Disusun oleh :
J1A121323
Universitas Haluoleo
Kendari
2021
KATA PENGANTAR
Saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan,bahasa,maupun penulisannya. Oleh karena itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca
guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat
untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB 11 PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja
8. Kesehatan reproduksi
4. Pemberantasan vektor
3. Kuratif ( pengobatan)
Pengobatan adalah usaha yang ditujukan terhadap orang sakit untuk dapat
diobati secara tepat sehingga dalam waktu singkat dapat dipulikan
kesehatannya.
Usaha-usaha yang dilakukan yaitu :
5). Individu dan masyarakat agar terbiasa hidup sehat dan bersih.
6). Kondisi udara untuk menjamin bahwa udara luar bebas dari elemen
yang merugikan, dan udara di dalam ruangan dapat mencukupi kebutuhan
sesuai dengan aktifitas di dalamnya.
Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat
penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat
hidup, maupun pengelolaan sanitasi lingkungan hidup. Sanitasi lingkungan
merupakan salah satu program prioritas dalam agenda internasional Millennium
Development Goals (MDGs) yang ditujukan dalam rangka memperkuat
pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar
secara berkesinambungan dalam pencapaian MDGs tahun 2015.
3. Agar tercipta keterpaduan antar program kesehatan dan antar sektor terkait
yang dilaksanakan dengan pendekatan penanganan secara holistik terhadap
penyakit yang berbasis lingkungan.
4. Meningkatkan kewaspadaan dini terhadap penyakit yang berbasis lingkungan
melalui pemantauan wilayah setempat (PWS) secara terpadu.
Lingkungan dapat diartikan secara mudah sebagai segala sesuatu yang berada
di sekitar manusia. Secara lebih terperinci, lingkungan disekitar manusia dapat
dikategorikan dalam:
Lingkungan fisik, termasuk di dalamnya adalah tanah, air, dan udara serta
interaksi satu sama lain diantara faktor-faktor tersebut.
Lingkungan biologi, termasuk dalam hal ini semua organisme hidup baik
binatang, tumbuh-tumbuhan maupun mikroorganisme, kecuali manusia
sendiri.
Wilayah pesisir merupakan satu areal dalam lingkungan hidup yang sangat
penting diperhatikan baik pengelolaan secara administrasi, pengelolaan habitat
hidup, maupun pengelolaan sanitasi lingkungan hidup. Sanitasi lingkungan
merupakan salah satu program prioritas dalam agenda internasional Millennium
Development Goals (MDGs) yang ditujukan dalam rangka memperkuat
pembudayaan hidup bersih dan sehat, mencegah penyebaran penyakit berbasis
lingkungan, meningkatkan kemampuan masyarakat serta mengimplementasikan
kebijakan pemerintah dalam meningkatkan akses air minum dan sanitasi dasar
secara berkesinambungan dalam pencapaian MDGs tahun 2015.
Penyediaan air menjamin air yang digunakan oleh manusia bersih dan sehat.
Pembuangan kotoran manusia, air buangan dan sampah.
Individu dan masyarakat terbiasa hidup sehat dan bersih.
Makanan (susu) menjamin makanan tersebut aman, bersih dan sehat.
Anthropoda binatang pengerat dan lain-lain.
Kondisi udara bebas dari bahan-bahan yang berbahaya dari
kehidupanmanusia.
Pabrik-pabrik, kantor-kantor dan sebagainya bebas dari bahaya-bahaya
masih saja kurang ditanggapi oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari tidak
dengan baik, yang juga terlihat dari kurangnya minat masyarakat untuk
ini merupakan salah satu bukti adanya sikap acuh masyarakat terhadap
denagan tradisi dan adat istiadat yang masih di pegang erat oleh kebanyakan
masyarakat yang tidak menentu juga masih menjadi salah satu alasan
perkotaan khsususnya pada masyarakat pesisir. Selain itu, juga tampak bahwa
masyarakat yang tidak menentu juga masih menjadi salah satu alasan
perkotaan.
pula pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri tetapi harus dilihat dari seluruh segi yang ada
yang tidak ketercukupan gizi tentu akan memiliki kondisi fisik dan psikis
cara agar kita dapat beraktivitas dengan baik karena jika kita sehat kita dapat
menjadi:
berisiko tinggi (bayi, balita dan ibu), Manula dan para pekerja.
lain
3. Pelaksanaan Imunisasi : Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik dari
Imunisasi Nasional).
obat murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah. penyediaan obat
bidan, perawat.
Bersih dan Sehat : Penyuluhan semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-
tersebut tidak akan menarik bagi seseorang. Begitu juga halnya dengan
terlalu jauh dari tempat tinggal baik jarak secara fisik maupun secara
finansial tentu tidak mudah dicapai. Dengan demikian akses baik berupa
jarak maupun transportasi yang di butuhkan dari tempat tinggal ke pusat
kesehatan dan jika akses serta sulitnya transportasi dari tempat tinggal
yang jauh dari unit pelayanan kesehatan maka semakin besar untuk tidak
masih percaya akan hal-hal mistis seperti penyakit yang datang dari roh-
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Masih banyak yang perlu dikaji dan dipelajari dalam bidang ini. Namun, ada satu
kesimpulan yang dapat kita ambil dari makalah ini adalah perlunya kesadaran dari
masyarakat akan pentingnya menjaga kondisi lingkungan demi terwujudnya
derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
DAFTAR PUSTAKA
1.https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=LPNrDQAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA25&dq=konsep+kesehatan+m
asyarakat+di+wilayah+pesisir+kepulauan&ots=rkijSIan9J&sig=99_1VqfC5EYi_
1MwJezb9BRqy2Y&redir_esc=y#v=onepage&q&f=false
2.https://www.academia.edu/download/57922627/345_TRI_JUNIANTI_R.M._M
ASALAH_KESEHATAN_MASYARAKAT_DI_PESISIR_PAPUA.pdf
3. https://febriandhy.blogspot.com/2016/11/sanitasi-kawasan-pesisir.html?m=1
4.https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1293/05.2%20bab
%202.pdf?sequence=8&isAllowed=y
5. https://afiasi.unwir.ac.id/index.php/afiasi/article/view/134/98