Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan bagian yang penting bagi kesejahteraan

masyarakat, terutama keadaan kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini.

Kesehatan juga salah satu kebutuhan dasar manusia, selain sandang, pangan,

dan papan. Kesehatan masyarakat juga merupakan kombinasi antara teori (Ilmu)

dan praktik (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang

usia hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat), melalui upaya

yang dibuat oleh pemerintah dan bantuan masyarakat untuk meningkatkan

kesehatan masyarakat yang ada.

Partisipasi masyarakat dibidang kesehatan sangatlah penting, agar

individu,masyarakat,keluarga dapat bertanggung jawab atas kesehatan diri,

ataupun kesehatan masyarakat lingkungannya. Pada UU RI No 23 tahun 1972,

tentang kesehatan Bab VII pasal 71 adalah :

1. Masyarakat memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam

penyelenggaraan kesehatan masyarakat.

2. Pemerintah membina, mendorong masyarakat untuk berperan aktif

dalam kesehatan masyarakat dan lingkungan.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini ?


1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui bagaimana kualitas pelayanan kesehatan

masyarakat di Indonesia saat ini.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang

sempurna baik secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari

penyakit atau kelemahan. Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan

menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan

sosial yang mungkin hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sehat secara

mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan

fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan

itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial

adalah perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa

seseorang mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan

kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk

bekerja, beristirahat dan menikmati liburan.

Berdasarkan pengertian kesehatan, dapat diartikan bahwa kesehatan ada

empat dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa), sosial dan ekonomi yang saling

mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan pada seseorang,

kelompok, atau masyarakat. Oleh karena itu, kesehatan bersifat holistic atau

menyeluruh, tidak hanya memandang kesehatan dari segi fisik saja. Misalnya:

seseorang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi ia tidak mampu

mengendalikan emosinya ketika sedih maupun senang dengan mengekspresikan

ke dalam bentuk perilaku berteriak atau menangis keras-keras, atau tertawa

terbahak-bahak yang membuatnya sulit untuk bisa kembali ke kondisi normal,


maka orang tersebut tidak sehat. Begitu pula orang yang kelihatan sehat dari

segi fisiknya, akan tetapi tidak mampu memajukan kehidupannya sendiri dengan

belajar, bekerja, ataupun berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, maka

orang tersebut tidak bisa dikatakan sehat.

Berikut ini beberapa definisi kesehatan masyarakat menurut profesor

Winslow dan Ikatan Dokter Amerika, AMA (1948): Ilmu kesehatan masyarakat

(public health) menurut profesor Winslow (Leavel & Clark, 1958) adalah ilmu dan

seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik

dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk

meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrolinfeksi di masyarakat, pendidikan

individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan

perawatan, untuk diagnose dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek

sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai

standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya. Kesehatan

Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan

kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat

(Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948).

Kesehatan masyarakat diartikan sebagai aplikasi dan kegiatan terpadu

antara sanitasi dan pengobatan dalam mencegah penyakit yang melanda

penduduk atau masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara

teori (ilmu) dan praktek (seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit,

memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan penduduk (masyarakat).

Kesehatan masyarakat adalah sebagai aplikasi keterpaduan antara ilmu

kedokteran, sanitasi, dan ilmu sosial dalam mencegah penyakit yang terjadi di

masyarakat.
Ada beberapa pengertian sehat sebagai berikut:

1. Sehat adalah suatu keadaan seimbang yang dinamis antara bentuk dan

fungsi tubuh dengan berbagai faktor yang berusaha mempengaruhinya

(Perkin 1938).

2. Sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi

secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang

dipunyainya (WHO 1957).

3. Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh

ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda

penyakit atau kelainan (White1977).

4. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis

(UU Kesehatan No. 23 tahun 1992).

2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat Indonesia

Menurut H.L Blum, ada 4 faktor yang bersama-sama mempengaruhi

tingkat kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Kesehatan Lingkungan.

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan

dalam meningkatkan derajat kesehatan. Dalam kehidupan di sekitar kita

dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan tidak dirawat biasanya

banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal-gatal, infeksi

saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam

berdarah juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak

bersih, banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah

dibersihkan memyebabkan perkembangan nyamuk aedes aegypti


penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk si

sekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam berdarah.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (KKRI) tentang data dan

informasi profil kesehatan Indonesia 2017 mengenai presentase rumah

tangga yang memiliki akses terhadap sanatasi layak menurut provinsi

tahun 2015-2017 adalah :

No Provinsi 2015 2016 2017

(1) (2) (3) (4) (5)

1 DI Yogayakarta 86,31 85,78 89,40

2 Jawa Timur 63,48 68,15 68,83

3 Bali 85,46 89,33 90,51

4 Maluku 60,02 66,81 63,29

5 Papua 28,04 31,43 33,06

Indonesia 64,66 68,3 69,01

Berdasarkan table diatas dapat kita ketahui bahwa kesehatan

lingkungan,terutama di lingkungan rumah dapat meningkat dari tahun ke tahun,

walaupun masih ada daerah di Indonesia yang peningkatannya kurang dan

masih memerlukan waktu. Dari table diatas dapat kita ketahui bahwa kesehatan

lingkungan,terutama lingkungan rumah dapat meningkat walaupun

membutuhkan waktu yang bisa dikatakan lumayan lama.

2. Perilaku.

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar

pengaruhnya terhadap munculnya gangguan kesehatan atau masalah

kesehatan i masyarakat .Tersedianya jasa pelayanan kesehatan (health

service) tanpa disertai perubahan tingkah laku (peran serta) masyarakat

akan mengakibatkan masalah kesehatan tetap potensial berkembang di


masyarakat. Misalnya, Penyediaan fasilitas dan imunisasi tidak akan

banyak manfaatnya apabila ibu-ibu tidak datang ke pos-pos imunisasi.

Perilaku ibu-ibu yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan yang

sudah tersedia adalah akibat kurangnya pengetahuan ibu-ibu tentang

manfaat imunisasi dan efek sampingnya. Pengetahuan ibu-ibu akan

meningkat karena adanya penyuluhan kesehatan tentang imunisasi yang

di berikan oleh petugas kesehatan. Perilaku individu atau kelompok

masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor

lingkungan yang memudahkan timbulnya suatu penyakit.

Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat

kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku

dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat menghindarkan

diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi,

stroke, kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku/kebiasaan

memcuci tangan sebelum makan juga dapat menghindarkan kita dari

penyakit saluran cerna seperti diare dan lainnya.

3. Pelayanan Kesehatan.

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan

yang berkualitas akan berpengaruh terhadap derajat kesehatan

masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan yang

diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan

menjamin kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan seperti ini akan

mampu mengurangi atau mengatasi masalah kesehatan yang

berkembang di suatu wilayah atau kelompok masyarakat. Misalnya,

jadwal imunisasi yang teratur dan penyediaan vaksin yang cukup sesuai

dengan kebutuhan, serta informasi tentang pelayanan imunisasi yang

memadai kepada masyarakat akan meningkatkan cakupan imunisasi.


Cakupan imunisasi yang tinggi akan menekan angka kesakitan

akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi. Saat ini pemerintah

telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya

pelayanan kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan fasilitas

pelayanan kesehatan dengan membangun Puskesmas, Pustu, Bidan

Desa, Pos Obat Desa, dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga

ditingkatkan dengan munculnya rumah sakit-rumah sakit baru di setiap

Kab/Kota

4. Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya terhadap kesehatan

perorangan atau masyarakat dibandingkan dengan faktor yang lain.

Pengaruhnya pada status kesehatan perorangan terjadi secara evolutif

dan paling sukar di deteksi. Untuk itu perlu dilakukan konseling genetik.

Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga, faktor genetik

perlu mendapat perhatian dibidang pencegahan penyakit. Misalnya

seorang anak yang lahir dari orangtua penderita diabetas melitus akan

mempunyai resiko lebih tinggi dibandingkan anak yang lahir dari orang

tua bukan penderita DM.

Untuk upaya pencegahan, anak yang lahir dari penderita DM

harus diberi tahu dan selalu mewaspadai faktor genetik yang diwariskan

orangtuanya .Olehkarenanya, ia harus mengatur dietnya, teratur

berolahraga dan upaya pencegahan lainnya sehingga tidak ada peluang

faktor genetiknya berkembang menjadi faktor resiko terjadinya DM pada

dirinya. Jadi dapat di umpamakan, genetik adalah peluru (bullet) tubuh

manusia adalah pistol (senjata), dan lingkungan/prilakun manusia adalah

pelatuknya (trigger). Semakin besar penduduk yang memiliki resiko

penyakit bawaan akan semakin sulit upaya meningkatkan derajat


kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya konseling perkawinan yang baik

untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat dicegah

munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin

maju. Teknologi dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk

meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya.

2.3 Upaya-Upaya Kesehatan Masyarakat

Masalah Kesehatan Masyarakat adalah multikausal, maka pemecahanya

harus secara multidisiplin. Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni

atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik

langsung maupun tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan

kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun

pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik, mental, sosial) adalah upaya kesehatan

masyarakat.

Secara garis besar, upaya-upaya yang dapat dikategorikan sebagai seni

atau penerapan ilmu kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut :

a. Pemberantasan penyakit, baik menular maupun tidak menular.

b. Perbaikan sanitasi lingkungan

c. Perbaikan lingkungan pemukiman

d. Pemberantasan Vektor

e. Pendidikan (penyuluhan) kesehatan masyarakat

f. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

g. Pembinaan gizi masyarakat

h. Pengawasan Sanitasi Tempat-Tempat Umum

i. Pengawasan Obat dan Minuman

j. Pembinaan Peran Serta Masyarakat


BAB III

PENUTUP

3.1 Pembahasan

3.1.1 Kualitas Pelayanan Kesehatan Di Indonesia Saat Ini

Indonesia merupakan negara dengan negara dengan penduduk

terpadat keempat di dunia setelah Cina, India, dan Amerika Serikat

dengan jumlah penduduk sebanyak 255.461.686 jiwa. Angka tersebut

merupakan hasil perhitungan yang dilakukan oleh Pusat Data dan

Informasi Kementrian Kesehatan dengan bimbingan dari Badan Pusat

Statistik. Jumlah penduduk yang banyak ini tidak dipungkiri akan

menimbulkan masalah-masalah yang kompleks, salah satunya adalah

masalah mengenai pelayanan kesehatan terhadap penduduk yang

sedemikian banyaknya. Pemerintah dituntut untuk dapat memberikan

pelayanan kesehatan yang baik untuk penduduknya sendiri karena hal itu

nantinya akan menjadi bonus tersendiri untuk suatu negara jika pelayanan

kesehatannya sudah baik dan hal tersebut nantinya menaikkan status

negara menjadi negara dengan penduduk yang sehat.

Pelayanan kesehatan merupakan faktor penting untuk meningkatkan

“taraf sehat” dari penduduk itu sendiri. Namun nyatanya hingga st ini pelayanan

kesehatan di Indonesia belum bisa dikatakan cukup memadai untuk seluruh

penduduk Indonesia terutama untuk penduduk yang tinggal di daerah timur

Indonesia seperti Maluku, NTT, NTB, dan Papua dengan tingkat gizi buruk di

atas dari 40%. Memang hal tersebut tidak bisa langsung kita buat menjadi acuan

dalam penentuan status pelayanan kesehatan di Indonesia namun hal itu dapat

menjadi tamparan keras bagi bangsa Indonesia.


3.2 Kesimpulan

Berdasarkan data yang ada, kesehatan masyarakat Indonesia saat ini

bisa dikatakan kurang, karena masih banyaknya masyarakat yang kurang

mengerti akan pentingnya kesehatan. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan

yang rendah, kurangnya fasilitas kesehatan dari pemerintah, dan ekonomi yang

juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.depkes.go.id/article/view/18042300004/lampiran-data-profil-

kesehatan-indonesia-2017.html

https:/www.kompasiana.com/andre458/58502f050323bd8d24dddd2a/rendahnya-

mutu-pelayanan-kesehatan-penduduk-di-indonesia

https://www.google.com/amp/s/www.arah.com/amp-article/287/5-kasus-pasien-

peserta-bpjs-sejak-di-luncurkan-2014.html

https://www.google.com/amp/www.metrotvnews.com/amp/8N0eaYzb-ditolak-8-

rumah-sakit-bayi-peserta-bpjs-kesehatan-meninggal

https://www.depkes.go.id/article/view/18012900004/bersama-selesaikan-

masalah-kesehatan.html

https://www.kompasiana.com/melkidjafar/560b6fad8e7e1bb04ad61af/kesehatan-

masyarakat-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai