Anda di halaman 1dari 1

A.

Orientasi

Diceritakan ada dua orang yang sudah bersahabat cukup lama, yaitu Andi dan Azka. Andi
adalah tipe orang yang pendiam dan selalu memahami karakter Azka. Sedangkan Azka
adalah tipe orang yang suka blak-blakan sehingga sering menyakiti orang.

B. Kerumitan Peristiwa

Meski persahabatan mereka sudah dibangun sejak SD, Andi kadang-kadang sakit hati sama
karakter Azka. Andi sering bergumam, mengapa sifat sahabatnya itu tidak berubah dari dulu
ya?

C. Komplikasi

Pernah di suatu hari, Andi menasihati Azka. Dia mengatakan, “Azka, sifat kamu ubah dong!
Kalau kamu gitu terus, orang-orang yang berada di sekitarmu bisa menjauh. Termasuk aku”.

Azka membalas, “Kamu kan sahabat saya. Tahu saya dari dulu kayak gimana. Kamu kan
orang yang selalu memahami karakter saya. Tapi kalau kamu sudah tidak tahan dengan
karakter saya, ya sudah ayo kalau persahabatan kita mau sampai di sini mah”

D. Resolusi

Sebagai sahabat terdekat Azka, niat Andi sebenarnya baik. Ia menasihati Azka agar bisa
berubah karena kepalang kesel sama karakternya yang blak-blakan itu. Akan tetapi di lain
sisi, oleh karena ingat sama kebaikan-kebaikan yang sudah Azka berikan kepadanya dari
kecil sehingga ia menerimanya.

Di hari-hari berikutnya pun, bahkan sampai mereka lulus kuliah, Andi tidak lagi menyuruh
Azka untuk berubah. Andi yakin, tanpa disuruh pun, Azka pasti sadar kalau perilaku
menyakiti orang lain itu tidak baik.

E. Koda

Dalam persahabatan, sesekali kita perlu menyadarkan sahabat kita. Ini demi kebaikan sahabat
kita sendiri. Tapi ketika dengan mudah ingin menyudahi persahabatan dengan teman kita dari
kecil, alangkah baiknya pikirkan kembali. Sebab, boleh jadi sahabat kita sudah memberikan
kebaikan-kebaikan yang tak terhitung.

Dalam persahabatan, kalau sahabat kita sudah menolak untuk dinasehati (terutama soal
perubahan sikap) maka yakin saja kelak ia bisa berubah. Tanpa kita suruh.

Anda mungkin juga menyukai