkan dari aktivitas pertambangan ini akan sangat
mengganggu orang- orang yang bekerja di ladang tambang tersebut maupun
masyarakat yang ada di sekitar pertambangan tersebut.
9) Kebakaran hutan
Bencana alam senajutnya yang menyebabkan terjadinya polusi udara adalah
kebakaran hutan. Hutan yang terbakar akan mengasilkan asap yang bertebaran
kemana-kama. Asap- asap inilah yang menjadi sumber polusi udara. Oleh karena
itulah banyak masalah timbul, terutama penyakit paru- paru apabila terjadi
kebakaran hutan. beberapa masalah yang timbul ketika terjadi kebakaran hutan
adalah munculnya penyakit paru- paru dan juga penyakit kulit.
2) Mengganggu kesehatan kulit, sehingga kulit akan nampak kusam, elastisitas merosot,
penuaan dini, keruput dini, flek hitam, hingga penyakit kanker kulit.
3) Menyebabkan kambuhnya penyakit asma
Penyakit asma merupakan salah satu penyakit yang berhubungan dengan paru-
paru dan sering timbul ketika menghirup udara yang koton selama beberapa waktu
1) Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat mengenai pentingnya udara yang bersih dan
juga bebas dari polusi
2) Penegakan kembali peraturan atau perundang- undangan tentang lingkungan
3) Melalukan penyaringan terhadap asap atau limbah asap yang akan dibuang ke udara
bebas agar tidak terlalu membahayakan kesehatan Bumi. Hal ini terutama harus
dilakukan oleh pabrik- pabrik atau lokasi- lokasi yang membuang asap sebagai salah satu
limbahnya.
4) Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil (baca: kekurangan dan kelebihan bahan bakar
fosil) sebagai pembangkit listrik atau energi yang lainnya. Hal ini karena bahan bakar
fosil dapat menghasilkan polutan sehingga sangat berkontribusi menciptakan pencemaran
udara.
5) Mengalirkan gas buangan ke dalam air laut (baca: ekosistem air laut) atau ke dalam
larutan pengikat terlebih dahulu saat sebelum asap dikeluarkan ke udara bebas debgan
tujuan mengurangi potensi terjadinya pencemaran yang dapat merusak dan
membahayakan lingkungan.
6) Menggunakan peralatan atau bahan- bahan yang lebih ramah lingkungan dalam
kehidupan sehari- hari
7) Mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan membiasakan diri menggunakan transportasi
umum atau mulai hidup sehat dengan menggunakan sepeda
8) Mengganti bahan bakar kendaraan menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti
biogas
9) Menjaga kelestarian hutan. Dengan kata lain juga ikut melakukan tanam seribu pohon
atau penghijauan dan menghindarkan diri dari orang- orang yang berniat jahat terhadap
hutan.
10) Tidak melakukan penggundulan hutan
11) Mulai melakukan penanaman tanaman- tanaman hijau, dimulai dari lingkungan yang ada
di sekitar rumah dan juga dipinggir- pinggir jalan
12) Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan
13) Ikut serta menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar kita dan tidak membiarkan
sampah berserakan
14) Membedakan sampah yang organik dan juga non organik
15) Mengolah sampah non organik yang masih layak pakai menjadi barang- barang yang
berguna dan menimbun sampah- sampah organik agar menjadi pupuk organik
16) Mengurangi penggunaan insektisida secara berlebihan karena dapat mencemari tanah
17) Menumbuhkan kesadaran para petani atau pengusaha agrobisnis untuk tidak
menggunakan hutan sebagai lahan pertanian atau perkebunan. Hal ini karena hutan
sendiri keberadaannya sangatlah dubutuhkan.
Itulah beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi polusi udara
yang ada di Bumi ini. Meskipun kenyataannya polusi udara yang ada di Bumi telah terlampau
parah, namun apabila kita melakukan upaya- upaya tersebut dengan bersama- sama dan dalam
waktu yang konsisten pasti akan tercipta udara yang bersih dan segar, serta terbentuknya
kawasan bebas polusi.
E. Kesehatan perumahan
F. Pemberantasan vector
Vektor merupakan hewan arthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan
suatu patogen dari sumber infeksi kepada individu yang rentan terhadap patogen tersebut.
Hewan yang termasuk kelompok vektor sangat merugikan karena dapat mengganggu
manusia secara langsung dan menjadi perantara penularan penyakit. Vektor adalah
binatang yang membawa patogen atau bibit penyakit berupa parasit dan virus dari satu
makhluk hidup ke makhluk hidup lainnya. Vektor dapat diartikan sebagai organisme
yang dapat menyalurkan sumber penyakit dari hewan ke hewan atau manusia. Sebagai
tambahan, arthropoda juga dianggap sebagai vektor penting dalam penularan penyakit
parasit dan virus tertentu.
Vektor mekanis merupakan vektor yang bisa menyebarkan agen infeksi secara
langsung, seperti menggigit, menghisap, dan menempel. Vektor mekanis memiliki ciri-
ciri, yaitu sebagian siklus hidup parasit tidak terjadi di dalam tubuh korban. Salah satu
contoh vektor mekanis adalah hewan nyamuk. Nyamuk dapat menularkan virus atau
parasit ketika mengisap darah korbannya. Lalat juga merupakan vektor mekanis dalam
penyebaran diare, keracunan makanan dan berbagai bahaya lainnya.
Vektor mekanis dapat menularkan berbagai jenis penyakit, dari penularan
penyakit diare, demam tifoid, keracunan makanan dan trachoma yang dibawa oleh lalat.
Lalat dapat membawa agen penyakit dari manusia berupa tinja, darah, ulkus superfisial,
atau eksudat. Biasanya kontaminasi dilakukan dengan bersentuhan dengan lalat secara
langsung. Lalat rumah dapat menularkan bakteri enterik yang menyebabkan salmonela,
tuberkulosis (TBC), anthrax, tularemia, dan brucellosis.
Jenis Vektor Mekanis dan Penyakit yang Disebabkan serta Cara Penanganannya
Terdapat berbagai binatang yang menjadi vektor mekanis dari berbagai macam penyakit.
1) Nyamuk
Nyamuk dapat menularkan penyakit demam berdarah atau DBD
dan malaria melalui gigitannya. Penyakit chikungunya atau flu tulang juga dapat
ditularkan oleh serangga nyamuk. Penyakit demam berdarah atau DBD dapat ditangani
dengan minum banyak cairan, beristirahat, serta mengonsumsi paracetamol dan
acetaminophen. Jika pengobatan tersebut dilakukan dengan baik, maka umumnya gejala
DBD akan mulai menunjukkan tanda-tanda pulih dalam waktu 2-5 hari.
Sedangkan pada penyakit malaria, pasien disarankan untuk mengonsumsi obat
antimalaria yang berfungsi untuk mengobati sekaligus mencegah penularan malaria. Obat
malaria diberikan harus mempertimbangkan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
pasien malaria, yaitu:
A. DEFINISI
Menurut WHO (2021), Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS) adalah suatu
penyakit yang menyerang sistem pernapasan yang ditimbulkan oleh coronavirus terkait
SARS. Virus ini menular melalui udara dan dapat menyebar melalui droplet atau cipratan
kecil air liur. Penyakit ini muncul pertama kali di abad ke-21.
B.EPIDEMIOLOGI
masa epidemik, Cina melaporkan >8.000 kasus SARS dan 774 kematian akibat
SARS, dan tingkat fatalitas kasus 7%. Pada februari 2003 menyebar ke Hong Kong.
Setelah itu, SARS menyebar dengan cepat ke seluruh negeri, ke seluruh dunia, terutama
di negara-negara Asia. WHO kemudian menetapkan dan menyatakan SARS sebagai
ancaman global pada 15 Maret 2003. Terdapat 8 negara yang melaporkan penularan
SARS yaitu Kanada, Hongkong, vietnam, China, Inggris, Amerika Serikat, dan
Singapura. Pada akhir epidemi di bulan Juni tahun 2003, total kumulatif SARS secara
global adalah 8422 kasus dengan 911 kematian (case fatality rate 11%). Wabah SARS
global yang dimulai pada Juli 2003 dan 2004 diketahui belum ada kasus SARS yang
terlaporkan lagi hingga saat ini (Peeri et al, 2021)
Sebagian besar pasien yang diidentifikasi dengan SARS sebelumnya adalah orang
dewasa sehat berusia 25-70 tahun. Beberapa kasus yang diduga SARS telah dilaporkan di
antara. anak-anak di bawah 15 tahun. Kasus kematian di antara orang-orang dengan
penyakit yang memenuhi definisi kasus WHO saat ini untuk kasus kemungkinan dan
dugaan SARS adalah sekitar 3% (WHO (2021).
GETIOLOGI
Penyebab dari SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) menurut tim WHO
memperkirakan bahwa penyebab dari SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
adalah virus corona. Dinamakan famili coronavirus karena lonjakan besar molekul
protein yang ada pada permukaan virus dan memberi virus bentuk seperti mahkota;
genom virus corona adalah yang terbesar di antara virus RNA. Famili ini diklasifikasikan
menjadi setidaknya tiga generasi utama (alfa, beta,dan gama). Dalam famili ini, tujuh
virus saat ini diketahui menginfeksi manusia, yaitu, NL63 dan 229E dari genus alpha dan
OC43, HKU1, SARS-CoV, MERS-CoV, dan SARS-CoV-2 dari genus beta. Coronavirus
merupakan salah satu kelompok virus yang dapat menginfeksi saluran pernapasan
manusia, dan ketika terinfeksi biasanya menyebabkan gangguan pernapasan mulai dari
penyakit pernapasan ringan hingga berat. SARSCov ditemukan pertama kali pada hewan
yaitu kelelawar di Cina pada tahun 2002 dan ditularkan melalui droplet, aerosol, dan
berhubungan langsung dengan pasien yang terinfeksi. Masa inkubasi 2-7 hari
(Abdelrahman et al., 2020).
Dalam beberapa kasus SARS, patogen menular lainnya mungkin berperan. Virus
ini merupakan penyebab umum penyakit saluran pernapasan atas ringan hingga sedang
pada manusia dan berhubungan dengan gangguan pernapasan, pencernaan, hati, dan saraf
pada hewan. Tidak ada cukup informasi tentang virus baru untuk menentukan berbagai
macam penyakit yang dapat ditimbulkannya Coronavirus dapat dikaitkan dengan
pneumonia pada manusia. terutama mereka yang memiliki kekebalan yang lemah. Virus
ini juga dapat menyebabkan penyakit serius pada hewan seperti kucing anjing, babi, tikus
dan burung. Studi awal di beberapa laboratorium memperlihatkan bahwa virus mampu
bertahan hidup di lingkungan selama beberapa hari. Durasi virus bertahan tergantung
pada beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut meliputi jenis bahan dan cairan yang
mengandung virus, serta berbagai kondisi lingkungan seperti suhu dan kelembaban. Para
peneliti di CDC dan lembaga lain sedang merancang eksperimen standar untuk mengukur
berapa lama SARSCOV dapat bertahan dalam situasi yang mensimulasikan kondisi
lingkungan alami (CDC, 2017).
D.MANIFESTASI KLINIS
Menurut CDC (2017), Secara umum, tanda dan gejala SARS dimulai dengan:
4. Nyeri tubuh
6. Diare
7. Batuk kering
8. Pneumonia
Menurut Hasdianah dan Dewi (2014), tanda dan gejala yang muncul pada penderita yang
terinfeksi SARS yaitu: 1. Gejala atau suspek SARS, yaitu:
b. Terdapat satu atau lebih gejala gangguan pada pernapasan seperti: sesak napas,
kesulitan bernapas disertai dengan satu atau lebih gejala berikut:
• Kontak dengan orang yang terinfeksi yang diduga atau dicurigai terinfeksi SARS dalam
10 hari terakhir.
2. Probable yaitu:
Kasus suspek yang ditambah dengan adanya gambaran toraks yang menunjukkan tanda-
tanda pneumonia atau respiratory distresssyndrome.
a. Sakit kepala
b. Malaise
c. Nyeri otot
d. Sesak napas
e. Kesulitan bernapas
f. Ruam
j. Penurunan kesadaran
E. PATOFISIOLOGI
F. DIAGNOSIS
1. Kultur virus Untuk biakan virus, sampel kecil jaringan atau cairan yang mungkin
terinfeksi ditempatkan dalam wadah bersama dengan sel tempat virus dapat tumbuh. Jika
virus tumbuh dalam kultur, itu akan menyebabkan perubahan pada sel yang dapat dilihat
di bawah mikroskop.
perifer. PCR (atau reaksi berantai polimerase) adalah metode laboratorium untuk
mendeteksi materi genetik agen penyakit menular dalam spesimen dari pasien. Jenis
pengujian ini telah menjadi alat penting untuk mendeteksi agen penyakit menular. Tes
reverse transcription polymerase chain reaction (RT-PCR) dapat mendeteksi SARS-CoV
pada spesimen klinis seperti darah, tinja, dan sekret hidung.
H. KOMPLIKASI
Komplikasi yang disebabkan oleh SARS biasanya paling berisks dialami oleh
kelompok orang yang berusia di atas 60 tahun yang telah didiagnosis dengan penyakit
kronis lainnya. SARS menjadi penyebab kematian karena disebabkan oleh kegagalan
pernapasan. Banyak orang dengan SARS yang juga mengembangkan pneumonia
sehingga gangguan pernapasan bisa menjadi sangat parah dan memerluka penggunaan
alat respirator mekanis. Kemungkinan komplikasi la termasuk gagal jantung dan hati.
FAKTOR RISIKO
PENULARAN
Menurut CDC (2017) Cara utama penyebaran SARS adalah melalui kontak
orang-ke-orang yang dekat. Virus penyebab SARS diperkirakan paling mudah menular
melalui penyebaran droplet yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.
Penyebaran droplet dapat terjadi ketika droplet dari batuk atau bersin orang yang
terinfeksi menyebar dalam jarak pendek (biasanya hingga 3 kaki) di udara dan mendarat
di selaput lendir mulut, hidung, atau mata orang orang-orang di dekatnya. Virus juga
dapat menyebar ketika seseorang menyentuh permukaan atau benda yang terkontaminasi
dengan tetesan menular dan kemudian menyentuh mulut, hidung, atau mata mereka.
Selain itu, ada kemungkinan virus SARS dapat menyebar lebih luas melalui udara atau
dengan cara lain yang saat ini belum diketahui.
Menurut Kemenkes RI (2003) Penularan SARS dapat terjadi melalui kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi, atau dengan berbicara, batuk, atau bersin. SARS
ditularkan melalui udara. Virus SARS dapat menginfeksi orang dengan berbagai cara,
termas
uk:
1. Menghirup percikan air liur / droplet penderita SARS yang secara tidak sengaja batuk
atau bersin
2. Menyentuh bagian tubuh termasuk mata, mulut atau hidung dengan menggunakan
tangan yang telah terkontaminasi percikanJudah penderita SARS
3. Penggunaan alat makan dan minum secara bersama dengan penderita SARS
4. Menyentuh barang-barang yang telah terkena feses penderita SARS. Dapat terjadi
penularan apabila penderita tidak m tangan dengan bersih setelah buang air besar.
5. Kontak dekat dengan penderita SARS, seperti berada di daerah yang terkena wabah
SARS tinggal serumah dengan pasien SARS,atau petugad kesehatan yang merawat
penederita SARS.
K. PENCEGAHAN
Menurut WHO (2021) SARS masih dapat dicegah dengan menerapkan kebiasaan hidup
bersih dan sehat, seperti:
2. Mengenakan sarung tangan dalam sekali pakai. Jika Anda bersentuhan dengan cairan
tubuh atau kotoran orang tersebut, kenakan sarung tangan sekali pakai. Lepaskan sarung
tangan segera setelah digunakan dan cuci tangan sampai bersih.
3. Menggunakan masker bedah. Saat sedang berada di satu ruangan yang sama dengan
penderita SARS, tutup mulut serta hidung dengan memakai masker bedah. Mengenakan
kacamata juga dapatmemberikan perlindungan.
4. Mencuci barang-barang pribadi. Gunakan sabun dan air panas untuk mencuci peralatan
makan, handuk, tempat tidur, dan pakaian orang yang mengidap SARS.